Share

145. Surya puas

Pagi hari yang berembun di sebuah gua yang lembab, seorang pemuda terlihat dengan malas mulai bangkit dari tidurnya.

“Yawn, tubuhku lelah sekali,” lirih pemuda itu sembari meregangkan tubuhnya.

Setelah dia merasa puas dengan gerakan meregangkan itu, dia mulai mengucek-ngucek matanya dengan cukup cepat.

Sosok itu duduk sebentar di atas batu besar yang telah menjadi tempat tidurnya. Jelas dia sekarang masih mencoba untuk mengumpulkan kesadaran setelah tertidur dengan kondisi yang buruk semalam.

Setelah beberapa saat berdiam diri melihat ke arah dinding gua dengan tatapan kosong, sosok itu akhirnya mulai beranjak dan berjalan menuju satu arah.

Pemuda itu langsung saja melakukan setiap aktivitas paginya dengan cukup semangat.

Selagi pemuda itu melakukan kegiatan paginya, dia mengingat satu hal.

“Ahhh benar, aku semalam memberikan buku acak untuk mereka, aku berharap mereka tidak melakukan hal salah yang bisa membuat mereka terluka,” kata Surya dengan sedikit tidak enak hati.

Jelas
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status