Share

TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA
TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA
Penulis: Mona Cim

BAB 1. AYAH YANG KEJAM

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 13:47:17

"Mereka merundungku lagi karena aku membela kekasihku yang dijahili."

Setelah membisu cukup lama, Kelvin Bintara akhirnya buka mulut perihal alasan dirinya dirundung hingga nyaris kehilangan nyawa.

Rusmini, sang ibu mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia beranjak dari kursi ingin pergi membuat perhitungan pada para pelaku. Namun, David, suaminya malah menghalangi.

"Aku tak mau kau memperpanjang masalah ini, Rus." Mendengar ucapan suaminya barusan membuat Rusmini menatap tak percaya suaminya.

"Apa kau bilang? Tak mau memperpanjang?" tanya Rusmini, lalu menunjuk anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Anak kita hampir mati, Mas! Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita sebagai orang tua harus mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perundungan itu," cetusnya tegas.

"Tapi salah satu dari mereka adalah anak dari rekan bisnisku. Aku tak mau kehilangan kesempatan bekerja sama dengan perusahan ayahnya hanya karena anak itu. Aku akan dalam kerugian besar!"

Rusmini semakin memuncak amarahnya, ia menatap nyalang suaminya yang hanya memikirkan soal uang ketimbang putranya sendiri. "Apa di kepalamu hanya ada pikiran soal uang, David? Apa tak ada sedikitpun rasa kasihanmu terhadap anak kita? Anak kita diperlakukan buruk! Sudah sepantasnya kita membelanya!"

"Sebab semua manusia butuh uang. Memangnya biaya pengobatan Kelvin tak mahal!" ketus David dengan nada mulai meninggi.

Kelvin terkekeh remeh dengan kedua mata yang memerah menahan tangis dengan emosional. "Ayah selama ini selalu menomorduakan kami. Ayah menyakiti ibuku setiap hari dengan perlakuan berbeda yang ayah berikan terhadap istri muda Ayah. Selama ini aku masih bisa diam karena aku tau ibuku masih menyayangimu," lontar Kelvin dengan suara parau menahan tubuhnya yang remuk redam.

"Aku tak akan melakukan hal itu jika kau tak terlahir (tuliskan ini cacatnya karena apa ya, Kak)!" ketus David. “Ibumu tak mampu memberikan keturunan seperti yang aku harapkan. Ibumu hanya bisa melahirkan satu anak cacat dan penyakitan. Aku butuh penerus yang dapat melanjutkan bisnisku! Bukan anak yang terus menguras uangku dengan pengobatannya!"

"BIADAB KAMU DAVID!" Rusmini memukul David dengan kedua tangannya sambil menangis histeris. Sebelum memicu perhatian orang-orang, David segera mendorong Rusmini ke lantai dan keluar dari ruang rawat itu.

Rusmini terus saja menangis pilu, menatap lantai di hadapannya dengan perasaan teramat sakit. Kedua tangannya mengepal erat di samping badan dengan mata tertutup. Kelvin yang melihatnya tak tega. Ketulusan ibunya dibalas dengan pengkhianatan.

‘Jika aku memiliki kekuasaan, tentu ibuku tak akan diperlakukan seperti ini, tapi ... apakah mungkin?’ batin Kelvin.

**

Sejak hari itu, Rusmini memutuskan untuk menggugat cerai. Sementara sang ibu mengurus gugatan tersebut, Kelvin dititipkan kepada orang tua Rusmini.

Namun, sudah satu minggu dari terakhir kali sang ibu berpamitan, taka da kabar yang Kelvin terima dari ibunya. Gelisah, Kelvin pun memutuskan untuk membolos sekolah untuk memastikan keadaan ibunya memang baik-baik saja.

Taksi yang ditumpangi Kelvin sampai di kediamannya. Langkah beraninya memasuki halaman rumah besar itu dan berakhir di depan pintu. Begitu bell ia tekan, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Laras yang tampak terkejut oleh kehadirannya. Wanita berambut pendek tebal itu ingin menutup pintu kembali, tetapi Kelvin langsung menerobos masuk.

“Ibu!”

Laras menarik tangan Kelvin kasar. "Ibumu tak ada di sini! Dia sudah pergi setelah mengajukan gugatan cerai pada suami saya!" ungkap Laras.

Kelvin menatap nyalang. Ia merogoh ponselnya dan memperlihatkan posisi ibunya sekarang.

Laras menelan salivanya susah payah, ia mendadak gugup. Kelvin melanjutkan langkah menuju kamar sang ibu yang bersebelahan dengan kamarnya. Kelvin heran pintu kamar itu terkunci. Namun, Kelvin tak habis akal, Kelvin pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar cadangan yang disimpan di dalam laci nakas, usai itu ia kembali ke depan kamar ibunya. Begitu kamar tersebut terbuka, betapa terkejutnya Kelvin melihat ibunya terbaring tak berdaya di atas ranjang. Kelvin langsung berlari ke arah sang ibu dengan perasaan kalut bukan main.

"Ibu! Ibu apa yang terjadi padamu?" tanya Kelvin menangis.

Rusmini membuka matanya dengan lemah, lalu perlahan tangannya terangkat memegangi lengan putranya. "N-Nak ... ayahmu ... ayahmu dan wanita itu ... cepat pergi dari sini!" Suara Rusmini terputus-putus.

Kelvin terkejut, rahangnya menegas begitu emosinya sangat cepat menuju puncak. "Beraninya mereka”

Namun, Rusmini malah menggeleng. "Tidak, Kelvin … bahaya—” Tiba-tiba Rusmini terbatuk hebat, badannya bergetar. Kelvin semakin panik ketika menyentuh kulit ibunya yang teramat panas.

"Ibu jangan tinggalkan aku, Bu!" Kelvin seketika kacau, tanpa pikir panjang dia menggendong ibunya keluar dari tempat itu. Ia harus segera membawa ibunya ke rumah sakit sebelum terlambat.

Diam-diam Laras mengintip dari balik tembok kepergian Kelvin membawa ibunya. Laras segera mengirimkan pesan pada seseorang dan menyeringai puas.

Di perjalanan menuju rumah sakit, sopir pribadi keluarga Kelvin malah berbelok ke jalanan yang sepi. Kelvin yang sedari tadi panik, baru menyadari ke mana jalannya mobil tersebut.

"Pak, sepertinya kita salah jalan?" tanya Kelvin pada sopir tersebut.

"Ini jalan tembus, Tuan Muda. Akan lebih cepat sampai tanpa kendala macet," sahut pria paruh baya itu.

Kelvin tak menyahut, keningnya saling bertautan dilanda perasaan gelisah dan juga curiga. "Ibu, bertahanlah," pintanya pada Rusmini yang telah pucat pasi.

Tiba-tiba sopir tersebut menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat Kelvin tersentak kaget sambil menahan kepala ibunya agar tak terbentur. Tatapannya meliar melihat sekelompok pria berbadan kekar dan berpakaian hitam mendatangi mobil mereka.

"Pak, ada apa ini?"

"Saya juga tak tahu, Tuan Muda," sahut sopir tersebut.

"Jalan saja, Pak! Terobos mereka. Ibu saya sedang sekarat," titah Kelvin.

Namun, sebelum mobil itu melaju, salah satu dari pria itu memecahkan kaca mobil bagian depan, membuat mereka yang di dalamnya kaget bukan main.

"Cepat buka pintu! Kalau tidak, kalian semua akan mati!" ketus pria tersebut.

Mau tak mau sopir tersebut membuka kunci pintu mobil. Kelvin menatap tak percaya. Sebelum ia protes, pintu mobil di sampingnya telah dibuka. Sebuah jarum suntik dengan cepat menancap di lengannya, membuat Kelvin berteriak.

"Arghh!" Kelvin memegangi lengannya ketika suntikan itu dicabut dari lengannya. Kelvin tercekat melihat kedua netra penjahat tersebut yang menatapnya tajam. Sayangnya, wajahnya tertutup oleh kain hitam sehingga ia tak begitu mengenalinya.

"S-siapa k-kalian?" Belum sempat Kelvin melanjutkan pertanyaan itu, kesadarannya telah direnggut paksa.

Para penjahat itu membawa Kelvin keluar dari mobil tersebut. Lalu sang sopir tadi dibiarkan membawa Rusmini pergi. Rupanya sopir tersebut bekerja sama dengan mereka. Sopir itu pun mengendarai mobil itu kembali ke rumah David.

Kelvin yang masih tak sadarkan diri karena obat bius itu dibawa ke dalam mobil para penjahat memasuki sebuah hutan. Tiba di dekat sebuah sungai, mobil tersebut berhenti.

Salah satu penjahat tersebut menyuntikkan obat lagi pada Kelvin sebelum mengempaskan tubuh pemuda itu ke sungai. Dan, setelah memastikan tubuh Kelvin tak terlihat karena arus sungai yang deras, para penjahat itu pun melapor pada atasan mereka.

"Lapor, Bos. Dia sudah tenggelam."

Namun, benarkah demikian??

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

    Seorang pria tua sedang memandangi sebuah lukisan yang sangat besar di ruangan pribadinya. Pada lukisan tersebut terlihat sebuah pemandangan alam yang hijau, aliran air yang sangat indah, dan beberapa ekor kuda yang sedang memakan rumput. Di atas tebing terdapat seorang pendekar dengan pakaian berwarna hitam. "Sudah lima ratus tahun berlalu, tetapi tak ada seorang pun yang bisa membebaskanmu dari belenggu portal air itu. Apakah aku harus menunggu ratusan tahun lagi untuk bertemu denganmu, Anakku?" Pria tua itu adalah seorang guru ilmu beda diri yang telah hidup ratusan tahun. Ia mempertahankan hidupnya hingga pada zaman ini untuk menemui putranya yang merupakan seorang pendekar. Lima ratus tahun yang lalu Pendekar Bintara berhasil dilumpuhkan oleh lawan, sehingga rohnya dibelenggu di dalam sebuah sungai dengan portal air yang sangat kuat. Tak ada yang bisa memecahkan portal tersebut kecuali seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat dan masuk ke dalam sungai itu saat gerhana matahar

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 3. FAKTA MENGEJUTKAN

    Sebuah mobil Ferrari hitam melintas di jalanan dengan kecepatan sedang. Seorang pemuda dengan setelan jas dan kacamata hitam duduk di kursi penumpang sambil mengamati sebuah tab yang ada di tangannya. Pada tab tersebut terpampang jelas potret sang ayah yaitu David yang tersenyum lebar ketika adiknya diangkat menjadi Walikota. Senyum sinis Kelvin tampilkan ketika melihat berita yang tengah menjadi perbincangan public tersebut, sebab David mampu mengalahkan lawannya yang sangat berpengalaman."Tak kusangka aku anak dari pria jahat ini," ucapnya. "Senyum lebarmu akan memudar secara perlahan setelah kedatanganku, Tuan David," lanjutnya dingin.Akhirnya mobil yang membawa Bintara a.k.a Kelvin sampai di depan sebuah gedung perusahaan yang sempat menjadi harapan besarnya dulu. Dulu, Bintara berharap bisa bekerja di sana untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Namun, setelah tahu fakta bahwa ia tak diharapkan membuatnya membuang angan-angan tersebut.Bintara keluar dari mobil di dampingi oleh asist

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 4. TEROR PERTAMA

    Bintara mengantar Viona ke rumahnya usai selesai berbelanja. Sepanjang jalan Bintara terus memikirkan tentang hubungan Viona dan Laras. Jika benar mereka anak dan ibu, akan menjadi masalah besar untuk Bintara dalam rencana balas dendamnya."Vi, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Bintara menoleh sekali ke arah gadis di sampingnya."Seperti dengan siapa saja. Tanyakan puluhan pertanyaan, aku akan menjawab dengan senang hati untuk kekasih tampanku ini," sahut Viona membuat Bintara tersenyum."Yang kau temui di mall itu sungguh ibumu?"Viona langsung menoleh ke arah Bintara. "Kau melihat ibuku? Mengapa tak menghampiri kami? Jika kau menghampiri kami, aku akan mengenalkan kekasihku pada ibuku," kometar Viona cemberut."Hanya belum siap. Oh, jadi dia benar ibumu," sahut Bintara tersenyum kecut."Tak apa. Aku bisa mengenalkanmu pada ibu tiriku saja," sahut Viona."Ibu tiri?" tanya Bintara bingung.Viona mengangguk dengan raut wajah tiba-tiba sendu. "Ibu kandungku bercerai dengan papaku da

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 5. REKA ULANG RASA SAKIT

    Seorang pria perawakan tinggi dan berotot diseret memasuki sebuah markas yang terletak di ruangan bawah tanah kediaman kelima Bintara. Pria ia tak bisa meronta lagi, sebab dua orang yang mengapit lengannya jauh lebih besar dan berotot darinya. Pria yang merupakan pimpinan bodyguard David itu didorong hingga tersungkur di depan sepasang kaki yang berdiri tengak dengan sepatu hitam yang mengkilap.Bodyguard David itu pun mendongkak ke atas, mendapati wajah angkuh Bintara yang memandang remeh dirinya. Bodyguard bernama Dhani itu terbelalak melihat sosok pemuda yang teramat ia kenal. Ternyata yang membuatnya terseret ke ruangan ini adalah Kelvin Bintara anak dari David."Bagaimana, kau mengenaliku?" tanya Bintara berdecih angkuh setelahnya.Bintara melangkah menuju sebuah kursi hitam yang sangat mewah, lalu duduk bagaikan sedang di singasana. Ia menatap remeh pria yang berlutut di hadapannya dengan raut wajah dingin."Aku sama sekali tak mengenalmu! Memangnya kau siapa? Kau tak tahu sedan

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 5. REKA ULANG RASA SAKIT

    Seorang pria perawakan tinggi dan berotot diseret memasuki sebuah markas yang terletak di ruangan bawah tanah kediaman kelima Bintara. Pria ia tak bisa meronta lagi, sebab dua orang yang mengapit lengannya jauh lebih besar dan berotot darinya. Pria yang merupakan pimpinan bodyguard David itu didorong hingga tersungkur di depan sepasang kaki yang berdiri tengak dengan sepatu hitam yang mengkilap.Bodyguard David itu pun mendongkak ke atas, mendapati wajah angkuh Bintara yang memandang remeh dirinya. Bodyguard bernama Dhani itu terbelalak melihat sosok pemuda yang teramat ia kenal. Ternyata yang membuatnya terseret ke ruangan ini adalah Kelvin Bintara anak dari David."Bagaimana, kau mengenaliku?" tanya Bintara berdecih angkuh setelahnya.Bintara melangkah menuju sebuah kursi hitam yang sangat mewah, lalu duduk bagaikan sedang di singasana. Ia menatap remeh pria yang berlutut di hadapannya dengan raut wajah dingin."Aku sama sekali tak mengenalmu! Memangnya kau siapa? Kau tak tahu sedan

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 4. TEROR PERTAMA

    Bintara mengantar Viona ke rumahnya usai selesai berbelanja. Sepanjang jalan Bintara terus memikirkan tentang hubungan Viona dan Laras. Jika benar mereka anak dan ibu, akan menjadi masalah besar untuk Bintara dalam rencana balas dendamnya."Vi, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Bintara menoleh sekali ke arah gadis di sampingnya."Seperti dengan siapa saja. Tanyakan puluhan pertanyaan, aku akan menjawab dengan senang hati untuk kekasih tampanku ini," sahut Viona membuat Bintara tersenyum."Yang kau temui di mall itu sungguh ibumu?"Viona langsung menoleh ke arah Bintara. "Kau melihat ibuku? Mengapa tak menghampiri kami? Jika kau menghampiri kami, aku akan mengenalkan kekasihku pada ibuku," kometar Viona cemberut."Hanya belum siap. Oh, jadi dia benar ibumu," sahut Bintara tersenyum kecut."Tak apa. Aku bisa mengenalkanmu pada ibu tiriku saja," sahut Viona."Ibu tiri?" tanya Bintara bingung.Viona mengangguk dengan raut wajah tiba-tiba sendu. "Ibu kandungku bercerai dengan papaku da

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 3. FAKTA MENGEJUTKAN

    Sebuah mobil Ferrari hitam melintas di jalanan dengan kecepatan sedang. Seorang pemuda dengan setelan jas dan kacamata hitam duduk di kursi penumpang sambil mengamati sebuah tab yang ada di tangannya. Pada tab tersebut terpampang jelas potret sang ayah yaitu David yang tersenyum lebar ketika adiknya diangkat menjadi Walikota. Senyum sinis Kelvin tampilkan ketika melihat berita yang tengah menjadi perbincangan public tersebut, sebab David mampu mengalahkan lawannya yang sangat berpengalaman."Tak kusangka aku anak dari pria jahat ini," ucapnya. "Senyum lebarmu akan memudar secara perlahan setelah kedatanganku, Tuan David," lanjutnya dingin.Akhirnya mobil yang membawa Bintara a.k.a Kelvin sampai di depan sebuah gedung perusahaan yang sempat menjadi harapan besarnya dulu. Dulu, Bintara berharap bisa bekerja di sana untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Namun, setelah tahu fakta bahwa ia tak diharapkan membuatnya membuang angan-angan tersebut.Bintara keluar dari mobil di dampingi oleh asist

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

    Seorang pria tua sedang memandangi sebuah lukisan yang sangat besar di ruangan pribadinya. Pada lukisan tersebut terlihat sebuah pemandangan alam yang hijau, aliran air yang sangat indah, dan beberapa ekor kuda yang sedang memakan rumput. Di atas tebing terdapat seorang pendekar dengan pakaian berwarna hitam. "Sudah lima ratus tahun berlalu, tetapi tak ada seorang pun yang bisa membebaskanmu dari belenggu portal air itu. Apakah aku harus menunggu ratusan tahun lagi untuk bertemu denganmu, Anakku?" Pria tua itu adalah seorang guru ilmu beda diri yang telah hidup ratusan tahun. Ia mempertahankan hidupnya hingga pada zaman ini untuk menemui putranya yang merupakan seorang pendekar. Lima ratus tahun yang lalu Pendekar Bintara berhasil dilumpuhkan oleh lawan, sehingga rohnya dibelenggu di dalam sebuah sungai dengan portal air yang sangat kuat. Tak ada yang bisa memecahkan portal tersebut kecuali seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat dan masuk ke dalam sungai itu saat gerhana matahar

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 1. AYAH YANG KEJAM

    "Mereka merundungku lagi karena aku membela kekasihku yang dijahili."Setelah membisu cukup lama, Kelvin Bintara akhirnya buka mulut perihal alasan dirinya dirundung hingga nyaris kehilangan nyawa.Rusmini, sang ibu mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia beranjak dari kursi ingin pergi membuat perhitungan pada para pelaku. Namun, David, suaminya malah menghalangi."Aku tak mau kau memperpanjang masalah ini, Rus." Mendengar ucapan suaminya barusan membuat Rusmini menatap tak percaya suaminya. "Apa kau bilang? Tak mau memperpanjang?" tanya Rusmini, lalu menunjuk anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Anak kita hampir mati, Mas! Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita sebagai orang tua harus mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perundungan itu," cetusnya tegas."Tapi salah satu dari mereka adalah anak dari rekan bisnisku. Aku tak mau kehilangan kesempatan bekerja sama dengan perusahan ayahnya hanya karena anak itu. Aku akan dalam kerugian besar!"Rusmini semakin memuncak amarah

DMCA.com Protection Status