Share

Chapter 340

Author: MISTERIOUS
last update Last Updated: 2025-04-10 23:19:49

Suara ledakan mengguncang lorong bawah tanah.

Brakkk!

Batu dan debu beterbangan saat dinding di atas mereka hancur berkeping. Xuan Li muncul dari reruntuhan, membawa Lin Gong dalam pelukannya. Wajah Lin Gong pucat, matanya setengah terbuka, tubuhnya nyaris tidak bergerak.

Jian Cheng melompat keluar dari celah yang sama, pedangnya menebas dua serangan spiritual yang datang dari arah kanan dan kiri.

“Jalan terbuka!” seru Jian Cheng. “Tapi mereka sudah mengepung dari empat arah!”

Xuan Li tak menjawab. Kakinya menginjak tanah dan langsung bergerak menuju reruntuhan tua yang berada di sisi halaman utama.

Belasan anak panah spiritual terbang ke arah mereka, tapi Xuan Li hanya melambaikan tangannya. Formasi tipis memancar di udara, menangkis semuanya.

Lin Gong membuka mulutnya pelan. “Hati-hati… Jenderal Shu… bukan manusia…”

Napasnya berat, seperti sedang menahan sakit yang dalam.

Xuan Li hanya mengangguk singkat.

“Aku tahu. Sekarang diamlah dan pulihkan dirimu.”

Ia mengeluarkan sebutir pi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 341

    Angin kencang menerpa rerumputan liar di atas bukit tandus itu. Tiga sosok muncul dari celah ruang yang perlahan menghilang di belakang mereka. Aroma darah, keringat, dan debu pertempuran masih menempel di tubuh mereka.Xuan Li berdiri tegak, matanya menyapu ke sekeliling. Setelah memastikan tidak ada bahaya, ia menurunkan Lin Gong yang masih tak sadarkan diri dan menoleh pada Jian Cheng yang kini terduduk dengan napas berat.“Telan ini,” ucap Xuan Li, mengulurkan sebutir pil berwarna kuning tua.Jian Cheng menerimanya tanpa bicara. Ia menelan pil itu, lalu bersila, mulai memusatkan napas untuk mempercepat penyembuhan.Sementara itu, Lin Gong sudah sadar, meski wajahnya masih pucat. Matanya terbuka sedikit. Tapi ada kesadaran di sana.“Aku belum mati?” bisiknya.“Belum,” jawab Xuan Li pendek.Lin Gong mengerutkan kening. Tapi sebelum ia menjawab, Xuan Li sudah duduk di belakang mereka berdua. Ia meletakkan masing-masing telapak tangannya ke punggung mereka. Energi spiritual mengalir t

    Last Updated : 2025-04-10
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 342

    Langkah Jing Yue membawa tekanan. Pedangnya seperti perpanjangan kehendak, menusuk dengan niat membunuh. Namun Xuan Li tetap berdiri dengan tenang, bahkan ketika aura lawannya melonjak tajam.Pertarungan dimulai tanpa pekikan, tanpa teriakan. Serangan pertama Jing Yue menebas udara, memecah formasi spiritual yang menggantung di udara. Xuan Li memutar tubuhnya, menghindar sepersekian detik sebelum pedang itu menembus perisainya.Kilatan cahaya perak menghantam perisai bergelombang yang diciptakan Xuan Li. Suaranya seperti denting logam bertemu batu giok. Meski tubuhnya terpental setengah langkah ke belakang, wajahnya tidak berubah.'Dia benar-benar ingin membunuhku.'Pikiran itu melintas singkat, namun tidak membuat Xuan Li kehilangan fokus. Ia mengangkat tangan, menggerakkan jari dalam pola lambat. Formasi lain muncul, lebih besar dan dalam. Tapi tetap tidak mematikan.Di sekeliling mereka, enam pengawal elit Jing Yue sudah roboh satu per satu. Xuan Li tidak membunuh mereka. Seran

    Last Updated : 2025-04-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 243

    Tubuh Jian Cheng dan Lin Gong tergeletak di atas dek kapal artefak yang perlahan melayang menjauh dari wilayah Kerajaan Bintang Timur. Di balik langit malam yang bergemuruh, diselimuti awan kelam, aura hitam masih menderu di sekitar Xuan Li.Aura itu liar tak terkendali, seperti naga purba yang bangkit dari tidur panjangnya. Kilatan petir berwarna ungu-hitam berputar mengelilingi tubuh Xuan Li, dan pupil matanya berubah legam pekat, seolah menelan cahaya dunia. Langit terasa diam, udara seakan membeku, tunduk pada kekuatan gelap yang mengamuk tanpa arah.Lin Gong mengerang lirih. Ia mencoba menahan rasa sakit, tapi tubuhnya yang belum pulih sepenuhnya nyaris tak mampu menahan tekanan aura tersebut. Di sisi lain, Jian Cheng nyaris kehabisan napas. Tubuhnya gemetar, kedua tangan menekan dada untuk menjaga dantiannya yang terguncang.Formasi kapal pun ikut bergoyang hebat, nyaris runtuh oleh fluktuasi spiritual Xuan Li yang keluar kendali.Namun, di tengah kegilaan itu, tatapan Xuan Li

    Last Updated : 2025-04-11
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 344

    Xuan Li berdiri diam di depan mulut gua, menghadapi puluhan pasang mata asing yang memperhatikannya penuh curiga dan kebencian.Aura sihir yang rumit menyelimuti tempat itu, seperti jaring tak kasat mata yang menunggu untuk mengikat siapa pun yang bergerak sembarangan.‘Ini bukan tempat biasa,’ pikir Xuan Li. Ia bisa merasakan formasi spiritual yang bersifat alami, bukan buatan manusia. Tidak stabil, tapi kuat. Seolah tempat ini dijaga oleh kehendak tanah itu sendiri.Kelompok yang mengepungnya adalah suku kuno. Mereka bukan orang biasa. Senjata yang mereka pegang memancarkan aura buas, seperti sudah merasakan darah ratusan makhluk sebelumnya.Salah satu dari mereka, pria bertubuh besar dengan tengkorak kecil menggantung di bahunya, melangkah maju. Sorot matanya dingin. Ia mengangkat tombaknya dan berteriak dengan bahasa yang terdengar asing bagi Lin Gong dan Jian Cheng.Tapi Xuan Li mengerti cukup untuk menangkap maknanya.“Tanah Leluhur tak boleh dicemari. Mereka harus dikorbankan,

    Last Updated : 2025-04-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 345

    Xuan Li mengamati ke sekeliling, matanya tajam, namun tubuhnya tidak bergerak. Di hadapannya, para tetua suku berbicara dalam bahasa mereka, suara mereka rendah, serak, namun penuh makna. Beberapa kali mereka menoleh padanya, mengangguk-angguk, seolah menilai seekor ternak langka sebelum dijagal.Saat wanita tua dengan rambut seperti kabut mengangkat tangannya, angin berhenti. Daun-daun berhenti berdesir.Ketua suku berdiri dari tempat duduknya. Pria tua itu memiliki tubuh yang kekar meski sudah termakan usia. Di wajahnya terukir simbol-simbol kepercayaan yang tampak seperti luka bakar. Ia menatap Xuan Li dan tersenyum. Bukan senyum ramah, tapi puas, seperti harimau yang melihat rusa pincang datang sendiri ke mulut gua."Ka'ila... ka'rua," katanya dalam bahasa mereka, lalu menunjuk ke arah bukit batu di kejauhan.Beberapa anggota suku menunduk hormat. Mereka tahu artinya."Persembahan untuk Dewi," gumam Xuan Li dalam hati. "Bukan ditahan, tetapi dikurbankan."Langkah kakinya tidak g

    Last Updated : 2025-04-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 346

    Pusaran gelap seakan menelan langit dan bumi. Tubuh Xuan Li terlempar dari ketiadaan dan jatuh keras ke lantai batu yang membeku.Brak!Lantai di bawahnya bergetar. Napasnya membeku, tubuhnya bergetar meski kekuatan dalam tubuhnya seharusnya mampu menahan suhu ekstrem.Ia bangkit perlahan. Matanya menyapu sekeliling, sebuah ruangan kuno dari batu, dikelilingi akar-akar hitam keperakan yang menyembul dari dinding dan lantai. Di tengah ruangan tumbuh pohon aneh, tidak tinggi, tapi batang dan daunnya seperti menghisap semua cahaya.Satu akar pohon itu menancap dalam tubuhnya.Xuan Li mengerutkan dahi. Akar itu, ia menyadari keberadaannya sejak memasuki lembah terkutuk tadi, namun tak bisa melepaskannya.Tiba-tiba… ada cahaya lembut menyala dari sisi ruangan. Sebuah balok es raksasa di sudut mulai retak.Krrak!Dari dalam es, perlahan muncul sosok wanita.Jantung Xuan Li berdetak lebih cepat. Wanita itu telanjang bulat. Tapi auranya, bukan milik wanita biasa.Rambut panjang sepinggang, wa

    Last Updated : 2025-04-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 347

    Dewi itu menatap Xuan Li dalam diam. Matanya, dalam dan redup, seperti menyelami sesuatu jauh di dasar jiwanya. Ia tidak bicara. Hanya berdiri, dikelilingi kabut spiritual yang menari pelan di sekeliling tubuhnya.Jubah tipis yang tadi terbentuk dari kabut kini berubah perlahan. Jalur energi bergerak, menjalin pakaian baru yang anggun, namun sarat kekuatan. Bukan busana biasa. Itu adalah simbol kekuasaan. Simbol zaman yang telah lama tenggelam dalam sejarah.Beberapa detik berlalu sebelum akhirnya ia berbicara.“Aku mengerti sekarang...” bisiknya, nyaris tak terdengar, tapi langsung masuk ke kesadaran Xuan Li. “Langit tak hanya memilih tubuhmu... tapi juga jiwamu.”Tatapannya kembali jatuh pada pria muda di hadapannya, dan dalam mata sang Dewi, kini tampak pengakuan. Ia bisa merasakan dua kehadiran kuat di dalam tubuh Xuan Li, sisa-sisa jiwa dari Wu Hei dan Wu Rong. Dua entitas kuno yang dahulu disebut sebagai penjaga tubuh giok surgawi.“Aku... seharusnya sudah mati.” Suaranya merend

    Last Updated : 2025-04-12
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 348

    Xuan Li berdiri dalam diam. Ucapan Dewi Kultus Suci masih terngiang di telinganya, dingin, tegas, tak terbantahkan.“Dunia ini akan terbagi... bukan antara baik dan jahat, tapi antara mereka yang kuat... dan yang tak layak bertahan.”Ia mengepalkan tangan. Otot-ototnya menegang. Pandangan matanya menembus kabut yang perlahan menipis di lembah.“Jika dunia akan hancur... setidaknya aku akan berdiri di tengahnya, bukan sebagai korban.”Tapi ia tahu, berdiri sendirian tak cukup. Ia membutuhkan sekutu, orang-orang yang bisa dipercayainya, yang tidak tunduk pada tatanan lama yang rapuh.Lin Gong. Jian Cheng.Dua nama itu muncul di benaknya. Dua orang yang selama ini bertahan hidup bukan karena kekuatan, tapi karena keyakinan.Xuan Li melangkah. Dalam sekejap, tubuhnya melesat keluar dari lembah. Udara memecah di sekelilingnya. Langit bergolak saat ia menembus awan dengan kecepatan yang bukan milik manusia biasa.Tubuhnya berubah. Ia bisa merasakannya setiap kali kaki menyentuh angin. Jarak

    Last Updated : 2025-04-13

Latest chapter

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 361

    Napas Xuan Li belum sepenuhnya stabil setelah pertarungan dan penyelamatan di tempat itu. Tapi pikirannya tetap tajam. Tanpa banyak membuang waktu, ia duduk bersila dan menarik napas dalam.Kesadarannya menyentuh tubuh tiruannya yang masih berada jauh di Kota Awan Surga.Dalam satu hembusan napas, jiwa tiruan itu luruh kembali ke tubuh utamanya. Ingatan dan pengalaman sebagai tabib di kota itu, penyembuhan, interaksi dengan pasien, dan observasi spiritual, mengalir deras ke dalam benaknya. Tubuhnya sedikit bergetar karena beban integrasi, tapi tidak berlangsung lama.“Selesai,” bisiknya.Xuan Li melompat ke udara, melesat seperti bayangan di antara angin senja. Arah tujuannya jelas, yaitu ke Paviliun Gunung Sunyi. Tempat tinggalnya yang sunyi dan tersembunyi, jauh dari hiruk-pikuk dunia. Tempat di mana ia bisa merenung dan menata ulang pikirannya.Namun, saat baru melewati puncak ketiga di barisan gunung utara, langit tiba-tiba terbelah.Sebuah celah hitam seperti luka muncul di angka

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 360

    Sudah lima hari berlalu sejak Xuan Li membersihkan desa pertama. Dari satu tempat ke tempat lain, ia menegakkan formasi, memurnikan jiwa, dan menebas makhluk terinfeksi. Tanpa istirahat. Tanpa tidur.Selesai mengaktifkan segel terakhir, Xuan Li berbalik dan terbang menjauh tanpa sepatah kata. Wajahnya pucat, sorot matanya tajam tapi mulai melemah."Aku tidak bisa... lanjut dengan keadaan seperti ini."Ia memilih tempat sunyi di tengah hutan yang tidak padat spiritualitasnya, hanya karena ia terlalu lelah untuk berpindah ke tempat yang lebih baik. Ia turun, berjalan beberapa langkah, lalu membiarkan tubuhnya rebah di tanah berumput."Aku hanya perlu beristirahat... beberapa saat saja."Ia menarik napas perlahan, menyerap energi spiritual di sekitarnya. Namun ia tidak sadar, rerumputan dan bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar area itu ternyata mengandung zat hipnosis alami. Senyawa tidur dari akar Halitus Layu, tumbuhan langka yang hanya tumbuh di tanah bekas medan perang.Kesadarann

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 359

    Xuan Li terbang melewati desa yang sebelumnya telah ia selamatkan. Di bawah sana, sisa-sisa kekacauan telah tertata. Penduduk tampak mulai menata kembali kehidupan mereka. Tapi Xuan Li tidak berhenti. Pandangannya tajam, tubuhnya terus melesat seperti panah perak yang ditembakkan dari langit."Masih ada satu titik lagi... sumber racunnya belum lenyap."Ia menembus awan, mengubah arah ke selatan. Sesuatu di udara membuat meridiannya berdenyut. Energi gelap dan bau racun sihir dari ras iblis alam luar menghantam penciumannya seperti darah basi yang membusuk di medan perang.Beberapa saat kemudian, sebuah desa lain tampak dari kejauhan.Begitu mendekat, wajah Xuan Li mengeras."Celaka," gumamnya pelan. "Aku terlambat setengah langkah."Tanah desa itu sudah terkontaminasi. Kabut hitam tipis menyelimuti rumah-rumah, menetes dari atap seperti embun beracun. Langkah-langkah berat terdengar pelan, berderak, menggores tanah. Penduduk desa itu telah berubah. Kulit mereka pucat membiru, mata k

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 358

    Sepuluh jarum emas menembus udara, menyambar cepat ke arah kabut hitam dan tangan-tangan tipis yang menjulur dari bejana sihir.Suara meletus terdengar ketika jarum-jarum itu menancap dan meledakkan tangan-tangan tersebut, membuatnya mengempis dan terurai menjadi asap. Namun kabut tak berhenti. Dari kegelapan itu, lebih banyak tangan muncul, seperti tidak ada habisnya. Mereka berdesakan, melengkung, dan menggeliat seperti akar pohon yang kelaparan.Xuan Li menyipitkan mata. "Makhluk ini bukan sekadar hasil sihir biasa."Ia mengangkat tangan kirinya lagi, tapi tidak lagi menggunakan teknik permukaan. Energi dari dantiannya mulai berputar. Saluran spiritual di tubuhnya menyala satu per satu, dan kekuatan murni dari lapisan terdalam mulai terkumpul.Namun begitu energi itu menyentuh kabut, ia tahu, ini tetap tidak cukup.Kabut itu menyedot kekuatan spiritualnya, memutar dan membaliknya. Aura racun yang menguar dari bejana bukan sekadar racun. Ada sesuatu yang lain, sebuah kehendak gel

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 357

    Kabut beracun perlahan memudar dari medan ledakan sebelumnya, namun pikiran Xuan Li tak sepenuhnya berada di sana. Dalam diam, ia berdiri di antara sisa-sisa spiritual yang nyaris tak tercium. Ia teringat Kota Awan Surga, tempat di mana puluhan pasien masih menunggu pertolongannya.Wajah-wajah mereka terlintas dalam benaknya. Anak-anak yang tubuhnya menggigil karena demam, orang-orang tua yang tak bisa lagi berdiri, dan para gelandang yang hanya bisa memohon dengan tatapan putus asa. Ia telah berjanji untuk kembali. Namun racun ini juga bukan sesuatu yang bisa diabaikan.Jika ini memang bagian dari rencana besar alam luar, maka menundanya bisa berarti bencana yang lebih luas. Tapi jika ia pergi sekarang, tanpa menyelesaikan pengobatan di kota, maka orang-orang itu bisa mati jika ia terlambat untuk menanganinya.Xuan Li mengepalkan tangan.“Tidak ada waktu untuk memilih. Maka aku harus berjalan di dua jalan sekaligus.”Ia duduk bersila. Udara di sekitarnya mulai bergetar ketika ia men

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 356

    Xuan Li pergi ke tepi sungai yang tercemar. Udara di sekelilingnya masih mengandung jejak racun, samar namun nyata. Ia membuka matanya perlahan, jari-jarinya menyentuh tanah yang telah ia beri segel pelacak.Butiran air sungai diambilnya ke dalam cawan giok kecil. Ia mengamati cairan itu, baunya logam, pekat, dan dingin. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu yang lain. Energi asing yang bersembunyi di balik racun tersebut. Aura samar, seolah sihir yang dikaburkan dengan sengaja.“Ini bukan sekadar racun biasa,” gumamnya. “Ada tangan lain yang ikut campur… bukan manusia biasa.”Ia menggores telapak tangannya. Setetes darahnya jatuh ke dalam cawan. Cairan dalam cawan bergolak, lalu bersinar redup. Darah Xuan Li memang mengandung zat anti racun alami, warisan tubuh uniknya. Tetapi kali ini, ia bukan sedang menyembuhkan, ia sedang melacak.Segel spiritual terbentuk di atas cawan. Tali energi tipis melesat dari cairan, melayang di udara dan berputar seperti kabut tipis, lalu mengarah ke satu ti

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 355

    Langit Kota Awan Surga belum sepenuhnya terang saat Xuan Li melangkah masuk ke balai pengobatan miliknya. Pintu kayu dibiarkan terbuka, dan aroma ramuan herbal yang tersimpan di dalam toples-toples kaca menyeruak keluar menyambutnya. Di depan ruangan utama, puluhan orang sudah duduk bersila, sebagian tergeletak, sebagian menggigil, dan sebagian lagi hanya memejamkan mata menahan sakit.Beberapa dari mereka telah menunggu selama berhari-hari. Beberapa hampir tidak bisa duduk tegak lagi. Begitu Xuan Li muncul, wajah mereka seolah kembali bersinar, seakan harapan yang mulai pudar kini menyala kembali.Tanpa membuang waktu, Xuan Li berjalan menyusuri barisan. Tatapannya tajam menilai kondisi setiap pasien. Ia menunjuk beberapa orang yang kondisinya tidak terlalu parah. "Kalian tunggu. Yang lainnya, baringkan mereka di dalam. Aku akan mulai dari yang kritis."Tak ada yang berani membantah. Para pembantu balai segera bergerak. Dalam waktu singkat, suara erangan, batuk, dan desah rasa sak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 354

    Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti Paviliun Gunung Sunyi saat Xuan Li berdiri di pelataran utama. Di hadapannya, para penghuni paviliun telah berkumpul. Wajah-wajah serius menatap ke arahnya, menunggu perintah."Mulai hari ini," suara Xuan Li tenang namun membawa tekanan, "Tabib Hantu Wu adalah guru besar kita. Keberadaannya di tempat ini adalah rahasia mutlak. Siapa pun yang membocorkan, baik sengaja maupun tidak, akan aku anggap sebagai pengkhianat."Tak ada suara yang membalas. Xuan Li melanjutkan:"Kegiatan di Paviliun Gunung Sunyi adalah urusan dalam. Segala transaksi, latihan, atau pertemuan yang terjadi di sini tidak boleh diketahui dunia luar."Satu per satu, para penghuni berlutut. Tangan mereka mengepal di dada, sikap bersumpah."Kami bersumpah demi hidup dan kehormatan kami," ujar mereka serempak.Sumpah itu bukan sekadar karena takut atau patuh. Mereka tahu Xuan Li bukan tokoh biasa. Bukan pula sekadar pemilik tubuh giok atau tabib jenius. Dunia luar adalah tempat ya

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 353

    Tabib Hantu Wu menatap tajam ke arah Xuan Li, matanya menyipit seolah mencoba menembus lapisan terdalam jiwa muridnya. Ia menghela napas panjang. "Ada sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhmu," gumamnya pelan. "Aku bisa merasakannya sejak tadi."Xuan Li tidak segera menjawab."Aura itu... ini bukan sekadar Tubuh Giok. Kau membawa jejak kekuatan yang lebih kuno," lanjut Tabib Hantu Wu. "Kekuatan yang bahkan melampaui pemahaman manusia biasa. Seolah-olah... aura dewa kuno melekat padamu."Xuan Li menoleh perlahan. “Guru, apa kau tahu... dari mana asal sebenarnya Tubuh Giok itu?”Tabib Hantu Wu terdiam sesaat. Ia mengusap janggutnya, mengingat kembali lembaran-lembaran pengetahuan lama yang pernah ia baca. “Dulu, saat aku masih muda, aku pernah mendengar satu kisah,” katanya lirih. “Satu legenda yang tak pernah diceritakan dalam kitab manapun.”Ia melanjutkan dengan suara rendah. “Tubuh Giok bukanlah anugerah. Itu adalah kutukan yang lahir dari tubuh iblis agung yang jatuh ribuan tahun

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status