Aiden begitu kaget dan juga benar-benar takut akan mendapatkan hukuman dari calon istrinya, Aiden bahkan memundurkan tubuhnya karena takut saat menatap mata Diana."Maaf, Yang. Aku gak ngapa-ngapain kamu kok, aku cuma--"Aiden menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, dia bingung harus berkata apa. Karena tentunya dia sangat sadar kalau dirinya sudah lancang, dia sudah berani mencicipi bibir wanita itu tanpa persetujuan dari Diana.Namun, hal yang tidak terduga justru malah terjadi. Diana terlihat seperti orang linglung, sepertinya dia masih terkena pengaruh obat bius.Lebih tepatnya belum sadar sepenuhnya, dia hanya menatap Aiden dengan dahi yang mengerut dalam. Aiden menjadi bingung dibuatnya, dia tidak tahu harus melakukan apa.Tubuh Diana bahkan tidak bergerak sama sekali, hanya bola matanya saja yang bergerak ke kiri dan ke kanan."Sayang, kenapa kamu diam saja? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Aiden karena tidak tahan melihat Diana yang hanya diam saja seraya menatap matan
"Aku gak nantangin, cuma bercanda doang. Mas terlalu serius," ujar Diana.Diana tidak menyangka jika Aiden akan melakukan hal tersebut, karena saat pertama kali dia bertemu dengan pria itu, dia begitu baik dan juga sangat menjaga dirinya.Aiden terlihat begitu alim, bahkan dia sangat menjaga Angel sebagai kekasih hatinya saat itu. Bahkan, kala itu Angel sampai berselingkuh karena dia merasa jika Aiden tidak bisa memberikan kepuasan batin kepada dirinya.Aiden beralasan ingin menjaga cintanya, dia tidak mau merusak masa depan Angel sebelum menikah dengannya. Akan tetapi, kini Aiden berubah dengan drastis. Sikap yang benar-benar membuat Dia a geleng-geleng kepala.Bahkan, saat ini justru Aiden terlihat begitu tidak sabar untuk segera melakukan penyatuan dengan dirinya. Diana jadi bertanya-tanya di dalam hatinya, mungkinkah sebuah pepatah yang menyatakan jika janda itu lebih menggoda adalah hal yang benar?Karena Aiden seolah tidak tahan saat berdekatan dengan dirinya, Aiden seolah tidak
"Katakan Yang sejujurnya, Diana. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, jangan membuat Tante mengkhawatirkan kamu seperti ini."Untuk sesaat Diana terdiam, dia begitu kebingungan harus menjawab seperti apa. Karena pada kenyataannya, dia tidak menyadari apa yang sudah terjadi kepada dirinya.Saat dia terbangun, dia hanya merasakan jika tubuhnya terasa begitu lemas. Bahkan, kepalanya terasa berdenyut nyeri.Satu hal lagi yang dia rasakan, bibirnya terasa basah dan seakan ada yang memagut bibirnya. Dia juga merasakan jika bibirnya sedikit bengkak, ini adalah hal yang aneh. Seperti dia telah melakukan ciuman yang penuh dengan gelora asmara.Namun, dia tidak berani mengatakan jika yang melakukannya adalah Aiden. Walaupun pada saat dia membuka mata, dia melihat calon suaminya itu berada dekat dengan dirinya."Sungguh aku tidak tahu, Tante. Aku tidak ingat apa-apa," jawab Diana. "Seingatku, aku sedang pergi untuk meeting. Terus ada anak kecil nangis-nangis, abis itu aku tidak ingat apa-apa.'
Dua Minggu kemudian.Acara yang dinantikan pun telah tiba, siang ini semua anggota keluarga Roderick sudah berkumpul di hotel termegah yang ada di pusat kota.Bukan hanya ada Alicia, tetapi ada juga suami dari Alicia, Azam. Ada juga Amena putri dari Alicia, ada Bagas juga yang sedang melihat-lihat megahnya pelaminan di mana akan dilaksanakan pernikahan putrinya dan juga Aiden.Ya, pernikahan Diana dan juga Aiden akan dilaksanakan sebentar lagi. Kini semua orang sudah berkumpul di ballroom hotel, para tamu undangan juga sudah hadir di sana.Lalu, di mana calon mempelai pria dan juga wanitanya?Tentu saja mereka sedang bersiap untuk melaksanakan acara prosesi pernikahan mereka hari ini, acara yang sudah sangat dinantikan oleh Aiden.Aiden sedang bersiap untuk memakai baju pengantin pria, begitu juga dengan Diana. Wanita itu sedang dibantu oleh mua untuk memakai gaun pengantin dan juga untuk dirias."Anda cantik sekali, Nona. Setelah dirias terlihat semakin manis," ucap salah satu mua ya
Alicia merasa begitu kesal karena Aiden ternyata tidak mendengar saat pak penghulu menyebutkan nama Diana menjadi Angelisca binti Arkana, sepertinya keponakannya itu terlalu gugup sehingga tidak menyadari pergantian nama yang disebutkan oleh pak penghulu."Nama calon istri kamu adalah Diana, tadi Pak penghulu menyebutkan nama Angelisca. Bukankah itu nama mantan kekasih kamu? Tidak mungkin bukan jika kamu lupa mengganti nama calon istri kamu?" tanya Alicia lagi.Aiden benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang ditanyakan oleh Alicia, dia langsung menolehkan wajahnya ke arah pak penghulu."Eh? Iya kah, Pak penghulu?" tanya Aiden tidak percaya.Semua tamu undangan yang hadir nampak ricuh, mereka nampak bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Mereka ingin segera tahu tetapi malu untuk bertanya.Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Aiden, pak penghulu nampak menolehkan wajahnya ke arah Aiden dan juga Alicia secara bergantian. Tidak lama kemudian, pak penghulu berk
"Cepatlah!" ujar Aiden tak sabar.Alif memutar rekaman CCTV nya dengan perlahan, dia bahkan beberapa kali menghentikan lalu memutarnya kembali agar bisa melihatnya dengan jelas.Ternyata setelah Diana dibawa keluar dari hotel, ada seorang pria yang membekap mulut Diana. Lalu, pria itu juga mengikat tangan Diana ke belakang.Mulut Diana bahkan disumpal dengan sapu tangan, hal itu membuat Diana susah untuk berbicara atau bahkan berteriak.Tidak lama kemudian, Diana diseret masuk ke dalam mobil yang sudah siap. Setelah Diana masuk ke dalam mobil, mobil itu melaju dengan sangat kencang."Shiit!"Aiden benar-benar geram dibuatnya, dia tidak menyangka jika calon istrinya akan diperlakukan seperti itu oleh orang-orang suruhan dari Angel.Diana adalah wanita yang penakut, dia pintar tetapi dia begitu lemah dan gampang ditindas. Tentu saja jika mengingat akan hal itu, Aiden semakin mengkhawatirkan calon istrinya tersebut.Alif langsung meminjam laptop milik manajer hotel di sana, tentu saja tu
Pada akhirnya Alif meminta 4 orang bodyguard untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, mereka ditugaskan untuk mencari Diana di sana.Dia juga meminta dua orang bodyguard lainnya untuk berjaga di depan pintu utama dari ruangan tersebut, sedangkan 4 bodyguard lainnya disuruh berjaga pintu belakang.Tentu saja hal itu dilakukan agar tidak ada orang yang berusaha untuk melarikan Diana, jangan sampai mereka kehilangan jejak dari calon istri atasannya tersebut."Siap laksanakan, Tuan!" ujar semua bodyguard yang Alif ajak dengan pelan tapi penuh penekanan."Lalu, aku harus melakukan apa?" tanya Aiden dengan tak sabar."Kita akan memantau mereka dari tempat yang aman, sabarlah.'' Alif mencoba untuk menenangkan sahabat dari istrinya itu.Melihat Alif sedang menyusun rencana dengan Aiden, juragan kapal seakan tidak ingin ikut andil dalam misi penyelamatan Diana.Setahunya anggota perdagangan manusia itu memiliki banyak senjata, dia takut akan mati konyol di sana."Ehm! Maaf, Tuan. Bisakah saya pu
Para pengawal dari pria muda itu langsung berpencar, tentu saja tujuannya adalah untuk mencari Diana. Dia sudah membeli Diana dari orang-orang yang menculiknya, para preman suruhan dari Angel.Di saat para pengawal itu sudah mulai berpencar, Aiden masih terdiam seraya memeluk Diana. Dia harus melindungi wanitanya, jangan sampai Diana syok karena ulah para penjahat itu.Di saat Aiden sedang melindungi wanitanya, Alif dan juga sepuluh bodyguard kepercayaannya sedang memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa pergi dari sana.Tentunya mereka harus memikirkan cara yang aman, cara yang bisa membuat keduanya lolos dari kejaran pengawal tanpa melukai keduanya."Aku akan melindungi Aiden dan juga Diana, sedangkan kalian berpencar menjadi 3 bagian untuk mengecoh lawan!" titah Alif.Mereka nampak menganggukkan kepalanya tanda mengerti, karena memang tugas mereka adalah untuk melindungi dan mengecoh lawan agar tuan mereka tidak celaka."Siap, Tuan." Mereka berucap dengan perlahan karena takut