Share

Kemasan Ganteng

“Jangan samakan Hana dengan cewek-cewek yang Kak Reza campakkan dengan gampangnya. Terus-terang, Hana ngerasa murahan banget waktu Kak Reza ngelakuin hal menjijikkan itu. Tega sekali Kak Reza.

Sebelum dan sesudah hijrah, Hana selalu jaga diri, gak pernah kayak gitu. Kak Reza ngerusak Hana. Hana gak bisa maapin Kak Reza. Benci banget pokoknya.

Pengen banget minta talak, tapi gak tega ama orang tua kita. Bakal banyak hati yang tersakiti kalo kita pisah. Kak Reza mikir nggak sih? Kak Reza ... Kak ..., ehh ... kok, malah bobok, sih?”

Hana kesal sekali melihat Reza tahu-tahu sudah ketiduran. Ia sudah bicara panjang lebar, malah tidak didengarkan. Bahkan kepala pemuda itu tersandar ke bahu Hana. Gadis itu menjauhkan kepala Reza sambil meringis jijik.

Tenaga Hana cukup kuat. Tak ayal lagi, kepala Reza langsung membentur kaca jendela mobil di sebelahnya.

Reza mengaduh dengan mata masih terpejam. Rasa iba jatuh ke hati Hana, menyaksikan ekspresi kesakitan suaminya. Naluri kemanusiaan sebaga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status