"Katakan Yang sejujurnya, Diana. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, jangan membuat Tante mengkhawatirkan kamu seperti ini."Untuk sesaat Diana terdiam, dia begitu kebingungan harus menjawab seperti apa. Karena pada kenyataannya, dia tidak menyadari apa yang sudah terjadi kepada dirinya.Saat dia terbangun, dia hanya merasakan jika tubuhnya terasa begitu lemas. Bahkan, kepalanya terasa berdenyut nyeri.Satu hal lagi yang dia rasakan, bibirnya terasa basah dan seakan ada yang memagut bibirnya. Dia juga merasakan jika bibirnya sedikit bengkak, ini adalah hal yang aneh. Seperti dia telah melakukan ciuman yang penuh dengan gelora asmara.Namun, dia tidak berani mengatakan jika yang melakukannya adalah Aiden. Walaupun pada saat dia membuka mata, dia melihat calon suaminya itu berada dekat dengan dirinya."Sungguh aku tidak tahu, Tante. Aku tidak ingat apa-apa," jawab Diana. "Seingatku, aku sedang pergi untuk meeting. Terus ada anak kecil nangis-nangis, abis itu aku tidak ingat apa-apa.'
Dua Minggu kemudian.Acara yang dinantikan pun telah tiba, siang ini semua anggota keluarga Roderick sudah berkumpul di hotel termegah yang ada di pusat kota.Bukan hanya ada Alicia, tetapi ada juga suami dari Alicia, Azam. Ada juga Amena putri dari Alicia, ada Bagas juga yang sedang melihat-lihat megahnya pelaminan di mana akan dilaksanakan pernikahan putrinya dan juga Aiden.Ya, pernikahan Diana dan juga Aiden akan dilaksanakan sebentar lagi. Kini semua orang sudah berkumpul di ballroom hotel, para tamu undangan juga sudah hadir di sana.Lalu, di mana calon mempelai pria dan juga wanitanya?Tentu saja mereka sedang bersiap untuk melaksanakan acara prosesi pernikahan mereka hari ini, acara yang sudah sangat dinantikan oleh Aiden.Aiden sedang bersiap untuk memakai baju pengantin pria, begitu juga dengan Diana. Wanita itu sedang dibantu oleh mua untuk memakai gaun pengantin dan juga untuk dirias."Anda cantik sekali, Nona. Setelah dirias terlihat semakin manis," ucap salah satu mua ya
Alicia merasa begitu kesal karena Aiden ternyata tidak mendengar saat pak penghulu menyebutkan nama Diana menjadi Angelisca binti Arkana, sepertinya keponakannya itu terlalu gugup sehingga tidak menyadari pergantian nama yang disebutkan oleh pak penghulu."Nama calon istri kamu adalah Diana, tadi Pak penghulu menyebutkan nama Angelisca. Bukankah itu nama mantan kekasih kamu? Tidak mungkin bukan jika kamu lupa mengganti nama calon istri kamu?" tanya Alicia lagi.Aiden benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang ditanyakan oleh Alicia, dia langsung menolehkan wajahnya ke arah pak penghulu."Eh? Iya kah, Pak penghulu?" tanya Aiden tidak percaya.Semua tamu undangan yang hadir nampak ricuh, mereka nampak bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Mereka ingin segera tahu tetapi malu untuk bertanya.Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Aiden, pak penghulu nampak menolehkan wajahnya ke arah Aiden dan juga Alicia secara bergantian. Tidak lama kemudian, pak penghulu berk
"Cepatlah!" ujar Aiden tak sabar.Alif memutar rekaman CCTV nya dengan perlahan, dia bahkan beberapa kali menghentikan lalu memutarnya kembali agar bisa melihatnya dengan jelas.Ternyata setelah Diana dibawa keluar dari hotel, ada seorang pria yang membekap mulut Diana. Lalu, pria itu juga mengikat tangan Diana ke belakang.Mulut Diana bahkan disumpal dengan sapu tangan, hal itu membuat Diana susah untuk berbicara atau bahkan berteriak.Tidak lama kemudian, Diana diseret masuk ke dalam mobil yang sudah siap. Setelah Diana masuk ke dalam mobil, mobil itu melaju dengan sangat kencang."Shiit!"Aiden benar-benar geram dibuatnya, dia tidak menyangka jika calon istrinya akan diperlakukan seperti itu oleh orang-orang suruhan dari Angel.Diana adalah wanita yang penakut, dia pintar tetapi dia begitu lemah dan gampang ditindas. Tentu saja jika mengingat akan hal itu, Aiden semakin mengkhawatirkan calon istrinya tersebut.Alif langsung meminjam laptop milik manajer hotel di sana, tentu saja tu
Pada akhirnya Alif meminta 4 orang bodyguard untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, mereka ditugaskan untuk mencari Diana di sana.Dia juga meminta dua orang bodyguard lainnya untuk berjaga di depan pintu utama dari ruangan tersebut, sedangkan 4 bodyguard lainnya disuruh berjaga pintu belakang.Tentu saja hal itu dilakukan agar tidak ada orang yang berusaha untuk melarikan Diana, jangan sampai mereka kehilangan jejak dari calon istri atasannya tersebut."Siap laksanakan, Tuan!" ujar semua bodyguard yang Alif ajak dengan pelan tapi penuh penekanan."Lalu, aku harus melakukan apa?" tanya Aiden dengan tak sabar."Kita akan memantau mereka dari tempat yang aman, sabarlah.'' Alif mencoba untuk menenangkan sahabat dari istrinya itu.Melihat Alif sedang menyusun rencana dengan Aiden, juragan kapal seakan tidak ingin ikut andil dalam misi penyelamatan Diana.Setahunya anggota perdagangan manusia itu memiliki banyak senjata, dia takut akan mati konyol di sana."Ehm! Maaf, Tuan. Bisakah saya pu
Para pengawal dari pria muda itu langsung berpencar, tentu saja tujuannya adalah untuk mencari Diana. Dia sudah membeli Diana dari orang-orang yang menculiknya, para preman suruhan dari Angel.Di saat para pengawal itu sudah mulai berpencar, Aiden masih terdiam seraya memeluk Diana. Dia harus melindungi wanitanya, jangan sampai Diana syok karena ulah para penjahat itu.Di saat Aiden sedang melindungi wanitanya, Alif dan juga sepuluh bodyguard kepercayaannya sedang memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa pergi dari sana.Tentunya mereka harus memikirkan cara yang aman, cara yang bisa membuat keduanya lolos dari kejaran pengawal tanpa melukai keduanya."Aku akan melindungi Aiden dan juga Diana, sedangkan kalian berpencar menjadi 3 bagian untuk mengecoh lawan!" titah Alif.Mereka nampak menganggukkan kepalanya tanda mengerti, karena memang tugas mereka adalah untuk melindungi dan mengecoh lawan agar tuan mereka tidak celaka."Siap, Tuan." Mereka berucap dengan perlahan karena takut
Setelah mendapatkan tindakan, akhirnya Diana dan juga Aiden bisa selamat. Keduanya kini sudah dipindahkan ke dalam ruang perawatan, sayangnya kini keduanya belum juga sandarkan diri.Alif dan beberapa bodyguard yang ikut dalam misi penyelamatan Diana, kini sudah pulang ke tempat masing-masing. Sedangkan beberapa bodyguard yang menjaga Diana dan juga Aiden adalah bawaan dari Alicia.Tentunya Alif dan juga semua bodyguard yang ikut menyelamatkan Diana dan juga Aiden sudah mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu dari dokter, karena mereka sempat baku hantam dengan para pengawal dari pemilik tempat perdagangan anak.Walaupun Alif sudah sampai ke kediamannya, tetapi tidak lupa sebelum itu dia juga melakukan laporan kepada polisi tentang tempat di mana adanya perdagangan manusia.Dengan seperti itu, Alif berharap tidak ada lagi wanita yang diperjualbelikan dengan semaunya. Dijadikan budak seksualitas seperti barang tidak berharga.Aiden dan jug
Saat tiba di dalam kamar, Aiden mendudukkan Diana dengan perlahan di depan meja rias. Lalu, dia membantu istrinya untuk membuka tiara di atas kepalanya. Dia juga membantu istrinya untuk membuka aksesoris yang ada di atas kepala istrinya.Diana sampai tertunduk malu dibuatnya, terlebih lagi saat Aiden mulai mengecupi leher jenjangnya. Diana yang kegelian langsung menggeliatkan tubuhnya."Geli, Mas!" protes Diana.Aiden tersenyum, lalu dia mengusap pundak Diana dan dan mengecup pipi Dian secara bergantian. Bangga sekali karena akhirnya dia bisa menikah wanita yang membuat dirinya jatuh cinta itu."Wangi banget kamu tuh, bikin aku nggak sabar buat--"Aiden tidak meneruskan ucapannya, dia langsung membalikkan tubuh istrinya sehingga kini mereka saling berhadapan.Tanpa banyak bicara, Aiden langsung menyatukan bibir mereka. Setiap kali melihat bibir istrinya, Aiden selalu saja merasa tidak tahan untuk merasakan manisnya bibir Diana.Kini mereka sudah menjadi pasangan yang halal, rasanya Ai