Share

2.9 FAMILY

Penulis: TantriMariana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-17 11:53:18

Leonardo menjalankan kakinya menuruni tangga dengan perlahan, ia menatap sekeliling villa, masih sangat terasa sepi padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Alhasil ia pun langsung melenggang ke arah pantry meraih air putih dan meneguknya sampai tandas. Sayup-sayup telinganya mendengar candaan dari depan villa. Karena rasa penasaran akhirnya Leonardo pun menjalankan kakinya keluar dari villa dan matanya membelalak bahkan ia sudah menggelengkan kepalanya saat mendapati kedua orang tuanya tengah bersua foto di tepi pantai. Lebih tepatnya Mommy-nya yang tengah bergaya dengan pose yang menurut Leonardo sangat berlebihan.

Sementara Arthur? Wajah pria yang tak lagi muda itu terlihat memancarkan kebosanan. Leonardo yang memiliki otak jahil pun bergegas melangkahkan kakinya mendekati Daddy-nya yang tengah mengabadikan Mommy-nya yang tengah berposes ria.

"Dad?"

"Hm?"

"Sedang apa?" Tanya Leonardo pelan seraya melipat tangannya di depan dada.

"Kau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.0 SINGING

    Ditengah pikirannya yang berkecamuk, Leonardo tak sadar saat sebuah kepala sudah berbaring dengan nyaman dikedua pahanya. Matanya ia tundukkan menatap si pelaku, ia langsung tersenyum tipis saat melihat Florence sudah kembali menutup matanya.Leonardo mengelus kepala istrinya sayang, sesekali ia membelai lembut wajah Florence yang menghadap keatas tepat berada di bawahnya. Leonardo terkekeh geli saat menyadari betapa polosnya Florence saat tidur. Ia kecup lembut kening Florence menyalurkan rasa cintanya yang dalam namun rupanya itu mengganggu tidur Florence.Florence membuka matanya perlahan, lalu ia menatap sayu pada Leonardo yang masih setia mencium keningnya lembut."Leo!" Panggil Florence pelan.Leonardo mengangkat pandangannya, ia menatap lekat kedua manik biru terang milik istrinya."Hm?""Pinjam tanganmu." Cicit Florence pelan."Untuk apa?" Tanya Leonardo dengan dahi yang saling menaut."Principessa mu ingin disen

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.1 CLEAR

    Tak lama setelah kepergian jet pertama yang dikendarai oleh Alexander. Kini Arthur dan Leonardo berada di dalam jet pribadi yang dikendarai oleh Brian.Di dalam jet Arthur tengah menyesap wine yang sudah tersedia, pria itu mengetukkan jarinya beberapa kali di gelas wine lalu mengalihkan tatapannya pada Leonardo."Daddy dengar kau tengah menjalankan sebuah misi, Leo?"Leonardo menatap Arthur dan menganggukkan kepalanya singkat. "Ada yang bisa Daddy bantu?" Tawar Arthur pelan."Aku bisa menyelesaikan ini sendiri Dad.""Baiklah, kau tau apa yang harus kau lakukan jika butuh bantuan. Uncle Alex dan Brian siap membantumu.""Aku tau."Keheningan kembali tercipta antara Arthur dan Leonardo, keduanya sibuk dengan dunia masing-masing. Arthur yang menikmati wine, sedangkan Leonardo menatap ponselnya, lebih tepatnya sebuah gambar disana, Florence.***Kini Arthur dan Leonardo sudah berada di Roma. Arthur memang ingin langsung berte

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.2 MISS

    Arthur memicingkan matanya saat melirik kearah pintu tepat dimana Leonardo tengah berdiri saat ini. Arthur menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati Leonardo."Bagaimana?" Tanya Arthur pelan."Sudah beres.""Maksudmu?""Dia akan membebaskan Gia, dan mendekati Gia dengan cara wajar selama tiga bulan ini.""Lalu kau akan melepaskan Gia begitu saja?""Aku sudah menganggapnya sebagai adikku Dad. Jadi aku akan tetap akan terus mengawasinya.""Pilihan yang bijak.""Ayo pulang Dad.""Big no! Kita akan bicara di markas besar terlebih dahulu.""Maksud Daddy?""Kita akan bicara setelah sampai."Leonardo menganggukkan kepalanya membalas ucapan Arthur. Kedua pria itu berjalan keluar dari mansion Alfonzo diikuti dengan Brian di belakang mereka.Brian membukakan pintu mobil untuk Arthur dan Leonardo memasuki mobil itu terlebih dahulu, Leonardo tanpa menunggu Arthur ataupun Brian segera memasuki mo

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.3 HOME

    Florence tersenyum simpul menanggapi ucapan Gia, ia hanya mengangguk tanpa berniat membalas ucapan penuh pengharapan dari wanita yang tengah berada dihadapannya saat ini. Florence mengalihkan atensinya pada piring-piring bekas makannya."Gia aku harus memmbereskan semua ini.""Ah, mau ku bantu?""Tidak perlu, aku bisa sendiri."Florence menegakkan tubuhnya dan meraih piring bekas makannya. Ia lalu memutar haluan kearah pantry namun ia menghentikan sebentar langkah kakinya dan menengok kebelakang dimana Gia berada."Gia." Panggil Florence pelan.Gia menatap Florence dengan kedua alisnya yang saling manaut, bingung. "Iya?""Kapan kau akan pulang?" Tanya Florence berani."Em, memangnya kau terganggu dengan keberadaanku?""Tidak, tapi aku akan tidur setelah ini. Tubuhku sangat lelah.""Oh, begitu?""Iya, maaf bukan maksudku mengusir hanya saja_""Tak apa aku mengerti."

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.4 MISSUNDERSTANDING

    Florence melepaskan pelukan Leonardo, wanita itu merangkum wajah prianya dan menatap manik biru terang milik suaminya."Ayo kita kembali, nanti Gia curiga." Ucap Florence berbisik."Biarkan dia tamu tak diundang.""Jangan bicara seperti itu.""Tapi itu kenyataanya.""Leo, sudahlah.""Baiklah."Leonardo menganggukkan kepalanya dan ia pun memperjarak antara dirinya dan Florence lalu mencium singkat pipi kanan Florence.Leonardo menegakkan tubuhnya dan mencium puncak kepala Florence. "Kembalilah dulu, aku akan membuatkan sesuatu untukmu.""Apa?" Tanya Leonardo dengan mengangkat satu alisnya."Rahasia." Bisik Florence tepat di depan telinga Leonardo.Leonardo tertawa samar, hal itu semakin membuat Florence menatap gurat wajah suaminya, Leonardo pria itu sebenarnya tampan hanya saja ia menutupi semua itu dengan sikap dingin dan datarnya."Pergilah, temani Gia. Kasihan dia sendirian.""Baiklah."

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.5 JEALOUS

    Florence membalikkan tubuhnya dan mendapati Leonardo tengah memejamkan matanya tepat di belakangnya saat ini."Leo.""Hm?""Kau disini?" Tanya Florence dengan mengkerutkan alisnya bingung."Memang tidak boleh?""Bukankah kau sedang marah padaku?""Siapa?""Kau, dan bukan kah kau tak mau melihatku lagi?""Dari siapa kau mendapat ucapan itu?" Tanya Leonardo dengan membuka matanya.Florence tak menjawab, ia masih betah menatap wajah Leonardo yang mampu menenangkan hatinya yang tadi gelisah."Dengar, aku memanggilmu lewat Gia tadi. Sebenarnya aku ingin mengerjaimu tapi setelah lama menunggu kau tak datang-datang," Leonardo menjeda kalimatnya. "Dan kau malah tidur disini." Lanjut Leonardo cenderung merengek.Florence tersenyum samar, ia paham sekarang. Gia, wanita itu berusaha mengadu domba dirinya dan Leonardo. Astaga! Ia benar-benar akan membalas ini pada Gia."Maafkan aku." Cicit Florence di dalam deka

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.6 HURT

    Florence menikmati ice cream ditangannya sementara Leonardo menyetir mobilnya, sesekali Florence memberikan ice creamnya berbagi dengan sang suami. Dan Leonardo pun tak menolak.Setelah ice creamnya habis, Florence bingung ia tak menemukan tisu untuk mengelap tangannya yang lengket. Leonardo yang mengerti dengan kondisi istrinya pun langsung menangkap tangan Florence dan membersihkan jari jemari Florence kedalam mulutnya, tak ada rasa jijik atau apapun dalam diri Florence, sebaliknya wanita itu tampak tersenyum bahagia.Setelah dirasa jari jemari Florence sudah bersih, Leonardo pun mengecup satu persatu jari istrinya dan menempatkan tangan wanita itu ke paha kirinya.Florence tersenyun simpul, ia lalu meraih anggur yang ada di hadapannya. Lalu memakan anggur itu, entahlah ia senang sekali mengemil akhir-akhir ini.Saat tangan Florence akan menyuapi mulutnya anggur, tangan itu melayang dan berhenti tepat di depan mulut Leonardo. Florence mengerti ia pun me

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   3.7 START BEGINS

    Gia menjalankan kakinya menjauhi mobil Loenardo yang juga perlahan mulai menghilang. Wanita itu sesekali mengusap air mata yang perlahan mulai menurun. Tangannya bergetar menyentuh dadanya yang sesak, sesekali ia menutup matanya berharap rasa sesak itu hilang dari dadanya.Tangannya yang tadi memegang buket bunga Leonardo perlahan naik dan ia menatap buket bunga mawar yang di rancang indah, buket bunga itu milik Florence bukan miliknya. Ia kembali mengalirkan air matanya."Mengapa nasibku sangat sedih seperti ini Tuhan." Ucap Gia dengan menaikkan kepalanya menatap langit hitam yang hanya bertabur beberapa bintang.Benar saja tak lama hujan turun, Gia tetap berada di tempatnya. Tak lama sebuah payung melindunginya. Gia menatap pada sebuah tangan besar yang tepat berada di sisi kanannya. Ia menengadahkan kepalanya menatap si pelaku. Gia menatap wajah itu, ia langsung menubrukkan tubuhnya memeluk erat dada bidang pria yang ada dihadapannya."Sst, menangislah

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21

Bab terbaru

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   PROLOG THE PRINCIPESSA MAFIA

    ItaliaSeorang gadis duduk dibangku sekolahnya yang nyaman, sesekali ia menjawab soal yang bukan untuk anak yang seumur dirinya.Ya, gadis berumur 7 tahun itu duduk dengan mengerjakan soal untuk Senior High School. Tiba-tiba ditengah kegiatannya, kertas yang ia gunakan diseret paksa hingga robek.Awalnya anak itu diam dan tetap menatap ke bawah bangkunya, ia sama sekali tak berniat menatap si pelaku."Sombong sekali! Aku sudah meminta tolong namun kau menolakku! Kau justru menyibukkan dirimu dengan mengerjakan soal-soal sialan in?!" Ucap anak lelaki dengan merobek kertas anak gadis itu."JAWAB AKU?!""Sepertinya ia tuli." Ucap salah satu teman anak lelaki itu.Tiba-tiba anak lelaki yang bertubuh tinggi itu mencengkram dagu si anak perempuan hingga wajah cantiknya terlihat.Manik birunya terlihat sangat tenang walaupun sedang diperlakukan seperti sampah, tak ada kemarahan di dalam dirinya."Ja

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   EXTRA PART II

    Semua mafioso yang berada di landasan saling melirik kekanan dan kiri, mereka masih belum mengerti akan ucapan Leonardo. "Apa yang kalian dengar benar, aku memutuskan untuk memberhentikan Regnarok hingga waktu yang belum bisa aku tentukan. Terimakasih atas segala bentuk dukungan dan jiwa raga kalian untuk Regnarok, apa yang telah kalian lakukan akan sangat berjasa bagi Regnarok. Sekarang aku meminta maaf apabila saat aku menjadi ketua kalian aku sering membuat kalian marah atau sejenisnya tapi percayalah aku bersyukur menjadi bagian dari kalian." "Jadi sekali lagi aku tekankan, Regnarok memang dibubarkan namun Regnarok masih tetap berada di hati kita. Regnarok memang sudah tak lagi menguasai benua Eropa ataupun Amerika namun Regnarok menguasai jiwa kita. Kita akan terus bersama disetiap langkah kita akan menjadi keluarga. Mintalah bantuan padaku atau pada anggota yang lainnya, kami siap membantu. Dengan Regnarok kita bertemu maka saat ini kita disatukan menjadi sauda

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   EXTRA PART I

    Leonardo menatap Florence dengan tatapan penuh cinta seperti biasa, walaupun kejadian itu sudah satu minggu terjadi namun luka ditubuh Leonardo sembuh total seakan ia tak pernah terluka.Pria itu menarik pinggang Florence dan menghadiahi kecupan singkat di pipi wanita itu."Leo." Florence memanyunkan bibirnya seraya menepuk pelan lengan besar suaminya."Aku bahagia akhirnya bisa bersama denganmu.""Ya, begitupun aku.""Sekarang aku percaya, kita tak akan berpisah. Yah, aku yakin semua akan ada balasannya dan sekarang aku mendapatkanmu setelah semuanya.""Kau tau, saat melihat mu penuh luka saat itu, aku ikut sesak Leo. Rasanya ku ingin berbagi rasa sakit itu denganmu.""Jangan, jangan ikut merasakan apa yang aku rasakan saat itu. Aku tak ingin kau tersakiti." Ucap Leonardo dengan menatap manik biru Florence."DADDY!!!"Florence tertawa mendengar teriakan putri kecilnya Alaizya, sedangkan Leonardo menghembuskan napasnya k

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.4 END GAME

    Leonardo terus melawan, menendang, memukul bahkan memelintir leher lawannya tanpa ampun. Pria itu layaknya dewa perang, malam ini. Tanpa menggunakan senjata api ia maju melawan 16 musuhnya saat ini. Tangannya mengayun penuh keganasan dengan samurai yang ia genggam. Bahkan saat ini jas hitam dan kaos putih polos yang tengah ia kenakan sudah terkotori dengan darah musuhnya.Pria itu bergerak, ia menusukkan samurainya tepat di jantung lawan, sisanya ia menyerang menggunakan feelingnya. Pria itu menebas kepala lawannya berkali-kali hingga kepala-kepala itu seakan tak ada harganya sama sekali.Setelah selesai dengan keenam belas musuhnya, Leonardo terus berjalan hingga dekat di depan pintu masuk yang menjulang tinggi mansion Jacob.Langkah kakinya terhenti kala dihadapkan dengan 48 orang berpakaian serba hitam. Leonardo berdecak keras, pria itu menghela napasnya dan mengambil ancang-ancang.Ia berlari, menerkam musuhnya dengan kejam. Menebas kepala, dan anggot

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.3 THE TRULY WAR

    Leonardo mengedarkan pandangannya ke penjuru mansion, terasa sepi. Pria itu menuruni tangga dan memanggil Karin tak sabaran."Ya Tuan?" Tanya Karin dengan menundukkan kepalanya."Florence?""Beliau belum terlihat sejak pulang, Tuan." Balas Karin sopan."Baiklah." Leonardo mengangguk dan mempersilahkan Karin pergi.Pria bermanik biru itu mendudukkan tubuhnya tepat di sofa besar di ruang keluarga. Ia memijit pelipisnya yang menegang, rasanya semua masalah ini terlalu rumit. Ia tak bisa menerimanya begitu saja. Ditengah pikirannya yang berkecamuk, terdengar derap langkah kaki yang begitu ia kenali.Leonardo menolehkan kepalanya ke belakang, tepatnya di undakan tangga. Pria itu lantas memberikan senyum palsunya guna menyambut putri kecilnya yang terlihat seperti baru bangun.Alaizya berjalan dengan memeluk boneka hitam miliknya. Entahlah gadis itu seakan tertarik pada warna hitam

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.2 ABDUCTION

    "... Maaf tapi aku memilih putriku." Ucap Florence dengan menundukkan kepalanya."Florence, kita bisa membawa putrimu dengan kita. Kita bisa membawanya pulang.""Bukan itu masalahnya. Jika kau tak bisa pulang tanpa ku, maka aku juga tak bisa pergi tanpa putriku.""Lalu?"Florence melirikkan matanya menatap Leonardo yang tengah menundukkan kepalanya."Aku tau, meskipun kau adalah Daddy ku yang sesungguhnya. Namun asal kau tau, selama aku hidup sosok seorang ayah tak pernah ada di dalam hidupku. Namun setelah aku menikah, sosok itu aku dapatkan dari Daddy Arthur. Ia lah sosok ayah pertama yang ada di dalam hidupku. Lalu tiba-tiba kau hadir tanpa ada pertanda, mengaku sebagai Daddy ku kemudian memaksaku berpisah dengan suamiku. Walaupun aku tau, aku kecewa terhadapnya, namun diantara kami kini hadir seorang nyawa, putriku tak akan hidup dengan satu orang tuanya. Kami akan terus bersama dalam membesarkan putri kami, tak akan aku biarkan nasibku dialami

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.1 A MAFIA

    Siang berganti malam, kini tiga kelompok besar bersatu, antara Regnarok, The Devil, dan De' Eagler.Leonardo menatap penuh ancaman pada area depan markas, pria itu sesekali mencengkram erat pinggiran jendela menyalurkan rasa sesak yang terus menerus menghimpit dadanya. Sementara tepat di belakang Leonardo, terdapat Arthur, Alfonzo dan Jones beserta Brian dan yang lainnya."Aku akan mencegah lewat samping kanan dan kiri." Ucap Jones memecah keheningan."Ya, dan aku akan mencegah lewat belakang." Timpal Alfonzo dengan mengetukkan jarinya di dagu."Dan Regnarok akan mencegah lewat depan. Brian dan Alexander akan mengawasi lewat atas.""Kenapa kami tak langsung turun?" Tanya Brian menatap Arthur."Aku yakin, mereka sebagian datang dengan helikopter.""Baiklah, aku mengerti. Tugasku adalah menghancurkam helikopter itu sebelum mendarat disini?""Ya, kau cerdas Brian." Puji Arthur."Lalu bagaimana rencananya? Apa saat mereka da

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   6.0 WAR

    Florence menghentikan langkah kakinya saat mendengar dering ponsel Leonardo yang tak berhenti. Wanita itu mencari asal suara, dan ia menemukan ponsel suaminya tepat di atas meja ruang tamu. Florence meraihnya lalu terdapat nama 'Jacob' di layar ponsel.Florence menatap pintu ruang kerja Leonardo, ia langsung menjalankan kakinya menuju ruangan itu seraya bergumam."Dasar suami ceroboh! Bagaimana bisa ponsel di biarkan disana!" Rutuk Florence pelan.Florence mengetuk pintu tiga kali, terdengar sahutan dari dalam ruangan. Florence membuka knop pintu lalu menatap Leonardo yang tengah berkutat dengan berbagai dokumen di atas meja kerjanya."Ada apa?" Tanya Leonardo dengan mengangkat satu alisnya."Sejak tadi ponsel mu berdering."Leonardo mengernyitkan dahinya bingung, ia lalu menatap apa yang tengah digenggam oleh Florence."Ah, aku melupakannya."Florence mengangguk, ia menjalankan kakinya mendekati Leonardo lalu duduk tepat di ha

  • THE PRINCE MAFIA ASSHOLE   5.9 JACOB DAUGHTER

    "Ucapan mu bisa dipercaya?""Kau bisa tanyakan pada semua orang.""Dan tunggu, Wilson? Apa kau paman Florence?""Oh maksudmu, Cia?""Ya, Florence.""Ya, aku pamannya yang ternistakan.""Maksudmu?""Sudahlah, terlalu menyakitkan untuk diingat." Jawab Alrick mengenaskan.Leonardo mendirikan tubuhnya masih dengan mengunci tatapannya pada Alrick."Kau akan disini, sampai misi ini selesai.""Aku bahkan tak tau misi yang kau maksudkan. Kau bisa menahanku kapanpun kau mau, asal kau memberikan aku uang, yah tak banyak hanya 10 juta dollar.""Kau memerasku!!""Hanya penawaran, lagi pula aku sudah memberikan informasi yang penting padamu.""Sialan!""Terserah, jika kau tak memberikan aku uang itu maka jangan harap kau dapat informasi lagi dariku.""FINE!" Teriak Leonardo dengan desisan tajamnya.Leonardo bergegas keluar dari ruang penyiksaan, sungguh! Pria itu benar-benar m

DMCA.com Protection Status