Home / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 11. KEMBALI MENJADI KEKASIH

Share

BAB 11. KEMBALI MENJADI KEKASIH

Author: Mona Cim
last update Last Updated: 2024-11-27 20:23:19

Viona memasuki kantor perusahaan Bintara Corp dengan setelan kuliah. Ia bertanya pada resepsionis di mana ruangan Bintara, tetapi ia malah ditanya apakah memiliki janji atau tidak dengan pimpinan perusahaan tersebut.

“Maaf sebelumnya, Nona. Apakah Nona sudah ada janji pada Tuan Bintara sebelumnya?” tanya wanita resepsionis itu.

“Dia kekasihku. Aku bisa menjumpainya tanpa membuat janji terlebih dahulu. Katakan dimana ruangannya,” sahut Viona.

“Aku akan menghubungi Tuan Bintara terlebih dahulu. Mohon ditunggu sebentar, Nona.”

Viona merotasikan matanya karena harus menunggu. Tak ada pilihan lain, ia biarkan saja wanita itu menghubungi Bintara. Namun, tampaknya Bintara tak memberikan izin pada wanita itu membuat Viona menatap dengan lamat raut tak menyenangkan resepsionis.

“Apa katanya?” tanya Viona.

“Maaf, Nona. Kata Tuan Bintara dia tak memiliki kekasih, jadi Nona ini ….”

“Omong kosong apa yang dia katakan! Cepat hubungi dia lagi dan aku akan berbicara kali ini” desak Viona.

Meski ragu,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 12. AKSI BINTARA MELUMPUHKAN MUSUH

    Viona melangkahkan kakinya masuk ke dalam kediaman ibu kandungnya. Saat itu David dan Laras tengah melakukan makan malam bersama dengan anak mereka, Sonny. Viona datang tak memberi kabar, membuat Laras terkejut melihat kedatangannya.“Halo, Selamat Malam,” sapa Viona.“Viona, kau datang? Kenapa tak mengabari Ibu?” tanya Laras langsung bangkit dari duduknya.“Ini mendadak. Aku takut sendiri di rumah,” sahut Viona.“Takut sendiri?” tanya Laras bingung. “Ah, sebaiknya kau ikut makan bersama kami dan jelaskan sambil makan, ya,” ucap Laras menarik sebuah bangku di samping Sonny.“Dia anak perempuanmu, Laras?” tanya David.“Iya, Mas. Aku belum memperkenalkan kalian. Viona, beri salam pada ayah tirimu,” titah Laras.Viona membungkuk sambil tersenyum. “Salam kenal, Paman. Perkenalkan aku Viona berusia 21 tahun,” ucapnya singkat.“Salam kenal, aku David. Panggil saja Ayah atau daddy. Kau juga anakku sekarang. Ayo duduk, makan bersama kami!” ucap David tersenyum senang.“Terima kasih, Ayah,” uc

    Last Updated : 2024-11-28
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 13. MENGGALI INFORMASI PERTAMA

    Viona menghampiri ibunya yang sedang menikmati salat buah di ruang tengah. Ia akan melancarkan aksinya untuk mengorek informasi tentang ibunya Bintara. Sebelumnya, Viona sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ia ajukan kepada ibunya tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.“Halo, Bu,” sapa Viona duduk tak jauh dari ibunya.“Halo. Kau tak kuliah hari ini?”“Aku hanya ada kelas sore. Pagi ini aku akan bersantai di rumah. Ibu tak ke kantor?”“Tidak untuk sementara waktu. Ibu harus memastikan kasus David clear, baru Ibu berani menunjukkan wajah di sana. Ibu tak ingin terlibat apapun tentang masalah dia,” sahut Laras.“Oh, soal parfume itu? Aku kemarin sempat membaca beritanya. Katanya ayah David bermasalah dengan Bintara Corp, bukan begitu?’“Yeah, begitulah. Tapi dia salah perhitungan sehingga terjebak dalam jebakan yang dia buat sendiri. Dia memang selalu gegabah, kadang ibu juga masuk ke dalam jebakan itu karena dia,” keluh Laras tampak tak suka.Viona semakin mendekatkan d

    Last Updated : 2024-11-29
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 14. RENCANA BARU BINTARA

    Bintara memasuki sebuah hotel tempat di mana penandatanganan kontrak kerja sama bisnis dilakukan. Ia sengaja datang di akhir waktu agar ketika kontrak berhasil ditandatangani, ia muncul pada saat itu. Tepat sekali, usai membereskan semua berkas kontrak kerja sama, Bintara menyapa mereka.“Maaf terlambat, apa semuanya sudah selesai ditandatangani?” ucap Bintara membuat kolega bisnisnya terkejut melihatnya.“K-kau … apa yang kau lakukan di sini?” tanya kolega bisnis Bintara yang tak lain adalah Laras.Bintara menyunggingkan senyuman. “Tentu saja aku adalah CEO brand pakaian Jews. Maaf Bu Laras, sebelumnya aku menyuruh kepercayaanku untuk mewakilkan kerja sama ini karena bisnisku sangat banyak dan menyibukkan,” ucapnya terkesan angkuh.“Kurang ajar kau! Aku akan membatalkan kontrak kerja ini!” ketus Laras marah besar. Ia membuka berkas kembali dengan perasaan yang teramat membara, sedangkan Bintara tertawa tanpa suara.“Jangan lupa bayar pembatalannya, Bu Laras,” ucap Bintara mengingatka

    Last Updated : 2024-11-30
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 15. KETERANGAN FARAH SOAL LARAS

    Bintara tersenyum pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Wanita itu adalah Farah, ibu dari Geno. Saat ini Bintara berada di rumah temannya tersebut dengan maksud menyapa ibu temannya apakah masih mengenalnya atau tidak. Sudah bertahun-tahun berlalu, pasti wanita itu sudah tak mengenalinya.“Bu, apa Ibu kenal dengan temanku yang satu ini? Dulu sewaktu SMP dia pernah berkunjung ke rumah kita sebanyak dua kali. Ibu bahkan tampak menyukainya dulu,” tanya Geno yang duduk di samping Bintara.Farah memperhatikan wajah Bintara yang ada di hadapannya dengan saksama. Sementara Bintara yang ditatapan hanya tersenyum dan sesekali menunduk malu. Farah sungguh berusaha mengenali wajahnya.“Apa kau dulu mempunyai gangguan pendengaran?”Tanpa diduga Farah bertanya demikian yang menandakan ia mengingat sosok Bintara. Hal tersebut membuat Geno dan Bintara sambil bertukar pandang dengan tatapan takjub.“Ibu mengingatnya?” tanya Geno.“Ya, Ibu mengingat senyumnya. Walau dia banyak ber

    Last Updated : 2024-12-01
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 16. MEMASUKI KAMAR RUSMINI

    Viona keluar kamarnya. Rumah sudah sangat sepi. David dan Laras sudah berangkat bekerja sejak pagi. Sonny juga sudah diantar ke sekolahnya yang baru. Viona dapat melancarkan akinya untuk mencari informasi tentang ibunya Bintara di kamar dekat tangga. Walau tak ada anggota keluarga di rumah, Viona tetap waspada jikalau pembantu di rumahnya melihat aksinya.Akhirnya Viona dapat menyelinap masuk ke dalam kamar itu. Untungnya Viona telah berhasil mengamankan kunci kamar itu. Ia mendapatkannya ketika bertanya dimana letak kunci kamar tamu. Ibunya menunjukkan sendiri di mana letak-letak kunci rumah tersebut, yakni di dalam laci lemari.“Apa yang bisa aku dapatkan di kamar ini?” gumam Viona menelisik sekitar kamar itu. Kamar tersebut terlihat masih sangat rapi, walau beberapa barang terlihat berdebu.Viona membuka satu per satu laci nakas untuk memeriksa barang-barang yang mungkin dapat ia serahkan pada Bintara. Namun, ia tak dapat menemukan barang berharga apapun.Viona beralih ke lemari. A

    Last Updated : 2024-12-02
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 17. SAKIT HATI

    Dua buah toko yang mereka kunjungi ternyata tak memasang CCTV. Ada juga yang memasang CCTV, hanya saja tidak dengan tiga tahun yang lalu. Hingga mereka menyinggahi toko boneka dekat persimpangan jalan. Ternyata toko boneka itu sudah berdiri sejak lima tahun lalu dan memiliki CCTV.“Aku akan bayar berapapun yang kau mau. Cepat tunjukkan rekaman CCTV yang aku pinta,” ucap Bintara.Pria perawakan berisi itu pun mengangguk. Ia membawa laptopnya ke hadapan Bintara. Lalu mulai memutar rekaman yang Bintara pinta. Tak mudah untuk mendapatkan petunjuk, mobil hitam yang menjadi incaran Bintara tak juga muncul. Apalagi sudah memasuki jalan raya, ada banyak sekali mobil hitam yang lewat dan mereka harus memeriksa satu per satu.Beberapa kali menjeda Video akhirnya Bintara menemukan mobil yang dimaksud. Mobil itu tampak belok ke arah kiri lampu merah. Bintara memotret arah belok mobil itu dan menghentikan pemutaran videonya.“Kurasa sudah cukup. Terima kasih atas bantuanmu,” ucap Bintara beranjak

    Last Updated : 2024-12-03
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 18. SURAT DARI VIONA

    Bintara menuju rumah sakit untuk bertanya soal penyakit yang ibunya derita. Bintara juga menanyakan obat yang ia temukan di dalam tas ibunya. Dokter pun menjelaskan dengan detail apa dan mengapa penyakit tersebut bisa muncul.“Sepertinya ibumu menggunakan obat yang bersifat Hepatotoksik secara rutin yang mengakibatkan kerusakan pada hati. Penderita Hepatitis sama sekali tak boleh mengonsumsi Hepatotoksik sebab akan membuat penyakitnya semakin parah. Sejatinya obat itu menyembuhkan, ketika bisa mematikan jika menggunakan tak sesuai resep dan tidak sesuai kegunaan obat tersebut,” jelas sang dokter.Bintara memejamkan matanya sambil mengurut pelipisnya. Dugaannya tak salah, di balik semua ini pasti ada ulah jahil tangan Laras. Ia kembali mengingat kejadian dulu dimana ia memergoki Laras mencampurkan sesuatu pada botol madu ibunya di dalam kulkas. Rusmini sangat menyukai air madu, sehingga ia meminumnya rutin setiap pagi hari.“Apa penyakit tersebut bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas, b

    Last Updated : 2024-12-04
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 18. APAKAH GANDENGAN BARU?

    Viona menghabiskan waktu seharian dengan menangis usai mengirimi Bintara surat. Laras sudah beberapa kali mengtuk pintu kamarnya, tetapi Viona hanya menyahuti bahwa ia akan keluar ketika ia lapar. Tak ada yang bisa dikatakan lagi, Laras akhirnya kembali turun dan bergabung ke meja makan. David dan Sonny belum juga memulai makan malam karena menunggu kelengkapan anggota keluarga.“Kita mulai makan sekarang. Dia tak akan makan sebelum lapar. Tampaknya anak itu sedang patah hati. Dia terus saja mengurung diri. Anak zaman sekarang ada-ada saja tingkah,” lontar Laras seraya duduk di kursinya.“Oh, aku baru tahu dia sudah memiliki kekasih. Apa sekarang telah putus?’’“Entahlah. Sepertinya mereka sudah putus atau tidak berkelahi. Selama ini aku tak begitu dekat dengannya, jadi aku kurang tahu soal itu.”David tiba-tiba terpikir sesuatu yang menarik. “Bagaimana kalau aku kenalkan Viona dengan anak rekan kerjaku? Dia pengusaha kaya raya di Jerman dan juga Amerika. Perusahaannya pun sudah memil

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 78. NYANYIAN UNTUK KEKASIH

    Viona sepanjang pelajaran di kampusnya tak kunjung fokus. Ia terus memikirkan Mira yang kini berusaha mendekati Bintara. Mendengar ceritanya saja sudah membuat Viona geram, apalagi langsung berhadapan dengan wanita itu.Usai kelas berakhir, Viona langsung bergegas menuju parkiran mobil. Viona bahkan menoleh ajakan temannya untuk jalan-jalan bersama. Bintara lebih penting, Ia ingin langsung mendatangi kantor Bintara. Kalau-kalau wanita bernama Mira itu mendatangi kekasihnya."Jangan sampai aku keduluan wanita itu. Lihat saja apa yang akan aku lakukan jikalau dia sungguh ada di kantor Bintara. Aku akan menjambak rambutnya hingga rontok dan menyeretnya keluar dari kantor Bintara," dumel Viona geram sendiri.Di sisi lain, Bintara sedang berbicara dengan Erdo di kantornya. Mereka duduk di sofa untuk membahas berita yang Erdo bawa."Jadi kau menemukan dukun yang bekerja sama dengan Laras?" tanya Bintara."Benar, Tuan. Nama dukun itu adalah Nyai Saruha. Kediamannya ada di sebuah desa terpenc

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 77. VIONA MERAJUK

    Bintara terkejut melihat Viona yang sudah ada di dalam mansionnya. Kekasihnya itu duduk di sofa dengan tangan bersedekap dan raut wajah yang datar. Bintara merasakan hawa yang tak enak, perlahan ia mendekati Viona dan duduk di samping, tetapi Viona lekas berpindah ke samping tanpa melepaskan lipatan tangannya di depan dada.“Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan?” Bintara bertanya dengan raut wajah yang polos. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada Viona, mengapa kekasihnya itu terlihat marah sekali padanya?Viona menoleh pada Bintara dengan raut wajah sebal. “Kau tak tahu apa kesalahanmu, Bin? Pikirkanlah lagi apa salahmu. Aku ingin kau peka tanpa harus aku yang menyebutkannya. Menyebalkan!” Viona memunggungi Bintara yang terheran-heran dengan sikap Viona.“Apa yang aku lakukan?” gumam Bintara sambil mengingat-ingat kalau-kalau ia melupakan sesuatu. “Anniversary kita masih enam bulan lagi. Ulang tahunmu juga pada bulan yang sama. Apa yang aku lewatkan? Aku aku ada janj

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 76. WANITA PEMAKSA

    Bintara telah tiba di mansion beberapa menit yang lalu. Viona sudah pulang ke rumahnya untuk beristirahat. Saat ini Bintara berdiri di balkon sambil memikirkan soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Helaan napasnya terdengar lelah, matanya menatap ke arah langit.“Apa aku boleh mengeluh sekarang? Rasanya semuanya terasa begitu memuakkan dari hari ke hari. Laras begitu kejam padaku hingga melakukan apa saja yang ingin lakukan. Aku takut jikalau suatu saat menyalahgunakan kekuatan yang aku miliki,” monolog Bintara.“Jika hanya tentangku, aku tak akan sepusing ini memikirkannya. Aku khawatir Laras mengusik orang-orang yang aku sayangi dengan ilmu hitam itu. Aku tak akan bisa berkutik jika itu terjadi. Maka aku harus segera mencegah perbuatan licik wanita itu.”Dari arah belakang datang Erdo yang berdiri tak jauh dari Bintara. “Tuan memanggilku?’’Bintara menoleh ke arah belakang. Mendapati Erdo yang siap mendapatkan perintah darinya. “Kau selidiki soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Ke du

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 75. TERSENYUMLAH

    Viona menelisik Bintara yang tak kunjung menampakkan diri. Tak lama Bintara muncul dari arah dalam rumah. Viona langsung menghampiri Bintara yang berjalan dengan pelan ke arahnya.“Bin, bagaimana? Kau menemukan ruangan itu?”“Bawa aku keluar dulu, Viona. Aku akan jelaskan nanti di jalan. Kita harus pergi sebelum ibumu mencariku kembali,” ucap Bintara.“Baiklah aku kita keluar,” sahut Viona menuntun Bintara menuju pintu utama,Viona membukakan pintu mobil untuk Bintara. Viona yang mengemudi kali ini, sebab Bintara masih belum terlalu sehat. Walau tubuhnya membaik dengan cepat, tapi bohong jikalau Bintara tidak merasa lemah. Usai membantu Bintara memasang sabuk pengaman, Viona langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah David.Di perjalanan, Bintara masih tak memulai obrolan. Viona sejujurnya ingin menunggu pria itu untuk bercerita lebih dulu. Namun, tampaknya Bintara akan diam saja jika ia tak segera menanyakannya.“Bin, kau tak ingin bercerita padaku apa yang kau temukan? Kau men

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 74. RUANG BAWAH TANAH

    Acara ulang tahun Sonny telah tiba. Ada banyak sekali tamu undangan yang datang. Seketika rumah David dipenuhi oleh kerabat dan temannya bersama anak-anak mereka. Cukup berlebihan hanya untuk pesta anak berumur sebelas tahun. Acara tersebut sangat meriah seperti acara pernikahan yang meriah. Laras dan David berdiri di teras untuk menyambut para tamu undangan. Wajah Laras sungguh sangat berseri-seri hingga kedatangan sepasang kekasih membuat senyuman Laras luntur seketika.Bintara berdiri di hadapan Laras yang menatapnya tajam. Bintara menyunggingkan senyuman manis yang justru mengejek bagi Laras.“Mau apa kau ke sini?” Laras bertanya dengan nada dingin.“Manis sekali ucapan untuk tamu special sepertiku. Harusnya kau sangat tersanjung korban kecelakaan sepertiku masih menyempatkan diri untuk datang. Beruntungnya kakiku tak mengalami masalah yang serius. Aku masih kuat berjalan untuk masuk ke rumah ibuku dan duduk di kursi yang telah disediakan, kekasihku yang baik hati akan mengambilka

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 73. AYAH MINTA MAAF

    “Aku sudah bertanya pada Laras soal keterlibatannya dengan kecelakaan Bintara. Tapi aku tak bisa memastikan apapun karena dia memang pandai menutupi sesuatu. Ibumu tentu saja membela dirinya ketika disalahkan. Jadi sulit memprediksi apakah memang benar dia tidak terlibat atau memang terlibat tetapi pandai menutupinya,” tutur David atas pertanyaan Viona mengenai keterlibatan Laras pada kecelakaan Bintara.Di perjalanan menuju rumah sakit tempat Bintara dirawat, Viona dan David saling bicara. Berawal dari Viona yang bertanya soal keanehan yang Laras lakukan selama beberapa hari ini. David pun menyuarakan fakta yang membuat Viona mendapatkan keyakinan lebih terhadap dugaannya.“Apa Om melihat gelagat berbeda dari ibu belakangan ini? Atau ibu sering menghilang dan datang dari ruangan tertentu untuk melakukan sesuatu?” Viona kembali melayangkan pertanyaan.David berpikir untuk beberapa saat, mencoba mengingat hal janggal apa yang ia dapatkan dari tindakan Laras. Hingga akhirnya matanya sed

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 72. PERDEBATAN

    Laras sedang mengarahkan para pekerja yang sedang mendekor rumahnya untuk acara ulang tahun Sonny. Hiasan rumah itu bernuansa biru dan kuning. Ada banyak sekali balon berwarna biru yang memenuhi dinding. Lalu di tengahnya ada tulisan nama Sonny dengan balon warna kuning. Besok adalah hari ulang tahun Sonny yang ke sebelas. Laras tak ingin ada yang kurang dari persiapan acara itu.“Bonita, bagaimana kue yang aku pesan kemarin? Jangan lupa untuk membawanya besok pagi karena acaranya mulai jam sembilan pagi. Aku tak terima kendala apapun, pastikan kau membuat kue Cadangan apabila kue pertama gagal dibawa ke sini. Aku tak mau putraku kecewa karena kue ulangtahunnya tak sesuai harapan,” ucap Laras berbicara lewat telepon.Laras kembali mengawasi pekerja yang mendekorasi. Tak sengaja ia melihat Viona ada di depan pintu. Laras mengeryit heran melihat putrinya datang. Ia pun melangkah mendekati Viona yang tersenyum padanya.“Viona, kau ke mari? Tumben sekali,” sindir Laras.“Aku ingin menemui

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 71. KEMBALIKAN IBUKU

    “Bu, sekarang aku harus bagaimana? Ayah ingin kembali pada kita, tetapi Ayah yang menjadi penyebab semua masalah yang terjadi pada kita.”David menunggu tanggapan dari Bintara, tetapi sepertinya putra tersebut tak berniat untuk menanggapi ucapan panjang lebarnya itu. Maka pria baru baya itu lekas bangkit dari duduknya berniat untuk meninggalkan ruangan.“Kembalikan ibuku,” ucap Bintara membuat langkah David terhenti. David menatap punggung Bintara yang masih pada posisi yang sama.“Bagaimana cara Ayah melakukannya? Jika dengan terungkapnya keberadaan ibumu membuat kami di penjara. Tidak, sepertinya hanya Ayah yang akan berada di balik jeruji besi. Kau tak tahu bagaimana liarnya Laras sampai detik ini. Jika hanya Ayah yang masuk penjara, semua menjadi kacau. Semua perusahaan ayah dan ibumu bangun bisa jadi jatuh ke tangannya. Ayah memang diam selama ini, tapi Ayah tahu Laras diam-diam ingin mengalihkan satu per satu perusahaan menjadi miliknya dan juga anak kami. Saat ini Ayah sedang m

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 70. DERAI AIR MATA DAN PENYESALAN

    Bintara tak menunjukkan tanda-tanda ia akan sadar dari lelapnya. Viona dengan setia menunggu kekasihnya untuk bangun. Viona mendapatkan pesan dari ayahnya yang datang ke polres. Viona merasa janggal ketika membaca pesan tersebut.From : AyahViona, ayah datang ke polres untuk mengetahui hasil penyelidikan. Ayah dengar kecelakaan Bintara murni kecelakaan Tunggal yang tak melibatkan siapapun. Tak ada sabotase pada mobilnya. Dugaan sementara Bintara mengemudi dalam keadaan mengantuk atau mengonsumsi alcohol. Dari rekaman CCTV di sekitar sana, mobil yang dikemudikan Bintara oleng berkali-kali hingga menabrak pembatas jalan. Viona mengembuskan napasnya berat. Ia menoleh pada Bintara yang masih setia menutup matanya. “Bagaimana aku menyakinkan semua orang jikalau aku sangat mengenal kekasihku? Bin orang yang sangat hati-hati dan dewasa. Ia tak pernah mengemudi ketika ia mengantuk. Aku sudah sangat sering berjalan jauh dengan Bintara. Setiap kali ia merasa mengantuk dan lelah, ia pasti mene

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status