Share

165. Menerima Undangan

Malam hari, di sebuah area yang cukup berisik dengan suara aliran sungai, tampak sekelompok orang sedang memukul satu sama lain menggunakan batang bambu.

“Terus jangan berhenti!” sosok pemuda tegap berteriak dengan kencang.

Pemuda itu berjalan mondar mandir di depan barisan kelompok pemuda yang sedang saling memukul tubuh lawan mereka dengan bambu.

“Arghhh in menyakitkan,” keluh Yampadi saat menerima serangan Elpri.

Dengan sedikit dendam Yampadi menyerang Elpri tepat di rusuknya.

“Ahhh ini begitu pedih,” rintih Elpri ketika menerima pukulan itu.

Yampadi yang melihat hal ini hanya bisa tersenyum dengan licik. Dengan itu Elpri mau tidak mau melihat ke arah pasangan bertarungnya dengan tatapan tajam.

“Jadi ini yang kau mau ya?” tanya Elpri dalam hati.

Dengan itu Elpri kemudian tersenyum dan akhirnya kedua orang itu tersenyum bersamaan dengan tampilan aneh.

Kelompok orang di sekitar yang tidak sengaja melihat mereka hanya bisa bertanya-tanya.

“Hey lihat ada apa dengan mereka?”

Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status