Share

Harus Menikah!

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Raden tau betul jika dirinya tidak membawa Adelia masuk ke dalam kamar apalagi mengotorinya. Bahkan pakaian Adelia masih sangat lengkap saat mereka terbangun tadi pagi.

Jika Raden ingin melakukannya, Raden bisa saja melakukannya pada Stevani, kekasihnya. Untuk apa Raden melakukannya dengan anak kecil seperti Adel?

Kali ini Raden terpaksa mengalah dan hanya diam saja demi mempertahankan perusahaannya padahal Raden sudah sangat yakin jika ini tidak lah benar.

"Bunda, maafin Adel. Adelia juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Semalam waktu Adel pergi ke pesta ulang tahun Sisil, ada 3 orang pria yang mau nyulik Adel. Tapi kakak itu membantu Adel, selanjutnya Adel tidak tau karena Adel pingsan, Bun. Begitu bangun Adel uda di dalam kamar kakak itu," jelas Adel pada bundanya agar Sang Bunda tidak menyalahkannya.

"Bunda tau kok, Del. Bunda tau kamu anak baik, tidak mungkin jika kamu melakukan hal semacam itu. Bunda percaya sama kamu. Sekarang kita harus mengambil keputusan untuk masalah ini. Apa kita perlu melibatkan polisi untuk menyelidiki kasus ini?" Yulia bangkit dan membawa Adelia dalam pelukannya.

Raden terkejut dan menelan salivanya dengan sedikit sulit setelah mendengar jika Yulia ingin melapor ke polisi.

"Tidak perlu seperti itu, Bu. Anak kami juga sudah mengakui kesalahannya, benar kan Raden?" Abimanyu menatap Raden dengan tatapan membunuh sampai Raden menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Raja melirik ke arah Raden dan melihatnya tertekan. Ada rasa lucu dan juga kasihan hingga Raja bingung haruskah dia tertawa atau bersedih.

"Lalu, bagaimana? Putri kami masih sekolah, Pak. Kami tidak akan membiarkan Adelia putus sekolah hanya karena putra Bapak," ujar Adnan tajam.

"Begini, Pak. Saya dan istri saya sudah memikirkan cara bagaimana agar putra kami bertanggung jawab pada putri Bapak. Bagaimana jika kita menikahkan mereka, saat ini hanya nikah siri agar tidak banyak orang yang tau dan Adelia akan tetap bisa melanjutkan sekolah dan setelah Adelia lulus, maka kita akan mengurus pernikahan mereka secara hukum dan mengadakan resepsi. Bagaimana, Pak ... Bu?"

Yulia dan Adnan tampak berpikir sembari saling menatap seolah mereka berbicara dengan menggunakan tatapan mata saja.

Melihat keraguan orang tua Adel, Yola berusaha meyakinkan orang tua Adel agar mereka setuju untuk menikahkan putri mereka dengan Raden.

"Jika Bapak atau Ibu ragu, silahkan diungkapkan saja agar kami bisa mengerti dan silahkan jika ada yang ingin ditanya. Saya paham bagaimana perasaan Bapak dan Ibu, tetapi demi kebaikan kedua anak kita, lebih baik secepatnya kita menikahkan mereka. Saya dan suami akan bertanggung jawab penuh pada putri Bapak dan Ibu. Kami pastikan dan kami jamin atas keaman dan juga kenyamanannya." Yola dengan jelas menegaskan jika mereka akan bertanggung jawab penuh pada Adelia.

Yola diam-diam mencubit paha Raden sebagai kode agar Raden berbicara dan meyakinkan mereka. Raden yang terkejut hampir saja berteriak, namun dengan cepat Yola menekan pahanya.

"Pak ... Bu ... Sebelumnya saya minta maaf, ini memang kesalahan saya. Saya ingin bertanggung jawab pada putri Bapak dan Ibu, oleh sebab itu saya akan menikahi dan saya akan menafkahi putri Bapak dan Ibu secara lahir dan batin. Saya akan menjaga Adelia dan juga membimbingnya. Saya harap Bapak dan Ibu bisa memaafkan kesalahan saya ini dan bersedia untuk menikahkan putri Bapak dan Ibu dengan saya," ujar Raden secara terpaksa.

Setelah mendengar ucapan Raden, Yulia menatap Adnan untuk meminta jawaban.

"Sepertinya kita tidak punya pilihan lain lagi. Jika benar begitu, saya akan mencoba memaafkan kamu dan saya berharap apa yang kamu ucapkan saat ini akan terlaksana dengan baik." Adnan dengan berat hati mencoba mengikhlaskan jika putri tunggal mereka harus menikah diusia yang sangat muda.

Yola dan Abimanyu bahagia mendengar keputusan Adnan yang memberikan ijin kepada mereka agar menikahkan Adelia dan Raden.

"Raja, urus semuanya segera. Mereka akan menikah hari ini." Abimanyu memberi perintah pada Raja yang sejak tadi hanya menjadi tim nyimak.

Di sisi lain Adelia melamun sembari memikirkan nasibnya yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri dari pria dewasa yang tidak ia kenal.

Tanpa menunggu waktu lama, Yola merencanakan agar Adelia dan Raden menikah hari ini juga. Kebetulan ini hari minggu, jadi Adelia tidak perlu permisi dan membuat alasan untuk tidak masuk sekolah.

Keluarga Adel juga menyetujui hal ini. Lagi pula cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi. Jadi sebelum Adelia hamil akan lebih baik jika Adel mempunyai orang yang akan bertanggung jawab padanya jika Adel hamil.

Keluarga Adel sudah tau latar belakang keluarga Raden yang memang sudah sangat terkenal di berbagai kota di Pulau Jawa.

Oleh karena itu, keluarga Adel yang merupakan keluarga sederhana takut jika banyak orang akan menuduh putri mereka merayu putra dari keluarga Abimanyu dan menjadikan putra mereka Sugar Daddy Adelia.

Mereka berusaha sebisa mungkin agar tidak menerima uang dari Abimanyu ataupun Yola. Itu lah yang semakin membuat Yola yakin untuk menjalin hubungan besan dengan Yulia dan Adnan.

Beberapa saat kemudian.

Raden dan Adel tidak bisa berkata-kata lagi saat para wali, ketua RT dan RW serta penghulu mulai berkumpul dan menyelesaikan tugas mereka.

Raden mengucap akad nikah dengan lugas dan tegas dengan sekali tarikan nafas. Bukan karena Raden bersemangat, melainkan Raden sudah bosan dan ingin segera pulang.

Drama ini membuat Raden muak dan jijik. Tapi Raden juga tidak bisa menyalahkan Adelia.

Jantung Adelia berdegup dengan kencang saat Raden menjabat tangan penghulu dan mengucapkan akad nikah mereka.

Raden hanya terlihat menggunakan pakaian dengan kemeja putih dan celana hitam tanpa jas sedangkan Adelia tampak anggun dan sederhana dengan gamis putih tanpa memakai riasan.

Semua orang menangis haru saat Pak Penghulu dan juga para saksi mengucapkan kata, "Sah!"

Keadaan menjadi canggung antara Raden dan Adel yang usia mereka terpaut 11 tahun saat Pak Penghulu mengatakan jika kini mereka resmi menjadi pasangan suami dan istri.

Entah kenapa perasaan Raden menjadi campur aduk antara terharu, bingung, senang dan juga sedih.

Setelah acara tukar cincin dan do'a, orang tua mereka yang juga sudah resmi berbesan dengan hebohnya memotret mereka berkali-kali hingga membuat Adel lelah.

Acara nikah singkat telah selesai mereka laksanakan. Dan saat ini mereka harus segera bersiap-siap untuk mengantar Adelia ke rumah Raden untuk pertama kali dengan status sebagai menantu.

Yulia tak henti-hentinya menangis dan memberikan Adelia wejangan agar tidak mengecewakan mertua dan juga suaminya.

Adnan berusaha agar tidak menangis saat Adel memeluk dan mencium tangannya sebagai tanda perpisahan saat mereka sampai di rumah megah milik orang tua Raden.

Ini kali pertama untuk Yulia dan Adnan melepas putri mereka dan ini sangat sulit untuk mereka. Tetapi bagaimanapun Adelia harus tinggal bersama suaminya.

Related chapters

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Status?

    Adelia seperti tidak rela saat orang tuanya hendak pulang dan meninggalkannya bersama keluarga barunya yang sama sekali tidak Adel kenal. "Ingat ya, Nak. Kapanpun kamu ingin pulang, rumah kita akan selalu terbuka untuk kamu. Jadi anak yang baik dan juga penurut ya, Nak. Tolong jangan kecewakan kami, Bunda percaya sama kamu," ujar Yulia mengecup kening Adelia lama sebelum akhirnya Adelia menangis histeris saat melihat orang tuanya pergi. Adnan tidak sanggup melihat Adelia menangis, oleh sebab itu Adnan memutuskan untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu atau Adnan akan gagal menahan emosinya saat melihat Adel, putri kesayangannya. "Ayo, Bun. Kita masih punya pekerjaan lain," ujar Adnan memanggil Yulia yang masih menangis. Yola dan Abimanyu menahan Adelia yang hendak mengejar mobil yang ditumpangi orang tuanya dengan memeluknya dan juga menenangkannya. "Sayang, dengerin Mama. Sekarang kamu juga anak kami. Jadi jangan takut, kami akan menjaga dan melindungi kamu. Kamu harus p

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 6

    Pagi hari.Adelia bangun lebih dulu saat mendengar suara adzan subuh berkumandang karena Adelia sudah terbiasa bangun saat hari masih gelap. Berbeda dengan Raden yang terlihat semakin menarik selimut ke seluruh tubuhnya saat adzan mulai mengganggu telinganya."Ckk, apa mereka tidak pernah shalat subuh?" Guman Adelia dalam hati saat melihat pria yang sudah menjadi suaminya ini semakin menarik selimut.Adelia turun dari ranjang dengan perlahan dan pergi ke kamar mandi yang berada di kamar mereka.Bahkan kamar mandi mereka terlihat sangat besar seperti satu ruangan di rumah bundanya.Adelia membersihkan diri lalu berwudhu dan setelahnya Adelia mengeluarkan mukenahnya yang ia bawa dari rumah.Untung saja Adelia membawanya!Adelia bingung melihat sisi kamar Raden. Adelia tidak tau kemana arah kiblat dan lupa menanyakannya pada Mama mertuanya semalam.Gadis manis itu keluar dari kamar dan mengintip sekitar ruangan. Adelia menghampiri salah satu pelayan yang kebetulan lewat dengan membawa sa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 7

    Selama di perjalanan diam-diam Adelia mencuri pandang terhadap pria yang saat ini Adelia kagumi bukan hanya wajah tampannya, tapi juga sikap dan etikanya. Andai saja Adelia bisa memilih, pasti akan lebih baik jika Adelia menikah dengan Raja. "Ada apa? Kenapa anda menatap saya seperti itu? Apa ada yang salah? Apa anda kesal yang mengantarkan anda bukan suami anda? Jangan berharap lebih padanya ... Sudah sampai, turunlah. Nanti saya akan mengingatkan Tuan Muda untuk menjemput anda," ujar Raja dengan cool yang semakin membuat Adelia hanyut dalam pesonanya. Adelia tersentak saat Raja berbicara padanya yang artinya Adelia tertangkap basah. Ini benar-benar memalukan. "Maafkan saya, tolong jangan salah paham. Saya hanya kagum dengan anda. Anda bisa menganggap saya sebagai fans saja. Maaf jika saya lancang. Baiklah, terima kasih .... " Adelia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena bingung harus memanggil Raja dengan sebutan apa. Adel membuka pintu mobil dan berlari ke kelasnya. Say

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 8

    Dengan ekspresi kesal Raja terpaksa keluar dari ruangan Raden. Sebelum keluar, Raja mengingatkan Raden akan tugasnya dan itu membuat Stevani terkejut tak percaya. "Tuan Muda jangan lupa untuk menjemput Nona Adel atau anda akan mendapat masalah jika saya melapor pada Nyonya Besar." Raja segera berlalu tak lupa untuk memberikan Stevani tatapan mengintimidasi dan itu berhasil membuat Stevani takut padanya. "Aku tau, keluarlah!" Bentak Raden melirik Stevani. Setelah Raja keluar. "Sayang, siapa itu Adel? Kenapa kamu harus menjemputnya?" Stevani merengek dan merajuk pada Raden. Raden si buaya darat langsung berdiri dari kursinya dan memegang wajah Stevani yang sangat menggoda. Cupp! Raden mengecup singkat bibir merah Stevani. "Jangan hiraukan dia. Kamu tau kan, jika aku tidak bisa berpaling darimu? Hmm?" Raden semakin melanjutkan aksinya. Kali ini tangan nakal Raden mulai berjelajah di paha mulus Stevani dan itu berhasil membuat Stevani tanpa sadar mulai mendesah. Pukk!

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 9

    Raden berhenti memarahi Adelia saat mendengar suara tangis Adelia. "Cukup, dasar cengeng! Katakan kamu dimana?" Raden menjadi tidak tega setelah mendengar isakan tangis Adelia yang disebabkan olehnya. Bagaimana pun Adelia masih anak kecil, wajar jika Adelia lebih cengeng. "Saya ... Saya di rumah Bunda." Di tengah isakan tangisnya, Adelia menjawab pertanyaan Raden. "Tunggu di situ, aku akan segera kesana." Raden menutup ponselnya dengan kasar Hati Adel masih sangat lembut. Adelia tidak pernah dibentak oleh orang tuanya, maka Adelia akan langsung menangis saat ada orang yang membentaknya. Adelia sampai di rumah Yulia dengan mata yang masih memerah. "Assalamualaikum, Bunda ...." "Waalaikumsalam, Nak. Sini nak, uda makan?" Yulia sangat senang melihat Adelia pulang ke rumahnya. Namun ekspresi wajah Yulia berubah setelah melihat mata Adelia yang murni mencerminkan sebuah kesedihan. "Kamu kenapa, Del? Ada apa? Sini cerita sama, Bunda." Yulia langsung berdiri memeluk Adelia.

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 10

    Sore hari. Yola yang baru pulang segera memanggil Pak Darto untuk menyuruhnya memanggil Adelia karena Yola ingin mengajak Adelia pergi berbelanja. Tak menunggu waktu lama Adelia turun sudah lengkap dengan memakai kerudung hitam andalannya. Tadi Pak Darto sudah menjelaskan jika Yola ingin mengajak Adelia berbelanja, jadi Adelia langsung bersiap-siap agar Yola tidak menunggu waktu lama. "Baru pulang, Ma?" Adelia menyapa Yola dan mencium tangannya. Yola terharu dengan sikap dan etika Adelia. Bahkan putra Yola, Raden saja tidak pernah bersikap seperti itu padanya. "Iya, yuk kita berangkat sekarang." Yola merangkul pundak Adelia yang masih lebih pendek darinya agar mereka bisa berjalan berdampingan. Di dalam mobil. "Kita mau kemana, Ma?" Adelia bertanya pada Yola agar bisa menyesuaikan diri. "Hmm kita ke Mall aja, Del. Kita harus beli pakaian dan tas baru untuk kamu sekolah. Hmm pokoknya kita harus beli semua yang akan kamu butuhkan," jawab Yola tersenyum senang. "Tapi

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 11

    Raja menunggu Adelia turun ke meja makan, tapi gadis itu masih tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali sedangkan Yola, Abimanyu dan Raja sudah berkumpul untuk makan malam. "Dimana Raden dan Adelia?" Tanya Abimanyu yang mulai tidak sabar sembari melihat jam tangannya. "Raja, apa kamu sudah memanggil mereka?" Tanya Yola yang juga sudah lapar. "Maaf, Tuan ... Nyonya ... Tuan Muda sedang keluar dan Nona Muda, saya sudah memanggilnya tadi. Tapi saya juga tidak tau kenapa Nona belum turun juga. Saya akan panggil lagi," ujar Raja kesal. "Hmm!" Gumam Abimanyu. Dengan sangat terpaksa, Raja kembali ke kamar Adelia dan mengetuk pintu kamar Adelia dengan sedikit kuat. Mendengar suara berisik yang mengganggu waktu belajarnya, Adelia langsung membuka pintu kamarnya dengan wajah masam. "Ada apa?" Adelia bertanya dengan nada ketus untuk pertama kali. "Ayo pergi ke meja makan sekarang. Semua orang menunggu anda. Mereka tidak bisa makan karena harus menunggu anda." Dengan tegas R

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 12

    "Apa dia benar-benar meninggalkanku seperti ini? Cihh, dasar sialan! Jika bukan karena hartamu aku juga tidak ingin menjadi kekasih bayanganmu yang tak pernah diakui." Stevani memungut pakaiannya dan mengenakannya. "Hmm, aku jadi penasaran siapa itu Adelia. Kenapa sepertinya Raden sangat takut dengannya," gumam Stevani menatap cermin sembari merapikan penampilannya. Sedang Raden bergerak begitu cepat sembari menyeka air keringatnya yang terus mengembun sembari mengumpat yang pastinya ditujukan untuk Raja, asistennya. "Ahh bodohnya aku, kenapa aku bisa memiliki asisten sialan seperti Raja!" Raden menyetir dengan kecepatan penuh seperti seorang pembalap yang dikejar hantu sembari terus menatap jam tangannya. "Lihat saja suatu saat nanti aku pasti akan menekanmu dan mengingatkanmu akan posisimu. Dan pada saat itu, aku pastikan kamu akan sujud dan memohon ampun padaku," sambungnya lagi berapi-api. Beberapa saat kemudian, mobil Raden sampai di pekarangan rumah. Raden menatap rumahnya

Latest chapter

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 40

    Ketiga gadis dan satu pria yang asik bercanda menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari dalam rumah. "Siapa yang datang?" tanya Yulia lagi. "Assalamualaikum, Bunda." serentak teman-teman Clara yang langsung menghampiri Yulia dan mencium punggung tangan Yulia. Yulia sangat dekat dengan ketiga teman Clara ini karena mereka sering mampir ke rumah Clara untuk sekedar bermain atau belajar bersama saat pulang sekolah. "Waalaikumslaam. Ayo silakan masuk," jawab Yulia mempersilahkan Renata, Putri dan Dimas masuk. "Terima kasih, Bun." Seperti biasa, saat rumah mereka kedatangan tamu tanpa pilih kasih Yulia pasti akan menghidangkan mereka kue buatannya dan juga air teh. "Bunda, kue ini sangat enak. Sama seperti biasanya," ujar Putri si tukang makan yang tanpa malu-malu langsung menyerobot wadah kue yang baru saja Yulia letakkan dan membuat Yulia sedikit tertawa senang dengan pujianny

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 39

    Raja menjadi pusat perhatian di dalam ruang wali kelas Clara setelah sebelumnya harus menjadi korban teriakan dan colekan para wanita baik muda ataupun tua, baik siswa maupun guru. Raja mengatakan alasan kenapa Clara dan Sisil mengambil cuti itu karena mereka sedang dalam masa pemulihan setelah insiden yang menimpa mereka. Raja tidak langsung pergi dari sekolah Clara, namun Raja pergi ke belakang sekolah Clara untuk menunggu seseorang. Siapa yang sedang Raja tunggu dan untuk apa? Ternyata pria misterius yang beberapa waktu lalu ditemui oleh Pak Davit secara diam-diam adalah Raja. Kenapa Raja melakukan hal itu? Apa tujuan Raja sebenarnya? Kembali lagi di awal bahwa alasan Raja menyuruh David, sepupunya mengajar di sekolah Clara adalah untuk mengawasinya karena Raja merasa jika Sisil, teman Clara akan berusaha mencelakainya belum lagi Stevani. Jika Niko mencampakkannya nanti mungk

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 38

    Niko sedang memikirkan cara agar bisa bertemu dengan Clara untuk meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi di satu sisi Niko takut jika Clara akan membencinya jika mendengar cerita yang sebenarnya terkait Stevani. Tapi bagaimana pun, cepat atau lambat semuanya juga pasti akan terungkap. Jadi Niko harus mempersiap diri untuk itu dan menaggung semua resikonya. Niko berjanji pada dirinya sendiri jika Niko akan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik lagi dan melupakan Stevani. Baru saja Niko berjanji akan melupakan Stevani, tapi sepertinya Tuhan sangat ingin menguji Niko. Tepat saat Niko ingin beristirahat, Stevani menelpon Niko dan meminta Niko agar membukakan pintu untuknya karena dirinya sudah berada di depan pintu. Takut ada orang yang melihat Stevani dan salah paham, Niko segera berlari dari kamarnya ke depan pintu masuk rumah dan membuka pintu. "Ada apa?

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 37

    Niko menelan kasar salivanya mendengar keputusan terbaik oleh Abimanyu. Mungkin dengan begini hidup Niko akan berubah dan akan menjadi dewasa. Sebenarnya Raja tidak cukup puas mendengar keputusan Abimanyu, namun Raja tidak bisa melakukan apapun selain menerima perintah. "Pergi pulang lah ke rumah kamu. Renungkan kesalahanmu dan siapkan dirimu. Mulai besok kamu adalah seorang pegawai baru di kantor Papa." Abimanyu meminta agar Niko pulang. "Sendirian, Pa?" tanya Niko memastikan. "Menurut kamu?" "Iya, Pa." Sesuai perintah Abimanyu sekarang Niko harus kembali ke rumah barunya tanpa Clara. Dengan wajah frustasi, Niko mengendarai mobilnya dengan kecepatan kilat membelah ramainya suasana jalan di kota Jakarta yang bukan lagi ibu kota negara. Rasanya ini sangat menyebalkan untuk Niko. Bagaimana dirinya bisa lalai hingga membuat Clara, istrinya terluka. Dan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 36

    Abimanyu mendengar cerita Yola dengan sangat serius dan rahang yang mulai mengeras. Rasanya seperti Abimanyu ingin meledak saat mendengar bahwa kelalaian Niko membuat menantunya celaka dan Niko malah memilih bersama dengan wanita yang sangat ia benci. Abimanyu mengajak Yola untuk menunggu Niko di ruang tamu sembari Abimanyu menelpon Niko. "Halo," "Halo, Pa. Ada apa? Clara ada di rumah gak ya, Pa?" Niko menjawab pada deringan pertama. "Segera pulang ke rumah Papa." Abimanyu langsung menutup panggilan telepon setelah memerintahkan agar Niko segera pulang ke rumah Yola tanpa membiarkan Niko menjawab. Dari nada yang Niko terima, Niko sudah tau pasti Abimanyu sedang marah. Hanya saja Niko tidak tau alasan yang membuat Abimanyu marah. Apakah terjadi sesuatu pada Clara? Atau apakah dirinya bertemu dengan Stevani ketahuan oleh Abimanyu? Jantung Niko berdegup kencang membayangkan apa yang

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 35

    Clara diantar pulang oleh Raja setelah keluarga Sisil datang untuk menemani Sisil. Clara termenung mengingat perkataan Sisil sebelum keluarganya datang tadi. Dalam kondisi menangis Sisil memeluk Clara dan meminta maaf padanya dan Sisil juga mengucapkan banyak terima kasih pada Clara dan meminta agar Clara tidak membencinya. Perasaan Clara menjadi campur aduk saat ini. Raja terus menyetir sembari memerhatikan Clara yang hanya diam dan menatap kosong keluar jendela. "Bagaimana lukanya? Apa kamu yakin tidak ingin dirawat di rumah sakit aja?" Raja memulai percakapan. "Tidak, terima kasih. Aku akan lebih sakit jika berada di rumah sakit," jawab Clara tanpa menoleh. "Kak, terima kasih untuk hari ini dan juga maaf karena telah membuatmu terluka." Mata Clara berkaca-kaca saat Clara mengucapkan banyak terima kasih pada Raja dan menangis karena merasa sakit hati saat penggilan teleponnya di tolak oleh Niko.

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 34

    Clara dengan buru-buru mencari nomor seseorang yang berada di kontaknya dan menghubunginya namun seseorang yang ternyata dia adalah Niko tidak menjawab ponselnya karena sedang pergi ke toilet dan meletakkan ponselnya di atas meja yang telah ia pesan bersama Stevani di salah satu restauran. Melihat ponsel Niko berdering, Stevani hanya melihat nama Clara sekilas lalu menolak panggilan tersebut sebelum Niko kembali. Sedang di sisi lain, Clara yang sudah mulai panik dengan kondisi Sisil memencet nomor Raja berharap Raja akan langsung menjawab teleponnya dan membantunya. Tuttttt .... Pada deringan pertama Raja menjawab telepon Clara dan menjadi panik setelah mendengar suara Clara. "Halo, Kak. Tolong aku!" "Halo, kamu kenapa? Dimana? Share lokasi sekarang!" Clara menutup panggilannya dan mengirimkan posisi dirinya saat ini pada Raja agar bisa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   33

    Pak David mengehela napas panjang melihat kelakuan murit barunya yang genit. "Sudah, cukup! Sekarang kalian bertiga ambil posisi push up." Clara, Renata dan Putri telah siap dengan posisi mereka dan para penonton mulai teriak tidak terima jika Clara harus mendapatkan hukuman itu karena tau lemah secara fisik. "Maaf, Pak. Boleh kah saya saja yang menggantikan hukuman untuk Clara?" Dimas maju menawarkan diri lebih dulu karena tidak terima jika guru tampan mereka menekan wanita pujaannya. Pak David mengerutkan dahi melirik ke arah Dimas, dan berkacak pinggang. Pak David berjalan ke arah Dimas dengan karismanya dan menepuk pundak Dimas hingga berhasil membuat Dimas tergoyah takut. "Mana yang namanya Clara?" Clara mengangkat tangan saat Pak Dimas melihat ke arah mereka bertiga. "Apa gadis itu pacarmu?" Pak David bertanya mengintimidasi kepada Dimas. "Tidak, Pak."

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   32

    Sesuai dengan yang telah disepakati hari ini Niko dan Clara akan tetap tidur di kamar yang berbeda. Tapi bukan Niko namanya jika tidak bertindak curang dan licik. Malam hari saat Clara sudah tidur, diam-diam Niko menyelinap masuk ke dalam kamar Clara seperti seorang pencuri. Niko tersenyum senang saat berhasil masuk tanpa harus memikirkan dan melakukan banyak cara tipuan. Niko melihat Clara yang tertidur dengan nyenyak dan mulai berjalan mendekatinya. Dengan sangat lembut dan perlahan Niko mulai merebahkan tubuhnya tepat di samping Clara. Niko mulai memeluk Clara masuk ke dalam pelukannya namun gerakan Niko ini mengganggu tidur Clara dan membuatnya terbangun. Clara melirik Niko sekilas dan kemudian mengabaikannya. Niko melanjutkan aksinya dengan mulai mengusap paha Clara dan terkejut saat tangan Niko menyentuh benda aneh yang sedikit tebal menutupi jalan masuk lembah idaman Niko.

DMCA.com Protection Status