Share

Bab 114

Bab 114

"Entahlah, Fik. Mama nggak bisa menebak hal itu sekarang. Lihat saja yuk," jawabku yang terus fokus menatap pada layar ponsel itu.

Mas Hasan makin terisak saja saat ini. "Maafkan Aku, Dek. Saat itu aku memangnya mata dan jujur saat itu pernikahan kita ini hanya seperti sandiwara saja agar aku bisa mendapatkan semua uang kamu. Kukira aku bisa lari dan hidup senang, tetapi nyatanya semua malah habis dalam sekejap. Motor yang aku beli malah diambil orang saat itu," jawab Mas Hasan yang menurutku terdengar tulus.

Sontak saat itu aku dan Fika pun tertawa kecil dan saling menoleh. "Rasain!" ucap Fika.

Sedangkan wajah Nesya nampak datar saat itu. "Ceritakan lagi kemana saja kamu selama ini Mas?" tanyanya lagi yang seakan terus merasa belum puas.

Sampai sini, sebenarnya aku mengarungi jempol kesabaran seorang Nesya sebagai istri. Karena jika aku ada di posisi dia, maka sudah tak lagi diberi kesempatan Mas Hasan. Atau mungkin karena dia berpikir tentang bayinya.

"Aku ... Setelah tak la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status