Share

BAB 97.

“Kau tidak kemana-mana.”

“Kenapa tidak boleh, aku hanya ingin jalan-jalan sebentar.”

“Kau tidak tahu apa pun, jadi diam saja di rumah.”

“Egois.”

Tendero yang sedang duduk di sopa, menatap Kanisa yang bersiap untuk pergi sambil bersidekap. Pandangan matanya tampak tajam. 

“Siapa yang akhir-akhir ini menghubungimu,” tanya Tendero.

“Tidak ada.”

“Kau yakin tidak ada?”

“Aku sudah tahu apa yang sebenarnya kau sembunyikan,” ujarnya Tendero.

“Memangnya apa yang aku sembunyikan.”

“Apa maksudmu, aku tidak paham.”

Tendero berdecak, “Tidak perlu pura-pura bodoh. Kamu pikir bisa membodohiku.”

“Kau mau tahu dia tidak akan lagi menghubungimu.” Tendero tersenyum kecil. Kanisa yang melihatnya hanya terdiam.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status