Share

Siap Tempur

“Apa itu, Mas?” tanya Nadya menuntut jawaban dari pemuda itu.

“Oh yang ini, Mbak. Ini saya buat karena saya sesuaikan dengan yang ada di lehernya Mbak e. Jadi nanti tinggal saya beri warna merah keunguan, seperti yang ada di situ,” jawab pemuda itu yang menunjuk leher Nadya dengan dagunya. Hal itu membuat Nadya membulatkan matanya, dan seketika wajahnya merah padam.

“Apa?!” pekik Nadya.

Nadya sontak menaikkan kerah bajunya dan menatap tajam ke arah sang suami, yang kini mengulum senyumnya.

“Ini semua gara-gara kamu, Mas. Apa juga membuat tanda yang dapat dilihat orang lain,” desis Nadya kesal.

“Nggak apa-apa lah, Sayang. Wajar lah kalau aku buat sebuah mahakarya di situ. Kamu kan istri kamu. Lagian dengan begitu, kamu tampak lebih seksi,” ucap Devan menggoda sang istri.

Nadya yang kesal hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Hal itu membuat pemuda pelukis itu mengulum senyumnya, melihat interaksi pasangan suami istri itu.

“Jadi gambar bulatan itu saya hapus ya, Mbak,” ucap pemuda itu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status