"Aku gak nantangin, cuma bercanda doang. Mas terlalu serius," ujar Diana.Diana tidak menyangka jika Aiden akan melakukan hal tersebut, karena saat pertama kali dia bertemu dengan pria itu, dia begitu baik dan juga sangat menjaga dirinya.Aiden terlihat begitu alim, bahkan dia sangat menjaga Angel sebagai kekasih hatinya saat itu. Bahkan, kala itu Angel sampai berselingkuh karena dia merasa jika Aiden tidak bisa memberikan kepuasan batin kepada dirinya.Aiden beralasan ingin menjaga cintanya, dia tidak mau merusak masa depan Angel sebelum menikah dengannya. Akan tetapi, kini Aiden berubah dengan drastis. Sikap yang benar-benar membuat Dia a geleng-geleng kepala.Bahkan, saat ini justru Aiden terlihat begitu tidak sabar untuk segera melakukan penyatuan dengan dirinya. Diana jadi bertanya-tanya di dalam hatinya, mungkinkah sebuah pepatah yang menyatakan jika janda itu lebih menggoda adalah hal yang benar?Karena Aiden seolah tidak tahan saat berdekatan dengan dirinya, Aiden seolah tidak
"Katakan Yang sejujurnya, Diana. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, jangan membuat Tante mengkhawatirkan kamu seperti ini."Untuk sesaat Diana terdiam, dia begitu kebingungan harus menjawab seperti apa. Karena pada kenyataannya, dia tidak menyadari apa yang sudah terjadi kepada dirinya.Saat dia terbangun, dia hanya merasakan jika tubuhnya terasa begitu lemas. Bahkan, kepalanya terasa berdenyut nyeri.Satu hal lagi yang dia rasakan, bibirnya terasa basah dan seakan ada yang memagut bibirnya. Dia juga merasakan jika bibirnya sedikit bengkak, ini adalah hal yang aneh. Seperti dia telah melakukan ciuman yang penuh dengan gelora asmara.Namun, dia tidak berani mengatakan jika yang melakukannya adalah Aiden. Walaupun pada saat dia membuka mata, dia melihat calon suaminya itu berada dekat dengan dirinya."Sungguh aku tidak tahu, Tante. Aku tidak ingat apa-apa," jawab Diana. "Seingatku, aku sedang pergi untuk meeting. Terus ada anak kecil nangis-nangis, abis itu aku tidak ingat apa-apa.'
Dua Minggu kemudian.Acara yang dinantikan pun telah tiba, siang ini semua anggota keluarga Roderick sudah berkumpul di hotel termegah yang ada di pusat kota.Bukan hanya ada Alicia, tetapi ada juga suami dari Alicia, Azam. Ada juga Amena putri dari Alicia, ada Bagas juga yang sedang melihat-lihat megahnya pelaminan di mana akan dilaksanakan pernikahan putrinya dan juga Aiden.Ya, pernikahan Diana dan juga Aiden akan dilaksanakan sebentar lagi. Kini semua orang sudah berkumpul di ballroom hotel, para tamu undangan juga sudah hadir di sana.Lalu, di mana calon mempelai pria dan juga wanitanya?Tentu saja mereka sedang bersiap untuk melaksanakan acara prosesi pernikahan mereka hari ini, acara yang sudah sangat dinantikan oleh Aiden.Aiden sedang bersiap untuk memakai baju pengantin pria, begitu juga dengan Diana. Wanita itu sedang dibantu oleh mua untuk memakai gaun pengantin dan juga untuk dirias."Anda cantik sekali, Nona. Setelah dirias terlihat semakin manis," ucap salah satu mua ya
Alicia merasa begitu kesal karena Aiden ternyata tidak mendengar saat pak penghulu menyebutkan nama Diana menjadi Angelisca binti Arkana, sepertinya keponakannya itu terlalu gugup sehingga tidak menyadari pergantian nama yang disebutkan oleh pak penghulu."Nama calon istri kamu adalah Diana, tadi Pak penghulu menyebutkan nama Angelisca. Bukankah itu nama mantan kekasih kamu? Tidak mungkin bukan jika kamu lupa mengganti nama calon istri kamu?" tanya Alicia lagi.Aiden benar-benar merasa tidak percaya dengan apa yang ditanyakan oleh Alicia, dia langsung menolehkan wajahnya ke arah pak penghulu."Eh? Iya kah, Pak penghulu?" tanya Aiden tidak percaya.Semua tamu undangan yang hadir nampak ricuh, mereka nampak bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Mereka ingin segera tahu tetapi malu untuk bertanya.Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Aiden, pak penghulu nampak menolehkan wajahnya ke arah Aiden dan juga Alicia secara bergantian. Tidak lama kemudian, pak penghulu berk
"Cepatlah!" ujar Aiden tak sabar.Alif memutar rekaman CCTV nya dengan perlahan, dia bahkan beberapa kali menghentikan lalu memutarnya kembali agar bisa melihatnya dengan jelas.Ternyata setelah Diana dibawa keluar dari hotel, ada seorang pria yang membekap mulut Diana. Lalu, pria itu juga mengikat tangan Diana ke belakang.Mulut Diana bahkan disumpal dengan sapu tangan, hal itu membuat Diana susah untuk berbicara atau bahkan berteriak.Tidak lama kemudian, Diana diseret masuk ke dalam mobil yang sudah siap. Setelah Diana masuk ke dalam mobil, mobil itu melaju dengan sangat kencang."Shiit!"Aiden benar-benar geram dibuatnya, dia tidak menyangka jika calon istrinya akan diperlakukan seperti itu oleh orang-orang suruhan dari Angel.Diana adalah wanita yang penakut, dia pintar tetapi dia begitu lemah dan gampang ditindas. Tentu saja jika mengingat akan hal itu, Aiden semakin mengkhawatirkan calon istrinya tersebut.Alif langsung meminjam laptop milik manajer hotel di sana, tentu saja tu
Pada akhirnya Alif meminta 4 orang bodyguard untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, mereka ditugaskan untuk mencari Diana di sana.Dia juga meminta dua orang bodyguard lainnya untuk berjaga di depan pintu utama dari ruangan tersebut, sedangkan 4 bodyguard lainnya disuruh berjaga pintu belakang.Tentu saja hal itu dilakukan agar tidak ada orang yang berusaha untuk melarikan Diana, jangan sampai mereka kehilangan jejak dari calon istri atasannya tersebut."Siap laksanakan, Tuan!" ujar semua bodyguard yang Alif ajak dengan pelan tapi penuh penekanan."Lalu, aku harus melakukan apa?" tanya Aiden dengan tak sabar."Kita akan memantau mereka dari tempat yang aman, sabarlah.'' Alif mencoba untuk menenangkan sahabat dari istrinya itu.Melihat Alif sedang menyusun rencana dengan Aiden, juragan kapal seakan tidak ingin ikut andil dalam misi penyelamatan Diana.Setahunya anggota perdagangan manusia itu memiliki banyak senjata, dia takut akan mati konyol di sana."Ehm! Maaf, Tuan. Bisakah saya pu
Para pengawal dari pria muda itu langsung berpencar, tentu saja tujuannya adalah untuk mencari Diana. Dia sudah membeli Diana dari orang-orang yang menculiknya, para preman suruhan dari Angel.Di saat para pengawal itu sudah mulai berpencar, Aiden masih terdiam seraya memeluk Diana. Dia harus melindungi wanitanya, jangan sampai Diana syok karena ulah para penjahat itu.Di saat Aiden sedang melindungi wanitanya, Alif dan juga sepuluh bodyguard kepercayaannya sedang memikirkan bagaimana caranya agar mereka bisa pergi dari sana.Tentunya mereka harus memikirkan cara yang aman, cara yang bisa membuat keduanya lolos dari kejaran pengawal tanpa melukai keduanya."Aku akan melindungi Aiden dan juga Diana, sedangkan kalian berpencar menjadi 3 bagian untuk mengecoh lawan!" titah Alif.Mereka nampak menganggukkan kepalanya tanda mengerti, karena memang tugas mereka adalah untuk melindungi dan mengecoh lawan agar tuan mereka tidak celaka."Siap, Tuan." Mereka berucap dengan perlahan karena takut
Setelah mendapatkan tindakan, akhirnya Diana dan juga Aiden bisa selamat. Keduanya kini sudah dipindahkan ke dalam ruang perawatan, sayangnya kini keduanya belum juga sandarkan diri.Alif dan beberapa bodyguard yang ikut dalam misi penyelamatan Diana, kini sudah pulang ke tempat masing-masing. Sedangkan beberapa bodyguard yang menjaga Diana dan juga Aiden adalah bawaan dari Alicia.Tentunya Alif dan juga semua bodyguard yang ikut menyelamatkan Diana dan juga Aiden sudah mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu dari dokter, karena mereka sempat baku hantam dengan para pengawal dari pemilik tempat perdagangan anak.Walaupun Alif sudah sampai ke kediamannya, tetapi tidak lupa sebelum itu dia juga melakukan laporan kepada polisi tentang tempat di mana adanya perdagangan manusia.Dengan seperti itu, Alif berharap tidak ada lagi wanita yang diperjualbelikan dengan semaunya. Dijadikan budak seksualitas seperti barang tidak berharga.Aiden dan jug
Beberapa bulan kemudian.Usaha toko kue yang dibuat oleh Diana, Aiden dan Bagas ternyata berjalan dengan lancar. Banyak pengunjung yang datang untuk membeli kue di sana, ada juga yang membeli kue dan menikmatinya di sana.Ya, mereka menyediakan beberapa meja dan juga bangku di depan halaman rumah sederhana yang Aiden beli. Bahkan, Aiden menanam banyak bunga di halaman rumahnya tersebut untuk mempercantik tampilan toko kuenya.Hal itu dia lakukan agar para pengunjung yang datang merasa sedang menikmati kue di sebuah taman, selain kuenya yang enak tempatnya juga terasa nyaman dan wangi bunga alami.Bahkan, Aiden memanfaatkan sedikit lahan yang masih ada di samping rumahnya untuk menanam sayuran hidroponik. Jika sayuran-sayuran tersebut sudah bisa panen, Aiden akan menjual sayuran tersebut ke pasar tanpa malu.Dia bertekad ingin menjadi seorang suami yang baik, suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya. Terlebih lagi saat ini perut Diana sudah membesar, dokter berkata bulan depan ke
Aiden benar-benar merasa begitu bahagia karena dia kini akan menjadi seorang ayah, sebentar dia akan menimang buah hatinya dengan Diana.Pantas saja Diana di rasa berbeda, bentuk tubuhnya lebih berisi. Dua gunung kembar kesukaannya semakin padat dan besar, jika mereka sedang melakukan hubungan intim saja, milik Diana terasa lebih sempit dan juga legit.Awalnya Aiden mengira jika Diana terlalu banyak makan, makanya mulai bertambah bobot tubuhnya. Namun, dugaan Aiden ternyata salah.Diana berubah menjadi seperti itu karena ulah dari dirinya, karena dia yang selalu mengajak Diana untuk bercinta. Untuk merayakan hari kebahagiaannya Aiden ingin sekali mengajak istrinya untuk pergi jalan-jalan.Sayangnya, keadaan Aiden kini sedang di bawah. Aiden benar-benar harus ada dalam mode berhemat, karena uangnya sudah benar-benar menipis. Akhirnya, Aiden mengajak Diana untuk masuk ke dalam kamar.Setidaknya dia ingin mendapatkan pelukan hangat dari istrinya, dia ingin mendapatkan kecupan mesra dari
"Berteriaklah, karena tidak akan ada yang menolong kamu." Bara menatap wajah Diana dengan sengit."Lepaskan, Mas! Tolong lepaskan aku, aku---""Tidak akan! Kamu harus ikut ke dalam, kita akan menggugurkan bayi itu." Bara berusaha untuk menarik paksa tubuh Diana.Aiden yang menyaksikan akan hal itu benar-benar tidak terima, terlebih lagi Bara memperlakukan Diana dengan begitu kasar. Dia takut jika janin yang ada di dalam kandungan istrinya akan kenapa-kenapa.Di sana ada calon generasi penerusnya, walaupun kini keadaannya sedang terpuruk, tetapi setidaknya bayi itu yang akan menguatkan dirinya. Calon bayi itu yang akan memberikan dirinya semangat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik untuk menghidupi Diana dan juga bayi mereka.Dengan sekuat tenaga Aiden berusaha untuk bangun, lalu dia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Bara dan juga Diana. Dia buang masker dan topinya, tanpa aba-aba Aiden langsung memberikan bogem mentah tepat di rahang Bara."Argh!" teriak Bara dan juga Diana s
Aiden terdiam di balik gerbang seraya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Diana dan juga Bara, dia juga menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar apa yang akan diobrolkan oleh Diana dan juga Bara.Walaupun jantungnya berdebar dengan begitu kencang, tetapi dia berusaha untuk menenangkan hatinya dan juga pikirannya.Pernah diselingkuhi oleh Angel, tentu saja hal ini membuat dia bisa berusaha untuk bersikap lebih tenang walaupun memang hatinya merasa begitu was-was.Dia memang bisa berusaha untuk menenangkan hatinya, tetapi tubuhnya bergetar dengan begitu hebat. Lututnya terasa begitu kopong dan sulit untuk digerakkan, dia hanya bisa duduk seraya menyandarkan punggungnya pada gerbang yang ada di sana."Ayo Diana, Sayang. Kita masuk ke dalam, aku sudah tidak sabar ingin berbicara dengan kamu. Aku sudah tidak sabar untuk melepas rindu dengan kamu, bukankah kamu datang untuk melepas rindu denganku?" tanya Bara dengan begitu percaya diri.Diana masih terdiam seraya menatap wajah Bara d
Pagi ini wajah Aiden terlihat lebih sumringah, tentu saja hal itu terjadi karena dia sudah mendapatkan servis terbaik dari istrinya. Walaupun memang istrinya sempat menolak untuk naik ke atas tubuhnya, tetapi dia merasa puas dengan pergulatan panas pagi ini.Selepas sarapan pagi, Aiden kembali bersiap untuk pergi. Walaupun perusahaan Roderick tidak bisa diselamatkan, setidaknya dia ingin mencari pekerjaan baru.Tidak mengapa baginya jika harus merintis dari awal, dia tidak keberatan jika harus bekerja di perusahaan orang lain. Yang terpenting baginya, dia bisa menafkahi istrinya, Ia harus bisa membiayai kehidupan mertuanya.Setelah selesai bersiap, Aiden terlihat hendak keluar dari dalam kamarnya. Namun, niatnya dia urungkan karena mendengar ponsel milik istrinya berdering. Aiden menata ponsel milik istrinya dengan dahi yang mengernyit dalam, karena di sana tertera nomor yang tidak dia kenal.Tidak lama kemudian, dering ponsel itu pun berhenti. Namun, satu pesan chat masuk ke dalam po
Pagi-pagi sekali Diana sudah terbangun dari tidurnya, dia tersenyum karena ternyata Aiden masih terlelap di dalam pelukannya. Sudah dua hari dia tidur tanpa suaminya, malam ini rasanya dia begitu senang karena bisa tidur kembali dengan Aiden.''Selamat pagi, Sayang." Diana mengecup bibir Aiden dengan penuh cinta, tangan Diana bahkan terlihat mengusap dada suaminya.Rindu?Tentu saja Diana begitu rindu terhadap suaminya, pria yang sudah memperistrinya tanpa melihat kasta. Aiden begitu tulus mencintai Diana, Aiden bahkan begitu baik dalam memperlakukan bapaknya.Aiden yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung membuka matanya, dia tersenyum dengan begitu manis ketika melihat wajah Diana.Wajah wanita yang selalu dia rindukan, wajah wanita yang selalu membuat dirinya bersemangat dalam menjalani hari-harinya."Kamu sudah bangun?" tanya Aiden.Melihat raut wajah Diana yang baik-baik saja Membuat Aiden bisa bernapas dengan lega, padahal dia sempat berpikir jika Diana akan kecewa karen
Alif datang menjemput Diana dan juga Bagas untuk pergi ke kediaman mereka yang baru, sedangkan Aiden kembali pergi entah ke mana. Karena pria itu tidak memberitahukan Diana jika dia akan pergi ke suatu tempat.Diana sangat paham jika suaminya kini sedang ada dalam keterpurukan, maka dari itu dia tidak berani untuk mengatakan apa pun.Diana sempat mencoba untuk menghubungi nomor ponsel suaminya, dia berniat untuk memberikan semangat kepada suaminya tersebut.Sayangnya, Diana harus kembali merasakan kecewa. Karena ternyata nomor ponsel suaminya tidak aktif, dia tidak bisa menghubungi nomor suaminya tersebut.Melihat putrinya yang hanya terdiam dengan raut kekecewaan, Bagas mengelus lembut punggung putrinya. Lalu, dia memberikan semangat kepada putrinya tersebut."Kamu jangan bersedih seperti itu, doakan saja suami kamu. Siapa tahu di luar sana dia sedang berjuang untuk bisa membahagiakan kamu," ujar Bagas.Diana menghela napas sepenuh dada, dia tersenyum hangat lalu dia menolehkan wajah
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Aiden belum juga pulang. Diana benar-benar merasa khawatir, terlebih lagi saat dia menghubungi nomor ponsel suaminya, ternyata nomor ponsel Aiden tidak aktif.Jangankan untuk tidur, untuk melaksanakan makan malam saja Diana seakan begitu enggan. Bagas sudah membujuk Diana untuk makan bersama, tetapi dia merasa begitu enggan dan juga merasa tidak lapar.Diana hanya berkata jika dia lapar, maka nanti dia akan ke dapur untuk makan sendiri. Bagas hanya bisa mengalah dan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.Terlebih lagi Diana mendapatkan dua pesan yang membuat dirinya tidak bisa tenang, Diana jadi menduga-duga jika itu adalah pesan dari Bara.Namun, dia mencoba untuk melupakan pesan singkat tersebut. Diana bahkan langsung menghapus pesan chat tersebut, dia takut jika nantinya akan menjadi bahan perdebatan bersama dengan Aiden."Ke mana mas Aiden? Kenapa belum pulang juga?" tanya Diana.Diana turun dari tempat tidur, kemudian dia b
Satu minggu sudah Diana dan juga Aiden tinggal di luar kota, bukan hanya sekedar melakukan pengembangan bisnis. Namun, mereka seperti terlihat sedang melakukan bulan madu.Setelah pekerjaan selesai, Aiden akan mengajak Diana untuk pergi jalan-jalan. Aiden akan menghabiskan waktu bersama dengan Diana di luar, entah itu untuk makan, hanya sekedar jalan-jalan dan pergi untuk mencari jajanan khas daerah tersebut.Hari ini adalah hari terakhir Diana dan juga Aiden berada di kota tersebut, mereka berdua sedang berkeliling kota untuk mencari oleh-oleh.Aiden berkata mereka tidak perlu membeli oleh-oleh yang banyak, lagi pula dia tidak memiliki saudara yang banyak. Tante Alicia pun berada di luar negeri, beli oleh-oleh sedikit saja untuk Bagas dan juga asisten yang berada di rumahnya.Namun, Diana malah membeli banyak sekali makanan. Dia juga membeli beberapa kerajinan khas daerah sana seperti gelang dan juga kalung, bahkan dia juga memberi topi berhiaskan cangkang kerang."Yang, aku mau beli