Bara tersenyum senang ketika merasakan kembali bibir Diana yang terasa begitu manis, setelah beberapa bulan tidak bisa menemukan Diana, kini dia bisa melihat wajah wanita itu kembali.Bahkan, Bara bukan hanya bisa melihat wajah Diana. Namun, sepertinya pagi ini Bara akan bisa merasakan nikmatnya tubuh Diana kembali."Kamu benar-benar sangat cantik dan juga seksi, Sayang."Setelah mengecup bibir Diana beberapa kali, Bara memandang wajah Diana dengan penuh rindu. Dulu dia hanya ingin memanfaatkan wanita itu untuk menjadi Ibu dari anak-anaknya.Namun, saat ini dia merasa jika dirinya mulai mencintai Diana. Dia tidak ingin berpisah dari Diana, dia sudah tidak sabar untuk melihat Diana bercerai dari Aiden. Padahal, pernikahan mereka saja belum terjadi. Namun, Bara sudah mengharapkan perceraian dari Diana.Bara bahkan sudah merencanakan hal yang di luar dugaan, setelah Diana menikah dengan Aiden, dia akan membuat pria itu membenci Diana.
Aiden dan juga wanita yang bekerja sebagai resepsionis itu langsung menolehkan wajahnya ke arah anak sang pemilik hotel, wanita itu langsung membungkuk hormat kepada pria muda itu."Ada apa ini?" tanyanya kembali.Aiden seolah ragu untuk mengatakan apa yang terjadi, karena dia melihat seorang anak kecil yang berada di hadapannya dan dia menegurnya."Tuan, tolong jawab ada apa?" tanya pria tampan itu lagi."Calon istriku sedang dalam bahaya, saya ingin meminjam kunci cadangannya. Apakah bisa?" tanya Aiden dengan ragu.Melihat tatapan Aiden yang seolah meragukan dirinya, pria kecil itu pun nampak berkata."Aku memang masih kecil, Paman. Tapi, di sini aku mempunyai kekuasaan. Jadi, jangan memandang remeh seperti itu kepadaku."Pria kecil itu terlihat menyombongkan dirinya, terasa sangat menggemaskan. Jika saja Aiden tidak sedang dalam keadaan terdesak, sudah dapat dipastikan dia akan menggendong anak itu dan mencubit pipinya dengan gemas."Kalau memang seperti itu, tolong Paman. Tolong p
Rasanya Aiden sangat malu ditegur seperti itu oleh anak kecil yang ada di hadapannya, dia terlalu fokus kepada Diana sehingga melupakan kebaikan dari anak kecil tersebut."Eh? Maaf, aku terlalu panik. " Aiden menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.Baru kali ini dia bertemu dengan anak kecil yang begitu percaya diri, anak itu juga terlihat menyebalkan. Anak itu bahkan terlihat sombong, tetapi anak itu mempunyai sisi baik yang tidak boleh diabaikan."Kalau begitu, cepat katakan terima kasih kepadaku. Setelah itu aku akan pergi," ucap pria kecil itu setengah memaksa.Aiden menghampiri pria kecil itu, dia berjongkok untuk mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan pria tampan itu.Anak kecil yang sudah memudahkan jalannya untuk menolong Diana, tanpa bantuan anak itu, belum tentu Aiden bisa menyelamatkan Diana tepat waktu."Terima kasih karena kamu sudah menolongku, tanpa bantuanmu aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepada calon istriku." Aiden mengusap lembut puncak kepala pria kecil it
Aiden begitu kaget dan juga benar-benar takut akan mendapatkan hukuman dari calon istrinya, Aiden bahkan memundurkan tubuhnya karena takut saat menatap mata Diana."Maaf, Yang. Aku gak ngapa-ngapain kamu kok, aku cuma--"Aiden menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, dia bingung harus berkata apa. Karena tentunya dia sangat sadar kalau dirinya sudah lancang, dia sudah berani mencicipi bibir wanita itu tanpa persetujuan dari Diana.Namun, hal yang tidak terduga justru malah terjadi. Diana terlihat seperti orang linglung, sepertinya dia masih terkena pengaruh obat bius.Lebih tepatnya belum sadar sepenuhnya, dia hanya menatap Aiden dengan dahi yang mengerut dalam. Aiden menjadi bingung dibuatnya, dia tidak tahu harus melakukan apa.Tubuh Diana bahkan tidak bergerak sama sekali, hanya bola matanya saja yang bergerak ke kiri dan ke kanan."Sayang, kenapa kamu diam saja? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Aiden karena tidak tahan melihat Diana yang hanya diam saja seraya menatap matan
"Aku gak nantangin, cuma bercanda doang. Mas terlalu serius," ujar Diana.Diana tidak menyangka jika Aiden akan melakukan hal tersebut, karena saat pertama kali dia bertemu dengan pria itu, dia begitu baik dan juga sangat menjaga dirinya.Aiden terlihat begitu alim, bahkan dia sangat menjaga Angel sebagai kekasih hatinya saat itu. Bahkan, kala itu Angel sampai berselingkuh karena dia merasa jika Aiden tidak bisa memberikan kepuasan batin kepada dirinya.Aiden beralasan ingin menjaga cintanya, dia tidak mau merusak masa depan Angel sebelum menikah dengannya. Akan tetapi, kini Aiden berubah dengan drastis. Sikap yang benar-benar membuat Dia a geleng-geleng kepala.Bahkan, saat ini justru Aiden terlihat begitu tidak sabar untuk segera melakukan penyatuan dengan dirinya. Diana jadi bertanya-tanya di dalam hatinya, mungkinkah sebuah pepatah yang menyatakan jika janda itu lebih menggoda adalah hal yang benar?Karena Aiden seolah tidak tahan saat berdekatan dengan dirinya, Aiden seolah tidak
"Katakan Yang sejujurnya, Diana. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, jangan membuat Tante mengkhawatirkan kamu seperti ini."Untuk sesaat Diana terdiam, dia begitu kebingungan harus menjawab seperti apa. Karena pada kenyataannya, dia tidak menyadari apa yang sudah terjadi kepada dirinya.Saat dia terbangun, dia hanya merasakan jika tubuhnya terasa begitu lemas. Bahkan, kepalanya terasa berdenyut nyeri.Satu hal lagi yang dia rasakan, bibirnya terasa basah dan seakan ada yang memagut bibirnya. Dia juga merasakan jika bibirnya sedikit bengkak, ini adalah hal yang aneh. Seperti dia telah melakukan ciuman yang penuh dengan gelora asmara.Namun, dia tidak berani mengatakan jika yang melakukannya adalah Aiden. Walaupun pada saat dia membuka mata, dia melihat calon suaminya itu berada dekat dengan dirinya."Sungguh aku tidak tahu, Tante. Aku tidak ingat apa-apa," jawab Diana. "Seingatku, aku sedang pergi untuk meeting. Terus ada anak kecil nangis-nangis, abis itu aku tidak ingat apa-apa.'
Dua Minggu kemudian.Acara yang dinantikan pun telah tiba, siang ini semua anggota keluarga Roderick sudah berkumpul di hotel termegah yang ada di pusat kota.Bukan hanya ada Alicia, tetapi ada juga suami dari Alicia, Azam. Ada juga Amena putri dari Alicia, ada Bagas juga yang sedang melihat-lihat megahnya pelaminan di mana akan dilaksanakan pernikahan putrinya dan juga Aiden.Ya, pernikahan Diana dan juga Aiden akan dilaksanakan sebentar lagi. Kini semua orang sudah berkumpul di ballroom hotel, para tamu undangan juga sudah hadir di sana.Lalu, di mana calon mempelai pria dan juga wanitanya?Tentu saja mereka sedang bersiap untuk melaksanakan acara prosesi pernikahan mereka hari ini, acara yang sudah sangat dinantikan oleh Aiden.Aiden sedang bersiap untuk memakai baju pengantin pria, begitu juga dengan Diana. Wanita itu sedang dibantu oleh mua untuk memakai gaun pengantin dan juga untuk dirias."Anda cantik sekali, Nona. Setelah dirias terlihat semakin manis," ucap salah satu mua ya
Alicia merasa begitu kesal karena Aiden ternyata tidak mendengar saat pak penghulu menyebutkan nama Diana menjadi Angelisca binti Arkana, sepertinya keponakannya itu terlalu gugup sehingga tidak menyadari pergantian nama yang disebutkan oleh pak penghulu."Nama calon istri kamu adalah Diana, tadi Pak penghulu menyebutkan nama Angelisca. Bukankah itu nama mantan kekasih kamu? Tidak mungkin bukan jika kamu lupa mengganti nama calon istri kamu?" tanya Alicia lagi.Aiden benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang ditanyakan oleh Alicia, dia langsung menolehkan wajahnya ke arah pak penghulu."Eh? Iya kah, Pak penghulu?" tanya Aiden tidak percaya.Semua tamu undangan yang hadir nampak ricuh, mereka nampak bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Mereka ingin segera tahu tetapi malu untuk bertanya.Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Aiden, pak penghulu nampak menolehkan wajahnya ke arah Aiden dan juga Alicia secara bergantian. Tidak lama kemudian, pak penghulu berk