Share

BAB 31 Ketakutan yang Tak Terucap

Sera duduk diam di kursinya, matanya terpaku pada pemandangan awan-awan yang berarak di luar jendela. Pikirannya melayang jauh, berkecamuk antara kenangan indah beberapa hari terakhir dan ketakutan akan masa depan yang menanti di Jakarta.

Zayn melirik ke arah Sera dengan khawatir. Sejak lepas landas, istrinya itu belum mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan makanan yang disajikan pramugari sudah mulai dingin, tak tersentuh sama sekali.

"Sera," Zayn akhirnya memecah keheningan dengan suara lembut. "Makananmu sudah dingin. Ayo dimakan dulu."

Sera hanya menggeleng pelan, masih enggan mengalihkan pandangannya dari jendela. "Saya tidak lapar, Mas."

Zayn menghela napas, tangannya perlahan meraih tangan Sera. "Kamu perlu makan sesuatu. Perjalanan kita masih panjang."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status