Share

Bisikan Gaib

Bagian 28

Bisikan Gaib

Di singgasananya, Ratu Prameswari sedang menggigit kukunya sendiri. Sejak berita kematian Syarif sampai di telinganya, terlebih lagi pelakunya merupakan putra semata wayangnya. Ia tak pernah tidur nyenyak. Sang ratu sangat yakin pihak Samudra Pasai tak akan tinggal diam dengan semuanya. Sementara itu armada perang Kerajan Hambu Aer tidak pernah menjadi lebih baik sejak meninggalnya Danur Seta. Para bangsawan lebih mementingkan mengamankan harta kekayannya sendiri. Kini, bahkan para petinggi istana menyalahkan Gusti Prabu atas tindakannya yang gegabah.

“Susah payah aku sudah membunuh banyak orang demi kelanggengan singgasana putraku. Aku tak akan membiarkannya terhempas begitu saja. Anak keturunanku harus menjadi raja. Tidak peduli sebanyak apa mayat yang harus bergelimpangan di bawah kakiku.” Ratu Prameswari memandang punggung Danur Atmaja yang tengah berjalan membelakanginya. Terbiasa dibenarkan dari kecil. Tidak adanya bimbingan seorang ayah yang bisa dijadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status