TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 75 Rencana Sambung ....Pov Arga“Itu urusanmu! Mau adakan pesta tau tidak tetap saja kamusalah. Masa nggak tau di mana rumah orang tua istri?”“Ya, aku salah, tolong beritahu di mana alamat Emak di kampung.Aku janji tak akan mengganggu hidup kalian.” Ismail menyatukan telapak tanganmemohon. Di sini ia bukan tampak seperti seorang bos beribawa. Ia tampak bedadan lebih terlihat menggelikan.“Nggak usah ladeni, Ga. Biar ia tau rasa! Makanya jangan buatcucuku sengsara. Masa Tia kabur ke sini dia nggak nyari? Pasti tuh patuh danhanya bisa mewek di ketiak ibunya.”Wuis! Ucapan Ibu terdengar keren. Aku suka itu. Biar Ismail tahurasa karena ia pernah membuatku kehilan
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 76 Mami Datang ke KampungTak ada tempat lain, selain balik kampung. Setelah memberikanalasan kenapa Tia ingin dipindahkan, kepala sekolah merasa prihatin dengankondisi anakku, hingga proses pindah sangat mudah. Ini untuk kesehatan mentalTia agar ia tak merasa terbebani ulah kesalahan orang tua. Bukan saja Mas Argayang salah, aku juga salah karena kurang perhatian sebagai Ibu.“Sebagai orang tua, itulah pentingnya bersikap karena contohbagi anak. Apa yang dilakukan harus dipikirkan dulu dampaknya. Apalagi teknologisudah canggih, untuk terkenal saja mudah. Terkenal dengan sensasi dan justruperbuatan dosa semakin banyak pemujanya. Sangat disayangkan sekali anak pintardan berprestasi seperti Tia berada di kondisi seperti yang Ibu Sarah alami.Pesan saya sama Ibu, jangan jadikan keegoisan membuat masa de
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 77 (Kedatang Ismail ke Kampung)Berpaku pada masalah yang tidak akan bisa merubah hidup,lebih baik aku fokus melamar kerja di panti asuhan itu. Jadi tukang masak danmenjaga anak-anak di sana bukanlah hal yang sulit. Biar aku tamat sarjana tapikerja tak sesuai ijazah, yang penting bisa tenang.Dua kali menikah selalu gagal. Bahkan pernikahan kedua belumada kata cerai, tapi aku sudah tahu ujungnya. Tak ada gunanya memperjuangkankalau Mas Ismail tidak memperjuangkan aku. Buat apa bertahan kalau ia tidakpeduli anakku.“Mama mau lamar kerja di panti asuhan itu?”“Iya, Nak,” jawabku sambil memasukan surat lamaran ke amplop.“Bukan jadi satpam kan?”
TERIMAKASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 78 (Memenuhi Janji)Pov IsmailSakit fisik yang dirasakan tak seberapa dari rasa sakit akanrasa bersalah. Rasa bersalah mempermainkan Sarah hanya demi cintaku ke Amel.Amel, kenapa sulit sekali melupakanmu. Ibarat berpijak di awang-awang. Atauberjalan dengan kaki lumpuh. Seperti itulah diriku kini tanpanya.Aku langsung pulang. Bahkan berjam-jam menempuh perjalan takterasa lelah, saking rasa bersalah ini mengerogot jiwa. Aku gagal membawa Sarahkembali.Seharusnya aku bisa menyayangi Tia karena aku tak punyaanak. Tapi kenyataanya aku hanya memikirkan diri sendiri karena masih merasasedih kehilagan Amel. Tak semudah menggantikan wanita yang dicintai denganwanita lain. Tidak semudah itu.“Dari m
TERIMA KASIH MEMINTAkU BEKERJA, MASPart 79 (Minta Rujuk)Dia telah pergi dan bahkan tak berpaling. Menyisakan lukayang sulit terobati. Luka karena rasa mencintai seseorang yang tidak mencintaiku,bahkan ia membalas cintaku dengan mempermainkan hidup dalam sebuah hubunganpernikahan. Aku bodoh bisa galau padahal bukan lagi anak ABG yang baru putuscinta. Ini hanya perasaan yang sentif saja.“Sudah satu bulan tapi tetap aja masih sedih. Lupakan dia,Sarah! hidup belum berakhir ditinggal Ismail.”Aku bisa saja ikut dengan Mas Ismail kala itu. Tapi ditolak karenaia mengajak lantaran merasa bersalah. Itu sama artinya menciptakan rumah tanggatidak sepenuh hati dari seorang kepala rumah tangga. Buat apa dijalani kalauhanya aku saja yang punya rasa.“Enak saja minta
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 80 Pov Ismail: Kini Aku Sadari“Aku istrimu, Mas! Aku yang seharusnya kamu sebut di setiap mimpidan hatimu!”“Kamu mencintai wanita kampungan yang jauh di bawah level aku!”“Aku seorang Dokter dan juga kaya, aku tak terima jika suamikumemikirkan wanita lain meskipun ia mantan istrimu!”“Aku tidak terima! Aku tidak mau!”Ririn menangis dalam meluapkan emosi. Berdiri sambil menunjukdengan amarah yang tak sanggup kukendalikan. Ya, ia pantas marah atau berteriakdengan rasa kecewa. Baru melakukan malam pertama, mimpi itu datang tanpa diundanghingga aku mengigau menyebut nama Sarah. Wanita yang kupermainkan dalam sebuahikatan pernikahan, hanya demi memenu
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 81 Kenyataan yang membuat bahagia campur sedihKehidupan baru adalah kata yang tepat dalam kondisikusekarang. Tinggal di panti asuhan yang dikelolah olah seorang wanita janda darikota. Bu Maryam namanya. Ia hanya bisa mengunjungi panti asuhan ini sekali dua minggu,karena ia juga mengelola rumah zakat di kota. Dari sanalah pemasukan panti asuhanini selain dari sumbangan yang berdatangan.Di sini ada sekitar tiga puluh dua orang anak dari usia tigatahun sampai tujuh belas tahun. Dari cerita yang aku dengar, kala anak di sinitak ada yang mengadopsi hingga tamat SMA, mereka akan mencari kerja merantau kekota dan tentu campur tangan Bu Maryam karena banyak relasi. Aku dan Bu Yuniberbagi tugas, menjaga dan memasak buat mereka. Bu Yuni adalah salah satu wargasini yang juga bekerja seperti aku.
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPART 82 (Melihat Dia)“Ahamdulillah, pasti orang baik yang memborong gorengankita,” ucapku senang sambil menerima keranjang kue dari Tia.“Iya, Ma. Om itu baik. Katanya aku seumuran anaknya yangudah meninggal setahun yang lewat. Kasihan sekali, Ma.” Tia mendekati meja, lalumenuangkan air putih ke gelas.Semua pekerjaan dapur kulanjutkan. Menanak nasi dan dan jugamasak sayur bening. Tenanga ini sedikit lemah tapi tetap dilawan demi tetapmenyelesaikan tugasku secepatnya.“Mama kok pakai masker?” Tia mulai duduk di sampingku sambilmembawa segelas air putih, lalu meminumnya.“Oh, Mama nggak tahan bau amis belut,” jawabku sambilmemotong kentang.