Share

Chapter 356

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-04-16 12:26:01

Xuan Li pergi ke tepi sungai yang tercemar. Udara di sekelilingnya masih mengandung jejak racun, samar namun nyata. Ia membuka matanya perlahan, jari-jarinya menyentuh tanah yang telah ia beri segel pelacak.

Butiran air sungai diambilnya ke dalam cawan giok kecil. Ia mengamati cairan itu, baunya logam, pekat, dan dingin. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu yang lain. Energi asing yang bersembunyi di balik racun tersebut. Aura samar, seolah sihir yang dikaburkan dengan sengaja.

“Ini bukan sekadar racun biasa,” gumamnya. “Ada tangan lain yang ikut campur… bukan manusia biasa.”

Ia menggores telapak tangannya. Setetes darahnya jatuh ke dalam cawan. Cairan dalam cawan bergolak, lalu bersinar redup. Darah Xuan Li memang mengandung zat anti racun alami, warisan tubuh uniknya. Tetapi kali ini, ia bukan sedang menyembuhkan, ia sedang melacak.

Segel spiritual terbentuk di atas cawan. Tali energi tipis melesat dari cairan, melayang di udara dan berputar seperti kabut tipis, lalu mengarah ke satu ti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 357

    Kabut beracun perlahan memudar dari medan ledakan sebelumnya, namun pikiran Xuan Li tak sepenuhnya berada di sana. Dalam diam, ia berdiri di antara sisa-sisa spiritual yang nyaris tak tercium. Ia teringat Kota Awan Surga, tempat di mana puluhan pasien masih menunggu pertolongannya.Wajah-wajah mereka terlintas dalam benaknya. Anak-anak yang tubuhnya menggigil karena demam, orang-orang tua yang tak bisa lagi berdiri, dan para gelandang yang hanya bisa memohon dengan tatapan putus asa. Ia telah berjanji untuk kembali. Namun racun ini juga bukan sesuatu yang bisa diabaikan.Jika ini memang bagian dari rencana besar alam luar, maka menundanya bisa berarti bencana yang lebih luas. Tapi jika ia pergi sekarang, tanpa menyelesaikan pengobatan di kota, maka orang-orang itu bisa mati jika ia terlambat untuk menanganinya.Xuan Li mengepalkan tangan.“Tidak ada waktu untuk memilih. Maka aku harus berjalan di dua jalan sekaligus.”Ia duduk bersila. Udara di sekitarnya mulai bergetar ketika ia men

    Last Updated : 2025-04-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 358

    Sepuluh jarum emas menembus udara, menyambar cepat ke arah kabut hitam dan tangan-tangan tipis yang menjulur dari bejana sihir.Suara meletus terdengar ketika jarum-jarum itu menancap dan meledakkan tangan-tangan tersebut, membuatnya mengempis dan terurai menjadi asap. Namun kabut tak berhenti. Dari kegelapan itu, lebih banyak tangan muncul, seperti tidak ada habisnya. Mereka berdesakan, melengkung, dan menggeliat seperti akar pohon yang kelaparan.Xuan Li menyipitkan mata. "Makhluk ini bukan sekadar hasil sihir biasa."Ia mengangkat tangan kirinya lagi, tapi tidak lagi menggunakan teknik permukaan. Energi dari dantiannya mulai berputar. Saluran spiritual di tubuhnya menyala satu per satu, dan kekuatan murni dari lapisan terdalam mulai terkumpul.Namun begitu energi itu menyentuh kabut, ia tahu, ini tetap tidak cukup.Kabut itu menyedot kekuatan spiritualnya, memutar dan membaliknya. Aura racun yang menguar dari bejana bukan sekadar racun. Ada sesuatu yang lain, sebuah kehendak gel

    Last Updated : 2025-04-16
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 1

    "Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 2

    Jauh di dalam lautan kesadarannya, Xuan Li mengalami keadaan yang sulit. Bayangan masa lalu bersama orang-orang yang ia sayangi datang seperti nyata. Dengan ujaran kebencian, mereka mendorong tubuhnya yang terikat oleh rantai hingga terjatuh ke dalam lautan tenang tak berujung.Di tengah keputusasaan, ia mencoba melepaskan diri dari rantai yang membelenggunya. Usahanya berhasil. Namun, rantai yang hancur berubah menjadi bayangan hitam dengan mata merah menakutkan mencekiknya."Si-siapa kamu?" Xuan Li merasa nafasnya dan daya hidupnya terhisap oleh makhluk menyeramkan itu."Serahkan jiwamu dengan patuh. Sebagai gantinya, aku akan membalaskan dendamu. Hahaha.""Tidak! Aku tidak sudi dikendalikan olehmu." Xuan Li berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi sepertinya usahanya sia-sia."Hidupku benar-benar sudah berakhir."Pandangannya mulai meredup. Saat hampir mati ia melihat cahaya terang yang menekan bayangan hitam. Cengkeramannya terlepas, namun ia tidak bisa merasakan apapun lagi sel

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 3

    Di penghujung tahun kelima berada di Gunung Tulang Naga, Xuan Li akhirnya akan segera meninggalkannya. Ia dan gurunya berjalan menuruni gunung. Sekilas pandang, langkah mereka seolah lamban, tetapi hanya dalam sekejap, jarak ratusan meter sudah mereka lewati.Setelah tiba di kaki gunung, Tabib Hantu Wu menghentikan langkahnya, menatap Xuan Li sejenak, lalu ia berkata, “Ingatlah, dunia luar penuh tipu daya. Gunakan semua ilmu yang kuajarkan seperlunya saja. Jangan terlalu percaya pada apa yang terlihat oleh mata, karena kebenaran seringkali tersembunyi jauh di balik penampilan.”Xuan Li menundukkan kepalanya dalam-dalam lalu menyatukan kedua tangannya sebagai tanda penghormatan.“Aku akan selalu mengingat nasihatmu, Guru.”"Pergilah!" Tanpa menunggu balasan, pria tua itu berbalik dan mulai kembali mendaki gunung. Ia tidak menoleh lagi untuk menyembunyikan segala perasaan berat di hatinya. Di dalam dadanya, ada kesedihan yang mendalam, tetapi ia tidak ingin muridnya melihatnya. Saat in

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 4

    Xuan Li bisa saja melawan dan menjatuhkan penyandera itu dengan mudah. Namun, ia memilih untuk menahan diri. Wanita itu terluka, dan dalam situasi seperti ini, lebih baik tidak menambah musuh baru."Jangan khawatir."Suara Xuan Li yang rendah tidak membuat wanita itu menurunkan pedangnya, meski kewaspadaannya sedikit mengendur. Di luar kamar terdengar suara langkah kaki mendekat dan tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. Ketegangan kembali terasa, penyandera memberi tatapan tajam pada Xuan Li sebelum akhirnya kembali bersembunyi. Seorang pelayan berdiri di depan pintu dengan satu nampan penuh makanan lezat. Xuan Li tidak membiarkannya masuk."Berikan padaku!" Xuan Li mengambil nampan berisi makanan dengan satu tangannya. "Kamu boleh pergi!"Xuan Li menarik nampan itu dengan cepat, lalu segera menutup pintu sebelum pelayan sempat berkata lebih jauh. Ia lalu berjalan ke sebuah meja kayu dan meletakkan nampan yang dibawanya. Masih dengan sikapnya yang santai, ia duduk di lantai

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 5

    Xuan Li menyibak lengan baju dan menyodorkan tangan kirinya ke depan. Di balik sikapnya yang tenang, ada kegelisahan yang tersembunyi. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, namun tetap saja, ada rasa khawatir yang sukar ia jelaskan.Penasehat istana mulai memeriksa nadi Xuan Li. Jemarinya yang sudah berpuluh tahun menangani berbagai kasus menyentuh kulit Xuan Li dengan perlahan, seolah merasakan riak-riak energi spiritual di balik lapisan daging. Mata penasehat terpejam dengan penuh konsentrasi, aliran energi murni itu terasa seperti sungai tenang yang mengalir di sepanjang meridian tubuh Xuan Li. Tapi, di tengah ketenangan itu, ia juga mendeteksi sesuatu yang lain, yaitu sebuah kekuatan besar, tak terduga, bersumber dari sebuah artefak yang tersimpan di dalam lautan kesadaran pemuda ini.Artefak itu bukan sembarang benda. Penasehat istana membuka matanya perlahan, alisnya sedikit berkerut. “Artefak ini…,” pikirnya. Artefak itu milik Wu Jin atau yang lebih dikenal sebagai Tabib Han

    Last Updated : 2024-12-06
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 6

    Sesosok tubuh tinggi besar, berwajah tegas muncul dari balik dinding. Pakaian khas panglima membalut tubuhnya yang kekar, membuatnya terlihat kuat dan berwibawa. Aura kekuatan spiritual terasa begitu pekat meskipun ia sedang tidak menggunakannya."Panglima Shu!" pekik pengawal yang mengenalnya.Mereka segera memberi hormat dan berlutut di hadapannya."Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan?" Panglima Shu mengulangi pertanyaannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Ampun, Tuan. Pemuda itu mencuri giok seleksi tabib. Kami khawatir dia akan membahayakan nyawa Tuan Putri." Salah satu pengawal berbicara dengan lancar.Xuan Li tetap tenang meskipun Panglima Shu menatapnya tajam. Ia percaya, bahwa orang yang cerdas tidak akan bertindak sembarangan, apalagi menuduh tanpa bukti.Ketika berdiri tepat di hadapannya, Xuan Li segera menyatukan kedua tangannya memberi hormat. "Saya tidak mencuri, Tuan. Token ini diberikan secara langsung oleh penasihat istana. Jika Tuan tidak perc

    Last Updated : 2024-12-06

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 358

    Sepuluh jarum emas menembus udara, menyambar cepat ke arah kabut hitam dan tangan-tangan tipis yang menjulur dari bejana sihir.Suara meletus terdengar ketika jarum-jarum itu menancap dan meledakkan tangan-tangan tersebut, membuatnya mengempis dan terurai menjadi asap. Namun kabut tak berhenti. Dari kegelapan itu, lebih banyak tangan muncul, seperti tidak ada habisnya. Mereka berdesakan, melengkung, dan menggeliat seperti akar pohon yang kelaparan.Xuan Li menyipitkan mata. "Makhluk ini bukan sekadar hasil sihir biasa."Ia mengangkat tangan kirinya lagi, tapi tidak lagi menggunakan teknik permukaan. Energi dari dantiannya mulai berputar. Saluran spiritual di tubuhnya menyala satu per satu, dan kekuatan murni dari lapisan terdalam mulai terkumpul.Namun begitu energi itu menyentuh kabut, ia tahu, ini tetap tidak cukup.Kabut itu menyedot kekuatan spiritualnya, memutar dan membaliknya. Aura racun yang menguar dari bejana bukan sekadar racun. Ada sesuatu yang lain, sebuah kehendak gel

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 357

    Kabut beracun perlahan memudar dari medan ledakan sebelumnya, namun pikiran Xuan Li tak sepenuhnya berada di sana. Dalam diam, ia berdiri di antara sisa-sisa spiritual yang nyaris tak tercium. Ia teringat Kota Awan Surga, tempat di mana puluhan pasien masih menunggu pertolongannya.Wajah-wajah mereka terlintas dalam benaknya. Anak-anak yang tubuhnya menggigil karena demam, orang-orang tua yang tak bisa lagi berdiri, dan para gelandang yang hanya bisa memohon dengan tatapan putus asa. Ia telah berjanji untuk kembali. Namun racun ini juga bukan sesuatu yang bisa diabaikan.Jika ini memang bagian dari rencana besar alam luar, maka menundanya bisa berarti bencana yang lebih luas. Tapi jika ia pergi sekarang, tanpa menyelesaikan pengobatan di kota, maka orang-orang itu bisa mati jika ia terlambat untuk menanganinya.Xuan Li mengepalkan tangan.“Tidak ada waktu untuk memilih. Maka aku harus berjalan di dua jalan sekaligus.”Ia duduk bersila. Udara di sekitarnya mulai bergetar ketika ia men

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 356

    Xuan Li pergi ke tepi sungai yang tercemar. Udara di sekelilingnya masih mengandung jejak racun, samar namun nyata. Ia membuka matanya perlahan, jari-jarinya menyentuh tanah yang telah ia beri segel pelacak.Butiran air sungai diambilnya ke dalam cawan giok kecil. Ia mengamati cairan itu, baunya logam, pekat, dan dingin. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu yang lain. Energi asing yang bersembunyi di balik racun tersebut. Aura samar, seolah sihir yang dikaburkan dengan sengaja.“Ini bukan sekadar racun biasa,” gumamnya. “Ada tangan lain yang ikut campur… bukan manusia biasa.”Ia menggores telapak tangannya. Setetes darahnya jatuh ke dalam cawan. Cairan dalam cawan bergolak, lalu bersinar redup. Darah Xuan Li memang mengandung zat anti racun alami, warisan tubuh uniknya. Tetapi kali ini, ia bukan sedang menyembuhkan, ia sedang melacak.Segel spiritual terbentuk di atas cawan. Tali energi tipis melesat dari cairan, melayang di udara dan berputar seperti kabut tipis, lalu mengarah ke satu ti

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 355

    Langit Kota Awan Surga belum sepenuhnya terang saat Xuan Li melangkah masuk ke balai pengobatan miliknya. Pintu kayu dibiarkan terbuka, dan aroma ramuan herbal yang tersimpan di dalam toples-toples kaca menyeruak keluar menyambutnya. Di depan ruangan utama, puluhan orang sudah duduk bersila, sebagian tergeletak, sebagian menggigil, dan sebagian lagi hanya memejamkan mata menahan sakit.Beberapa dari mereka telah menunggu selama berhari-hari. Beberapa hampir tidak bisa duduk tegak lagi. Begitu Xuan Li muncul, wajah mereka seolah kembali bersinar, seakan harapan yang mulai pudar kini menyala kembali.Tanpa membuang waktu, Xuan Li berjalan menyusuri barisan. Tatapannya tajam menilai kondisi setiap pasien. Ia menunjuk beberapa orang yang kondisinya tidak terlalu parah. "Kalian tunggu. Yang lainnya, baringkan mereka di dalam. Aku akan mulai dari yang kritis."Tak ada yang berani membantah. Para pembantu balai segera bergerak. Dalam waktu singkat, suara erangan, batuk, dan desah rasa sak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 354

    Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti Paviliun Gunung Sunyi saat Xuan Li berdiri di pelataran utama. Di hadapannya, para penghuni paviliun telah berkumpul. Wajah-wajah serius menatap ke arahnya, menunggu perintah."Mulai hari ini," suara Xuan Li tenang namun membawa tekanan, "Tabib Hantu Wu adalah guru besar kita. Keberadaannya di tempat ini adalah rahasia mutlak. Siapa pun yang membocorkan, baik sengaja maupun tidak, akan aku anggap sebagai pengkhianat."Tak ada suara yang membalas. Xuan Li melanjutkan:"Kegiatan di Paviliun Gunung Sunyi adalah urusan dalam. Segala transaksi, latihan, atau pertemuan yang terjadi di sini tidak boleh diketahui dunia luar."Satu per satu, para penghuni berlutut. Tangan mereka mengepal di dada, sikap bersumpah."Kami bersumpah demi hidup dan kehormatan kami," ujar mereka serempak.Sumpah itu bukan sekadar karena takut atau patuh. Mereka tahu Xuan Li bukan tokoh biasa. Bukan pula sekadar pemilik tubuh giok atau tabib jenius. Dunia luar adalah tempat ya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 353

    Tabib Hantu Wu menatap tajam ke arah Xuan Li, matanya menyipit seolah mencoba menembus lapisan terdalam jiwa muridnya. Ia menghela napas panjang. "Ada sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhmu," gumamnya pelan. "Aku bisa merasakannya sejak tadi."Xuan Li tidak segera menjawab."Aura itu... ini bukan sekadar Tubuh Giok. Kau membawa jejak kekuatan yang lebih kuno," lanjut Tabib Hantu Wu. "Kekuatan yang bahkan melampaui pemahaman manusia biasa. Seolah-olah... aura dewa kuno melekat padamu."Xuan Li menoleh perlahan. “Guru, apa kau tahu... dari mana asal sebenarnya Tubuh Giok itu?”Tabib Hantu Wu terdiam sesaat. Ia mengusap janggutnya, mengingat kembali lembaran-lembaran pengetahuan lama yang pernah ia baca. “Dulu, saat aku masih muda, aku pernah mendengar satu kisah,” katanya lirih. “Satu legenda yang tak pernah diceritakan dalam kitab manapun.”Ia melanjutkan dengan suara rendah. “Tubuh Giok bukanlah anugerah. Itu adalah kutukan yang lahir dari tubuh iblis agung yang jatuh ribuan tahun

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 352

    Langkah Xuan Li terhenti seketika saat sebuah jarum spiritual melesat ke arahnya. Dengan refleks tajam, ia menjepit jarum itu di antara dua jarinya. Sebelum sempat menoleh, sosok yang melempar jarum sudah berdiri di hadapannya."Bocah nakal! Sudah lama aku mencarimu," suara parau itu terdengar akrab.Mata Xuan Li membelalak. "Guru!" serunya, lalu segera menjatuhkan diri memberi hormat.Tabib Hantu Wu mengangguk-angguk, matanya menelusuri tubuh muridnya dengan seksama. Ia tidak menyangka bahwa Xuan Li telah berkembang begitu pesat dalam kultivasi."Aku khawatir kau akan tersesat di jalan ini," gumamnya. "Tapi ternyata kau telah melampaui harapanku."Xuan Li menunduk, menahan emosi yang membuncah. "Banyak yang ingin kuceritakan, Guru. Tapi bukan di tempat ini."Tabib Hantu Wu mengangguk setuju. Mereka melesat meninggalkan Lembah Arwah, menuju Paviliun Gunung Sunyi.Perjalanan mereka berlangsung dalam diam. Tabib Hantu Wu terkesima melihat kecepatan dan ketenangan Xuan Li. "Kau benar-b

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 351

    Langit malam menutupi dunia dalam kelam yang tak bersuara. Di tengah dinginnya angin pegunungan, satu sosok bergerak di atas awan. Jubah hitam menutupi tubuhnya dari kepala hingga kaki, hanya menyisakan kilatan dingin dari sepasang mata tajam yang mengamati setiap lekuk tanah dari kejauhan.Xuan Li tidak butuh kawalan. Dengan kekuatannya kini, jarak antara Paviliun Gunung Sunyi dan Lembah Arwah hanyalah persoalan waktu, bukan hambatan. Angin tidak bisa menyentuhnya, dan cahaya bulan pun enggan memantul dari sosoknya.“Dua tetua Alam Bayangan... kalian memilih tempat yang salah,” gumamnya pelan, nyaris tanpa suara.Ia tiba di tepian lembah saat tengah malam. Kabut menggantung rendah. Tanah bergetar tipis, karena kehidupan perlahan dicabut dari tubuh-tubuh yang tak berdaya.Di tengah lembah, dua pria berjubah kelam duduk bersila. Tubuh mereka dikelilingi kabut kehitaman, menggulung dan melilit enam kultivator yang tengah berteriak dalam sisa-sisa kesadaran mereka. Energi kehidupan dita

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 350

    Xuan Li kini dikenal sebagai Tabib Awan Surga. Nama itu muncul dari tempat ia membuka praktiknya di Kota Awan Surga. Sebuah nama yang sederhana, tapi pelan-pelan menjadi bisik-bisik para pedagang, penjaga kota, bahkan para pengelana.“Tabib itu… bisa menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disentuh para tetua sekte,” bisik seorang pria tua di pasar.“Dan biayanya cuma beberapa koin,” sahut yang lain. “Tidak seperti sekte yang selalu menuntut imbalan tidak masuk akal.”Xuan Li tidak menjawab sanjungan itu. Ia hanya terus bekerja, meracik pil, menyusun ramuan, dan menyembuhkan luka-luka yang tak terlihat mata. Ia tahu, semua ini hanya langkah awal.Dua bulan berlalu.Jumlah orang yang datang ke gunung bertambah. Ada yang mantan prajurit yang cacat, ada pula pemuda desa yang terusir karena tak punya bakat spiritual. Beberapa hanya ibu-ibu dan anak-anak yang tak punya tempat.Xuan Li memandang mereka dari lereng gunung. Ratusan jiwa, lemah di mata dunia, tapi bukan berarti tak berguna.“Ini

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status