Share

Musim Salju di Sapporo

“Mas Pasti nggak akan menyangka kalau makam anak kita ada di komplek Makam Mbah Mo.”

Suamiku hanya mengangguk saja. Ia mencuri satu kecupan lembut di dahiku.“Itu sebabnya Mbah Mo sangat sayang banget ke kamu ya?”

Sudah tahu masih juga ditanya. Kan bikin jengkel sekali.

“Perjalanan masih jauh Ren. Istirahat dulu ya.”

Aku ingin ke Sapporo saja dulu. Kalau Mas Gavrielle menolak akan kupaksa supaya mengijinkan. Toh katanya memang ingin liburan tipis-tipis.

Waktu berlalu begitu cepat, jam tangan suamiku menunjukkan waktu pukul 04.00 pagi. Entah kami sudah sampai dimana? Apakah untuk mencapai Sapporo masih lama?

Aku jadi tidak sabar sekali. Mas Gavrielle berarti tidak mengijinkan aku hamil juga karena masalah ini. Aku bahkan tak lagi berkonsultasi dengan dokterku di rumah sakit milik Yayasan Paman Abdul. Saking bahagianya aku bertemu dan berkumpul lagi dengan Mas Gavrielle juga keluarga besar kami berdua.

Kalau tahu akan ke Jepang sejak awal, aku akan bawa anak-anak. Aku akan tinggal sediki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status