Share

170. Penanaman Benih Kelompok Rizal

Di sebuah area luas yang ada di pinggiran sungai, tampak sekelompok orang tengah berbaris melihat ke satu arah.

Kelompok itu begitu khusyuk mendengarkan perkataan pihak yang ada di depan mereka seolah mereka adalah kultus baru yang memiliki banyak pengikut.

“Sekarang kita akan sampai pada di titik akhirnya, yaitu menanam benih bela diri,” kata Surya menjelaskan.

Dengan kata-kata yang sederhana itu, kelompok orang yang sedang berbaris tampak ricuh karena satu alasan.

“Ahhh apakah ini nyata?”

“Apakah aku tidak bermimpi? Akhirnya aku benar-benar bisa disebut sebagai pesilat?”

“Ahhh ibu, aku ingin menangis.”

Kelompok itu menjadi sedikit bersukacita setelah sadar bahwa mereka akhirnya bisa sampai ke titik ini.

Yampadi yang ada di sudut juga tidak bisa lepas dari perasaan hangat ini, wajahnya yang terbiasa kaku akhirnya melunak dan tersenyum dengan sedikit hangat.

Elpri juga tidak mau kalah saat senyum yang ditampilkannya benar-benar tinggi, bahkan senyuman itu hampir menutupi Seba
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status