Share

Status?

Penulis: Putri Tidur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-16 12:39:11

Adelia seperti tidak rela saat orang tuanya hendak pulang dan meninggalkannya bersama keluarga barunya yang sama sekali tidak Adel kenal.

"Ingat ya, Nak. Kapanpun kamu ingin pulang, rumah kita akan selalu terbuka untuk kamu. Jadi anak yang baik dan juga penurut ya, Nak. Tolong jangan kecewakan kami, Bunda percaya sama kamu," ujar Yulia mengecup kening Adelia lama sebelum akhirnya Adelia menangis histeris saat melihat orang tuanya pergi.

Adnan tidak sanggup melihat Adelia menangis, oleh sebab itu Adnan memutuskan untuk masuk ke dalam mobil terlebih dahulu atau Adnan akan gagal menahan emosinya saat melihat Adel, putri kesayangannya.

"Ayo, Bun. Kita masih punya pekerjaan lain," ujar Adnan memanggil Yulia yang masih menangis.

Yola dan Abimanyu menahan Adelia yang hendak mengejar mobil yang ditumpangi orang tuanya dengan memeluknya dan juga menenangkannya.

"Sayang, dengerin Mama. Sekarang kamu juga anak kami. Jadi jangan takut, kami akan menjaga dan melindungi kamu. Kamu harus panggil Mama dengan panggilan Mama dan Papa untuk suami Mama. Kamu paham? Ayo masuk ...."

"I-iya, Ma." Adelia tergagap untuk menyebut kata Mama untuk pertama kalinya.

"Bagus, ayo istirahat besok kamu harus sekolah," sambung Yola membawa Adelia masuk.

Orang tua Adel bekerja membuat kue dan memasarkannya melalui warung-warung sekitar rumah mereka dan juga pasar tradisional. Selain itu mereka juga menjualnya secara online untuk pemesanan jumlah besar.

Biasanya setelah pulang sekolah, Adelia lah yang bertugas untuk mengutip uang kue bundanya dan menyerahkannya pada Yulia tanpa dipotong sedikitpun.

Malam hari.

Di rumah Yulia dilanda kesunyian dan itu membuat Yulia dan Sang Suami kesepian sebab biasanya Adelia yang membuat suasana menjadi ramai dengan keceriaannya dan juga tingkah konyolnya yang selalu menghibur orang tuanya yang lelah.

Yulia masih terlihat diam termenung di depan televisi yang masih menyala. Dari seberang pandangan, Adnan memperhatikan Yulia yang terlihat sedih.

Adnan berusaha mengajak Yulia mengobrol agar Yulia tidak banyak memikirkan Adelia walau nyatanya dirinya juga selalu memikirkan gadis cantik nan ceria itu.

"Bunda, ada apa?" Adnan datang dengan memegang bahu Yulia dan memijitnya lembut tapi Yulia terkejut dengan sentuhan yang diberikan Adnan.

Yulia menoleh ke arah Adnan dan tersenyum.

"Bunda masih gak nyangka, Yah kalau putri kita satu-satunya sudah menjadi istri orang secepat ini. Bunda takut kalau Adel sulit berbaur dengan mereka," ujar Yulia jujur.

"Bunda, kalau Bunda kangen sama Adel, kita kan masih bisa menelpon Adelia. Kita juga bisa datang ke rumah mertuanya Adelia," jawab Adnan menenangkan Yulia.

"Hmm ini sudah malam. Biarkan mereka istirahat, tidak apa-apa. Nanti juga kita semua akan terbiasa," ujar Yulia mencoba ikhlas.

Adnan tersenyum melihat Yulia tersenyum. Yulia memang benar istri terbaik dan Bunda terbaik bagi Adnan dan juga Adelia. Kesabaran dan juga kelembutan Yulia, Adnan berharap Adel juga bersikap seperti itu di rumah barunya.

Di tempat lain, Yola masih sibuk membantu Adelia menyiapkan pakaian sekolah Adelia. Untuk beberapa hari ini Adelia dan Raden akan tinggal di rumah Yola agar mereka bisa mengawasi Raden.

Selanjutnya Adel dan Raden akan pindah ke rumah baru mereka yang lebih sederhana karena mereka akan tinggal berdua saja tanpa pelayan.

Setelah selesai menyelesaikan peralatan sekolah Adelia, Yola mengantarkan Adelia ke kamar Raden yang sudah Raden acak-acak dengan sengaja.

Raden sudah menebak hal ini pasti akan terjadi.

"Istirahat yang cukup, besok Mama akan bangunkan kamu untuk siap-siap pergi sekolah. Besok Raden yang antar kamu sekolah." Yola mencium pucuk kepala Adelia dengan sayang karena Yola tidak punya putri, maka Yola menganggap Adelia adalah putrinya.

Melihat hal manis itu, Raden berdecak kesal. Tampaknya Raden cemburu pada kasih sayang Yola yang terlihat lebih menyayangi Adelia.

"Ckk, dasar anak kecil." Kesal Raden sembari berbaring dengan ponsel di tangannya.

"Diam kamu, awas aja kamu kalau berani ganggu Adelia. Adelia dengerin Mama, bilang sama Mama kalau Raden ganggu kamu," ujar Yola memarahi Raden yang tampak tidak menyukai Adelia.

"Iya, Ma. Terima kasih. Besok pulang sekolah, Adelia boleh gak pulang ke rumah Bunda? Kasihan Bunda gak ada yang bantuin," ujar Adel memelas meminta ijin karena sebenarnya Adelia tidak betah di rumah Yola yang megah dan besar ini.

"Boleh, besok biar Raden yang antar kamu. Oke?" Yola berlalu meninggalkan kamar Raden dan bergegas pergi ke kamarnya.

Di kamar Yola.

"Sayang, kamu uda meletakkan pengaman kan di laci kamar Raden? Bahaya kalau sampai gak ada pengamannya, Adelia masih sekolah. Kalau Raden nanti gak tahan, wah bisa berabe urusannya." Abimanyu bertanya pada Yola yang baru saja mengurus Adelia.

"Hari ini sangat melelahkan. Aku sudah mengatur semuanya, tenang aja, Sayang. Mama sih pengen cepat punya cucu. Tapi sayangnya Adelia masih sekolah. Dia belum boleh mengandung," ujar Yola yang tau jika Adelia dan Raden tidak pernah berhubungan badan.

"Istriku memang hebat, ke sini biar Papa kasih Mama hadiah," ujar Abimanyu tersenyum nakal.

"Ah Papa, uda tua juga. Enggak ah Mama capek." Yola yang paham dengan kode Abimanyu menolaknya dan tidur membelakangi Abimanyu.

"Mama tega banget sih sama Papa. Kasihan nih senjata Papa uda mulai berkarat enggak ada yang gesek," ujar Abimanyu manja.

Meski sudah cukup tua, nyatanya Abimanyu dan Yola suka bertingkah seolah mereka adalah remaja yang sedang berpacaran hingga terkadang membuat Raden mual.

Sedang di kamar Raden, Adelia yang bertanya takut dengan Raden tidak berani berbicara padanya sampai Raden yang berbicara lebih dulu.

"Hei anak kecil, tidur di sampingku. Aku tidak akan menyentuhmu, tenang aja." Raden yang risih melihat Adel terus berdiri di depan lemari menyuruh Adelia agar tidur di sampingnya.

"Iya, Kak. Terima kasih." Adelia berjalan perlahan ke ranjang besar milik Raden dan perlahan masuk ke dalam selimut dan tertidur dengan selimut yang menutupi wajah.

Karena sangat lelah, tak butuh waktu lama untuk Raden dan Adel untuk tidur. Setelah memastikan Adelia sudah tidur, Raden menyingkap selimut yang menutupi wajah polos Adelia.

"Dasar anak kecil, kamu akan mati jika tidur dengan posisi seperti itu," ujar Raden menggerutu sembari menyingkap selimut yang menutupi wajah Adelia.

Sebelum tidur Raden terus menatap wajah polos Adelia yang masih terlihat seperti anak bayi. Sangat berbeda dengan Stevani yang tampak dewasa dan juga sexi.

Hal ini tentu saja sangat berbeda karena usia mereka juga sangat berbeda jauh. Seharusnya Adelia menjadi adik atau keponakan Raden saja!

Bab terkait

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 6

    Pagi hari.Adelia bangun lebih dulu saat mendengar suara adzan subuh berkumandang karena Adelia sudah terbiasa bangun saat hari masih gelap. Berbeda dengan Raden yang terlihat semakin menarik selimut ke seluruh tubuhnya saat adzan mulai mengganggu telinganya."Ckk, apa mereka tidak pernah shalat subuh?" Guman Adelia dalam hati saat melihat pria yang sudah menjadi suaminya ini semakin menarik selimut.Adelia turun dari ranjang dengan perlahan dan pergi ke kamar mandi yang berada di kamar mereka.Bahkan kamar mandi mereka terlihat sangat besar seperti satu ruangan di rumah bundanya.Adelia membersihkan diri lalu berwudhu dan setelahnya Adelia mengeluarkan mukenahnya yang ia bawa dari rumah.Untung saja Adelia membawanya!Adelia bingung melihat sisi kamar Raden. Adelia tidak tau kemana arah kiblat dan lupa menanyakannya pada Mama mertuanya semalam.Gadis manis itu keluar dari kamar dan mengintip sekitar ruangan. Adelia menghampiri salah satu pelayan yang kebetulan lewat dengan membawa sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 7

    Selama di perjalanan diam-diam Adelia mencuri pandang terhadap pria yang saat ini Adelia kagumi bukan hanya wajah tampannya, tapi juga sikap dan etikanya. Andai saja Adelia bisa memilih, pasti akan lebih baik jika Adelia menikah dengan Raja. "Ada apa? Kenapa anda menatap saya seperti itu? Apa ada yang salah? Apa anda kesal yang mengantarkan anda bukan suami anda? Jangan berharap lebih padanya ... Sudah sampai, turunlah. Nanti saya akan mengingatkan Tuan Muda untuk menjemput anda," ujar Raja dengan cool yang semakin membuat Adelia hanyut dalam pesonanya. Adelia tersentak saat Raja berbicara padanya yang artinya Adelia tertangkap basah. Ini benar-benar memalukan. "Maafkan saya, tolong jangan salah paham. Saya hanya kagum dengan anda. Anda bisa menganggap saya sebagai fans saja. Maaf jika saya lancang. Baiklah, terima kasih .... " Adelia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena bingung harus memanggil Raja dengan sebutan apa. Adel membuka pintu mobil dan berlari ke kelasnya. Say

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 8

    Dengan ekspresi kesal Raja terpaksa keluar dari ruangan Raden. Sebelum keluar, Raja mengingatkan Raden akan tugasnya dan itu membuat Stevani terkejut tak percaya. "Tuan Muda jangan lupa untuk menjemput Nona Adel atau anda akan mendapat masalah jika saya melapor pada Nyonya Besar." Raja segera berlalu tak lupa untuk memberikan Stevani tatapan mengintimidasi dan itu berhasil membuat Stevani takut padanya. "Aku tau, keluarlah!" Bentak Raden melirik Stevani. Setelah Raja keluar. "Sayang, siapa itu Adel? Kenapa kamu harus menjemputnya?" Stevani merengek dan merajuk pada Raden. Raden si buaya darat langsung berdiri dari kursinya dan memegang wajah Stevani yang sangat menggoda. Cupp! Raden mengecup singkat bibir merah Stevani. "Jangan hiraukan dia. Kamu tau kan, jika aku tidak bisa berpaling darimu? Hmm?" Raden semakin melanjutkan aksinya. Kali ini tangan nakal Raden mulai berjelajah di paha mulus Stevani dan itu berhasil membuat Stevani tanpa sadar mulai mendesah. Pukk!

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 9

    Raden berhenti memarahi Adelia saat mendengar suara tangis Adelia. "Cukup, dasar cengeng! Katakan kamu dimana?" Raden menjadi tidak tega setelah mendengar isakan tangis Adelia yang disebabkan olehnya. Bagaimana pun Adelia masih anak kecil, wajar jika Adelia lebih cengeng. "Saya ... Saya di rumah Bunda." Di tengah isakan tangisnya, Adelia menjawab pertanyaan Raden. "Tunggu di situ, aku akan segera kesana." Raden menutup ponselnya dengan kasar Hati Adel masih sangat lembut. Adelia tidak pernah dibentak oleh orang tuanya, maka Adelia akan langsung menangis saat ada orang yang membentaknya. Adelia sampai di rumah Yulia dengan mata yang masih memerah. "Assalamualaikum, Bunda ...." "Waalaikumsalam, Nak. Sini nak, uda makan?" Yulia sangat senang melihat Adelia pulang ke rumahnya. Namun ekspresi wajah Yulia berubah setelah melihat mata Adelia yang murni mencerminkan sebuah kesedihan. "Kamu kenapa, Del? Ada apa? Sini cerita sama, Bunda." Yulia langsung berdiri memeluk Adelia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 10

    Sore hari. Yola yang baru pulang segera memanggil Pak Darto untuk menyuruhnya memanggil Adelia karena Yola ingin mengajak Adelia pergi berbelanja. Tak menunggu waktu lama Adelia turun sudah lengkap dengan memakai kerudung hitam andalannya. Tadi Pak Darto sudah menjelaskan jika Yola ingin mengajak Adelia berbelanja, jadi Adelia langsung bersiap-siap agar Yola tidak menunggu waktu lama. "Baru pulang, Ma?" Adelia menyapa Yola dan mencium tangannya. Yola terharu dengan sikap dan etika Adelia. Bahkan putra Yola, Raden saja tidak pernah bersikap seperti itu padanya. "Iya, yuk kita berangkat sekarang." Yola merangkul pundak Adelia yang masih lebih pendek darinya agar mereka bisa berjalan berdampingan. Di dalam mobil. "Kita mau kemana, Ma?" Adelia bertanya pada Yola agar bisa menyesuaikan diri. "Hmm kita ke Mall aja, Del. Kita harus beli pakaian dan tas baru untuk kamu sekolah. Hmm pokoknya kita harus beli semua yang akan kamu butuhkan," jawab Yola tersenyum senang. "Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 11

    Raja menunggu Adelia turun ke meja makan, tapi gadis itu masih tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali sedangkan Yola, Abimanyu dan Raja sudah berkumpul untuk makan malam. "Dimana Raden dan Adelia?" Tanya Abimanyu yang mulai tidak sabar sembari melihat jam tangannya. "Raja, apa kamu sudah memanggil mereka?" Tanya Yola yang juga sudah lapar. "Maaf, Tuan ... Nyonya ... Tuan Muda sedang keluar dan Nona Muda, saya sudah memanggilnya tadi. Tapi saya juga tidak tau kenapa Nona belum turun juga. Saya akan panggil lagi," ujar Raja kesal. "Hmm!" Gumam Abimanyu. Dengan sangat terpaksa, Raja kembali ke kamar Adelia dan mengetuk pintu kamar Adelia dengan sedikit kuat. Mendengar suara berisik yang mengganggu waktu belajarnya, Adelia langsung membuka pintu kamarnya dengan wajah masam. "Ada apa?" Adelia bertanya dengan nada ketus untuk pertama kali. "Ayo pergi ke meja makan sekarang. Semua orang menunggu anda. Mereka tidak bisa makan karena harus menunggu anda." Dengan tegas R

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 12

    "Apa dia benar-benar meninggalkanku seperti ini? Cihh, dasar sialan! Jika bukan karena hartamu aku juga tidak ingin menjadi kekasih bayanganmu yang tak pernah diakui." Stevani memungut pakaiannya dan mengenakannya. "Hmm, aku jadi penasaran siapa itu Adelia. Kenapa sepertinya Raden sangat takut dengannya," gumam Stevani menatap cermin sembari merapikan penampilannya. Sedang Raden bergerak begitu cepat sembari menyeka air keringatnya yang terus mengembun sembari mengumpat yang pastinya ditujukan untuk Raja, asistennya. "Ahh bodohnya aku, kenapa aku bisa memiliki asisten sialan seperti Raja!" Raden menyetir dengan kecepatan penuh seperti seorang pembalap yang dikejar hantu sembari terus menatap jam tangannya. "Lihat saja suatu saat nanti aku pasti akan menekanmu dan mengingatkanmu akan posisimu. Dan pada saat itu, aku pastikan kamu akan sujud dan memohon ampun padaku," sambungnya lagi berapi-api. Beberapa saat kemudian, mobil Raden sampai di pekarangan rumah. Raden menatap rumahnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 13

    Dengan sigap Raja segera memberi Adelia tisu tanpa menoleh ke arahnya. Yola seperti sedikit curiga dengan jawaban Adelia karena melihat ekspresinya yang canggung. "Jam berapa tadi malam Raden pulang, Del?" tanya Abimanyu menyela. "Hmm, maaf, Pa. Adel gak tau," jawab Adelia hati-hati. "Sudah, biarkan saja. Jangan dibangunkan, nanti kamu pergi sekolah sama Raja," sambung Abimanyu dengan wajah datarnya. "Baik, Pa." "Del, ini uang saku untuk kamu." Yola mengeluarkan uang ratusan ribu dan memberikannya pada Adelia karena tidak yakin jika Raden akan peka terhadap Adelia. "Tidak usah, Ma. Terima kasih. Kak Raden sudah memberikan uang saku pada Adel," jawab Adelia menunjukkan uang yang Raden berikan dan itu berhasil membuat Yola terkejut namun juga senang. "Ahh, anak itu pelit sekali. Ambil aja Del, buat kamu jalan sama teman kamu nanti," ujar Yola memaksa. "Ini sudah sangat cukup, Ma." Adelia menolak. "Apa itu cukup?" "Cukup, Ma. Adel pergi sekarang ya, Ma ... Pa ...." Selesai sar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31

Bab terbaru

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Final Ending

    Raja mulai menikmati waktunya saat ini bersama Kania dengan saling menyalurkan hasrat yang sempat tertahan sebelumnya.Tanpa melepas panggutannya Raja mulai membuka kancing baju Kania satu persatu. Kania yang kaget hanya tersentak sejenak dan melepaskan panggutan mereka namun kembali menyesap menikmati manisnya bibir Raja sembari memejamkan mata.Selesai dengan pemanasan singkat, Raja membawa Kania masuk ke dalam kamar dengan menggendongnya dari arah depan sedang Kania menyilangkan kakinya di punggung Raja untuk melanjutkan aktivitas halalnya.Raja membaringkan tubuh Kania dengan lembut ke atas ranjang dan mulai mengungkung Kania.Kania mulai bergetar geli saat bibir Raja berjalan dari dagunya ke leher lalu berhenti di atas gunung kembar milik Kania dan Raja bisa merasakan getaran tak biasa itu.Kania memejamkan mata sembari mwnggigit bibir bawahnya menikmati setiap sentuhan yang Raja berikan padanya.Tubuh Kania kini menggelinjang tegang dengan dada membusung saat tangan Raja dengan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-1

    "Yasudah, kamu tunggu disini. Aku akan segera kembali membawa makanan dan juga pakaian untukmu." Raja segera berlalu setelah memakai kembali pakaiannya dan meninggalkan Kania sendirian di dalam kamar hanya dengan handuk."Oke," singkat Kania membenarkan posisi handuknya.Kania tidak tahu harus memanggil Raja dengan sebutan apa sekarang karena sebelumnya Raja memarahinya karena masih menggunakan panggilan secara formal pada Raja.Sembari menunggu Raja datang, Kania keluar dari kamarnya masih dengan menggunakan handuk untuk melihat-lihat isi rumah yang tidak begitu besar tersebut."Apa yang kamu lakukan?" tanya Raja yang muncul tiba-tiba di belakang Kania dan mengejutkan Kania yang asik melihat-lihat lukisan yang terpajang di sekitar kamar."Ah itu, aku, aku cuman lihat-lihat aja kok." Kania yang kaget pun menjawab sembari tergagap."Ambil, ini pakaianmu. Aku akan menyiapkan makanan." Raja menyerahkan sebuah kantung tas berisi pakaian baru yang baru Raja beli di toko terdekat untuk Kani

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-2

    Setelah acara doa selesai, Kania dan Raja menandatangi semua berkas dan juga buku nikah mereka yang diurus secara kilat dan express oleh anak buah Raja.Kini Raja dan Kania telah resmi menjadi sepasang suami dan istri. Dan orang tua Kania berarti juga akan menjadi orang tua Raja.Setelah semua acara selesai, Kania dan Raja serta Burhan dan Sulis berpisah karena Raja dengan terang-terangan ini berduaan dengan Kania."Bapak, Ibuk, anak buah Raja nanti akan bawa Bapak dan Ibuk ke rumah Raja yang baru. Di sana belum ada orang, jadi itu kesempatan untuk Bapak dan Ibuk untuk beradaptasi. Saya dan Kania akan berada di sini untuk malam ini dan akan menyusul besok. Oke?" Raja menjelaskan."Baiklah, Nak." Burhan dan Sulis menjawab sembari menahan tawa sedang Kania bersemu merah."Hati-hati ya, Pak, Buk." Kania mencium tangan kedua orang tuanya yang hendak berangkat.Anak buah Raja membawa Burhan dan Sulis ke Jakarta tepatnya di rumah baru Raja yang belum dihuni oleh siapapun.Sedang Raja kembal

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-3

    "Hmm, kamu sangat polos atau bodoh? Atau, apakah kamu berpura-pura?"Raja menarik kedua tangan Kania ke pinggangnya dan mulai menempelkan bibirnya ke bibir hangat Kania.Kania yang kaget juga takut, memaksa agar Raja melepaskan tangannya.Plakkk!Satu tamparan mendarat ke wajah dingin Raja dari Kania."Maaf!" Kania perlahan berjalan menjauh dan hendak kabur karena takut Raja akan berbuat tak senonoh padanya dan Kania tidak ingin hal itu terjadi."Pergilah, maka aku akan menyiksa keluargamu!" Kania terhenti saat mendengar ancaman Raja yang sangat menakutkan.Rasanya Raja yang saat ini sedang bersama dengan Kania bukanlah Raja yang biasa, Raja yang membuat Kania kagum padanya.Saat ini Kania telah kehilangan perasaan bangga dan takjubnya pada Raja dan berubah menjadi perasaan kesal dan juga takut."Jangan, aku mohon ...." Kania kembali dan memohon di bawah kaki Raja."Itu tergantung bagaimana perlakuanmu terhadapku!""Aku akan menuruti anda, tapi jangan dengan hal ini." Kania memelas de

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-4

    Raja membawa Kania dan keluarganya ke sebuah tempat. Bukan mereka, tapi hanya Burhan dan Sulis.Raja meminta anak buahnya yang mengikuti mobilnya dari belakang agar membawa Burhan dan Sulis ke sebuah penginapan yang masih berada di sekitar Bandung sedang Raja membawa Kania ke tempat berbeda.Sedang anak buah Pak Darto pergi mendatangi rumah Pak Darto dan memberi kabar jika ada sebuah komplotan yang menyerang mereka dan menculik Kania serta keluarganya.Pak Darto yang murka setelah mendengar laporan anak buahnya mulai mengepalkan tinjunya, mengeraskan rahangnya dan memukuli anak buahnya."Dasar kalian bodoh! Gak becus! Cari sampai ketemu siapa orang yang berani membawa calon istriku! Siapa yang berani menantangku?" Pak Darto mengamuk dan menghancurkan barang-barang di rumahnya dan membuat kedua istrinya ketakutan.Pak Darto segera berganti pakaian untuk mendatangi rumah Kania dan mencari tahu apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu."Pasti pria sombong itu yang membawa calon istr

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-5

    Clara menoleh ke arah terakhir kali Clara melihat Ameera dan Steve bermain. Clara kebingungan dan mulai berjalan mendekati ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki.Seketika kepanikan Clara menyerang saat tidak dapat menemukan Ameera dan Steve di sekitar odong-odong ataupun mereka.Clara berbalik dengan wajah paniknya dan membuat Niko juga panik."Sayang, anak-anak gak ada. Tadi mereka di sini." Clara menarik tangan Niko ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki."Maksud kamu gak ada gimana, Sayang?" Niko bergegas menyisir pandangan untuk mencari Ameera dan Steve."Sayang, dimana mereka?""Ayo coba kita cari. Tenang, Sayang. Tolong tenang, jangan panik." Niko berusaha menemangkan Clara walau dirinya juga sebenarnya panik.Di sini, Niko dan Clara panik karena kehilangan Ameera dan Niko sedang di tempat lain, Raja sibuk dengan masalah Kania.Dari kejauhan Raja memantau Pak Darto dan anak buahnya mendatangi rumah Kania dengan membawa beberapa gaun dan juga perhiasa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 100

    Raja bingung mendengar Pak Darto yang sejak tadi terus memanggil Kania calon istrinya dan menatap Pak Darto dengan tajam."Kania? Apa kamu pulang kampung hanya untuk menikahi pria tua beristri ini?" Raja dengan santai menunjuk ke wajah Pak Darto dengan tangannya."Apa karena hutang itu? Kalau gitu katakan berapa hutang mereka, saya akan membayarnya!" "Tadinya saya kira anda pegawai bank, ternyata tidak. Ckk, kalau gitu anda siapa?" Pak Darto menuding Raja dengan jarinya."Ckk, hahahahh." Raja tertawa setelah melepar ke arah Pak Darto sebuah cek kosong dan menghinanya.Pak Darto sangat tersinggung dan marah saat Raja menghinanya namun Pak Darto semakin murka saat melihat kedua istrinya berjongkok dan hendak berebut cek yang Raja lemparkan."Berdiri! Hentikan! Kemarikan cek itu!" Pak Darto merampas ceknya dari salah satu istrinya dan merobeknya."Terserah saja, yang penting berarti hutang mereka lunas, 'kan?" Raja berjalan maju dan menarik kerah baju Pak Darto."Beraninya anda, orang a

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 99

    Raja sudah berada di rumah Kania dan bertemu dengan orang tua dan adik perempuan Kania sedang Kania sedang pergi ke pasar terdekat.Keluarga Kania menyambut Raja dengan baik setelah Raja memperkenalkan diri sebagai bos Kania dan tujuan Raja datang ke rumah Kania tidak lain adalah ingin membantu membiayai pengobatan ayah Kania, Burhan.Kania yang baru pulang dari pasar bersama ibunya, Sulis merasa terkejut melihat mobil yang seperti Kania kenali berada di halaman rumahnya.Namun Kania mencoba tetap berpikir positive tentang hal itu dan bersikap biasa saja di hadapan ibunya."Mobil siapa ini ya, Nia?" Sulis bertanya pada Kania walau tidak menuntut Kania untuk menjawab."Kania gak tau, Buk. Yuk kita masuk dulu," ujar Kania santai.Mata Kania melotot kaget saat dirinya baru saja masuk ke dalam rumah dan melihat Raja di sana sedang mengobrol dengan ayahnya yang sedang sakit.Perasaan bingung, malu dan juga sedih bersatu dalam benak Kania. Tapi sebisa mungkin Kania harus mengatur perasaanny

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 98

    Di tempat lain, Raja masih belum tidur sampai dini hari karena sibuk dengan laptopnya. Steve tidur dengan cepat tadi saat Raja memberinya susu hangat dan menidurkannya di ranjang kamarnya."Aku menemukanmu, Kania." Raja bermonolog dengan suara pelan saat layar laptopnya menunjukkan posisi Kania berada."Dia tidak menelpon aku ataupun Steve, apa dia merencanakan sesuatu?" Pikir Raja sembari mengusap wajah lelahnya."Aku akan mencoba mencari tau soal ini besok. Steve sudah nyaman dengan wanita ini, akan sulit bagi Steve untuk beradaptasi dengan pengasuh baru jika Kania tidak kembali dalam waktu dekat." Raja bermonolog lagi namun kali ini sembari menatap Steve yang tengah terlelap."Steve butuh Kania. Bukan aku yang butuh," ujar Steve lagi yang masih tidak ingin mengakui perasaannya.Setelah selesai dengan tugasnya, Raja membaringkan tubuhnya sejenak di samping Steve dan mengistirahatkan matanya yang terasa kering dan lelah karena harus bekerja sejak pagi.Pagi hari.Setelah Steve bangun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status