Alicia takut jika keponakannya itu mengancam Diana untuk menjadi istrinya, bisa saja Aiden menggunakan kekuasaannya untuk mengancam wanita itu, bukan?Walaupun pada kenyataannya Aiden memanglah pria yang penurut dan jarang bicara, tetapi Aiden sempat menjadi pembangkang setelah mengenal Angel. Karena cintanya terhadap Angel, dia sampai tidak mendengarkan nasehat darinya, Aiden selalu saja berusaha untuk membela wanita itu mati-matian.Aiden selalu berkata jika Angel adalah wanita baik, wanita yang dia cintai, wanita yang dia sayang, wanita yang akan menjadi Ibu bagi anak-anaknya kelak."Apa sih, Tante? Dia sendiri yang mengatakan bersedia untuk menjadi istriku, aku tidak akan mengancam. Aku masih punya perasaan," jawab Aiden.Ada helaan napas lega dari bibir Alicia, tetapi tetap saja dia merasa bingung kenapa Dian mau langsung menyanggupi untuk menikah dengan Aiden."Bagaimana bisa dia langsung menyanggupinya?" tanya Alicia."Iya, aku ceritain. Tante kok kepo banget," ujar Aiden.Akhi
Jika Bara kini sedang kebingungan karena tidak bisa menemukan Diana, bahkan dia juga merasa kesal karena untuk menemukan 1 orang wanita seperti Diana saja sangat susah, Itu juga yang dialami oleh Aiden.Pria itu juga sama sedang kebingungan, karena tiba-tiba saja dia kedatangan dua tamu yang tidak diharapkan. Ibu dan juga ayahnya Angel, mantan kekasihnya.Awalnya dia ingin berkata sangat sibuk dan tidak bisa menemui kedua orang tua dari Angel, tetapi kedua orang tua dari Angel itu langsung masuk ke dalam ruangan Aiden dan meminta waktu untuk berbicara."Haish! Kenapa mereka tiba-tiba saja datang? Mau apa coba?" keluh Aiden yang hanya mampu dikatakan di dalam hati saja.Walaupun mengeluh, tetapi pada akhirnya dia mengiyakan, sekarang Aiden sedang duduk tepat di hadapan kedua orangtua Angel. Aiden terdiam menunggu apa yang ingin dibicarakan oleh kedua orangtua dari Angel tersebut.Cukup lama mereka saling diam, padahal Aiden memiliki banyak pekerjaan. Terlebih lagi, Diana kini tidak bis
"Sial! Kenapa bisa berada dalam situasi seperti ini? Kenapa juga Tuan Aiden bisa menangis seperti itu? Apakah ada hal yang membuat dia sakit hati?" tanya Diana yang hanya mampu dikatakan di dalam hati saja. "Diana! Kok diem? Kenapa datang?"Diana tersenyum canggung, dia menghampiri Aiden. Lalu, dia menyimpan kotak bekal yang dia bawa di atas meja.Dia sangat paham jika hari ini Aiden sudah bekerja keras sendirian, sudah dapat dipastikan jika Aiden pasti telat makan karena terlalu fokus dalam mengerjakan pekerjaannya.Maka dari itu, Diana memutuskan untuk memasak dan membawakan makan siang untuk calon suaminya tersebut. Dia benar-benar khawatir jika Aiden tidak sempat mengisi perutnya dengan makanan."Aku datang ke sini untuk membawakan makan siang untuk kamu, takutnya kamu sibuk bekerja. Semoga kamu suka, karena ini aku yang masak," jawab Diana.Aiden tersenyum karena menurutnya Diana begitu perhatian, dia memikirkan dirinya yang hanya bekerja sendirian tanpa ada teman. Padahal, saat
Aiden ingin mengawali hubungannya dengan baik, dimulai dari panggilan mas dari Diana. Lalu, dia juga ingin mulai bersikap saling mengerti dan saling perhatian."Mas!" ucap Diana seraya tersenyum canggung.Aiden melebarkan senyumannya mendengar Diana memanggil dirinya dengan sebutan mas, dia merasa senang karena wanita itu mau menuruti keinginannya."Lumayan enak didenger, tapi lain kali bilang Mas-nya harus lebih ikhlas lagi. Biar enak didengar," ucap Aiden."Iya, Mas. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, kamunya jauhan dikit, Mas." Diana menggeser letak duduknya karena Aiden begitu dekat dengannya."Oke," jawab Aiden yang mulai merasakan jika Diana tidak nyaman karena ulahnya.Namun, walaupun seperti itu dia tetap saja merasa senang dengan sikap Diana yang penurut. Diana tidak seperti Angel yang begitu susah untuk diatur, tetapi herannya kenapa dulu dia begitu mencintai wanita tersebut.Dua bulan kemudian.Hubungan Diana dan juga Aiden semakin dekat saja, karena Aiden selalu pand
Sungguh Diana tidak menyangka jika semakin hari sikap Aiden malah semakin begitu manis, karena awalnya dia mengira akan ada jarak di antara mereka.Terlebih lagi saat dia mengingat perbedaan kasta di antara mereka, Diana hanya orang biasa. Berbeda dengan Aiden yang memang terlahir dari keluarga kaya.Akan tetapi, sebelum menikah saja Aiden begitu mendekatkan diri dengan dirinya. Bahkan, Aiden sudah sangat paham apa yang Diana suka dan apa yang tidak dia suka.Aiden bahkan pandai merayu dan menggoda, pria itu begitu sering membuat Diana tersipu. Diana baru sadar jika Aiden adalah pria yang sangat romantis.Satu hal yang penting bagi Diana, Aiden tidak pernah mengungkit dari mana Diana berasal. Aiden juga tidak pernah membahas tentang dirinya yang hanya seorang janda.Namun, kini tiba-tiba dia merasa takut karena tidak jauh dari sana Diana melihat sosok pria yang selama ini tidak ingin dia temui kembali."Sayang, cepat katakan ada
"Bersiaplah Diana, Sayang. Sebentar lagi aku akan menjadikan kamu wanita tawanan cintaku, kamu akan aku penjarakan dalam istanaku. Aku tidak akan melepaskan kamu lagi," ucap Bara dengan seringai licik di bibirnya.Bara tentunya sangat bahagia bisa bertemu dengan Diana kembali, selain Diana terlihat lebih cantik, Bara juga melihat jika Diana kini lebih terawat.Dia bisa melihat jika penampilan Diana juga kini lebih baik, Diana terlihat berbeda dengan dress mahal yang dia pakai. Padahal, dulu Diana selalu terlihat sederhana. Bara sangat menyukai penampilan Diana yang sekarang, lebih cantik dan juga elegan."Ya ampun, jika mengingat akan hal itu rasanya aku ingin segera memilikinya. Atau mungkin aku harus melakukan sesuatu," ucap Bara dengan senyum yang mengembang di bibirnya.Bara yang sudah tidak sabar menginginkan kehangatan tubuh Diana, dia mulai memikirkan hal agar bisa menjerat wanita itu untuk kembali ke dalam pelukannya.Dia mulai memikirkan cara licik agar bisa melakukan hal ter
Pagi ini Diana sudah terlihat lebih tenang, dia bahkan sudah cantik seperti biasanya. Balutan baju mahal membuat penampilan Diana memang lebih cantik dan elegan.Pantas saja Bara semakin tergila-gila saja kepada Diana yang memang memiliki paras manis dan juga imut. Wajah Diana memang tidak secantik Lisa blackpink, tetapi wajahnya terlihat sangat manis dan tidak membosankan saat dipandang.Aiden memang sengaja memantaskan penampilan Diana, agar wanita itu terlihat lebih berkelas. Bukan karena menghina penampilan Diana yang dulu, tetapi Aiden hanya ingin melihat Diana yang berpenampilan lebih baik."Sudah siap berangkat?" tanya Aiden kepada Diana yang sudah mulai melangkahkan kakinya menuju halaman rumah.Diana tersenyum hangat ke arah calon suaminya itu, lalu dengan cepat dia menjawab pertanyaan dari Aiden."Sudah," jawab Diana singkat.Aiden membalas senyuman Diana, lalu dia berdiri tepat di hadapan calon istrinya. Wanita yang sudah hampir tiga bulan ini selalu bersama dengan dirinya.
Aiden tidak banyak bicara, dia langsung mendekatkan wajahnya ke arah Diana. Lalu, dia menepuk-nepuk pipinya dengan lembut. Melihat akan hal itu Diana kembali bertanya."Pipinya kenapa? Gatel?"Diana memperhatikan pipi Aiden, tetapi tidak ada apa-apa di sana. Pipi Aiden terlihat mulus seperti biasanya, tidak ada noda jerawat ataupun bisul dan juga bentol.Justru, semakin hari Diana melihat Aiden semakin tampan saja. Diana merasa jika dirinya kini mulai jatuh cinta dengan semua perlakuan manis dari calom suaminya itu."Ck! Di kiss, Diana, Sayang. Baru aku terima ucapan terima kasih dari kamu," ucap Aiden seraya menaik turunkan alisnya.Sesekali meminta kiss boleh saja, pikir Aiden. Lagi pula hanya minta kiss di pipi saja, bukan minta cium bibir. Karena sepertinya permintaannya tidaklah keterlaluan."MODUS!" rutuk Diana seraya mendorong pipi Aiden.Aiden langsung tertawa seraya mengusap pipinya, tidak lama kemudian dia nampak melayangkan protesnya."Sakit Diana, kamu tuh jahat banget. Mi
Beberapa bulan kemudian.Usaha toko kue yang dibuat oleh Diana, Aiden dan Bagas ternyata berjalan dengan lancar. Banyak pengunjung yang datang untuk membeli kue di sana, ada juga yang membeli kue dan menikmatinya di sana.Ya, mereka menyediakan beberapa meja dan juga bangku di depan halaman rumah sederhana yang Aiden beli. Bahkan, Aiden menanam banyak bunga di halaman rumahnya tersebut untuk mempercantik tampilan toko kuenya.Hal itu dia lakukan agar para pengunjung yang datang merasa sedang menikmati kue di sebuah taman, selain kuenya yang enak tempatnya juga terasa nyaman dan wangi bunga alami.Bahkan, Aiden memanfaatkan sedikit lahan yang masih ada di samping rumahnya untuk menanam sayuran hidroponik. Jika sayuran-sayuran tersebut sudah bisa panen, Aiden akan menjual sayuran tersebut ke pasar tanpa malu.Dia bertekad ingin menjadi seorang suami yang baik, suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya. Terlebih lagi saat ini perut Diana sudah membesar, dokter berkata bulan depan ke
Aiden benar-benar merasa begitu bahagia karena dia kini akan menjadi seorang ayah, sebentar dia akan menimang buah hatinya dengan Diana.Pantas saja Diana di rasa berbeda, bentuk tubuhnya lebih berisi. Dua gunung kembar kesukaannya semakin padat dan besar, jika mereka sedang melakukan hubungan intim saja, milik Diana terasa lebih sempit dan juga legit.Awalnya Aiden mengira jika Diana terlalu banyak makan, makanya mulai bertambah bobot tubuhnya. Namun, dugaan Aiden ternyata salah.Diana berubah menjadi seperti itu karena ulah dari dirinya, karena dia yang selalu mengajak Diana untuk bercinta. Untuk merayakan hari kebahagiaannya Aiden ingin sekali mengajak istrinya untuk pergi jalan-jalan.Sayangnya, keadaan Aiden kini sedang di bawah. Aiden benar-benar harus ada dalam mode berhemat, karena uangnya sudah benar-benar menipis. Akhirnya, Aiden mengajak Diana untuk masuk ke dalam kamar.Setidaknya dia ingin mendapatkan pelukan hangat dari istrinya, dia ingin mendapatkan kecupan mesra dari
"Berteriaklah, karena tidak akan ada yang menolong kamu." Bara menatap wajah Diana dengan sengit."Lepaskan, Mas! Tolong lepaskan aku, aku---""Tidak akan! Kamu harus ikut ke dalam, kita akan menggugurkan bayi itu." Bara berusaha untuk menarik paksa tubuh Diana.Aiden yang menyaksikan akan hal itu benar-benar tidak terima, terlebih lagi Bara memperlakukan Diana dengan begitu kasar. Dia takut jika janin yang ada di dalam kandungan istrinya akan kenapa-kenapa.Di sana ada calon generasi penerusnya, walaupun kini keadaannya sedang terpuruk, tetapi setidaknya bayi itu yang akan menguatkan dirinya. Calon bayi itu yang akan memberikan dirinya semangat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik untuk menghidupi Diana dan juga bayi mereka.Dengan sekuat tenaga Aiden berusaha untuk bangun, lalu dia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Bara dan juga Diana. Dia buang masker dan topinya, tanpa aba-aba Aiden langsung memberikan bogem mentah tepat di rahang Bara."Argh!" teriak Bara dan juga Diana s
Aiden terdiam di balik gerbang seraya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Diana dan juga Bara, dia juga menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar apa yang akan diobrolkan oleh Diana dan juga Bara.Walaupun jantungnya berdebar dengan begitu kencang, tetapi dia berusaha untuk menenangkan hatinya dan juga pikirannya.Pernah diselingkuhi oleh Angel, tentu saja hal ini membuat dia bisa berusaha untuk bersikap lebih tenang walaupun memang hatinya merasa begitu was-was.Dia memang bisa berusaha untuk menenangkan hatinya, tetapi tubuhnya bergetar dengan begitu hebat. Lututnya terasa begitu kopong dan sulit untuk digerakkan, dia hanya bisa duduk seraya menyandarkan punggungnya pada gerbang yang ada di sana."Ayo Diana, Sayang. Kita masuk ke dalam, aku sudah tidak sabar ingin berbicara dengan kamu. Aku sudah tidak sabar untuk melepas rindu dengan kamu, bukankah kamu datang untuk melepas rindu denganku?" tanya Bara dengan begitu percaya diri.Diana masih terdiam seraya menatap wajah Bara d
Pagi ini wajah Aiden terlihat lebih sumringah, tentu saja hal itu terjadi karena dia sudah mendapatkan servis terbaik dari istrinya. Walaupun memang istrinya sempat menolak untuk naik ke atas tubuhnya, tetapi dia merasa puas dengan pergulatan panas pagi ini.Selepas sarapan pagi, Aiden kembali bersiap untuk pergi. Walaupun perusahaan Roderick tidak bisa diselamatkan, setidaknya dia ingin mencari pekerjaan baru.Tidak mengapa baginya jika harus merintis dari awal, dia tidak keberatan jika harus bekerja di perusahaan orang lain. Yang terpenting baginya, dia bisa menafkahi istrinya, Ia harus bisa membiayai kehidupan mertuanya.Setelah selesai bersiap, Aiden terlihat hendak keluar dari dalam kamarnya. Namun, niatnya dia urungkan karena mendengar ponsel milik istrinya berdering. Aiden menata ponsel milik istrinya dengan dahi yang mengernyit dalam, karena di sana tertera nomor yang tidak dia kenal.Tidak lama kemudian, dering ponsel itu pun berhenti. Namun, satu pesan chat masuk ke dalam po
Pagi-pagi sekali Diana sudah terbangun dari tidurnya, dia tersenyum karena ternyata Aiden masih terlelap di dalam pelukannya. Sudah dua hari dia tidur tanpa suaminya, malam ini rasanya dia begitu senang karena bisa tidur kembali dengan Aiden.''Selamat pagi, Sayang." Diana mengecup bibir Aiden dengan penuh cinta, tangan Diana bahkan terlihat mengusap dada suaminya.Rindu?Tentu saja Diana begitu rindu terhadap suaminya, pria yang sudah memperistrinya tanpa melihat kasta. Aiden begitu tulus mencintai Diana, Aiden bahkan begitu baik dalam memperlakukan bapaknya.Aiden yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung membuka matanya, dia tersenyum dengan begitu manis ketika melihat wajah Diana.Wajah wanita yang selalu dia rindukan, wajah wanita yang selalu membuat dirinya bersemangat dalam menjalani hari-harinya."Kamu sudah bangun?" tanya Aiden.Melihat raut wajah Diana yang baik-baik saja Membuat Aiden bisa bernapas dengan lega, padahal dia sempat berpikir jika Diana akan kecewa karen
Alif datang menjemput Diana dan juga Bagas untuk pergi ke kediaman mereka yang baru, sedangkan Aiden kembali pergi entah ke mana. Karena pria itu tidak memberitahukan Diana jika dia akan pergi ke suatu tempat.Diana sangat paham jika suaminya kini sedang ada dalam keterpurukan, maka dari itu dia tidak berani untuk mengatakan apa pun.Diana sempat mencoba untuk menghubungi nomor ponsel suaminya, dia berniat untuk memberikan semangat kepada suaminya tersebut.Sayangnya, Diana harus kembali merasakan kecewa. Karena ternyata nomor ponsel suaminya tidak aktif, dia tidak bisa menghubungi nomor suaminya tersebut.Melihat putrinya yang hanya terdiam dengan raut kekecewaan, Bagas mengelus lembut punggung putrinya. Lalu, dia memberikan semangat kepada putrinya tersebut."Kamu jangan bersedih seperti itu, doakan saja suami kamu. Siapa tahu di luar sana dia sedang berjuang untuk bisa membahagiakan kamu," ujar Bagas.Diana menghela napas sepenuh dada, dia tersenyum hangat lalu dia menolehkan wajah
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Aiden belum juga pulang. Diana benar-benar merasa khawatir, terlebih lagi saat dia menghubungi nomor ponsel suaminya, ternyata nomor ponsel Aiden tidak aktif.Jangankan untuk tidur, untuk melaksanakan makan malam saja Diana seakan begitu enggan. Bagas sudah membujuk Diana untuk makan bersama, tetapi dia merasa begitu enggan dan juga merasa tidak lapar.Diana hanya berkata jika dia lapar, maka nanti dia akan ke dapur untuk makan sendiri. Bagas hanya bisa mengalah dan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.Terlebih lagi Diana mendapatkan dua pesan yang membuat dirinya tidak bisa tenang, Diana jadi menduga-duga jika itu adalah pesan dari Bara.Namun, dia mencoba untuk melupakan pesan singkat tersebut. Diana bahkan langsung menghapus pesan chat tersebut, dia takut jika nantinya akan menjadi bahan perdebatan bersama dengan Aiden."Ke mana mas Aiden? Kenapa belum pulang juga?" tanya Diana.Diana turun dari tempat tidur, kemudian dia b
Satu minggu sudah Diana dan juga Aiden tinggal di luar kota, bukan hanya sekedar melakukan pengembangan bisnis. Namun, mereka seperti terlihat sedang melakukan bulan madu.Setelah pekerjaan selesai, Aiden akan mengajak Diana untuk pergi jalan-jalan. Aiden akan menghabiskan waktu bersama dengan Diana di luar, entah itu untuk makan, hanya sekedar jalan-jalan dan pergi untuk mencari jajanan khas daerah tersebut.Hari ini adalah hari terakhir Diana dan juga Aiden berada di kota tersebut, mereka berdua sedang berkeliling kota untuk mencari oleh-oleh.Aiden berkata mereka tidak perlu membeli oleh-oleh yang banyak, lagi pula dia tidak memiliki saudara yang banyak. Tante Alicia pun berada di luar negeri, beli oleh-oleh sedikit saja untuk Bagas dan juga asisten yang berada di rumahnya.Namun, Diana malah membeli banyak sekali makanan. Dia juga membeli beberapa kerajinan khas daerah sana seperti gelang dan juga kalung, bahkan dia juga memberi topi berhiaskan cangkang kerang."Yang, aku mau beli