Share

Chapter 360

Penulis: MISTERIOUS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-17 20:00:34

Sudah lima hari berlalu sejak Xuan Li membersihkan desa pertama. Dari satu tempat ke tempat lain, ia menegakkan formasi, memurnikan jiwa, dan menebas makhluk terinfeksi. Tanpa istirahat. Tanpa tidur.

Selesai mengaktifkan segel terakhir, Xuan Li berbalik dan terbang menjauh tanpa sepatah kata. Wajahnya pucat, sorot matanya tajam tapi mulai melemah.

"Aku tidak bisa... lanjut dengan keadaan seperti ini."

Ia memilih tempat sunyi di tengah hutan yang tidak padat spiritualitasnya, hanya karena ia terlalu lelah untuk berpindah ke tempat yang lebih baik. Ia turun, berjalan beberapa langkah, lalu membiarkan tubuhnya rebah di tanah berumput.

"Aku hanya perlu beristirahat... beberapa saat saja."

Ia menarik napas perlahan, menyerap energi spiritual di sekitarnya. Namun ia tidak sadar, rerumputan dan bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar area itu ternyata mengandung zat hipnosis alami. Senyawa tidur dari akar Halitus Layu, tumbuhan langka yang hanya tumbuh di tanah bekas medan perang.

Kesadarann
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 361

    Napas Xuan Li belum sepenuhnya stabil setelah pertarungan dan penyelamatan di tempat itu. Tapi pikirannya tetap tajam. Tanpa banyak membuang waktu, ia duduk bersila dan menarik napas dalam.Kesadarannya menyentuh tubuh tiruannya yang masih berada jauh di Kota Awan Surga.Dalam satu hembusan napas, jiwa tiruan itu luruh kembali ke tubuh utamanya. Ingatan dan pengalaman sebagai tabib di kota itu, penyembuhan, interaksi dengan pasien, dan observasi spiritual, mengalir deras ke dalam benaknya. Tubuhnya sedikit bergetar karena beban integrasi, tapi tidak berlangsung lama.“Selesai,” bisiknya.Xuan Li melompat ke udara, melesat seperti bayangan di antara angin senja. Arah tujuannya jelas, yaitu ke Paviliun Gunung Sunyi. Tempat tinggalnya yang sunyi dan tersembunyi, jauh dari hiruk-pikuk dunia. Tempat di mana ia bisa merenung dan menata ulang pikirannya.Namun, saat baru melewati puncak ketiga di barisan gunung utara, langit tiba-tiba terbelah.Sebuah celah hitam seperti luka muncul di angka

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 362

    Tabib Hantu Wu menghentikan aktivitas menyiram tanaman spiritualnya. Tatapannya dalam, penuh pertimbangan, namun tak berkata apa-apa saat Xuan Li duduk di bangku batu taman Paviliun Gunung Sunyi."Jelaskan," katanya singkat.Xuan Li tak langsung menjawab. Ia menatap tanah sebentar, lalu menarik napas pelan. "Yan Yue datang dengan luka berat. Racun spiritual dari alam luar merusak sistem meridiannya. Aku menstabilkan kondisinya untuk sementara, tapi itu tidak cukup."Tabib Hantu Wu mengangkat satu alis. "Ratu Serigala Merah dari Alam Luar, menarik."Xuan Li mengangguk. "Dia menyebut sesuatu... tentang Jantung Dunia. Dan... ada kekuatan yang tidak berasal dari dunia ini yang mengincarnya. Aku menduga Alam Bayangan memiliki koneksi dengan dimensi lain. Tapi aku belum menemukan bentuk pasti dari hubungan itu.""Dan kau ingin membuat obat untuk menyelamatkannya," ujar Tabib Hantu Wu datar."Aku butuh beberapa tanaman langka: Bunga Jiwa Malam, Akar Emas Langit, dan Salju Peluruh Roh. Komb

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 363

    Xuan Li melangkah perlahan memasuki kamar tempat Yan Yue dirawat. Bau tipis herbal spiritual masih menggantung di udara, bercampur dengan aroma tubuhnya. Cahaya lembut dari batu kristal menggantung di sudut ruangan, menerangi wajah pucat sang Ratu Serigala Merah.Yan Yue masih tertidur, napasnya tenang meski lemah. Meridiannya rusak, racun dari alam luar menggerogoti tubuh spiritualnya dari dalam. Tapi berkat ramuan penstabil yang ia berikan sebelumnya, kondisinya tidak memburuk.Xuan Li berdiri di tepi ranjang, matanya memandangi wajah wanita itu. Kuat, indah, dan penuh aura pengendali. Tapi dalam keadaan seperti ini, dia terlihat... manusiawi.Tak seperti Bai Xian, yang menyambutnya dengan kelembutan dan rasa syukur, atau Dewi Kultus Suci yang menyerahkannya tubuh dengan penuh kepercayaan demi kelangsungan sektenya, Yan Yue adalah sosok yang berbeda. Interaksi mereka diawali dengan ancaman dan tekanan, tapi berakhir dengan sesuatu yang tak pernah ia rencanakan.“Perasaan ini... buka

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 364

    Kabut belum hilang, tapi Xuan Li sudah bergerak.Langkahnya ringan, tapi penuh kewaspadaan. Ia tak lagi mengandalkan mata, melainkan intuisi dan aliran napas spiritual di sekitarnya. Kabut di Taman Kabut Roh bukan kabut biasa. Ia hidup. Menyembunyikan, menggoda, lalu menghapus jejak mereka yang terlalu lama tinggal.Cahaya keperakan dari formasi pelindungnya mulai redup. Waktu hampir habis.Begitu mendekati batas kabut, udara terasa lebih padat, seolah menahan setiap gerakannya. Di balik kabut, suara samar seperti bisikan terdengar, namun Xuan Li tak menggubris. Ia hanya melangkah lurus, menembus lapisan terakhir kabut.Begitu ia benar-benar keluar, langit menjelang pagi. Kabut perlahan lenyap di belakangnya. Formasi memudar lalu runtuh tanpa suara.Ia tidak berhenti.Tubuhnya seperti diatur oleh naluri. Sekali misi selesai, langkahnya langsung menuju Paviliun Gunung Sunyi.Waktu adalah racun yang paling kejam.***Di kamarnya, Yan Yue masih terbaring. Napasnya lemah tapi teratur. Wa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 365

    Xuan Li tidak bergerak. Tatapannya tetap tenang saat Yan Yue mendekat, lalu mencium bibirnya tanpa keraguan. Ciuman itu bukan lembut, juga bukan penuh gairah. Ia hanya… nyata. Nyata dan langsung, tanpa keraguan.Xuan Li bisa saja menghindar. Tapi dia tidak melakukannya.Napas mereka tercampur. Dan tanpa kata, Yan Yue menarik tangannya, membimbingnya ke tempat tidur yang baru kemarin menjadi saksi keputusasaan hidupnya.Tubuh mereka bersatu tanpa suara.Sisa racun dari tubuh spiritual Yan Yue perlahan mengalir ke tubuh Xuan Li. Tapi dia tidak mengeluh, tidak mengerang. Justru rune hitam keperakan perlahan muncul di kulitnya, menyerap racun seperti pusaran tanpa dasar.Yan Yue menyadarinya.Tubuhnya menegang, napasnya terhenti sejenak. "Racun itu... mengalir ke tubuhmu," bisiknya. Suaranya penuh kekhawatiran. “Kau... bisa mati.”Xuan Li hanya memandangnya, matanya dalam dan tak terbaca. “Tubuhku menolak semua jenis racun. Tidak perlu khawatir.”Namun Yan Yue tetap diam, menyingkir, mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 366

    Setelah Yan Yue pergi, ruangan itu kembali sunyi. Hanya sisa panas di udara dan aroma samar tubuh spiritual yang tertinggal. Xuan Li merapikan jubahnya, lalu berdiri dalam diam. Sekilas, ia menatap tempat tidur di belakangnya, lalu memutar tubuh dan keluar dari kamar tanpa menoleh lagi. Hari ini, pertemuan penting akan digelar. Sebagai Pemimpin Paviliun Gunung Sunyi, setiap keputusan strategis berada di tangannya. Tapi langkahnya menuju aula tidak tergesa. Di lorong batu yang panjang dan sepi, ia bertemu Tabib Hantu Wu. Tatapannya tidak seperti biasanya, ada seberkas sinar geli yang tersembunyi dalam mata tuanya yang redup. Xuan Li menunduk singkat, lalu hendak melangkah melewati gurunya tanpa berkata-kata. Namun Tabib Hantu Wu mengangkat alis. “Semalam kau tidak tidur di ruang meditasi.” Xuan Li tidak menjawab. Wajahnya tetap tenang, tapi rona merah samar melintas di pipinya, hanya sepersekian napas sebelum ia menekannya kembali. “Kalau tak ingin bercerita, tak usah dipaksak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 367

    Pertemuan telah selesai, para tetua meninggalkan aula satu per satu. Wajah mereka penuh pertimbangan, membawa beban strategi dan laporan yang baru saja disampaikan. Jian Chen memilih diam, matanya masih mengikuti sosok Xuan Li yang menghilang di balik tirai batu giok.Namun tidak semua orang tenggelam dalam keseriusan, Lin Gong justru muncul sambil menggaruk kepala, wajahnya tampak canggung namun penuh rasa ingin tahu.“Eh... Wu Yu,” panggilnya pelan, lalu beringsut mendekat, “aku nggak salah lihat tadi, kan? Aura tubuhmu... lebih hangat dari biasanya. Jangan bilang kau berhasil menyatu dengan energi Yin murni? Wah, hebat juga kau!”Nada suaranya lebih cocok untuk orang yang sedang mengomentari cuaca daripada pembahasan tentang aura spiritual. Tapi begitulah Lin Gong, manusia naga yang polos, ceroboh, namun jujur.Xuan Li menatapnya sejenak. Tatapannya tenang, tapi tak menghindar. Ia tak menjawab, hanya tersenyum tipis. Sebuah anggukan kecil, lalu kakinya melangkah meninggalkan loron

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 368

    Xuan Li kembali dari pelatihannya. Langkahnya tenang, napasnya stabil. Ia tampak tak berubah, tapi siapa pun yang peka akan menyadari: kekuatan dan ketenangan itu tumbuh makin dalam.Di tepi paviliun utama, Tabib Hantu Wu sudah menunggunya. Ia duduk di bangku batu, memandangi lembah yang mulai tertutup kabut.“Sudah selesai berlatih?” tanyanya tanpa menoleh.“Sudah.” Xuan Li berdiri di sisinya, memandang arah yang sama.Ada keheningan singkat, sebelum Tabib Hantu Wu berbicara lagi.“Dunia mulai bergerak. Alam Bayangan memperluas jangkauan mereka... dan kita tidak bisa terus bersembunyi.”Ia mengangkat cangkir teh, menyesap sedikit, lalu menatap Xuan Li.“Pernahkah kau berpikir untuk membentuk aliansi bersama sekte atau klan kecil yang memiliki tujuan serupa. Kalau kita ingin melawan Alam Bayangan di masa depan, kita butuh kekuatan gabungan.”Xuan Li tidak langsung menjawab. Tatapannya tetap mengarah ke awan di kaki gunung.“Aku mengerti maksud Guru,” katanya akhirnya. “Tapi aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20

Bab terbaru

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 384

    Tarikan itu berhenti.Tubuh Xuan Li melayang sesaat, lalu...Brak!Ia jatuh menghantam permukaan keras. Suara benturan menggema pendek di udara yang sunyi.Xuan Li berguling sekali sebelum segera bangkit, mata waspada menyapu sekeliling. Platform batu abu-abu membentang di bawah kakinya, penuh dengan ukiran-ukiran aneh yang berkilau samar dalam gelap.Di depannya, Mo Xiang terkapar.Tubuh pemuda itu berlumuran darah. Napasnya tersengal, seakan tinggal menunggu waktu untuk padam. Tidak jauh dari Mo Xiang, dua tubuh lain — anggota Alam Bayangan — tergeletak tak bergerak. Darah menggenang di sekitar mereka. Tidak jelas apakah mereka masih hidup atau sudah menjadi mayat.Xuan Li menghampiri Mo Xiang tanpa banyak pikir. Ia berlutut, memeriksa denyut nadinya.Lemah. Sangat lemah. Tapi masih ada.Wajah Xuan Li tetap tanpa ekspresi. Ia mengeluarkan dua pil dari kantong penyimpanannya. Pil pemulih energi kelas tinggi, berwarna putih kehijauan, menguarkan aroma pahit khas ramuan spiritual murni

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 383

    Xuan Li berdiri kaku mata tajam tak lepas dari empat anggota Alam Bayangan di hadapannya. Di antara mereka, Mo Xiang berlutut, tubuhnya gemetar, darah menetes dari sudut mulutnya.Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kurus dengan jubah hitam compang-camping, menyeringai. Ia menendang Mo Xiang tanpa ampun.Bugh!Tubuh Mo Xiang terhempas ke lantai batu. Erangan tertahan keluar dari bibirnya.Wajah Xuan Li mengeras.Tangannya sempat bergerak. Aura membunuhnya melonjak. Namun, sebelum serangannya meluncur, pria itu menginjak punggung Mo Xiang, membuat tubuh yang sudah lemah itu memuntahkan darah lagi."Gerakkan satu jari lagi," kata si pria kurus, "dan kami remukkan kepalanya di depanmu."Xuan Li membeku.Matanya penuh bara, tapi pedangnya tetap tergenggam erat. Otot-otot tubuhnya menegang, seolah menahan gelombang kekuatan yang hendak meledak."Ayo," ejek pria berambut putih pendek, "buang pedangmu. Ikut kami dengan baik. Atau dia mati."Mo Xiang mengangkat kepalanya dengan susa

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 382

    Kabut yang semula menggantung kini menyibak pelan, menampakkan sosok berjubah panjang dengan tudung menutupi wajahnya. Auranya berat, gelap, seolah menarik semua cahaya di ruangan itu.Xuan Li tidak bergerak. Sorot matanya tetap dingin, meski napasnya belum sepenuhnya stabil. Tubuhnya baru saja memulihkan diri dari pertarungan berat dengan para penjaga segel, tapi ia tahu... sosok ini bukan lawan biasa."Sudah kuduga," ujar orang itu. Suaranya dalam, datar, namun terasa seperti paku menusuk tulang. "Tubuh giok... akhirnya muncul juga."Xuan Li menyipitkan mata."Jadi kau datang bukan karena simpul, tapi karena aku.""Aku merasakan ledakan aura tubuh giokmu dari jauh. Bahkan para penatua Alam Bayangan yang bersemedi di lembah terdalam ikut terguncang. Kau tidak bisa lagi bersembunyi."Xuan Li menggertakkan gigi. Sial, kekuatan tubuh gioknya memang baru saja ia gunakan secara penuh untuk mengatasi penjaga terakhir. Dia terlalu terburu-buru."Apa yang akan kau lakukan?" tanya Xuan Li, da

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 381

    Sebelum kembali menghancurkan segel, Xuan Li mengeluarkan sebuah pil untuk memulihkan luka-lukanya terlebih dahulu."Pil Pemulih Jiwa... semoga cukup untuk tahap ini."Tanpa ragu, ia menelannya. Dalam sekejap, aliran hangat menjalar dari dada ke seluruh tubuh. Retakan di tulangnya menyatu, otot-otot yang sobek menegang kembali, dan luka di punggungnya tertutup seperti tak pernah ada. Napasnya kembali stabil.Tak ingin membuang waktu, ia bangkit dan menggerakkan tangannya dengan pola tertentu untuk menggunakan teknik pengendalian jiwa.Tangannya membentuk rune sederhana, lalu mengarahkannya ke penjaga segel simpul selanjutnya yang berdiri di kejauhan. Wujud penjaga itu bukan makhluk hidup, melainkan entitas roh kuno hasil pemanggilan, namun tetap memiliki sedikit kesadaran."Jiwa yang terbelenggu waktu, dengarlah panggilanku..." bisiknya lirih.Aura gelap keluar dari matanya, menyebar seperti kabut pekat. Penjaga itu mendadak menggigil, tubuhnya goyah. Cahaya biru yang membalut tubuhny

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 380

    Xuan Li berdiri di hadapan lorong yang memanjang ke bawah tanah, di mana simpul terakhir dari jalur energi Alam Bayangan tersembunyi.Ia memejamkan mata sejenak, lalu menghela napas pelan. Di bawah sana ada segel tujuh lapis, masing-masing dirancang untuk mencegah penyusup masuk.‘Segel tujuh lapis... tidak bisa dibuka tanpa energi spiritual,’ pikirnya. ‘Tapi sekali aku menggunakannya, mereka akan tahu aku di sini.’Ia merapat ke dinding, bergerak perlahan menuruni lorong. Tanpa suara. Ta Langkahnya setenang air, menyatu dengan kegelapan. Tapi meski begitu, tekanan dari segel pertama sudah terasa meskipun jaraknya masih beberapa puluh zhang. Itu bukan hanya penghalang fisik, itu adalah medan pembunuh.Xuan Li merogoh lengan jubahnya dan mengeluarkan dua pil kecil. Yang satu pil penekan aura, satunya lagi untuk menyamarkan denyut spiritual dalam tubuh. Tanpa ragu, ia telan keduanya.Tubuhnya bergetar sebentar, lalu tenang. Aura hidupnya tenggelam. Energi spiritualnya seolah lenyap. Kin

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 379

    Xuan Li terbang di ketinggian rendah, di sekelilingnya hanya tanah retak dan sunyi. Tak ada angin, tak ada suara makhluk hidup, seolah dunia di tempat ini sudah lama mati.Tapi ia tidak peduli. Ia fokus mengikuti sisa simpul energi terakhir dari Alam Bayangan.Setelah beberapa li, medan berubah. Tanah gersang berganti menjadi bukit-bukit batu. Tumbuhan mulai muncul, kering, namun hidup. Tempat ini tampak lebih normal dibanding lembah kematian atau sungai darah yang ia lewati sebelumnya. Tapi Xuan Li tidak lengah. Alam Bayangan dikenal suka menyembunyikan bahaya di balik ilusi ketenangan.Tiba-tiba, tubuhnya berhenti.Ia merasakan hawa manusia.Seseorang mendekat.Xuan Li menoleh dan matanya menyipit. “Mo Xiang?”Laki-laki itu berdiri kaku beberapa langkah di depannya, wajahnya seputih abu. Tubuh kurusnya diselimuti jubah hitam, dan mata yang pernah bersinar ramah itu kini penuh kecemasan.“Wu Yu...?” bisiknya, setengah tak percaya.Sebelum Xuan Li sempat menjawab, Mo Xiang bergerak c

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 378

    Xuan Li menoleh pada Pemimpin Tanah Jiva yang berdiri tidak jauh darinya. Kini dengan tubuh muda dan vitalitas yang pulih, sang pemimpin tampak jauh berbeda dari sebelumnya.“Aku harus pergi,” kata Xuan Li singkat.Pemimpin mengangguk. “Kami berutang banyak padamu. Jika suatu saat kau kembali, tanah ini akan menyambutmu.”Pengawas Ji yang berdiri di sisi kanan sang pemimpin menunduk hormat. Tidak ada pertanyaan, tidak ada permintaan.Xuan Li berjalan melewati jajaran para tetua yang membungkuk di sisi jalan berbatu menuju gerbang. Tidak ada satu pun yang berani mengangkat kepala.Namun gerbang di depannya bukanlah gerbang tempat ia masuk sebelumnya.“Kami tidak membiarkan tamu istimewa keluar dari pintu kematian,” ujar Pengawas Ji seraya menunjuk jalur berlapis formasi ringan yang membelah hutan belantara. “Jalur ini akan membawamu langsung ke perbatasan luar.”Xuan Li tidak menanggapi. Ia hanya mengangguk tipis, lalu melangkah masuk ke lorong cahaya yang terbentuk dari energi spirit

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 377

    Pemimpin Tanah Jiva masih menatap cahaya yang perlahan memudar dari tubuh Xuan Li. Matanya tak berkedip, tubuhnya tegak, namun napasnya tertahan. Sosok armor perempuan langit yang melingkupi Xuan Li belum sepenuhnya sirna, dan getaran auranya masih terasa di tanah, udara, bahkan formasi pelindung wilayah.“Dewi Kultus Suci…” gumamnya lirih, nyaris tak terdengar.Salah satu tetua di belakangnya bergeser gelisah. “Itu… tidak mungkin. Dewi Kultus Suci adalah sosok mitos. Leluhur dari era sebelum era ini. Armor itu...”“Tidak salah,” potong Pemimpin Tanah Jiva pelan, namun tegas. “Aku pernah melihat lukisan armornya dalam gulungan sejarah. Tidak ada keraguan. Itu adalah warisan kekuatan yang diakui oleh langit…”Mata Pemimpin melembut. Tatapannya beralih kepada Xuan Li, kedua tangannya perlahan menarik diri dari wadah giok.Airnya telah tenang.Xuan Li membuka mata. Ekspresinya tak berubah. Datar, penuh kendali. Ia berdiri perlahan dan menatap langsung ke arah sang pemimpin.“Aku tidak

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 376

    Pengawas Ji berjalan melewati gerbang pusaran angin spiritual yang melingkari pusat Tanah Jiva. Di belakangnya, dua wanita paruh baya membawa gulungan emas dan jimat penguat formasi. Wajahnya tenang, namun di dalam pikirannya, kegelisahan mulai tumbuh.Ia memeriksa formasi pelindung Tanah Jiva. Simbol-simbol kuno terpahat di udara, mengambang di atas batu-batu pelindung yang tertanam di tanah. Aliran spiritual yang keluar dari segel tidak menunjukkan tanda kerusakan.“Masih utuh,” gumamnya pelan.Ia memejamkan mata dan menyentuh tanah. Aura lembut naik dari permukaan dan menyatu dengan tubuhnya.“Tidak ada retakan, tidak ada celah. Tapi dia masuk,” katanya lagi. Suaranya mengeras. “Aku harus bicara dengan Yang Mulia.”Di sisi lain, Xuan Li duduk bersila di paviliun selatan. Empat prajurit wanita berdiri mengelilinginya. Mereka tidak menatapnya langsung, namun jelas sikap mereka lebih waspada dibanding sebelumnya.Bisik-bisik dari luar paviliun semakin keras. Bahkan anak-anak perempuan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status