"Berhati-hatilah, Xuan Li. Kita bersiap sekarang!" seru Yan Hui dengan sikap waspada. "Emm." Xuan Li mengangguk, ia menggenggam pedangnya dengan erat. Napasnya berat, bukan hanya karena rasa takut, tetapi juga karena ini adalah pertama kalinya ia berburu binatang roh. Nyawa ayahnya tergantung pada kristal roh itu, dan ia harus mendapatkannya, apa pun risikonya. Tiba-tiba, tanah bergetar. Dari balik kegelapan hutan, sepasang mata merah menyala muncul, diikuti raungan dahsyat. Naga Hitam, makhluk buas dengan sisik gelap mengkilat, menyerbu dengan kecepatan yang sulit diprediksi. Bau manusia memancing insting berburunya sehingga pertarungan tidak mungkin terhindarkan. Adrenalin Xuan Li melonjak. Dengan gerakan gugup, ia mengayunkan pedangnya. Namun, kekuatannya terlalu kecil. Serangan itu hanya menggores sisik keras Naga Hitam dan membuat makhluk itu semakin murka. “Arrggh!” Tubuh Xuan Li terpental, menghantam batu besar hingga darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Ia terus
Jauh di dalam lautan kesadarannya, Xuan Li mengalami keadaan yang sulit. Bayangan masa lalu bersama orang-orang yang ia sayangi datang seperti nyata. Dengan ujaran kebencian, mereka mendorong tubuhnya yang terikat oleh rantai hingga terjatuh ke dalam lautan tenang tak berujung.Di tengah keputusasaan, ia mencoba melepaskan diri dari rantai yang membelenggunya. Usahanya berhasil. Namun, rantai yang hancur berubah menjadi bayangan hitam dengan mata merah menakutkan mencekiknya."Si-siapa kamu?" Xuan Li merasa nafasnya dan daya hidupnya terhisap oleh makhluk menyeramkan itu."Serahkan jiwamu dengan patuh. Sebagai gantinya, aku akan membalaskan dendamu. Hahaha.""Tidak! Aku tidak sudi dikendalikan olehmu." Xuan Li berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi sepertinya usahanya sia-sia."Hidupku benar-benar sudah berakhir."Pandangannya mulai meredup. Saat hampir mati ia melihat cahaya terang yang menekan bayangan hitam. Cengkeramannya terlepas, namun ia tidak bisa merasakan apapun lagi sel
Di penghujung tahun kelima berada di Gunung Tulang Naga, Xuan Li akhirnya akan segera meninggalkannya. Ia dan gurunya berjalan menuruni gunung. Sekilas pandang, langkah mereka seolah lamban, tetapi hanya dalam sekejap, jarak ratusan meter sudah mereka lewati.Setelah tiba di kaki gunung, Tabib Hantu Wu menghentikan langkahnya, menatap Xuan Li sejenak, lalu ia berkata, “Ingatlah, dunia luar penuh tipu daya. Gunakan semua ilmu yang kuajarkan seperlunya saja. Jangan terlalu percaya pada apa yang terlihat oleh mata, karena kebenaran seringkali tersembunyi jauh di balik penampilan.”Xuan Li menundukkan kepalanya dalam-dalam lalu menyatukan kedua tangannya sebagai tanda penghormatan.“Aku akan selalu mengingat nasihatmu, Guru.”"Pergilah!" Tanpa menunggu balasan, pria tua itu berbalik dan mulai kembali mendaki gunung. Ia tidak menoleh lagi untuk menyembunyikan segala perasaan berat di hatinya. Di dalam dadanya, ada kesedihan yang mendalam, tetapi ia tidak ingin muridnya melihatnya. Saat in
Xuan Li bisa saja melawan dan menjatuhkan penyandera itu dengan mudah. Namun, ia memilih untuk menahan diri. Wanita itu terluka, dan dalam situasi seperti ini, lebih baik tidak menambah musuh baru."Jangan khawatir."Suara Xuan Li yang rendah tidak membuat wanita itu menurunkan pedangnya, meski kewaspadaannya sedikit mengendur. Di luar kamar terdengar suara langkah kaki mendekat dan tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. Ketegangan kembali terasa, penyandera memberi tatapan tajam pada Xuan Li sebelum akhirnya kembali bersembunyi. Seorang pelayan berdiri di depan pintu dengan satu nampan penuh makanan lezat. Xuan Li tidak membiarkannya masuk."Berikan padaku!" Xuan Li mengambil nampan berisi makanan dengan satu tangannya. "Kamu boleh pergi!"Xuan Li menarik nampan itu dengan cepat, lalu segera menutup pintu sebelum pelayan sempat berkata lebih jauh. Ia lalu berjalan ke sebuah meja kayu dan meletakkan nampan yang dibawanya. Masih dengan sikapnya yang santai, ia duduk di lantai
Xuan Li menyibak lengan baju dan menyodorkan tangan kirinya ke depan. Di balik sikapnya yang tenang, ada kegelisahan yang tersembunyi. Ia sudah memikirkan setiap kemungkinan, namun tetap saja, ada rasa khawatir yang sukar ia jelaskan.Penasehat istana mulai memeriksa nadi Xuan Li. Jemarinya yang sudah berpuluh tahun menangani berbagai kasus menyentuh kulit Xuan Li dengan perlahan, seolah merasakan riak-riak energi spiritual di balik lapisan daging. Mata penasehat terpejam dengan penuh konsentrasi, aliran energi murni itu terasa seperti sungai tenang yang mengalir di sepanjang meridian tubuh Xuan Li. Tapi, di tengah ketenangan itu, ia juga mendeteksi sesuatu yang lain, yaitu sebuah kekuatan besar, tak terduga, bersumber dari sebuah artefak yang tersimpan di dalam lautan kesadaran pemuda ini.Artefak itu bukan sembarang benda. Penasehat istana membuka matanya perlahan, alisnya sedikit berkerut. “Artefak ini…,” pikirnya. Artefak itu milik Wu Jin atau yang lebih dikenal sebagai Tabib Han
Sesosok tubuh tinggi besar, berwajah tegas muncul dari balik dinding. Pakaian khas panglima membalut tubuhnya yang kekar, membuatnya terlihat kuat dan berwibawa. Aura kekuatan spiritual terasa begitu pekat meskipun ia sedang tidak menggunakannya."Panglima Shu!" pekik pengawal yang mengenalnya.Mereka segera memberi hormat dan berlutut di hadapannya."Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan?" Panglima Shu mengulangi pertanyaannya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling."Ampun, Tuan. Pemuda itu mencuri giok seleksi tabib. Kami khawatir dia akan membahayakan nyawa Tuan Putri." Salah satu pengawal berbicara dengan lancar.Xuan Li tetap tenang meskipun Panglima Shu menatapnya tajam. Ia percaya, bahwa orang yang cerdas tidak akan bertindak sembarangan, apalagi menuduh tanpa bukti.Ketika berdiri tepat di hadapannya, Xuan Li segera menyatukan kedua tangannya memberi hormat. "Saya tidak mencuri, Tuan. Token ini diberikan secara langsung oleh penasihat istana. Jika Tuan tidak perc
Saat Xuan Li masih dalam meditasi, tiba-tiba ia merasakan getaran energi yang mendekat dengan cepat. Mata batinnya menangkap kehadiran sejumlah besar kekuatan yang mengarah ke tempatnya berada. Ia segera menyadari bahwa daya serapnya mungkin telah menimbulkan efek samping tak terduga. Dengan sigap, ia menutup penyerapan energi dan menstabilkan aliran spiritual dalam tubuhnya, mengalihkan kesadarannya kembali ke keadaan waspada.Tidak lama setelah itu, suara langkah-langkah berat terdengar semakin dekat. Beberapa tetua istana, dipimpin oleh tetua utama yang berwibawa, memasuki ruangan dengan ekspresi tajam dan penuh kecurigaan. Mereka mengenakan jubah berornamen yang menandakan posisi tinggi mereka di istana."Apa yang kau lakukan di sini, anak muda?" tanya tetua utama dengan nada datar namun penuh ancaman. Matanya menyipit, menatap Xuan Li seakan ingin menembus sampai ke inti jiwanya.Xuan Li berdiri, membungkukkan badan dan menyatukan tangan sebagai bentuk penghormatan. “Maafkan s
Di aula megah yang dihiasi pilar emas dan lampu gantung perunggu, keenam tabib terpilih berdiri berjajar, suasana penuh tekanan menyelimuti ruangan. Beberapa di antara mereka tampak gelisah, mengusap jubah mereka dengan gugup, sementara yang lain berusaha menjaga wajah tetap tenang meski ketegangan terlihat dari sorot mata mereka. Xuan Li berdiri di antara mereka, tubuhnya tegap, dengan ekspresi netral yang tak menunjukkan emosi apa pun, seperti danau tenang yang menyembunyikan kedalamannya.Dari sudut aula, suara langkah berat menggema, memecah keheningan. Para pengawal membuka pintu besar, dan sosok Raja Jing memasuki ruangan. Mantel ungunya berkilauan di bawah cahaya lilin, setiap gerakannya menunjukkan wibawa seorang penguasa. Di belakangnya, penasihat istana mengikut dengan diam, memegang gulungan dokumen dengan hati-hati.“Yang Mulia Raja Jing telah tiba!” seru seorang pengawal, membungkukkan badan hingga sejajar dengan lantai. Para tabib serentak menundukkan kepala mereka seb
Bayangan Yan Hui masih menghantui pikirannya.Tatapan pria itu, seolah mengusik ketenangan Xuan Li. Dalam sekejap, ingatan lama berputar kembali, penghinaan, penderitaan, dan luka yang belum sepenuhnya sembuh.Xuan Li mengepalkan tangannya di balik lengan jubahnya yang lusuh.'Kebencian hanya akan melemahkanku.'Ia menarik napas panjang, menekan api amarah yang nyaris berkobar. Di dunia ini, hanya mereka yang bisa mengendalikan diri yang bisa bertahan. Untuk saat ini, Yan Hui bukanlah masalah yang harus ia prioritaskan.Sepuluh orang berdiri di dalam lingkaran formasi teleportasi. Cahaya biru berpendar di bawah kaki mereka, menandakan bahwa perjalanan lintas ruang akan segera dimulai.Xuan Li berdiri dengan tenang, tubuhnya terbungkus jubah hitam berpenutup kepala yang tampak usang.Beberapa penumpang mencuri pandang ke arahnya dengan ekspresi merendahkan.“Pengembara miskin dari mana lagi ini?” bisik salah seorang pria berzirah ringan kepada rekannya.Yang lain hanya mendengus, “Baju
Xuan Li akhirnya tiba di perbatasan Kota Lidah Api.Saat berdiri di puncak bukit berbatu yang menghadap ke kota, ia mengamati bentangannya dengan seksama. Dalam benaknya, kota ini seharusnya penuh dengan kemegahan, tempat di mana berbagai individu kuat dari berbagai dunia berkumpul. Namun, realitas yang ia lihat berbeda dari bayangannya.Alih-alih kota yang indah dan menawan, Kota Lidah Api tampak seperti benteng besar yang dijaga dengan ketat. Di atasnya, sebuah formasi pelindung berbentuk kubah transparan menyelimuti seluruh kota, tampak seperti kaca tipis yang memantulkan cahaya matahari merah keemasan.Xuan Li menyipitkan mata.‘Formasi ini… sangat kuat.’Bukan hanya sekadar penghalang biasa. Lapisan energi yang berdenyut di dalamnya menunjukkan bahwa formasi ini dapat bereaksi secara otomatis terhadap ancaman apa pun. Bahkan seorang kultivator tingkat tinggi akan kesulitan menembusnya tanpa izin.Setelah memastikan situasi, Xuan Li melangkah mendekati pintu masuk utama, tempat pa
Xuan Li masih terbaring di atas batu besar di tepi kolam Yin Yang. Napasnya stabil, wajahnya tenang, tetapi pikirannya tetap terperangkap dalam kegelapan bawah sadar. Sementara itu, Yan Yue menatapnya sejenak dari kejauhan.Dia tahu bahwa Xuan Li mungkin akan segera terbangun. Dan itu bukan sesuatu yang ia inginkan.Tanpa suara, Yan Yue berdiri. Aura spiritualnya bergelombang lembut saat ia menghapus setiap jejak keberadaannya dari tempat itu. Tidak boleh ada satu pun bekas yang mengindikasikan bahwa ia pernah datang ke sini. Setelah memastikan semuanya bersih, ia melangkah masuk ke dalam celah dimensi yang terbuka di hadapannya.Dalam sekejap, ia menghilang.Sesaat setelah Yan Yue pergi, seseorang bergegas masuk ke dalam gua dengan langkah tergesa-gesa.Tian Wu.Begitu melihat tubuh Xuan Li yang masih tergeletak, pria itu menghampirinya dengan wajah penuh kekhawatiran. Ia berlutut di sampingnya, menekan nadi di pergelangan tangan Xuan Li untuk memastikan kondisinya.Namun, yang ia r
Yan Yue berdiri diam di dalam kamarnya, tatapannya tajam, tetapi pikirannya berkecamuk. Gelombang samar dari segel pelacak yang ia tinggalkan pada Xuan Li terus bergetar, menimbulkan sensasi aneh di dalam lautan kesadarannya.Biasanya, ia tidak akan terlalu peduli. Tetapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda.Perasaan tidak nyaman yang mengganggu.Tanpa ragu lagi, ia mengangkat tangannya dan merapalkan teknik Retakan Formasi Kekosongan. Ruang di hadapannya terbelah, menciptakan celah dimensi yang berputar perlahan. Dengan satu langkah, ia menghilang.Saat Yan Yue keluar dari retakan ruang, pemandangan di depannya membuatnya tertegun.Kolam Yin dan Yang.“Jadi tempat ini benar-benar ada…” bisiknya.Legenda tentang kolam ini telah ia dengar sejak lama. Sebuah tempat di mana dua kekuatan berlawanan bersatu dalam harmoni yang tak masuk akal. Energi Yin yang dingin menusuk tulang dan energi Yang yang membakar seakan menciptakan medan yang mematikan.Yan Yue menajamkan tatapannya, mengamati p
Semakin Xuan Li mendekati Kolam Yin dan Yang, tekanan energi yang menyelimuti sekitarnya semakin besar. Seperti dua kekuatan berlawanan yang terus bertarung, energi Yin yang membekukan dan energi Yang yang membakar berkumpul dalam harmoni yang nyaris tak masuk akal.Udara di sekelilingnya terasa berat, seakan setiap tarikan napas menjadi ujian ketahanan. Gelombang energi yang bercampur ini bukan sekadar menekan tubuh, tetapi juga menembus hingga ke sumsum tulangnya, seolah hendak mencabik-cabik keseimbangan dalam dirinya."Pantas saja Tian Wu tidak berani mencobanya."Gumaman itu keluar tanpa sadar dari bibirnya. Xuan Li bisa merasakan betapa tempat ini bukan sekadar kolam biasa, ini adalah pengujian mutlak bagi siapa pun yang mencoba memasukinya. Jika tubuhnya bukan tubuh giok yang unik, mungkin ia sudah hancur berkeping-keping hanya karena tekanan ini.Tanpa ragu, ia menanggalkan pakaiannya. Tidak ada tempat bagi keraguan dalam kultivasi.Ia melangkah ke dalam kolam yang tampaknya d
Cahaya berpendar ketika dimensi Tian Wu runtuh, membawa Xuan Li dan makhluk raksasa itu kembali ke dunia nyata.Sekejap saja, semuanya berubah.Udara yang sebelumnya dipenuhi tekanan energi Tian Wu kini tergantikan oleh angin sepoi-sepoi yang bertiup lembut. Langit terbuka luas di atas kepala mereka, menampakkan gugusan awan keemasan yang bergerak lambat.Xuan Li memandangi sekelilingnya dengan mata tajam. 'Bukit ini... tempat aku beristirahat sebelumnya.'Baru sekarang ia menyadari sesuatu yang mengejutkan.Bukit ini bukan sekadar bukit.Matanya beralih ke Tian Wu, yang kini berdiri dalam wujud aslinya—seekor kura-kura raksasa dengan tempurung sekeras baja dan mata yang berkilat seperti permata hitam.'Jadi, semalaman aku beristirahat di punggungnya?'Xuan Li mendecakkan lidah, setengah kagum, setengah terkejut."Ubah wujudmu," perintahnya dengan suara datar. "Aku tidak mau menarik perhatian dengan berjalan bersama makhluk sebesar gunung."Tian Wu menundukkan kepalanya sedikit, tak b
Serangan energi spiritual Xuan Li melesat seperti kilat, menghantam tubuh Tian Wu dengan kekuatan penuh. Namun, yang terjadi justru di luar dugaan.Tak ada goresan. Tak ada luka. Serangan itu memantul dari kulit keras Tian Wu seperti air yang menetes ke batu.Xuan Li mengerutkan kening. "Seperti yang kuduga, tubuh aslinya jauh lebih tangguh dibanding wujud manusianya."Tian Wu tertawa rendah, suaranya bergema seperti guruh."Bocah, kau pikir serangan kecil itu cukup untuk melukaiku?"Xuan Li tetap diam, tetapi di dalam benaknya, ia telah memperhitungkan segalanya. 'Efek racun belenggu jiwa dan kerusakan dari darah jiwaku belum sepenuhnya terasa oleh Tian Wu. Hanya masalah waktu sebelum racun itu mulai bekerja secara menyeluruh.'Selama itu, ia harus bertahan.Tian Wu mungkin makhluk kuno dengan kekuatan yang mengerikan, tetapi itu bukan berarti Xuan Li tak memiliki keunggulan. Tubuh gioknya adalah anugerah sekaligus kutukan—jika bisa dikendalikan dengan sempurna, ia bisa menjadi makhl
Tubuh giok Xuan Li memang terlalu unik, terlalu berbahaya jika sampai menarik perhatian makhluk yang salah. Selama ini ia selalu berhati-hati untuk menyembunyikan keberadaannya. Namun, di hadapan makhluk yang telah hidup selama ribuan tahun, tipuannya tidak lagi berguna.Dari kedalaman yang sunyi, Kura-Kura Dewa yang tertidur akhirnya terbangun.Xuan Li merasakan tekanan udara berubah, karena kehadiran entitas besar yang baru saja sadar dari tidurnya. Tanah bergetar, riak energi menyebar di udara, dan dari celah batu raksasa, sosok seorang lelaki tua muncul.Jubah hijau zamrud yang dikenakannya berkibar perlahan, seolah mengikuti arus spiritual di sekitarnya. Wajahnya berkerut seperti kulit kayu tua, namun sepasang mata emas yang tajam menatap lurus ke arah Xuan Li."Akhirnya, aku bertemu dengan pemilik energi yang telah kutunggu dalam tidur panjangku."Xuan Li tetap diam, tetapi di dalam benaknya, ia sudah bersiap. Aura lelaki tua ini begitu menindas, membuatnya harus segera mengakti
"Aku tidak tahu apakah ini akan berhasil atau tidak. Tapi waktunya sangat mendesak."Tanpa ragu, Xuan Li mengeluarkan batu sumber dengan energi tertinggi dari dalam penyimpanannya. Batu itu memancarkan cahaya biru berkilauan, nyaris transparan, dengan riak energi yang terasa mengguncang udara sekitarnya. Ia menggerakkan jemarinya dengan cepat, membentuk serangkaian simbol di udara. Setiap coretan membara dengan warna emas kebiruan, membentuk lingkaran kompleks yang mulai bersinar terang di tanah.Angin bertiup kencang saat formasi teleportasi mulai aktif. Jejak energi terakhir Xuan Li berada di Desa Harimau Gunung, maka formasi ini akan membawa mereka kembali ke sana. Memang perjalanan harus diulang, tapi itu jauh lebih baik daripada tetap terjebak di punggung Kura-Kura Dewa yang sebentar lagi akan terbangun sepenuhnya."Jika ini berhasil, kita bisa keluar dari sini. Tapi jika tidak..."Xuan Li tak ingin memikirkan skenario buruknya."Cepat masuk!" serunya dengan nada mendesak.Tanpa