Share

BAB 4. TEROR PERTAMA

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 13:47:17

Bintara mengantar Viona ke rumahnya usai selesai berbelanja. Sepanjang jalan Bintara terus memikirkan tentang hubungan Viona dan Laras. Jika benar mereka anak dan ibu, akan menjadi masalah besar untuk Bintara dalam rencana balas dendamnya.

"Vi, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Bintara menoleh sekali ke arah gadis di sampingnya.

"Seperti dengan siapa saja. Tanyakan puluhan pertanyaan, aku akan menjawab dengan senang hati untuk kekasih tampanku ini," sahut Viona membuat Bintara tersenyum.

"Yang kau temui di mall itu sungguh ibumu?"

Viona langsung menoleh ke arah Bintara. "Kau melihat ibuku? Mengapa tak menghampiri kami? Jika kau menghampiri kami, aku akan mengenalkan kekasihku pada ibuku," kometar Viona cemberut.

"Hanya belum siap. Oh, jadi dia benar ibumu," sahut Bintara tersenyum kecut.

"Tak apa. Aku bisa mengenalkanmu pada ibu tiriku saja," sahut Viona.

"Ibu tiri?" tanya Bintara bingung.

Viona mengangguk dengan raut wajah tiba-tiba sendu. "Ibu kandungku bercerai dengan papaku dan dia menikah dengan seorang pengusaha bernama David. Aku memilih tinggal bersama papaku karena memang aku lebih dekat dengannya. Tak lama setelah perceraian itu, papaku menikah lagi dengan wanita yang seumuran dengannya," ungkap Viona menjelaskan.

Bintara mengangguk paham. Kini kebingungannya terjawab sudah, ternyata memang benar kekasihnya itu adalah putri dari Laras. Walau tinggal secara terpisah, tetapi tampaknya Viona menyayangi ibu kandungnya. Hal tersebut kembali membuat Bintara dirundung dilema. Bagaimana caranya ia membalas dendam nantinya?

***

Pintu ruangan pribadi Bintara diketuk oleh seseorang. Usai mendengar sahutan dari tuannya, seorang pria berjas hitam rapi memasuki ruangan tersebut dan menghadap Bintara dengan hormat. Ia memberikan sebuah map cokelat berisi informasi penting yang Bintara pinta.

"Pria yang mirip dengan sketsa yang Tuan gambar telah ditemukan. Dia masih menjadi bodyguard David bersama lima orang lainnya,'' ucap pria tersebut melapor.

"Bawa dia ke hadapanku. Jangan sampai David mengetahui tentang penangkapan oang itu. Jadikan dia sumber informasi untuk mengetahui tentang ibuku yang mereka culik tiga tahun yang lalu," titah Bintara tegas.

"Baik, Tuan," sahut pria tersebut seraya undur diri.

Bintara meraih amplop tersebut, lalu membuka isinya. Beberapa potret orang yang meyuntikkan cairan ke tubuhnya tiga tahun lalu terpampang jelas sekarang. Pada berkas tersebut juga terlampir alamat lengkap kediaman pria tersebut.

"Jangan harap kalian akan hidup tenang setelah melakukan hal kejam itu pada ibu dan diriku sendiri," ucap Bintara dengan nada dingin.

David sedang dalam perjelanan pulang dari kantornya usai seharian bekerja. Kemacetan di depan sana membuat David menyuruh sopirnya putar balik dan mengambil jalan tembus saja. Jalanan tembus yang dilalui cukup sepi, memudahkan mobil tersebut melaju kencang.

Tiba-tiba sekelebat bayangan hitam yang lewat membuat mobil tersebut direm mendadak. David tersentak kencang ke depan, beruntungnya ia memakai sabuk pengaman.

"Apa yang terjadi, Anton?" tanya David pada sopir sekaligus asisten pribadinya tersebut.

"Tadi di depan ada seseorang yang tiba-tiba melintas, Tuan," sahut Anton.

"Bagaimana ini? Apa kau menabraknya?" tanya David khawatir. "Aku tak mau mobil ini menyebabkan orang lain meninggal. Aku harus menggantinya segera," lanjutnya,

"Saya periksa dulu, Tuan," sahut Anton seraya keluar mobil.

Saat Anton keluar mobil, saat itu pula seseorang dengan cepat membuka pintu mobil bagian belakang dan masuk ke dalamnya. David yang menyadari seseorang masuk, lantas hendak berteriak. Namun, tiba-tiba tak ada suara yang berhasil ia keluarkan. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan tenggorokannya tertahan sesuatu. Hanya kedua mata David yang bisa melirik orang di sampingnya.

"Lama tak bertemu, Ayah," ucap Bintara tersenyum dengan penampilan seperti Kelvin dulu. Rambut berponi, seragam sekolah, dan alat bantu dengar.

David terbelalak. Ia ingin bersuara dengan bergerak, hingga wajahnya memerah. Rupanya Bintara telah mengendalikan tubuh David dengan kekuatan pengunci yang ia miliki.

"Apa Ayah tak ingin memelukku setelah tiga tahun kita tak bertemu? Ah, itu tak akan aku dapatkan karena Ayah memang membenciku. Aku sangat kecewa ketika aku menghilang, Ayah tak menggerakkan anak buahmu untuk mencariku. Ah, aku lupa lagi. Ayahlah yang menyuruh orang-orang itu menculik ibuku dan juga membunuhku," celoteh Bintara menyindir dengan kekehan lucu.

David menggeleng keras dengan mata melotot tajam. Ia kemudian menoleh ke arah Anton yang mencoba membuka pintu mobil, tetapi ia tak bisa melakukannya.

"Dengarkan aku baik-baik," ucap Bintara menatap dingin ayahnya. "Aku akan menuntut balas atas semua yang telah aku dan ibuku alami. Ayah dan istrimu itu tak akan aku biarkan hidup tenang mulai sekarang!" tegas Bintara sebelum keluar dengan cepat dari mobil tersebut. Barulah David dapat menggerakkan tubuhnya seperti semula.

David langsung keluar dari mobilnya untuk mencari keberadaan Bintara, tetapi tak sedikitpun jejaknya tertinggal pada tempat tersebut. David menelan salivanya susah payah, perasaannya mendadak gugup dan tak nyaman.

"Apa yang terjadi, Tuan?" tanya Anton.

David menggeleng, ia langsung masuk kembali ke dalam mobil. Anton pun tak banyak bertanya lagi, ia memasuki mobil tersebut dan segera melaju dari tempat itu.

"Bagimana mungkin dia bisa ada di sini? Bukankah dia sudah dinyatakan mati oleh orang-orangku?" gumam David keheranan.

Sementara itu, seseorang berseragam sekolah, muncul dari balik pohon. Pemuda tersebut adalah Kelvin Bintara. Ia menatap mobil ayahnya yang telah melaju dari tempat itu.

"Ini baru permulaan, Tuan David. Akan aku buat kau lebih terkejut lagi. Aku tak rela kau hanya mendapatkan hukuman di akhirat saja atas perbuatanmu itu. Aku akan membuatmu membayar semua hal buruk yang pernah kau lakukan pada kami," ucap Bintara menyeringai.

Ketika sampai di rumahnya, David mengumpulkan semua pasukannya beserta sang istri. Mereka semua tunduk ketika David mengungkapkan tentang kemarahannya. Terlebih Laras yang sejujurnya telah melihat Bintara lebih dulu.

"Bagaimana bisa ini terjadi, hah?!" teriak David berkacak pinggang dengan tatapan tajam pada seluruh anak buahnya. "Kalian sendiri yang mengatakan bahwa Kelvin sudah tiada. Bagaimana bisa dia muncul di hadapanku?"

Salah satu dari mereka pun menjawab. "Maaf, Tuan. Tetapi kami telah mengikuti kemauan Nyonya Laras waktu itu. Kami menyuntikkan cairan pelumpuh yang mematikan secara perlahan pada Kelvin dan membuangnya ke sungai. Mustahil dia hidup kembali, Tuan."

"Tapi kalian tak memastikan dia sungguh mati! Bisa saja ada seseorang yang membantunya sebelum obat itu menyebar. ARGH! Kalian semua membuatku gila!" David berteriak kesal dengan penuh amarah.

Laras berjalan pelan mendekati David dengan tampang yang terlihat gusar. "Mas, sebenarnya ... aku melihat anak itu lebih dulu di kantor kita," ungkap Laras, membuat David menatapnya nyalang.

"Apa katamu?"

"Anak itu sungguh masih hidup. Entah bagaimana caranya dia bisa hidup kembali dan menjadi seperti sekarang. Dia tampak sangat sehat, tanpa alat bantu dengar, dan pastinya dia sangatlah kaya. Dia adalah pemilik Bintara Corp yang telah sukses di berbagai negara," ungkap Laras dengan menggebu. David yang mendengar itu meremas rambutnya dengan frustrasi.

Di luar rumah mereka, Bintara memperhatikan rumahnya dulu dari dalam mobil yang terbuka kaca jendelanya. Ia tersenyum puas ketika mendengar pembicaraan di dalam sana. Satu kemampuan khusus lagi yang Bintara miliki adalah dapat mendengar suara target dengan jarak maksimal 17 meter.

"Aku akan sangat menunggu serangan kalian terhadapku. Kita lihat siapa yang akan menyerang dan siapa yang akan diserang," tutur Bintara sebelum menyuruh sopirnya kembali menjalankan mobil

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 5. REKA ULANG RASA SAKIT

    Seorang pria perawakan tinggi dan berotot diseret memasuki sebuah markas yang terletak di ruangan bawah tanah kediaman kelima Bintara. Pria ia tak bisa meronta lagi, sebab dua orang yang mengapit lengannya jauh lebih besar dan berotot darinya. Pria yang merupakan pimpinan bodyguard David itu didorong hingga tersungkur di depan sepasang kaki yang berdiri tengak dengan sepatu hitam yang mengkilap.Bodyguard David itu pun mendongkak ke atas, mendapati wajah angkuh Bintara yang memandang remeh dirinya. Bodyguard bernama Dhani itu terbelalak melihat sosok pemuda yang teramat ia kenal. Ternyata yang membuatnya terseret ke ruangan ini adalah Kelvin Bintara anak dari David."Bagaimana, kau mengenaliku?" tanya Bintara berdecih angkuh setelahnya.Bintara melangkah menuju sebuah kursi hitam yang sangat mewah, lalu duduk bagaikan sedang di singasana. Ia menatap remeh pria yang berlutut di hadapannya dengan raut wajah dingin."Aku sama sekali tak mengenalmu! Memangnya kau siapa? Kau tak tahu sedan

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 1. AYAH YANG KEJAM

    "Mereka merundungku lagi karena aku membela kekasihku yang dijahili."Setelah membisu cukup lama, Kelvin Bintara akhirnya buka mulut perihal alasan dirinya dirundung hingga nyaris kehilangan nyawa.Rusmini, sang ibu mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia beranjak dari kursi ingin pergi membuat perhitungan pada para pelaku. Namun, David, suaminya malah menghalangi."Aku tak mau kau memperpanjang masalah ini, Rus." Mendengar ucapan suaminya barusan membuat Rusmini menatap tak percaya suaminya. "Apa kau bilang? Tak mau memperpanjang?" tanya Rusmini, lalu menunjuk anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Anak kita hampir mati, Mas! Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita sebagai orang tua harus mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perundungan itu," cetusnya tegas."Tapi salah satu dari mereka adalah anak dari rekan bisnisku. Aku tak mau kehilangan kesempatan bekerja sama dengan perusahan ayahnya hanya karena anak itu. Aku akan dalam kerugian besar!"Rusmini semakin memuncak amarah

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

    Seorang pria tua sedang memandangi sebuah lukisan yang sangat besar di ruangan pribadinya. Pada lukisan tersebut terlihat sebuah pemandangan alam yang hijau, aliran air yang sangat indah, dan beberapa ekor kuda yang sedang memakan rumput. Di atas tebing terdapat seorang pendekar dengan pakaian berwarna hitam. "Sudah lima ratus tahun berlalu, tetapi tak ada seorang pun yang bisa membebaskanmu dari belenggu portal air itu. Apakah aku harus menunggu ratusan tahun lagi untuk bertemu denganmu, Anakku?" Pria tua itu adalah seorang guru ilmu beda diri yang telah hidup ratusan tahun. Ia mempertahankan hidupnya hingga pada zaman ini untuk menemui putranya yang merupakan seorang pendekar. Lima ratus tahun yang lalu Pendekar Bintara berhasil dilumpuhkan oleh lawan, sehingga rohnya dibelenggu di dalam sebuah sungai dengan portal air yang sangat kuat. Tak ada yang bisa memecahkan portal tersebut kecuali seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat dan masuk ke dalam sungai itu saat gerhana matahar

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 3. FAKTA MENGEJUTKAN

    Sebuah mobil Ferrari hitam melintas di jalanan dengan kecepatan sedang. Seorang pemuda dengan setelan jas dan kacamata hitam duduk di kursi penumpang sambil mengamati sebuah tab yang ada di tangannya. Pada tab tersebut terpampang jelas potret sang ayah yaitu David yang tersenyum lebar ketika adiknya diangkat menjadi Walikota. Senyum sinis Kelvin tampilkan ketika melihat berita yang tengah menjadi perbincangan public tersebut, sebab David mampu mengalahkan lawannya yang sangat berpengalaman."Tak kusangka aku anak dari pria jahat ini," ucapnya. "Senyum lebarmu akan memudar secara perlahan setelah kedatanganku, Tuan David," lanjutnya dingin.Akhirnya mobil yang membawa Bintara a.k.a Kelvin sampai di depan sebuah gedung perusahaan yang sempat menjadi harapan besarnya dulu. Dulu, Bintara berharap bisa bekerja di sana untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Namun, setelah tahu fakta bahwa ia tak diharapkan membuatnya membuang angan-angan tersebut.Bintara keluar dari mobil di dampingi oleh asist

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 5. REKA ULANG RASA SAKIT

    Seorang pria perawakan tinggi dan berotot diseret memasuki sebuah markas yang terletak di ruangan bawah tanah kediaman kelima Bintara. Pria ia tak bisa meronta lagi, sebab dua orang yang mengapit lengannya jauh lebih besar dan berotot darinya. Pria yang merupakan pimpinan bodyguard David itu didorong hingga tersungkur di depan sepasang kaki yang berdiri tengak dengan sepatu hitam yang mengkilap.Bodyguard David itu pun mendongkak ke atas, mendapati wajah angkuh Bintara yang memandang remeh dirinya. Bodyguard bernama Dhani itu terbelalak melihat sosok pemuda yang teramat ia kenal. Ternyata yang membuatnya terseret ke ruangan ini adalah Kelvin Bintara anak dari David."Bagaimana, kau mengenaliku?" tanya Bintara berdecih angkuh setelahnya.Bintara melangkah menuju sebuah kursi hitam yang sangat mewah, lalu duduk bagaikan sedang di singasana. Ia menatap remeh pria yang berlutut di hadapannya dengan raut wajah dingin."Aku sama sekali tak mengenalmu! Memangnya kau siapa? Kau tak tahu sedan

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 4. TEROR PERTAMA

    Bintara mengantar Viona ke rumahnya usai selesai berbelanja. Sepanjang jalan Bintara terus memikirkan tentang hubungan Viona dan Laras. Jika benar mereka anak dan ibu, akan menjadi masalah besar untuk Bintara dalam rencana balas dendamnya."Vi, bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanya Bintara menoleh sekali ke arah gadis di sampingnya."Seperti dengan siapa saja. Tanyakan puluhan pertanyaan, aku akan menjawab dengan senang hati untuk kekasih tampanku ini," sahut Viona membuat Bintara tersenyum."Yang kau temui di mall itu sungguh ibumu?"Viona langsung menoleh ke arah Bintara. "Kau melihat ibuku? Mengapa tak menghampiri kami? Jika kau menghampiri kami, aku akan mengenalkan kekasihku pada ibuku," kometar Viona cemberut."Hanya belum siap. Oh, jadi dia benar ibumu," sahut Bintara tersenyum kecut."Tak apa. Aku bisa mengenalkanmu pada ibu tiriku saja," sahut Viona."Ibu tiri?" tanya Bintara bingung.Viona mengangguk dengan raut wajah tiba-tiba sendu. "Ibu kandungku bercerai dengan papaku da

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 3. FAKTA MENGEJUTKAN

    Sebuah mobil Ferrari hitam melintas di jalanan dengan kecepatan sedang. Seorang pemuda dengan setelan jas dan kacamata hitam duduk di kursi penumpang sambil mengamati sebuah tab yang ada di tangannya. Pada tab tersebut terpampang jelas potret sang ayah yaitu David yang tersenyum lebar ketika adiknya diangkat menjadi Walikota. Senyum sinis Kelvin tampilkan ketika melihat berita yang tengah menjadi perbincangan public tersebut, sebab David mampu mengalahkan lawannya yang sangat berpengalaman."Tak kusangka aku anak dari pria jahat ini," ucapnya. "Senyum lebarmu akan memudar secara perlahan setelah kedatanganku, Tuan David," lanjutnya dingin.Akhirnya mobil yang membawa Bintara a.k.a Kelvin sampai di depan sebuah gedung perusahaan yang sempat menjadi harapan besarnya dulu. Dulu, Bintara berharap bisa bekerja di sana untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Namun, setelah tahu fakta bahwa ia tak diharapkan membuatnya membuang angan-angan tersebut.Bintara keluar dari mobil di dampingi oleh asist

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

    Seorang pria tua sedang memandangi sebuah lukisan yang sangat besar di ruangan pribadinya. Pada lukisan tersebut terlihat sebuah pemandangan alam yang hijau, aliran air yang sangat indah, dan beberapa ekor kuda yang sedang memakan rumput. Di atas tebing terdapat seorang pendekar dengan pakaian berwarna hitam. "Sudah lima ratus tahun berlalu, tetapi tak ada seorang pun yang bisa membebaskanmu dari belenggu portal air itu. Apakah aku harus menunggu ratusan tahun lagi untuk bertemu denganmu, Anakku?" Pria tua itu adalah seorang guru ilmu beda diri yang telah hidup ratusan tahun. Ia mempertahankan hidupnya hingga pada zaman ini untuk menemui putranya yang merupakan seorang pendekar. Lima ratus tahun yang lalu Pendekar Bintara berhasil dilumpuhkan oleh lawan, sehingga rohnya dibelenggu di dalam sebuah sungai dengan portal air yang sangat kuat. Tak ada yang bisa memecahkan portal tersebut kecuali seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat dan masuk ke dalam sungai itu saat gerhana matahar

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 1. AYAH YANG KEJAM

    "Mereka merundungku lagi karena aku membela kekasihku yang dijahili."Setelah membisu cukup lama, Kelvin Bintara akhirnya buka mulut perihal alasan dirinya dirundung hingga nyaris kehilangan nyawa.Rusmini, sang ibu mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia beranjak dari kursi ingin pergi membuat perhitungan pada para pelaku. Namun, David, suaminya malah menghalangi."Aku tak mau kau memperpanjang masalah ini, Rus." Mendengar ucapan suaminya barusan membuat Rusmini menatap tak percaya suaminya. "Apa kau bilang? Tak mau memperpanjang?" tanya Rusmini, lalu menunjuk anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Anak kita hampir mati, Mas! Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita sebagai orang tua harus mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perundungan itu," cetusnya tegas."Tapi salah satu dari mereka adalah anak dari rekan bisnisku. Aku tak mau kehilangan kesempatan bekerja sama dengan perusahan ayahnya hanya karena anak itu. Aku akan dalam kerugian besar!"Rusmini semakin memuncak amarah

DMCA.com Protection Status