Jika Bara kini sedang kebingungan karena tidak bisa menemukan Diana, bahkan dia juga merasa kesal karena untuk menemukan 1 orang wanita seperti Diana saja sangat susah, Itu juga yang dialami oleh Aiden.Pria itu juga sama sedang kebingungan, karena tiba-tiba saja dia kedatangan dua tamu yang tidak diharapkan. Ibu dan juga ayahnya Angel, mantan kekasihnya.Awalnya dia ingin berkata sangat sibuk dan tidak bisa menemui kedua orang tua dari Angel, tetapi kedua orang tua dari Angel itu langsung masuk ke dalam ruangan Aiden dan meminta waktu untuk berbicara."Haish! Kenapa mereka tiba-tiba saja datang? Mau apa coba?" keluh Aiden yang hanya mampu dikatakan di dalam hati saja.Walaupun mengeluh, tetapi pada akhirnya dia mengiyakan, sekarang Aiden sedang duduk tepat di hadapan kedua orangtua Angel. Aiden terdiam menunggu apa yang ingin dibicarakan oleh kedua orangtua dari Angel tersebut.Cukup lama mereka saling diam, padahal Aiden memiliki banyak pekerjaan. Terlebih lagi, Diana kini tidak bis
"Sial! Kenapa bisa berada dalam situasi seperti ini? Kenapa juga Tuan Aiden bisa menangis seperti itu? Apakah ada hal yang membuat dia sakit hati?" tanya Diana yang hanya mampu dikatakan di dalam hati saja. "Diana! Kok diem? Kenapa datang?"Diana tersenyum canggung, dia menghampiri Aiden. Lalu, dia menyimpan kotak bekal yang dia bawa di atas meja.Dia sangat paham jika hari ini Aiden sudah bekerja keras sendirian, sudah dapat dipastikan jika Aiden pasti telat makan karena terlalu fokus dalam mengerjakan pekerjaannya.Maka dari itu, Diana memutuskan untuk memasak dan membawakan makan siang untuk calon suaminya tersebut. Dia benar-benar khawatir jika Aiden tidak sempat mengisi perutnya dengan makanan."Aku datang ke sini untuk membawakan makan siang untuk kamu, takutnya kamu sibuk bekerja. Semoga kamu suka, karena ini aku yang masak," jawab Diana.Aiden tersenyum karena menurutnya Diana begitu perhatian, dia memikirkan dirinya yang hanya bekerja sendirian tanpa ada teman. Padahal, saat
Aiden ingin mengawali hubungannya dengan baik, dimulai dari panggilan mas dari Diana. Lalu, dia juga ingin mulai bersikap saling mengerti dan saling perhatian."Mas!" ucap Diana seraya tersenyum canggung.Aiden melebarkan senyumannya mendengar Diana memanggil dirinya dengan sebutan mas, dia merasa senang karena wanita itu mau menuruti keinginannya."Lumayan enak didenger, tapi lain kali bilang Mas-nya harus lebih ikhlas lagi. Biar enak didengar," ucap Aiden."Iya, Mas. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, kamunya jauhan dikit, Mas." Diana menggeser letak duduknya karena Aiden begitu dekat dengannya."Oke," jawab Aiden yang mulai merasakan jika Diana tidak nyaman karena ulahnya.Namun, walaupun seperti itu dia tetap saja merasa senang dengan sikap Diana yang penurut. Diana tidak seperti Angel yang begitu susah untuk diatur, tetapi herannya kenapa dulu dia begitu mencintai wanita tersebut.Dua bulan kemudian.Hubungan Diana dan juga Aiden semakin dekat saja, karena Aiden selalu pand
Sungguh Diana tidak menyangka jika semakin hari sikap Aiden malah semakin begitu manis, karena awalnya dia mengira akan ada jarak di antara mereka.Terlebih lagi saat dia mengingat perbedaan kasta di antara mereka, Diana hanya orang biasa. Berbeda dengan Aiden yang memang terlahir dari keluarga kaya.Akan tetapi, sebelum menikah saja Aiden begitu mendekatkan diri dengan dirinya. Bahkan, Aiden sudah sangat paham apa yang Diana suka dan apa yang tidak dia suka.Aiden bahkan pandai merayu dan menggoda, pria itu begitu sering membuat Diana tersipu. Diana baru sadar jika Aiden adalah pria yang sangat romantis.Satu hal yang penting bagi Diana, Aiden tidak pernah mengungkit dari mana Diana berasal. Aiden juga tidak pernah membahas tentang dirinya yang hanya seorang janda.Namun, kini tiba-tiba dia merasa takut karena tidak jauh dari sana Diana melihat sosok pria yang selama ini tidak ingin dia temui kembali."Sayang, cepat katakan ada
"Bersiaplah Diana, Sayang. Sebentar lagi aku akan menjadikan kamu wanita tawanan cintaku, kamu akan aku penjarakan dalam istanaku. Aku tidak akan melepaskan kamu lagi," ucap Bara dengan seringai licik di bibirnya.Bara tentunya sangat bahagia bisa bertemu dengan Diana kembali, selain Diana terlihat lebih cantik, Bara juga melihat jika Diana kini lebih terawat.Dia bisa melihat jika penampilan Diana juga kini lebih baik, Diana terlihat berbeda dengan dress mahal yang dia pakai. Padahal, dulu Diana selalu terlihat sederhana. Bara sangat menyukai penampilan Diana yang sekarang, lebih cantik dan juga elegan."Ya ampun, jika mengingat akan hal itu rasanya aku ingin segera memilikinya. Atau mungkin aku harus melakukan sesuatu," ucap Bara dengan senyum yang mengembang di bibirnya.Bara yang sudah tidak sabar menginginkan kehangatan tubuh Diana, dia mulai memikirkan hal agar bisa menjerat wanita itu untuk kembali ke dalam pelukannya.Dia mulai memikirkan cara licik agar bisa melakukan hal ter
Pagi ini Diana sudah terlihat lebih tenang, dia bahkan sudah cantik seperti biasanya. Balutan baju mahal membuat penampilan Diana memang lebih cantik dan elegan.Pantas saja Bara semakin tergila-gila saja kepada Diana yang memang memiliki paras manis dan juga imut. Wajah Diana memang tidak secantik Lisa blackpink, tetapi wajahnya terlihat sangat manis dan tidak membosankan saat dipandang.Aiden memang sengaja memantaskan penampilan Diana, agar wanita itu terlihat lebih berkelas. Bukan karena menghina penampilan Diana yang dulu, tetapi Aiden hanya ingin melihat Diana yang berpenampilan lebih baik."Sudah siap berangkat?" tanya Aiden kepada Diana yang sudah mulai melangkahkan kakinya menuju halaman rumah.Diana tersenyum hangat ke arah calon suaminya itu, lalu dengan cepat dia menjawab pertanyaan dari Aiden."Sudah," jawab Diana singkat.Aiden membalas senyuman Diana, lalu dia berdiri tepat di hadapan calon istrinya. Wanita yang sudah hampir tiga bulan ini selalu bersama dengan dirinya.
Aiden tidak banyak bicara, dia langsung mendekatkan wajahnya ke arah Diana. Lalu, dia menepuk-nepuk pipinya dengan lembut. Melihat akan hal itu Diana kembali bertanya."Pipinya kenapa? Gatel?"Diana memperhatikan pipi Aiden, tetapi tidak ada apa-apa di sana. Pipi Aiden terlihat mulus seperti biasanya, tidak ada noda jerawat ataupun bisul dan juga bentol.Justru, semakin hari Diana melihat Aiden semakin tampan saja. Diana merasa jika dirinya kini mulai jatuh cinta dengan semua perlakuan manis dari calom suaminya itu."Ck! Di kiss, Diana, Sayang. Baru aku terima ucapan terima kasih dari kamu," ucap Aiden seraya menaik turunkan alisnya.Sesekali meminta kiss boleh saja, pikir Aiden. Lagi pula hanya minta kiss di pipi saja, bukan minta cium bibir. Karena sepertinya permintaannya tidaklah keterlaluan."MODUS!" rutuk Diana seraya mendorong pipi Aiden.Aiden langsung tertawa seraya mengusap pipinya, tidak lama kemudian dia nampak melayangkan protesnya."Sakit Diana, kamu tuh jahat banget. Mi
Diana berusaha untuk memberontak, sayangnya dia merasa tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Dia merasa kalau semua tulang terlepas dari tubuhnya, begitu sulit untuk bergerak apalagi lepas dari pria itu.Tidak lama kemudian tubuh Diana pun mulai melemah, pandangan matanya buram. Hingga akhirnya Diana benar-benar Kehilangan kesadarannya, tubuhnya ambruk di dalam pelukan pria tersebut."Tante---"Anak itu tidak berani meneruskan ucapannya, karena pria yang saat ini sedang memeluk tubuh Diana langsung memelototkan matanya. Hal itu membuat anak kecil tersebut ketakutan.Tanpa banyak bicara pria itu langsung membopong tubuh Diana, dia membawa Diana dengan berlari dan segera memasukkan tubuh lemah itu ke dalam mobil."Hati-hati, jangan sampai terluka. Nanti bos marah," ucap pria itu pada pria yang lainnya."Tanpa elu ngomong pun gue udah tahu, mending nggak usah banyak bacot!" jawab pria yang satunya.Setelah menidurkan Diana pada bangku penumpang, kedua pria itu melajukan mobilnya dengan begit