Share

BAB 92.

Kanisa duduk termenung ditepi kolam renang, merenungkan kejadian kemarin yang menimpahnya lebih tepatnya dia memikirkan Ivana dan juga kaata-kata wanita itu. Meski Kanisa berusaha keras untuk tidak perduli terhadap wanita itu dan setiap perkataanya tapi tetap saja kata-katanya itu seperti mantra sihir yang sudah melekat di kepala Kanisa.

Kanisa menghela nafas, mengambil gelas berisikan jus jeruk di meja yang ada di sampingnya dan meminumnya. 

“Apa wanita itu yang sudah memberikanku obat perangsang, bodoh. Kenapa juga waktu itu aku bisa terkecoh dengannya andai saja aku lebih waspada dan memperhatikan gerak-geriknya kejadian memalukan seperti itu pasti tidak akan terjadi,” gerutu Kanisa, tidak lama kemudian wajah wanita itu pun berubah tersipu dan tampak merona saat kembali mengingat kejadian kemarin malam yang dia lewatkan bersama Tendero. 

Kanisa mendesah, mengusap wajahnya berusaha mengenyahkan ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status