Share

Tarik Ulur Cinta sang CEO
Tarik Ulur Cinta sang CEO
Author: Putri Tidur

Apa Yang Terjadi?

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini merupakan hari diadakannya pesta ulang tahun Sisil, teman sekelas Adelia. Ruangan di salah satu Cafe yang Sisil sewa terlihat sangat ramai dan juga meriah.

Acara ini tentunya di penuhi oleh para pelajar seusia Adelia dari sekolah yang sama.

Tapi ini tidak seperti yang terlihat sebab di hari ulang tahun Sisil ini, Sisil yang merupakan musuh bebuyutannya Adelia dan juga saingannya merencanakan sesuatu yang buruk pada Adelia.

Sisil yang merupakan anak orang kaya menyewa beberapa orang pria untuk membius Adelia dan membawanya ke suatu tempat.

Bukan hanya itu, Sisil bahkan memerintahkan anak buahnya untuk melecehkan Adelia dan merekam vidionya untuk di sebarkan agar Adelia malu dan juga agar semua orang menjauhi Adelia.

Adelia merupakan gadis baik, cantik dan juga pintar. Gadis ceria ini berasal dari keluarga sederhana yang juga terkenal baik. Oleh sebab itu Adelia menjadi primadona di sekolahnya dan memiliki banyak teman.

Hal itu yang menyebabkan Sisil iri pada Adelia dan sering berbuat buruk padanya. Sayangnya Sisil selalu gagal karena Adelia dengan cepat membalikkan keadaan dan membuat Sisil terjebak dalam permainannya sendiri dan berakhir menjadi tontonan warga sekolah.

Tidak hanya itu, Sisil semakin membenci Adelia setelah mengetahui fakta jika pria idamannya, Dimas juga menyukai Adelia dan menolak dirinya.

*****

Malam hari.

Acara ulang tahun Sisil sudah akan dimulai, tetapi tiba-tiba saja Adelia menghilang tanpa jejak.

Tapi semua orang yang sedang asik menikmati pesta seakan lupa akan kehadiran Adelia sebelumnya.

Ternyata Adelia sedang berada di lantai 1 Cafe tempat acara ulang tahun Sisil dilakukan. Adelia terlihat terus memberontak dengan keadaan setengah sadar bersama 3 orang pria yang sangat mencurigakan.

Kebetulan lantai 1 malam ini terlihat sangat sepi karena sebelumnya Sisil memang sudah menyewanya agar mempermudah anak buah Sisil untuk membawa Adelia.

Tiga orang pria ini terus memaksa Adelia agar keluar dari Cafe dan membawanya ke dalam mobil. Tapi sepertinya mereka cukup kesulitan karena Adelia yang terus memberontak.

Salah satu diantara tiga pria itu bahkan sampai harus membekap mulut Adelia dengan tangannya. Namun Gadis itu menggigit tangan pria itu dengan cukup keras hingga pria itu terpaksa melepaskan tangannya dari mulut Adelia.

Adelia mencoba berteriak, tapi suara musik yang terputar jauh lebih besar dari suaranya yang terdengar seperti suara anak ayam.

Tak sabar dengan tingkah Adelia, salah satu dari ketiga pria tersebut menyeret Adelia hingga gadis itu hampir terjatuh.

Melihat hal itu, Raden yang kebetulan baru saja selesai meeting di Cafe yang sama dengan ruangan yang berbeda dari ruangan pesta saat berjalan keluar dari Cafe menghampiri mereka dan berpura-pura menelpon polisi.

Sekejap ketiga pria tersebut yang ternyata masih di bawah umur menjadi ketakutan. Apalagi saat Raden berpura-pura memotret mereka.

"Apa yang sedang kalian lakukan pada gadis ini? Apa kalian ingin menculiknya? Lepaskan dia, atau aku akan menelpon polisi," ujar Raden dengan nada tegas dan juga cool sembari berpura-pura menelpon polisi.

Ketiga pria itu saling menatap dan memutuskan untuk kabur meninggalkan Adelia yang tergeletak pingsan di halaman parkir sebelum polisi menyeret mereka.

Raden melihat sekeliling dan tidak bisa menemukan seseorang untuk membantu gadis malang itu pulang.

Terpaksa Raden membawa Adelia ke dalam mobilnya dengan menggendongnya. Raja yang merupakan sopir dan juga asisten Raden begitu terkejut melihat Raden masuk ke dalam mobil dengan membawa seorang gadis kecil yang tengah tak sadarkan diri.

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Raden yang kelelahan menjadi sangat sensitif saat Raja melihatnya dengan tatapan bingung.

"Tidak, kenapa anda marah? Saya hanya bingung kenapa tiba-tiba membawa gadis ini masuk ke dalam mobil. Bagaimana jika ada yang salah paham?"

Sebenarnya ini juga bukan keinginan Raden, tapi mau bagaimana lagi. Raden juga tidak tega meninggalkan gadis kecil itu tergeletak di sana, khawatir jika ada orang jahat yang akan membawanya dan memanfaatkannya.

"Sudah, jalan saja." Raden memerintahkan Raja untuk melajukan mobilnya.

"Kemana, Tuan Muda? Apa kita harus membawanya pulang?"

Sejenak Raden berpikir dan menghela napas. Kemudian Raden menatap gadis tersebut yang duduk tepat di sampingnya dan berusaha membangunkannya, tapi sayangnya gadis itu benar-benar pingsan saat ini.

"Hei, pikirkan bagaimana caranya agar gadis ini bangun atau kau pikirkan cara untuk membawanya pulang kerumahnya," pinta Raden pada Raja.

Raja turun dari kursi kemudi dan membuka kursi penumpang tempat Adelia duduk. Raja berusaha mencari identitas Adelia untuk mencari tahu alamat rumahnya. Tapi Raja tidak dapat menemukannya.

Raja menatap wajah Raden dengan tatapan menyerah. Mereka juga gagal menyadarkan Adelia, apa yang harus mereka lakukan pada gadis malang itu?

"Dasar payah! Cari saja sebuah hotel yang aman untuk dia bermalam. Besok pagi kau harus menjemputnya dan mengantarkannya pulang. Aku tidak mau tau, sisanya kau urus sendiri." Raden baru kali ini merasa putus asa hanya karena demi menyelamatkan gadis malang yang tak pernah ia kenal.

"Baik, Tuan." Meskipun jarak usia Raden dengan Raja hanya berbeda 1 tahun, tetapi Raja begitu profesional dan pandai menempatkan diri. Bahkan Raja rela merendahkan dirinya dan memanggil Raden dengan sebutan 'Tuan'.

Setibanya mereka di sebuah hotel terdekat, Raja langsung turun menuju meja receptionis untuk melakukan pemesanan kamar dan cek in. Tapi saat ini kamar sedang penuh.

Dan hal ini semakin membuat mereka frustasi. Mereka takut orang lain mungkin akan salah paham melihat mereka membawa seorang gadis pingsan bersama mereka padahal mereka hanya berniat menolong gadis itu.

Raja kembali ke dalam mobil dengan wajah takut, takut pasti Raden akan memarahinya. Tapi mau bagaimana lagi, ini juga bukan kesalahannya.

Lalu apakah ini takdir?

Dengan terpaksa Raden harus membawa Adelia pulang bersamanya karena tidak mungkin jika Raja yang membawanya karena Raja tinggal di rumah Raden dan Raja juga sering menginap di kantor Raden.

Raden memikirkan cara dan alasan agar orang tuanya tidak salah paham padanya karena mereka sangat tegas dan juga disiplin.

Raden bahkan tidak bisa melakukan apapun atau mengatakan apapun jika orang tuanya sudah marah.

Di sepanjang perjalanan, Raden terus berpikir bagaimana cara menangani kasus ini.

"Seharusnya aku tidak perlu menolongnya," kesal Raden yang gemas dengan Adelia yang masih betah tertidur.

Tak menunggu waktu lama untuk mereka sampai di kediaman Raden di salah satu hunian khusus elit di Jakarta yang sangat terkenal ketat dan aman.

Raden menyuruh Raja menggendong Adelia masuk ke dalam rumah setelah dirinya lebih dulu masuk agar orang yang berada di rumah mengira Raja lah yang berurusan dengan gadis itu.

Selang menunggu beberapa menit, Raja menyusul masuk ke dalam rumah dengan menggendong Adelia saat Raden sudah masuk ke dalam kamarnya.

Raja berjalan dengan santai karena dirinya juga sudah punya rencana.

Apa kira-kira rencana Raja?

Apa yang akan terjadi pada Adelia?

Related chapters

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Terperangkap!

    Raja dengan santainya menggendong Adelia masuk ke dalam rumah dan meletakkannya di atas sofa ruang tamu. Kebetulan Yola, mamanya Raden melewati tempat tersebut dan pemandangan janggal itu membuat Yola menjadi salah fokus dan beralih melihat apa yang sedang dilakukan oleh Raja.Sepertinya Raja sengaja melakukan hal ini dan sudah tau jika Yola akan segera melewati tempat ini.Dengan wajah terkejut Yola menatap ke arah Raja dengan tatapan tak percaya."Raja, apa yang kamu lakukan? Siapa dia?" Yola bertanya pada Raja dengan tatapan mengintimidasi seperti tim introgasi yang sedang menyelidiki pelaku kejahatan."Maaf, Nyonya. Saya tidak kenal dengan wanita ini. Tuan Muda yang tadi membawanya," jawab Raja dengan tenang.Yola semakin terkejut mendengar apa yang baru saja Raja katakan tentang putranya. Yola yang penasaran melihat ke arah gadis yang tengah pingsan itu dan membenarkan posisi rambutnya yang menutupi wajah cantiknya.'Cantik', kata itulah yang saat ini tertanam dalam pikiran Yola

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Keputusan?

    Raja menelan salivanya sembari memikirkan kata-kata yang akan Raja katakan agar kedua pihak ini tidak menyerangnya. Tapi sebelum Raja membuka mulutnya, Yola kembali menyela dan memojokkan Raden."Jika hanya berniat menolong bagaimana bisa gadis ini berada di kamarmu? Mama tidak mau tau, kalian harus segera mempertanganggung jawabkan hal ini." Yola tidak membiarkan Raden membela diri atau memberikan Raja kesempatan untuk membuat rencananya gagal.Di samping itu, Adel yang ketakutan semakin menangis sembari meremas pakaiannya yang sudah berantakan."Tapi, Ma ... Mama ...." Raden mencoba menghentikan langkah Yola agar bisa menjelaskan kejadian sebenarnya."Hiks ... Hiks ... Aku mau pulang," ujar Adel dengan takut dan membuat Yola sadar jika dirinya membuat Adel takut.Yola berhenti dan berbalik. Yola berjalan mendekati Adelia dan memegang kepala gadis itu dengan lembut."Tidak apa-apa, ini bukan salah kamu. Tapi anak ini harus bertanggung jawab sama kamu. Ayo, ikut Tante dan jangan takut

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Harus Menikah!

    Raden tau betul jika dirinya tidak membawa Adelia masuk ke dalam kamar apalagi mengotorinya. Bahkan pakaian Adelia masih sangat lengkap saat mereka terbangun tadi pagi.Jika Raden ingin melakukannya, Raden bisa saja melakukannya pada Stevani, kekasihnya. Untuk apa Raden melakukannya dengan anak kecil seperti Adel?Kali ini Raden terpaksa mengalah dan hanya diam saja demi mempertahankan perusahaannya padahal Raden sudah sangat yakin jika ini tidak lah benar."Bunda, maafin Adel. Adelia juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Semalam waktu Adel pergi ke pesta ulang tahun Sisil, ada 3 orang pria yang mau nyulik Adel. Tapi kakak itu membantu Adel, selanjutnya Adel tidak tau karena Adel pingsan, Bun. Begitu bangun Adel uda di dalam kamar kakak itu," jelas Adel pada bundanya agar Sang Bunda tidak menyalahkannya."Bunda tau kok, Del. Bunda tau kamu anak baik, tidak mungkin jika kamu melakukan hal semacam itu. Bunda percaya sama kamu. Sekarang kita harus mengambil keputusan untuk masalah

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Status?

    Adelia seperti tidak rela saat orang tuanya hendak pulang dan meninggalkannya bersama keluarga barunya yang sama sekali tidak Adel kenal. "Ingat ya, Nak. Kapanpun kamu ingin pulang, rumah kita akan selalu terbuka untuk kamu. Jadi anak yang baik dan juga penurut ya, Nak. Tolong jangan kecewakan kami, Bunda percaya sama kamu," ujar Yulia mengecup kening Adelia lama sebelum akhirnya Adelia menangis histeris saat melihat orang tuanya pergi. Adnan tidak sanggup melihat Adelia menangis, oleh sebab itu Adnan memutuskan untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu atau Adnan akan gagal menahan emosinya saat melihat Adel, putri kesayangannya. "Ayo, Bun. Kita masih punya pekerjaan lain," ujar Adnan memanggil Yulia yang masih menangis. Yola dan Abimanyu menahan Adelia yang hendak mengejar mobil yang ditumpangi orang tuanya dengan memeluknya dan juga menenangkannya. "Sayang, dengerin Mama. Sekarang kamu juga anak kami. Jadi jangan takut, kami akan menjaga dan melindungi kamu. Kamu harus p

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 6

    Pagi hari.Adelia bangun lebih dulu saat mendengar suara adzan subuh berkumandang karena Adelia sudah terbiasa bangun saat hari masih gelap. Berbeda dengan Raden yang terlihat semakin menarik selimut ke seluruh tubuhnya saat adzan mulai mengganggu telinganya."Ckk, apa mereka tidak pernah shalat subuh?" Guman Adelia dalam hati saat melihat pria yang sudah menjadi suaminya ini semakin menarik selimut.Adelia turun dari ranjang dengan perlahan dan pergi ke kamar mandi yang berada di kamar mereka.Bahkan kamar mandi mereka terlihat sangat besar seperti satu ruangan di rumah bundanya.Adelia membersihkan diri lalu berwudhu dan setelahnya Adelia mengeluarkan mukenahnya yang ia bawa dari rumah.Untung saja Adelia membawanya!Adelia bingung melihat sisi kamar Raden. Adelia tidak tau kemana arah kiblat dan lupa menanyakannya pada Mama mertuanya semalam.Gadis manis itu keluar dari kamar dan mengintip sekitar ruangan. Adelia menghampiri salah satu pelayan yang kebetulan lewat dengan membawa sa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 7

    Selama di perjalanan diam-diam Adelia mencuri pandang terhadap pria yang saat ini Adelia kagumi bukan hanya wajah tampannya, tapi juga sikap dan etikanya. Andai saja Adelia bisa memilih, pasti akan lebih baik jika Adelia menikah dengan Raja. "Ada apa? Kenapa anda menatap saya seperti itu? Apa ada yang salah? Apa anda kesal yang mengantarkan anda bukan suami anda? Jangan berharap lebih padanya ... Sudah sampai, turunlah. Nanti saya akan mengingatkan Tuan Muda untuk menjemput anda," ujar Raja dengan cool yang semakin membuat Adelia hanyut dalam pesonanya. Adelia tersentak saat Raja berbicara padanya yang artinya Adelia tertangkap basah. Ini benar-benar memalukan. "Maafkan saya, tolong jangan salah paham. Saya hanya kagum dengan anda. Anda bisa menganggap saya sebagai fans saja. Maaf jika saya lancang. Baiklah, terima kasih .... " Adelia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena bingung harus memanggil Raja dengan sebutan apa. Adel membuka pintu mobil dan berlari ke kelasnya. Say

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 8

    Dengan ekspresi kesal Raja terpaksa keluar dari ruangan Raden. Sebelum keluar, Raja mengingatkan Raden akan tugasnya dan itu membuat Stevani terkejut tak percaya. "Tuan Muda jangan lupa untuk menjemput Nona Adel atau anda akan mendapat masalah jika saya melapor pada Nyonya Besar." Raja segera berlalu tak lupa untuk memberikan Stevani tatapan mengintimidasi dan itu berhasil membuat Stevani takut padanya. "Aku tau, keluarlah!" Bentak Raden melirik Stevani. Setelah Raja keluar. "Sayang, siapa itu Adel? Kenapa kamu harus menjemputnya?" Stevani merengek dan merajuk pada Raden. Raden si buaya darat langsung berdiri dari kursinya dan memegang wajah Stevani yang sangat menggoda. Cupp! Raden mengecup singkat bibir merah Stevani. "Jangan hiraukan dia. Kamu tau kan, jika aku tidak bisa berpaling darimu? Hmm?" Raden semakin melanjutkan aksinya. Kali ini tangan nakal Raden mulai berjelajah di paha mulus Stevani dan itu berhasil membuat Stevani tanpa sadar mulai mendesah. Pukk!

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 9

    Raden berhenti memarahi Adelia saat mendengar suara tangis Adelia. "Cukup, dasar cengeng! Katakan kamu dimana?" Raden menjadi tidak tega setelah mendengar isakan tangis Adelia yang disebabkan olehnya. Bagaimana pun Adelia masih anak kecil, wajar jika Adelia lebih cengeng. "Saya ... Saya di rumah Bunda." Di tengah isakan tangisnya, Adelia menjawab pertanyaan Raden. "Tunggu di situ, aku akan segera kesana." Raden menutup ponselnya dengan kasar Hati Adel masih sangat lembut. Adelia tidak pernah dibentak oleh orang tuanya, maka Adelia akan langsung menangis saat ada orang yang membentaknya. Adelia sampai di rumah Yulia dengan mata yang masih memerah. "Assalamualaikum, Bunda ...." "Waalaikumsalam, Nak. Sini nak, uda makan?" Yulia sangat senang melihat Adelia pulang ke rumahnya. Namun ekspresi wajah Yulia berubah setelah melihat mata Adelia yang murni mencerminkan sebuah kesedihan. "Kamu kenapa, Del? Ada apa? Sini cerita sama, Bunda." Yulia langsung berdiri memeluk Adelia.

Latest chapter

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 40

    Ketiga gadis dan satu pria yang asik bercanda menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari dalam rumah. "Siapa yang datang?" tanya Yulia lagi. "Assalamualaikum, Bunda." serentak teman-teman Clara yang langsung menghampiri Yulia dan mencium punggung tangan Yulia. Yulia sangat dekat dengan ketiga teman Clara ini karena mereka sering mampir ke rumah Clara untuk sekedar bermain atau belajar bersama saat pulang sekolah. "Waalaikumslaam. Ayo silakan masuk," jawab Yulia mempersilahkan Renata, Putri dan Dimas masuk. "Terima kasih, Bun." Seperti biasa, saat rumah mereka kedatangan tamu tanpa pilih kasih Yulia pasti akan menghidangkan mereka kue buatannya dan juga air teh. "Bunda, kue ini sangat enak. Sama seperti biasanya," ujar Putri si tukang makan yang tanpa malu-malu langsung menyerobot wadah kue yang baru saja Yulia letakkan dan membuat Yulia sedikit tertawa senang dengan pujianny

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 39

    Raja menjadi pusat perhatian di dalam ruang wali kelas Clara setelah sebelumnya harus menjadi korban teriakan dan colekan para wanita baik muda ataupun tua, baik siswa maupun guru. Raja mengatakan alasan kenapa Clara dan Sisil mengambil cuti itu karena mereka sedang dalam masa pemulihan setelah insiden yang menimpa mereka. Raja tidak langsung pergi dari sekolah Clara, namun Raja pergi ke belakang sekolah Clara untuk menunggu seseorang. Siapa yang sedang Raja tunggu dan untuk apa? Ternyata pria misterius yang beberapa waktu lalu ditemui oleh Pak Davit secara diam-diam adalah Raja. Kenapa Raja melakukan hal itu? Apa tujuan Raja sebenarnya? Kembali lagi di awal bahwa alasan Raja menyuruh David, sepupunya mengajar di sekolah Clara adalah untuk mengawasinya karena Raja merasa jika Sisil, teman Clara akan berusaha mencelakainya belum lagi Stevani. Jika Niko mencampakkannya nanti mungk

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 38

    Niko sedang memikirkan cara agar bisa bertemu dengan Clara untuk meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi di satu sisi Niko takut jika Clara akan membencinya jika mendengar cerita yang sebenarnya terkait Stevani. Tapi bagaimana pun, cepat atau lambat semuanya juga pasti akan terungkap. Jadi Niko harus mempersiap diri untuk itu dan menaggung semua resikonya. Niko berjanji pada dirinya sendiri jika Niko akan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi dan melupakan Stevani. Baru saja Niko berjanji akan melupakan Stevani, tapi sepertinya Tuhan sangat ingin menguji Niko. Tepat saat Niko ingin beristirahat, Stevani menelpon Niko dan meminta Niko agar membukakan pintu untuknya karena dirinya sudah berada di depan pintu. Takut ada orang yang melihat Stevani dan salah paham, Niko segera berlari dari kamarnya ke depan pintu masuk rumah dan membuka pintu. "Ada apa?

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 37

    Niko menelan kasar salivanya mendengar keputusan terbaik oleh Abimanyu. Mungkin dengan begini hidup Niko akan berubah dan akan menjadi dewasa. Sebenarnya Raja tidak cukup puas mendengar keputusan Abimanyu, namun Raja tidak bisa melakukan apapun selain menerima perintah. "Pergi pulang lah ke rumah kamu. Renungkan kesalahanmu dan siapkan dirimu. Mulai besok kamu adalah seorang pegawai baru di kantor Papa." Abimanyu meminta agar Niko pulang. "Sendirian, Pa?" tanya Niko memastikan. "Menurut kamu?" "Iya, Pa." Sesuai perintah Abimanyu sekarang Niko harus kembali ke rumah barunya tanpa Clara. Dengan wajah frustasi, Niko mengendarai mobilnya dengan kecepatan kilat membelah ramainya suasana jalan di kota Jakarta yang bukan lagi ibu kota negara. Rasanya ini sangat menyebalkan untuk Niko. Bagaimana dirinya bisa lalai hingga membuat Clara, istrinya terluka. Dan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 36

    Abimanyu mendengar cerita Yola dengan sangat serius dan rahang yang mulai mengeras. Rasanya seperti Abimanyu ingin meledak saat mendengar bahwa kelalaian Niko membuat menantunya celaka dan Niko malah memilih bersama dengan wanita yang sangat ia benci. Abimanyu mengajak Yola untuk menunggu Niko di ruang tamu sembari Abimanyu menelpon Niko. "Halo," "Halo, Pa. Ada apa? Clara ada di rumah gak ya, Pa?" Niko menjawab pada deringan pertama. "Segera pulang ke rumah Papa." Abimanyu langsung menutup panggilan telepon setelah memerintahkan agar Niko segera pulang ke rumah Yola tanpa membiarkan Niko menjawab. Dari nada yang Niko terima, Niko sudah tau pasti Abimanyu sedang marah. Hanya saja Niko tidak tau alasan yang membuat Abimanyu marah. Apakah terjadi sesuatu pada Clara? Atau apakah dirinya bertemu dengan Stevani ketahuan oleh Abimanyu? Jantung Niko berdegup kencang membayangkan apa yang

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 35

    Clara diantar pulang oleh Raja setelah keluarga Sisil datang untuk menemani Sisil. Clara termenung mengingat perkataan Sisil sebelum keluarganya datang tadi. Dalam kondisi menangis Sisil memeluk Clara dan meminta maaf padanya dan Sisil juga mengucapkan banyak terima kasih pada Clara dan meminta agar Clara tidak membencinya. Perasaan Clara menjadi campur aduk saat ini. Raja terus menyetir sembari memerhatikan Clara yang hanya diam dan menatap kosong keluar jendela. "Bagaimana lukanya? Apa kamu yakin tidak ingin dirawat di rumah sakit aja?" Raja memulai percakapan. "Tidak, terima kasih. Aku akan lebih sakit jika berada di rumah sakit," jawab Clara tanpa menoleh. "Kak, terima kasih untuk hari ini dan juga maaf karena telah membuatmu terluka." Mata Clara berkaca-kaca saat Clara mengucapkan banyak terima kasih pada Raja dan menangis karena merasa sakit hati saat penggilan teleponnya di tolak oleh Niko.

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 34

    Clara dengan buru-buru mencari nomor seseorang yang berada di kontaknya dan menghubunginya namun seseorang yang ternyata dia adalah Niko tidak menjawab ponselnya karena sedang pergi ke toilet dan meletakkan ponselnya di atas meja yang telah ia pesan bersama Stevani di salah satu restauran. Melihat ponsel Niko berdering, Stevani hanya melihat nama Clara sekilas lalu menolak panggilan tersebut sebelum Niko kembali. Sedang di sisi lain, Clara yang sudah mulai panik dengan kondisi Sisil memencet nomor Raja berharap Raja akan langsung menjawab teleponnya dan membantunya. Tuttttt .... Pada deringan pertama Raja menjawab telepon Clara dan menjadi panik setelah mendengar suara Clara. "Halo, Kak. Tolong aku!" "Halo, kamu kenapa? Dimana? Share lokasi sekarang!" Clara menutup panggilannya dan mengirimkan posisi dirinya saat ini pada Raja agar bisa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   33

    Pak David mengehela napas panjang melihat kelakuan murit barunya yang genit. "Sudah, cukup! Sekarang kalian bertiga ambil posisi push up." Clara, Renata dan Putri telah siap dengan posisi mereka dan para penonton mulai teriak tidak terima jika Clara harus mendapatkan hukuman itu karena tau lemah secara fisik. "Maaf, Pak. Boleh kah saya saja yang menggantikan hukuman untuk Clara?" Dimas maju menawarkan diri lebih dulu karena tidak terima jika guru tampan mereka menekan wanita pujaannya. Pak David mengerutkan dahi melirik ke arah Dimas, dan berkacak pinggang. Pak David berjalan ke arah Dimas dengan karismanya dan menepuk pundak Dimas hingga berhasil membuat Dimas tergoyah takut. "Mana yang namanya Clara?" Clara mengangkat tangan saat Pak Dimas melihat ke arah mereka bertiga. "Apa gadis itu pacarmu?" Pak David bertanya mengintimidasi kepada Dimas. "Tidak, Pak."

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   32

    Sesuai dengan yang telah disepakati hari ini Niko dan Clara akan tetap tidur di kamar yang berbeda. Tapi bukan Niko namanya jika tidak bertindak curang dan licik. Malam hari saat Clara sudah tidur, diam-diam Niko menyelinap masuk ke dalam kamar Clara seperti seorang pencuri. Niko tersenyum senang saat berhasil masuk tanpa harus memikirkan dan melakukan banyak cara tipuan. Niko melihat Clara yang tertidur dengan nyenyak dan mulai berjalan mendekatinya. Dengan sangat lembut dan perlahan Niko mulai merebahkan tubuhnya tepat di samping Clara. Niko mulai memeluk Clara masuk ke dalam pelukannya namun gerakan Niko ini mengganggu tidur Clara dan membuatnya terbangun. Clara melirik Niko sekilas dan kemudian mengabaikannya. Niko melanjutkan aksinya dengan mulai mengusap paha Clara dan terkejut saat tangan Niko menyentuh benda aneh yang sedikit tebal menutupi jalan masuk lembah idaman Niko.

DMCA.com Protection Status