Aiden ingin mengawali hubungannya dengan baik, dimulai dari panggilan mas dari Diana. Lalu, dia juga ingin mulai bersikap saling mengerti dan saling perhatian."Mas!" ucap Diana seraya tersenyum canggung.Aiden melebarkan senyumannya mendengar Diana memanggil dirinya dengan sebutan mas, dia merasa senang karena wanita itu mau menuruti keinginannya."Lumayan enak didenger, tapi lain kali bilang Mas-nya harus lebih ikhlas lagi. Biar enak didengar," ucap Aiden."Iya, Mas. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, kamunya jauhan dikit, Mas." Diana menggeser letak duduknya karena Aiden begitu dekat dengannya."Oke," jawab Aiden yang mulai merasakan jika Diana tidak nyaman karena ulahnya.Namun, walaupun seperti itu dia tetap saja merasa senang dengan sikap Diana yang penurut. Diana tidak seperti Angel yang begitu susah untuk diatur, tetapi herannya kenapa dulu dia begitu mencintai wanita tersebut.Dua bulan kemudian.Hubungan Diana dan juga Aiden semakin dekat saja, karena Aiden selalu pand
Sungguh Diana tidak menyangka jika semakin hari sikap Aiden malah semakin begitu manis, karena awalnya dia mengira akan ada jarak di antara mereka.Terlebih lagi saat dia mengingat perbedaan kasta di antara mereka, Diana hanya orang biasa. Berbeda dengan Aiden yang memang terlahir dari keluarga kaya.Akan tetapi, sebelum menikah saja Aiden begitu mendekatkan diri dengan dirinya. Bahkan, Aiden sudah sangat paham apa yang Diana suka dan apa yang tidak dia suka.Aiden bahkan pandai merayu dan menggoda, pria itu begitu sering membuat Diana tersipu. Diana baru sadar jika Aiden adalah pria yang sangat romantis.Satu hal yang penting bagi Diana, Aiden tidak pernah mengungkit dari mana Diana berasal. Aiden juga tidak pernah membahas tentang dirinya yang hanya seorang janda.Namun, kini tiba-tiba dia merasa takut karena tidak jauh dari sana Diana melihat sosok pria yang selama ini tidak ingin dia temui kembali."Sayang, cepat katakan ada
"Bersiaplah Diana, Sayang. Sebentar lagi aku akan menjadikan kamu wanita tawanan cintaku, kamu akan aku penjarakan dalam istanaku. Aku tidak akan melepaskan kamu lagi," ucap Bara dengan seringai licik di bibirnya.Bara tentunya sangat bahagia bisa bertemu dengan Diana kembali, selain Diana terlihat lebih cantik, Bara juga melihat jika Diana kini lebih terawat.Dia bisa melihat jika penampilan Diana juga kini lebih baik, Diana terlihat berbeda dengan dress mahal yang dia pakai. Padahal, dulu Diana selalu terlihat sederhana. Bara sangat menyukai penampilan Diana yang sekarang, lebih cantik dan juga elegan."Ya ampun, jika mengingat akan hal itu rasanya aku ingin segera memilikinya. Atau mungkin aku harus melakukan sesuatu," ucap Bara dengan senyum yang mengembang di bibirnya.Bara yang sudah tidak sabar menginginkan kehangatan tubuh Diana, dia mulai memikirkan hal agar bisa menjerat wanita itu untuk kembali ke dalam pelukannya.Dia mulai memikirkan cara licik agar bisa melakukan hal ter
Pagi ini Diana sudah terlihat lebih tenang, dia bahkan sudah cantik seperti biasanya. Balutan baju mahal membuat penampilan Diana memang lebih cantik dan elegan.Pantas saja Bara semakin tergila-gila saja kepada Diana yang memang memiliki paras manis dan juga imut. Wajah Diana memang tidak secantik Lisa blackpink, tetapi wajahnya terlihat sangat manis dan tidak membosankan saat dipandang.Aiden memang sengaja memantaskan penampilan Diana, agar wanita itu terlihat lebih berkelas. Bukan karena menghina penampilan Diana yang dulu, tetapi Aiden hanya ingin melihat Diana yang berpenampilan lebih baik."Sudah siap berangkat?" tanya Aiden kepada Diana yang sudah mulai melangkahkan kakinya menuju halaman rumah.Diana tersenyum hangat ke arah calon suaminya itu, lalu dengan cepat dia menjawab pertanyaan dari Aiden."Sudah," jawab Diana singkat.Aiden membalas senyuman Diana, lalu dia berdiri tepat di hadapan calon istrinya. Wanita yang sudah hampir tiga bulan ini selalu bersama dengan dirinya.
Aiden tidak banyak bicara, dia langsung mendekatkan wajahnya ke arah Diana. Lalu, dia menepuk-nepuk pipinya dengan lembut. Melihat akan hal itu Diana kembali bertanya."Pipinya kenapa? Gatel?"Diana memperhatikan pipi Aiden, tetapi tidak ada apa-apa di sana. Pipi Aiden terlihat mulus seperti biasanya, tidak ada noda jerawat ataupun bisul dan juga bentol.Justru, semakin hari Diana melihat Aiden semakin tampan saja. Diana merasa jika dirinya kini mulai jatuh cinta dengan semua perlakuan manis dari calom suaminya itu."Ck! Di kiss, Diana, Sayang. Baru aku terima ucapan terima kasih dari kamu," ucap Aiden seraya menaik turunkan alisnya.Sesekali meminta kiss boleh saja, pikir Aiden. Lagi pula hanya minta kiss di pipi saja, bukan minta cium bibir. Karena sepertinya permintaannya tidaklah keterlaluan."MODUS!" rutuk Diana seraya mendorong pipi Aiden.Aiden langsung tertawa seraya mengusap pipinya, tidak lama kemudian dia nampak melayangkan protesnya."Sakit Diana, kamu tuh jahat banget. Mi
Diana berusaha untuk memberontak, sayangnya dia merasa tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Dia merasa kalau semua tulang terlepas dari tubuhnya, begitu sulit untuk bergerak apalagi lepas dari pria itu.Tidak lama kemudian tubuh Diana pun mulai melemah, pandangan matanya buram. Hingga akhirnya Diana benar-benar Kehilangan kesadarannya, tubuhnya ambruk di dalam pelukan pria tersebut."Tante---"Anak itu tidak berani meneruskan ucapannya, karena pria yang saat ini sedang memeluk tubuh Diana langsung memelototkan matanya. Hal itu membuat anak kecil tersebut ketakutan.Tanpa banyak bicara pria itu langsung membopong tubuh Diana, dia membawa Diana dengan berlari dan segera memasukkan tubuh lemah itu ke dalam mobil."Hati-hati, jangan sampai terluka. Nanti bos marah," ucap pria itu pada pria yang lainnya."Tanpa elu ngomong pun gue udah tahu, mending nggak usah banyak bacot!" jawab pria yang satunya.Setelah menidurkan Diana pada bangku penumpang, kedua pria itu melajukan mobilnya dengan begit
Aiden langsung menjambak rambutnya dengan kasar, dia merasa menyesal karena sudah membiarkan Diana pergi sendirian.Padahal, dia sangat tahu jika di luar sana ada Bara yang begitu menginginkan calon istrinya tersebut. Seharusnya dia menempatkan beberapa bodyguard untuk menjaga Diana."Ya Tuhan, tolonglah aku. Aku harus bagaimana? Ke mana aku harus mencari Diana?" tanya Aiden dengan frustasi.Setelah ditinggalkan oleh Angel, dia merasa hidupnya semakin bahagia karena bisa dipertemukan dengan Diana. Jika dia tidak bisa menemukan Diana, pasti rasanya akan sangat hancur.Selain karena dia begitu mencintai Diana, dia merasa tidak becus sebagai lelaki. Dia tidak bisa menjaga wanitanya. Wajah Aiden terlihat begitu kusut, rambutnya bahkan terlihat acak-acakan karena sedari tadi dia terus saja menjambak rambutnya.Hal itu membuat sang manajer Kafe merasa turut bersalah, karena Diana hilang masih dalam lingkungan Kafe tersebut.Sang manajer ikut berpikir bagaimana caranya agar Diana bisa ditemu
Bara tersenyum senang ketika merasakan kembali bibir Diana yang terasa begitu manis, setelah beberapa bulan tidak bisa menemukan Diana, kini dia bisa melihat wajah wanita itu kembali.Bahkan, Bara bukan hanya bisa melihat wajah Diana. Namun, sepertinya pagi ini Bara akan bisa merasakan nikmatnya tubuh Diana kembali."Kamu benar-benar sangat cantik dan juga seksi, Sayang."Setelah mengecup bibir Diana beberapa kali, Bara memandang wajah Diana dengan penuh rindu. Dulu dia hanya ingin memanfaatkan wanita itu untuk menjadi Ibu dari anak-anaknya.Namun, saat ini dia merasa jika dirinya mulai mencintai Diana. Dia tidak ingin berpisah dari Diana, dia sudah tidak sabar untuk melihat Diana bercerai dari Aiden. Padahal, pernikahan mereka saja belum terjadi. Namun, Bara sudah mengharapkan perceraian dari Diana.Bara bahkan sudah merencanakan hal yang di luar dugaan, setelah Diana menikah dengan Aiden, dia akan membuat pria itu membenci Diana.