Share

TAKDIR MANTAN
TAKDIR MANTAN
Author: Eva _uchiha

Chapter 1

Author: Eva _uchiha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Uhuk

Uhuk

Seorang gadis yang sedang bersantai sambil minum teh di depan rumahnya seketika tersedak saat mendengar perkataan ibunya. 

"Kalo minum pelan-pelan Laura!" peringat ibu Laura.

"Maksud ibu tadi, apa?" tanya Laura menatap ibunya. 

Ibu Laura tersenyum pada Laura. "Diana sepupu kamu, kamu harus mau bantuin dia, ini juga demi nama baik keluarga besar kita."

"Tapi kenapa harus, Laura? Itu kan salah dia, jadi dia yang harus menyelesaikan masalahnya sendiri. Ngapain bawa-bawa Laura!" ujar Laura. 

"Ayolah nak, kali ini aja kamu bantuin dia. Ibu tau kamu masih sakit hati sama dia, ibu nggak pernah lho ngajarin kamu buat jadi orang pendendam," pinta ibu Laura. 

"Tapi masalahnya, ini menyangkut masa depan Laura juga," ujar Laura. 

"Ya udah kamu pikirkan dulu aja, ibu harap kamu mau ya. Demi nama baik keluarga besar Varellie. Ibu harap kamu mau," ujar ibu Laura kemudian masuk ke dalam rumah. 

"Dia yang bikin masalah, gue yang harus tanggung!" gumam Laura kemudian masuk ke dalam rumah. 

Laura menaruh gelas bekas teh tadi ke dapur, setelah menaruh gelas dia pergi ke kamarnya. 

Laura duduk di atas tempat tidurnya. "Haruskah Laura menuruti kata ibu? Tapi balikan sama mantan itu nggak keren banget!" Laura mengusap wajahnya kasar. 

Terdengar suara bunyi telefon, Laura mencari-cari handphonenya dan akhirnya ketemu. 

"Ada, apa?" tanya Laura to the point. 

"Aku mau kita ketemuan sekarang, di caffe kayak biasa," ucap si penelepon. 

"Oke," jawab Laura kemudian menutup telfonnya. 

Tak menunggu lama, Laura langsung mengambil tas selempangnya dan pergi keluar. 

Sesampainya di caffe, Laura mencari kekasihnya. Ya, yang tadi telfon itu pacarnya Laura. 

"Maaf lama," ucap Laura sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan kekasihnya. 

"Iyah, nggak pa-pa," ujar kekasihnya sambil tersenyum. 

"Udah pesen, minum?" tanya Laura yang di angguki oleh Rendy--kekasih Laura. 

"Laura," panggil Rendy 

"Iyah, kenapa?" sahut Laura. 

"Aku-" ucap Rendy terpotong oleh pelayan caffe yang mengantarkan pesanan mereka. 

"Permisi mas, mbak, ini pesanannya," ucap sang pelayan lalu menaruh pesanan tersebut ke meja. 

"Iyah, makasih." ucap Laura yang dibalas senyuman ramah oleh mbak pelayan tersebut. 

"Tadi kamu mau ngomong, apa?" tanya Laura pada Rendy. 

"Nanti aja, kita minum dulu," titah Rendy. Laura pun meminum minuman cokelat panas kesukaannya. 

"Ra, kalo misalkan kita nggak berjodoh, gimana?" tanya Rendy. 

"Kok, kamu ngomong gitu, sih?" tanya balik Laura. 

"Maaf, tapi kayaknya, kita udah nggak bisa bareng lagi," ucap Rendy. 

Laura menatap dalam Rendy. "Maksudnya, gimana?!"

"Maaf, tapi kayaknya kita emang nggak berjodoh." Rendy menundukkan kepalanya. 

"Kamu kenapa, sih? Kalo ada masalah kita selsaikan baik-baik! Nggak gini caranya!" ujar Laura. 

"Maaf, aku pergi ya. Semoga kamu dapat lelaki yang lebih baik dari aku," ucapnya kemudian pergi. Sementara Laura terdiam membisu di tempat. 

Tes

Satu bulir air mata jatuh membasahi pipinya. Dia sungguh tidak mengerti, apa yang terjadi, kenapa semuanya jadi begini. 

Laura mengusap air matanya kemudian keluar dari caffe tersebut. Sesampainya di rumah dia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya lalu menangis sejadi-jadinya. 

"Kenapa semuanya jadi begini, sih?"

"Apa salah, gue?" tanyanya pada dirinya sendiri. 

"Laura kamu nggak pa-pa, nak?" tanya ibu Laura yang khawatir mendengar Laura menangis di dalam kamarnya. 

Laura tidak menyahut dan masih terisak dalam tangisnya. 

Setelah puas menangis, Laura keluar dari kamarnya karena rasa lapar. Dia makan siang dengan tenang dan sendirian, mungkin ibunya sedang tidur di kamar. 

"Kamu tadi kenapa, nangis?" tanya ibu Laura yang baru saja duduk di meja makan. 

Laura hanya menggelengkan kepalanya dan terus melanjutkan makannya. 

"Nanti malam kita di undang makan malam di luar sama keluarga Rafardhan," ujar ibu Laura. Laura tak hanya diam. Dia malas mendengar nama marga Rafardhan, keluarga yang pernah menghinanya dulu. Seandainya ibunya tau hal itu, pasti ibunya tidak akan memaksanya. 

19:40 WIB. Laura sudah siap karena ibunya menyuruhnya untuk cepat-cepat agar tidak terlambat. 

Setelah semua siap mereka berangkat menggunakan mobil pribadi milik ayahnya. Laura duduk di belakang dan orang tuanya di depan. 

"Ayah, bang Dirga kapan, pulang?" tanya Laura pada Ayahnya yang sedang menyetir. 

"Dirga lagi sibuk sama keluarganya, biarin aja dia bahagia sama keluarganya," jawab ayah Laura. 

"Kerjaan kamu, gimana?" tanya ayah Laura. 

"Ya, gitu," jawab Laura. Laura adalah fashion designer dan pemilik 3 butik yang mempunyai banyak pelanggan setia. Dia juga memiliki 1 restauran mewah yang memiliki banyak pengunjung setiap harinya. 

"Kamu beneran mau, menggantikan Diana?" tanya Ayah Laura. 

"Laura ikhlas kalo demi menjaga nama baik marga Varellie," jawab Laura. 

"Ibu bangga punya anak kayak kamu sayang," ujar ibu Laura sambil tersenyum pada Laura.

Setelah sampai di restauran yang telah diberitahu oleh keluarga Rafardhan. 

Saat berjalan masuk ke dalam restauran, mata Laura tak sengaja bertemu dengan sepasang mata seseorang. Orang yang sudah lima tahun tidak bertemu dan berkomunikasi dengannya. 

Haii, makasih yang udah mampir dan baca^^ salam kenal yah•^• jangan  lupa tinggalkan jejak yah>^<

Related chapters

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 2

    Laura masih tidak percaya bahwa dia akan bertemu lagi dengan mantannya yang bernama Kenzo. padahal dia sudah susah payah melupakannya, tapi takdir berkata lain.Laura tidak tau harus senang atau sedih, karena dia sebenarnya masih ada sedikit rasa pada Kenzo, tapi di sisi lain dia juga masih sakit hati."Ehh, bu kirana, silahkan duduk." sambut mama Kenzo."Iyah, makasih," ucap ibu Laura sambil tersenyum. Mereka pun duduk saling berhadapan, Laura dan Kenzo berada di tengah-tengah kedua orang tuanya."Kita makan dulu saja, soal acara pernikahan nanti kita bicarakan setelah makan," ujar papa Kenzo.Saat makan, Kenzo terus memperhatikan Laura, membuat Laura sedikit risih. Setelah selsai makan mereka mulai membicarakan acara pernikahan Laura dan Kenzo."Saya masih nggak nyangka lho, kalo bu Kirana ternyata ibunya Laura." ujar mama Kenz

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 3

    Saat ini Laura sedang mengutak atik leptopnya sambil bersantai di ruang televisi. Dan dia baru menyadari sesuatu."Ohh iyah, gue kan desainer baju, kenapa harus beli baju pengantin ke orang, lain?" pikir Laura."Dasar Laura! Pelupa banget sih jadi orang!" gumam Laura.Laura menyalakan handphonenya kemudian memberi tahukan Kenzo lewat chat whatsapp kalau dia akan membuat baju pengantin sendiri, tapi Laura geram karena Kenzo hanya membalas 'iya'.Laura bangun dari duduknya dan pergi ke kamar untuk mengambil peralatan menggambarnya yang dia simpan khusus untuk di rumah. Namun dia tak sengaja menyenggol tumpukan kertas bekas gambarnya yang dia simpan dekat peralatan gambarnya."Haduh, pake kesenggol segala lagi!" keluh Laura.Laura membereskan tumpukan kertas tersebut agar kembali rapih tapi matanya tak sengaja melihat satu gam

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 4

    Setelah melihat-lihat ke gedung yang akan dijadikan tempat pernikahan, Kenzo mengantar Laura pulang ke rumahnya."Mau mampir, dulu?" tanya Laura pada Kenzo."Nggak deh, salam buat orang tua lo yah!" jawab Kenzo yang diiyakan oleh Laura.Laura masuk ke dalam rumah 2 lantai tersebut. Tempat tinggal Laura ini adalah kompleks dan suasananya sangat tentram."Ehh, kamu abis fitting baju pengantin? Di mana? " tanya ibu Laura yang sedang duduk di ruang televisi.Laira mendekati ibunya lalu duduk di samping ibunya. "Aku bikin di butik kau sendiri bu, tadi udah minta tolong sama Riri," jawab Laura."Emang kalo bikin sekarang waktunya cukup?" tanya ibu Laura lagi."InsyaAllah, pasti cukup kok," Laura mengambil kue cokelat buatan ibunya yang di berada di atas piring.Ibu Laura mengh

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 5

    "Widih ... tuan putri cakep amat?" puji Rere yang baru saja memasuki kamar Laura."Masuk kamar orang bilang dulu kek!" tegur Laura yang kesal karena Rere dan Riri masuk kamarnya tanpa izin."Kak Rara jangan marah-marah mulu nanti cantiknya ilang lho," ujar Riri sambil duduk di sofa kamar Laura."Tuh dengerin kata adek Riri!" timpal Rere."Iyah-iyah, terus kalian mau apa kesini kan gue bilang tunggu di sana aja?" tanya Laura menatap Rere dan Riri."Selow dong, kita mau ngajak makan-makan. Tadi gue bawa makanan dari restoran lo," jawab Rere."Ya udah ayok! Kalian keluar sana, gue mau ganti baju dulu!" titah Laura.Malam ini mereka bertiga makan bersama sambil mengobrol dan bercanda di balkon lantai atas."Dek, kak Raisa pengen ayam bakarnya. Boleh kakak minta lagi?" tanya Dirga

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 6

    Akad dilakukan di satu ruang dan secara tertutup dan hanya di saksikan oleh Keluarga inti saja agar tidak ada yang mendengar bahwa yang disebut namanya bukanlah Diana melainkan Laura.Setelah selsai akad Laura dan Kenzo berjalan bergandengan menuju ke pelaminan. Para tamu undangan sangat terpukau menyaksikan Laura yang sangat cantik dengan gaunnya dan Kenzo yang tampan dengan jas berwarna putih. Sayangnya mereka mengira bahwa itu adalah Diana, bukan Laura."Harusnya gaun ini gue pake saat pernikahan kita Ren, tapi takdir tidak mengizinkan kita untuk bersama," batin Laura.Kini saatnya foto keluarga, Laura agak bingung karena di keluarga Kenzo ada seorang laki-laki lagi. Padahal Kenzo adalah anak tunggal, tapi mungkin saja itu adalah sepupunya.Setelah selsai foto dengan keluarga, Kini mereka foto dengan para kerabat atau sahabatnya."Wahh ... selamat

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 7

    "Dan apa dok?" tanya ibu Laura."Ahh ... tidak, dia hanya sedikit stres dan kurang istirahat saja. Lebih baik Laura dirawat di sini dulu sampai sembuh total." Dokter tersebut memberi saran dan disetujui oleh orang tua Laura."Berikan ruangan VIP yah dok," pinta ibu Laura."Baik, kalo begitu Laura akan dipindahkan ke ruang inap, saya permisi dulu," ucap dokter tersebut kemudian pergi. Rere sedari tadi memperhatikan dokter tersebut, mungkin karena wajahnya yang tampan dan terlihat masih muda, siapa tau bisa dia dekati.Tiga orang suster memindahkan Laura ke ruangan VIP dan orang tua Laura merasa lega karena Laura hanya kecapean. Tak lama kemudian datang orang tua Kenzo dan langsung menanyakan keadaan Laura."Laura kenapa?" tanya mama Kenzo."Dia hanya kecapean, dari dulu memang suka pingsan jika kecapean," jawab ibu Laura

    Last Updated : 2024-10-29
  • TAKDIR MANTAN   Chapter 8

    Laura membuka matanya, suasana dikamar ini sangat sepi, rupanya dia tertidur cukup lama.Laura tidak melihat Rere atau siapapun, dia hanya melihat Kenzo yang tidur di sofa. Karena tidak bisa tidur lagi, Laura mendudukkan badannya dan turun dari brankarnya.Dia mencopot infusnya kemudian berjalan keluar, dia menutup pintu pelan agar tidak menimbulkan suara."Sepi amat nih rumah sakit," ucapnya sambil berjalan menelusuri lorong rumah sakit tersebut.Laura sudah lumayan jauh dari kamarnya dan tiba di sebuah taman, dia duduk di kursi taman tersebut."Lagi apa, mbak?" tanya seorang suster yang mengagetkan Laura."Ehh, suster ngagetin aja. Saya cuma lagi duduk aja kok," jawab Laura."Sebaiknya mbak kembali ke kamar, angin malam nggak baik buat orang sakit," ujar suster tersebut sambil tersenyum ramah.

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 8

    Laura membuka matanya, suasana dikamar ini sangat sepi, rupanya dia tertidur cukup lama.Laura tidak melihat Rere atau siapapun, dia hanya melihat Kenzo yang tidur di sofa. Karena tidak bisa tidur lagi, Laura mendudukkan badannya dan turun dari brankarnya.Dia mencopot infusnya kemudian berjalan keluar, dia menutup pintu pelan agar tidak menimbulkan suara."Sepi amat nih rumah sakit," ucapnya sambil berjalan menelusuri lorong rumah sakit tersebut.Laura sudah lumayan jauh dari kamarnya dan tiba di sebuah taman, dia duduk di kursi taman tersebut."Lagi apa, mbak?" tanya seorang suster yang mengagetkan Laura."Ehh, suster ngagetin aja. Saya cuma lagi duduk aja kok," jawab Laura."Sebaiknya mbak kembali ke kamar, angin malam nggak baik buat orang sakit," ujar suster tersebut sambil tersenyum ramah.

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 7

    "Dan apa dok?" tanya ibu Laura."Ahh ... tidak, dia hanya sedikit stres dan kurang istirahat saja. Lebih baik Laura dirawat di sini dulu sampai sembuh total." Dokter tersebut memberi saran dan disetujui oleh orang tua Laura."Berikan ruangan VIP yah dok," pinta ibu Laura."Baik, kalo begitu Laura akan dipindahkan ke ruang inap, saya permisi dulu," ucap dokter tersebut kemudian pergi. Rere sedari tadi memperhatikan dokter tersebut, mungkin karena wajahnya yang tampan dan terlihat masih muda, siapa tau bisa dia dekati.Tiga orang suster memindahkan Laura ke ruangan VIP dan orang tua Laura merasa lega karena Laura hanya kecapean. Tak lama kemudian datang orang tua Kenzo dan langsung menanyakan keadaan Laura."Laura kenapa?" tanya mama Kenzo."Dia hanya kecapean, dari dulu memang suka pingsan jika kecapean," jawab ibu Laura

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 6

    Akad dilakukan di satu ruang dan secara tertutup dan hanya di saksikan oleh Keluarga inti saja agar tidak ada yang mendengar bahwa yang disebut namanya bukanlah Diana melainkan Laura.Setelah selsai akad Laura dan Kenzo berjalan bergandengan menuju ke pelaminan. Para tamu undangan sangat terpukau menyaksikan Laura yang sangat cantik dengan gaunnya dan Kenzo yang tampan dengan jas berwarna putih. Sayangnya mereka mengira bahwa itu adalah Diana, bukan Laura."Harusnya gaun ini gue pake saat pernikahan kita Ren, tapi takdir tidak mengizinkan kita untuk bersama," batin Laura.Kini saatnya foto keluarga, Laura agak bingung karena di keluarga Kenzo ada seorang laki-laki lagi. Padahal Kenzo adalah anak tunggal, tapi mungkin saja itu adalah sepupunya.Setelah selsai foto dengan keluarga, Kini mereka foto dengan para kerabat atau sahabatnya."Wahh ... selamat

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 5

    "Widih ... tuan putri cakep amat?" puji Rere yang baru saja memasuki kamar Laura."Masuk kamar orang bilang dulu kek!" tegur Laura yang kesal karena Rere dan Riri masuk kamarnya tanpa izin."Kak Rara jangan marah-marah mulu nanti cantiknya ilang lho," ujar Riri sambil duduk di sofa kamar Laura."Tuh dengerin kata adek Riri!" timpal Rere."Iyah-iyah, terus kalian mau apa kesini kan gue bilang tunggu di sana aja?" tanya Laura menatap Rere dan Riri."Selow dong, kita mau ngajak makan-makan. Tadi gue bawa makanan dari restoran lo," jawab Rere."Ya udah ayok! Kalian keluar sana, gue mau ganti baju dulu!" titah Laura.Malam ini mereka bertiga makan bersama sambil mengobrol dan bercanda di balkon lantai atas."Dek, kak Raisa pengen ayam bakarnya. Boleh kakak minta lagi?" tanya Dirga

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 4

    Setelah melihat-lihat ke gedung yang akan dijadikan tempat pernikahan, Kenzo mengantar Laura pulang ke rumahnya."Mau mampir, dulu?" tanya Laura pada Kenzo."Nggak deh, salam buat orang tua lo yah!" jawab Kenzo yang diiyakan oleh Laura.Laura masuk ke dalam rumah 2 lantai tersebut. Tempat tinggal Laura ini adalah kompleks dan suasananya sangat tentram."Ehh, kamu abis fitting baju pengantin? Di mana? " tanya ibu Laura yang sedang duduk di ruang televisi.Laira mendekati ibunya lalu duduk di samping ibunya. "Aku bikin di butik kau sendiri bu, tadi udah minta tolong sama Riri," jawab Laura."Emang kalo bikin sekarang waktunya cukup?" tanya ibu Laura lagi."InsyaAllah, pasti cukup kok," Laura mengambil kue cokelat buatan ibunya yang di berada di atas piring.Ibu Laura mengh

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 3

    Saat ini Laura sedang mengutak atik leptopnya sambil bersantai di ruang televisi. Dan dia baru menyadari sesuatu."Ohh iyah, gue kan desainer baju, kenapa harus beli baju pengantin ke orang, lain?" pikir Laura."Dasar Laura! Pelupa banget sih jadi orang!" gumam Laura.Laura menyalakan handphonenya kemudian memberi tahukan Kenzo lewat chat whatsapp kalau dia akan membuat baju pengantin sendiri, tapi Laura geram karena Kenzo hanya membalas 'iya'.Laura bangun dari duduknya dan pergi ke kamar untuk mengambil peralatan menggambarnya yang dia simpan khusus untuk di rumah. Namun dia tak sengaja menyenggol tumpukan kertas bekas gambarnya yang dia simpan dekat peralatan gambarnya."Haduh, pake kesenggol segala lagi!" keluh Laura.Laura membereskan tumpukan kertas tersebut agar kembali rapih tapi matanya tak sengaja melihat satu gam

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 2

    Laura masih tidak percaya bahwa dia akan bertemu lagi dengan mantannya yang bernama Kenzo. padahal dia sudah susah payah melupakannya, tapi takdir berkata lain.Laura tidak tau harus senang atau sedih, karena dia sebenarnya masih ada sedikit rasa pada Kenzo, tapi di sisi lain dia juga masih sakit hati."Ehh, bu kirana, silahkan duduk." sambut mama Kenzo."Iyah, makasih," ucap ibu Laura sambil tersenyum. Mereka pun duduk saling berhadapan, Laura dan Kenzo berada di tengah-tengah kedua orang tuanya."Kita makan dulu saja, soal acara pernikahan nanti kita bicarakan setelah makan," ujar papa Kenzo.Saat makan, Kenzo terus memperhatikan Laura, membuat Laura sedikit risih. Setelah selsai makan mereka mulai membicarakan acara pernikahan Laura dan Kenzo."Saya masih nggak nyangka lho, kalo bu Kirana ternyata ibunya Laura." ujar mama Kenz

  • TAKDIR MANTAN   Chapter 1

    Uhuk Uhuk Seorang gadis yang sedang bersantai sambil minum teh di depan rumahnya seketika tersedak saat mendengar perkataan ibunya. "Kalo minum pelan-pelan Laura!" peringat ibu Laura. "Maksud ibu tadi, apa?" tanya Laura menatap ibunya. Ibu Laura tersenyum pada Laura. "Diana sepupu kamu, kamu harus mau bantuin dia, ini juga demi nama baik keluarga besar kita." "Tapi kenapa harus, Laura? Itu kan salah dia, jadi dia yang harus menyelesaikan masalahnya sendiri. Ngapain bawa-bawa Laura!" ujar Laura. "Ayolah nak, kali ini aja kamu bantuin dia. Ibu tau kamu masih sakit hati sama dia, ibu nggak pernah lho ngajarin kamu buat jadi orang pendendam," pinta ibu Laura. "Tapi masalahnya, ini menyangkut masa depan Laura juga," ujar Laura. "Ya udah kamu pikirkan dulu aja, ibu harap kamu mau ya. Demi nama baik k

DMCA.com Protection Status