Home / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 8. SERANGAN BALIK DARI BINTARA

Share

BAB 8. SERANGAN BALIK DARI BINTARA

Author: Mona Cim
last update Last Updated: 2024-11-23 18:57:06

David dan sang istri cekikikan di ruang kerja pribadinya melihat laman beberapa situs media yang melaporkan tentang komentarnya terhadap Bintara yang memutuskan kontrak kerja. Lalu bermunculan lagi berita Bintara yang kabur lewat pintu belakang perusahaan untuk menghindari awak media.

“Aku bilang juga apa, dia pasti kalang kabut menghadapi rumor ini. Rasakan kamu, Anak nakal! Sudah berani kamu menentang ayahmu sendiri dengan kekayaan yang tak seberapa itu. Beginilah akibatnya telah melawanku.” David tampak puas sekali melihat layar komputernya.

“Mungkin sebentar lagi dia akan menghubungimu dan merengek minta konfirmasi ulang ke pihak media untuk membersihkan namanya. Jangan mau, Mas. Biar saja kasih pelajaran buat dia,” ucap Laras menghasut suaminya. Ia sangat senang jika semakin hari semakin bisa mengendalikan David.

“Tentu, Sayang. Dia sangat keterlaluan memutuskan kontrak kerja yang sukses begitu saja,” sahut David.

Tiba-tiba mata David tertuju pada berita yang baru saja update. Judul yang sangat menarik itu membuat jantung David berdebar seketika Bintara Corp Bantah Rumor Lewat Akun Official perusahaannya ; Tidak ada bahan berbahaya, tapi justru David mengubah bahan penting parfume.

“Apa-apaan ini?” David terkejut, dengan tangan gemetar membuka isi berita tersebut.

Pada berita tersebut tertulis bahwa David mengirim sejumlah bahan parfume yang lebih murah untuk beberapa ribu produk. Produk tersebut David salurkan ke beberapa kota kecil untuk dijual tanpa sepengetahun pihak Bintara Corp. Dengan mengganti bahan yang mahal ke bahan yang murah, sudah jelas David menyalahi kontrak. Kualitas parfume menjadi menurun karena ulahnya. Pada berita tersebut juga ada beberapa beberapa foto yang diambil dari rekaman CCTV ketika David mengunjungi pabrik dan memandu bahan tersebut masuk ke bagian gudang terdalam.

“KURANG AJAR! Berani sekali dia mencemarkan nama baikku!” teriak David berdiri dengan kasar hingga kursinya terdorong ke belakang. Kedua tangannya mengepal kuat, urat-urat kepalanya tercetak sangat jelas.

Laras mengumpati suaminya sambil menatap kesal ke arah David yang membelakanginya. Ia jelas tak suka dengan tindakan ceroboh suaminya yang dari awal memilih ide ini. Ia pikir sungguh bekerja dengan baik, ternyata hasilnya berbalik ke mereka sendiri.

“Lalu bagaimana ini, Mas? Mungkin media akan memenuhi kantor kita hari ini. Aku tak akan mau ke kantor selagi masalah ini masih terus berlanjut,” keluh Laras. Wanita itu langsung keluar dari ruang kerja suaminya yang ada di rumah mereka.

David meremas rambutnya dengan pikiran yang teramat kalut seakan kepalanya ingin pecah. Entah apa yang bisa ia ucapkan pada media sehingga kecaman dari media dan masyarakat tak jatuh padanya.

“Awas aja kamu, Bintara. Kamu akan menangis darah setelah ini karena telah berani melawan ayahmu! Aku harus berhasil menguras hartanya agar dia tak memiliki kekuasaan lagi. Selagi anak itu memiliki kekuasaan, maka aku akan kalah di hadapannya.”

David menelepon Dhani untuk jalan terakhirnya memecahkan masalah ini. “Halo, Dhani. Rundingkan solusi apapun untuk masalah yang telah Bintara ciptakan untukku. Aku ingin solusi itu segera aku terima. Jangan sampai aku dalam masalah besar. Ah, satu lagi, Dhani. Segera kau urus kedatangan kelompok mafia dari Hongkong itu untuk segera bekerja sama dengan kita. Suasana semakin genting, anak itu sepertinya memiliki segudang cara untuk menjatuhkanku ke dasar jurang kebangkrutan. Jadi kita juga harus bertindak cepat.”

Di sisi lain, Bintara menunggu kekasihnya di depan mobil. Bintara sengaja menjemput Viona ke kampusnya langsung agar mereka bisa segera berkencan. Banyak mahasiswi yang menjerit dengan tatap kekaguman pada Bintara ketika mereka melewati pemuda itu. Bagaimana tidak, pemuda tinggi, putih, mapan, dan berkarisma seperti Bintara sedang menunggu salah satu mahasiswi di kampus tersebut, membuat rasa penasaran mereka semakin menjadi-jadi.

“Kira-kira siapa yang ditunggu pria kaya itu?”

“Apa mungkin kekasihnya?”

“Kalau benar, beruntung sekali gadis itu. Dia tampan dan kaya raya.”

“Tampaknya dia adalah CEO perusahaan.”

Bintara yang mendengar celotehan mahasiswi tersebut lantas melepas kacamata hitamnya, lalu menoleh pada mereka dengan sebuah senyuman. Sontak saja mereka semua menjerit kegirangan. Namun, tiba-tiba lengan Bintara dihantam oleh tas berwarna putih milik Viona yang baru saja datang.

“Senang dengan tebar pesonamu, Tuan Bintara yang terhormat?’’ sindir Viona bersedekap.

Bintara menunjukkan cengirannya. “Hanya berbagi keindahan,” ucapnya ringan.

“Entah mata mereka atau kepalamu yang akan aku copot!” dumel Viona masuk ke dalam mobil itu.

“Sayangku sangat mengerikan,” gumam Bintara tertawa kecil sambil mengitari mobilnya dan segera masuk ke dalam mobil.

Viona masih cemberut melihat beberapa mahasiswi yang masih memperhatikan mobil Bintara. Mereka tampak bergosib tentangnya.

“Dasar! Tak bisa melihat yang bening, mereka langsung saja berbinar-binar,” umpat Viona.

“Sudahlah, itu wajar. Terpenting pria tampan dan kaya raya ini adalah milikmu seorang,” ucap Bintara seraya melajukan mobilnya meninggalkan halaman kampus.

“Tetap saja aku tak suka. Lain kali kau ke sini pakai baju biasa saja jangan seperti ini. Kau ingin terlihat seperti CEO muda?” Viona masih saja menunjukkan ketidaksukaannya.

Bintara hanya bisa menyunggingkan senyuman sambil geleng-geleng. “Jika kau menjadi istriku nanti, mungkin kau akan menyuruhku mengenakan baju tidur ke kantor.”

“Baju tidur terlalu seksi untukmu. Aku akan membeli baju di pasar berbahan rendah kualitas. Jadi apabila kau mulai tebar pesona, aku akan menarik bajumu sampai sobek!”

Omelan Viona justru membuat Bintara tertawa keras. Ia merasa wanitanya sangatlah lucu jika sudah cemburu, Viona yang akhirnya melihat tawa lepas Bintara kembali, merasa sangat lega.

“Ke mana kita akan pergi?’’

“Beach?”

“Yes,” sahut Viona tersenyum.

Viona membuka ponselnya untuk mengisi kesunyian mereka. Tak sengaja ia menemukan berita tentang David yang merupakan suami dari ibunya sedang menghadapi rumor yang menegangkan.

“Apa ini? Suami ibuku tersandung rumor penggantian bahan utama parfume yang sedang ramai jadi perbincangan warganet?” gumam Viona sambil membaca sebuah berita yang muncul di akun sosial medianya.

Bintara yang mendengar hal itu, lekas merebut ponsel kekasihnya. Ia mengaktifkan kemudi otomatis pada mobil yang ia kemudikan.

“Bagaimana kalau kita berfoto? Ponselmu harus banyak foto tentangku. Apa ini lebih banyak screenshot resep masakan dan tutorial olahraga?”

Viona tertawa sambil mencubit pinggang Bintara. “Kau sok tahu, Bin. Cepat nyalakan kameranya.”

“Baiknya kau yang menggendalikan kamera ini. Bukankah kau mempunyai angel foto yang bervariasi?” Bintara menyerahkan ponsel itu kembali yang sudah menampilkan kamera ponsel. Ia tak ingin Viona membahas hal itu sekarang. Sebab hal tersebut dapat membuat Viona akan tahu jikalau Bintara lah yang membuat rumor tersebut.

Viona pun mengambil beberapa potret mereka berdua. Gadis itu hanya mengutamakan wajahnya, ketimbang wajah Bintara. Ia beranggapan Bintara akan terlihat tampan dengan angel apapun.

“Viona,” panggil Bintara tiba-tiba.

“Iya? Kenapa, Bin?” tanya Viona menoleh sepenuhnya pada kekasihnya.

“Jika semisalnya aku dan keluargamu berselisih, apakah kau tetap ingin bersamaku?” Pertanyaan itu Bintara utarakan dengan nada yang dalam, menambah keseriusan dari setiap kata demi kata yang ia ucapkan.

Related chapters

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 9. MEMILIH BERPISAH

    “Jika semisalnya aku dan keluargamu berselisih, apakah kau tetap ingin bersamaku?”Awalnya Viona terhenyak mendengar pertanyaan tersebut, tetapi setelahnya ia tersenyum. “Bahkan keluarga kita tak pernah bertemu, Bin. Bagaimana bisa mereka berselisih paham. Kau memikirkan sesuatu yang terlalu jauh,” sahutnya.Bintara menghela napasnya sambil kembali memegang kemudi. Ia tak mengharapkan respon demkian dari kekasihnya. Namun, Bintara juga bingung harus membahas semuanya dari mana. Pada bagian mana ia harus bercerita.Mereka pun sampai di sebuah pantai yang sangat indah dan juga sepi. Hanya ada mereka berdua di sana. Viona langsung berlari riang sambil merentangkan kedua tangannya. Gadis itu menghentikan laju larinya tepat di bibir pantai.“Ah, ini sangat indah dan menyegarkan,” ucap Viona membiarkan angin menerpa wajah cantiknya.“Tapi lebih indah gadis di sampingku,’’ celetuk Bintara yang berdiri di samping Viona.Viona mencibir dengan gerakan bibirnya, lalu menyenggol dengan lengannya.

    Last Updated : 2024-11-24
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 10. TAWA BINTARA DI PANTI ASUHAN

    David berusaha keras untuk memulihkan nama baiknya usai tersandung rumor yang dibuat oleh Bintara. Ia menjelaskan pada awak media jikalau ia sengaja mengganti bahan parfume untuk membantu masyarakat kota kecil agar dapat membeli parfume brand ternama dengan harga yang murah. David juga menyampaikan kata maaf pada Bintara Corp langsung di depan kamera secara live yang dilakukan tepat di depan kantor perusahaan David sendiri.“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pada Pak Bintara karena telah menyebabkan kesalahpahaman soal parfume yang membuat beberapa Masyarakat iritasi. Tim saya sudah meninjaunya, ternyata laporan dari Masyarakat tersebut adalah palsu. Saya juga meminta maaf karena tidak konfirmasi pada pihak Bintara Corp karena tidak memberitahu soal pembuatan parfume untuk masyarakat kecil. Maksud saya itu baik, hanya saja saya kurang memperhatikan soal kontrak. Bahwa saya seharusnya membicarakan hal ini pada kolega bisnis saya yaitu Pak Bintara,” tutur David memasang tampang mani

    Last Updated : 2024-11-26
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 11. KEMBALI MENJADI KEKASIH

    Viona memasuki kantor perusahaan Bintara Corp dengan setelan kuliah. Ia bertanya pada resepsionis di mana ruangan Bintara, tetapi ia malah ditanya apakah memiliki janji atau tidak dengan pimpinan perusahaan tersebut.“Maaf sebelumnya, Nona. Apakah Nona sudah ada janji pada Tuan Bintara sebelumnya?” tanya wanita resepsionis itu.“Dia kekasihku. Aku bisa menjumpainya tanpa membuat janji terlebih dahulu. Katakan dimana ruangannya,” sahut Viona.“Aku akan menghubungi Tuan Bintara terlebih dahulu. Mohon ditunggu sebentar, Nona.”Viona merotasikan matanya karena harus menunggu. Tak ada pilihan lain, ia biarkan saja wanita itu menghubungi Bintara. Namun, tampaknya Bintara tak memberikan izin pada wanita itu membuat Viona menatap dengan lamat raut tak menyenangkan resepsionis.“Apa katanya?” tanya Viona.“Maaf, Nona. Kata Tuan Bintara dia tak memiliki kekasih, jadi Nona ini ….”“Omong kosong apa yang dia katakan! Cepat hubungi dia lagi dan aku akan berbicara kali ini” desak Viona.Meski ragu,

    Last Updated : 2024-11-27
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 12. AKSI BINTARA MELUMPUHKAN MUSUH

    Viona melangkahkan kakinya masuk ke dalam kediaman ibu kandungnya. Saat itu David dan Laras tengah melakukan makan malam bersama dengan anak mereka, Sonny. Viona datang tak memberi kabar, membuat Laras terkejut melihat kedatangannya.“Halo, Selamat Malam,” sapa Viona.“Viona, kau datang? Kenapa tak mengabari Ibu?” tanya Laras langsung bangkit dari duduknya.“Ini mendadak. Aku takut sendiri di rumah,” sahut Viona.“Takut sendiri?” tanya Laras bingung. “Ah, sebaiknya kau ikut makan bersama kami dan jelaskan sambil makan, ya,” ucap Laras menarik sebuah bangku di samping Sonny.“Dia anak perempuanmu, Laras?” tanya David.“Iya, Mas. Aku belum memperkenalkan kalian. Viona, beri salam pada ayah tirimu,” titah Laras.Viona membungkuk sambil tersenyum. “Salam kenal, Paman. Perkenalkan aku Viona berusia 21 tahun,” ucapnya singkat.“Salam kenal, aku David. Panggil saja Ayah atau daddy. Kau juga anakku sekarang. Ayo duduk, makan bersama kami!” ucap David tersenyum senang.“Terima kasih, Ayah,” uc

    Last Updated : 2024-11-28
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 13. MENGGALI INFORMASI PERTAMA

    Viona menghampiri ibunya yang sedang menikmati salat buah di ruang tengah. Ia akan melancarkan aksinya untuk mengorek informasi tentang ibunya Bintara. Sebelumnya, Viona sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan ia ajukan kepada ibunya tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.“Halo, Bu,” sapa Viona duduk tak jauh dari ibunya.“Halo. Kau tak kuliah hari ini?”“Aku hanya ada kelas sore. Pagi ini aku akan bersantai di rumah. Ibu tak ke kantor?”“Tidak untuk sementara waktu. Ibu harus memastikan kasus David clear, baru Ibu berani menunjukkan wajah di sana. Ibu tak ingin terlibat apapun tentang masalah dia,” sahut Laras.“Oh, soal parfume itu? Aku kemarin sempat membaca beritanya. Katanya ayah David bermasalah dengan Bintara Corp, bukan begitu?’“Yeah, begitulah. Tapi dia salah perhitungan sehingga terjebak dalam jebakan yang dia buat sendiri. Dia memang selalu gegabah, kadang ibu juga masuk ke dalam jebakan itu karena dia,” keluh Laras tampak tak suka.Viona semakin mendekatkan d

    Last Updated : 2024-11-29
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 14. RENCANA BARU BINTARA

    Bintara memasuki sebuah hotel tempat di mana penandatanganan kontrak kerja sama bisnis dilakukan. Ia sengaja datang di akhir waktu agar ketika kontrak berhasil ditandatangani, ia muncul pada saat itu. Tepat sekali, usai membereskan semua berkas kontrak kerja sama, Bintara menyapa mereka.“Maaf terlambat, apa semuanya sudah selesai ditandatangani?” ucap Bintara membuat kolega bisnisnya terkejut melihatnya.“K-kau … apa yang kau lakukan di sini?” tanya kolega bisnis Bintara yang tak lain adalah Laras.Bintara menyunggingkan senyuman. “Tentu saja aku adalah CEO brand pakaian Jews. Maaf Bu Laras, sebelumnya aku menyuruh kepercayaanku untuk mewakilkan kerja sama ini karena bisnisku sangat banyak dan menyibukkan,” ucapnya terkesan angkuh.“Kurang ajar kau! Aku akan membatalkan kontrak kerja ini!” ketus Laras marah besar. Ia membuka berkas kembali dengan perasaan yang teramat membara, sedangkan Bintara tertawa tanpa suara.“Jangan lupa bayar pembatalannya, Bu Laras,” ucap Bintara mengingatka

    Last Updated : 2024-11-30
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 15. KETERANGAN FARAH SOAL LARAS

    Bintara tersenyum pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Wanita itu adalah Farah, ibu dari Geno. Saat ini Bintara berada di rumah temannya tersebut dengan maksud menyapa ibu temannya apakah masih mengenalnya atau tidak. Sudah bertahun-tahun berlalu, pasti wanita itu sudah tak mengenalinya.“Bu, apa Ibu kenal dengan temanku yang satu ini? Dulu sewaktu SMP dia pernah berkunjung ke rumah kita sebanyak dua kali. Ibu bahkan tampak menyukainya dulu,” tanya Geno yang duduk di samping Bintara.Farah memperhatikan wajah Bintara yang ada di hadapannya dengan saksama. Sementara Bintara yang ditatapan hanya tersenyum dan sesekali menunduk malu. Farah sungguh berusaha mengenali wajahnya.“Apa kau dulu mempunyai gangguan pendengaran?”Tanpa diduga Farah bertanya demikian yang menandakan ia mengingat sosok Bintara. Hal tersebut membuat Geno dan Bintara sambil bertukar pandang dengan tatapan takjub.“Ibu mengingatnya?” tanya Geno.“Ya, Ibu mengingat senyumnya. Walau dia banyak ber

    Last Updated : 2024-12-01
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 16. MEMASUKI KAMAR RUSMINI

    Viona keluar kamarnya. Rumah sudah sangat sepi. David dan Laras sudah berangkat bekerja sejak pagi. Sonny juga sudah diantar ke sekolahnya yang baru. Viona dapat melancarkan akinya untuk mencari informasi tentang ibunya Bintara di kamar dekat tangga. Walau tak ada anggota keluarga di rumah, Viona tetap waspada jikalau pembantu di rumahnya melihat aksinya.Akhirnya Viona dapat menyelinap masuk ke dalam kamar itu. Untungnya Viona telah berhasil mengamankan kunci kamar itu. Ia mendapatkannya ketika bertanya dimana letak kunci kamar tamu. Ibunya menunjukkan sendiri di mana letak-letak kunci rumah tersebut, yakni di dalam laci lemari.“Apa yang bisa aku dapatkan di kamar ini?” gumam Viona menelisik sekitar kamar itu. Kamar tersebut terlihat masih sangat rapi, walau beberapa barang terlihat berdebu.Viona membuka satu per satu laci nakas untuk memeriksa barang-barang yang mungkin dapat ia serahkan pada Bintara. Namun, ia tak dapat menemukan barang berharga apapun.Viona beralih ke lemari. A

    Last Updated : 2024-12-02

Latest chapter

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 108. CINCIN PERMATA [ENDING]

    Bintara dan Viona melanjutkan makan malam mereka yang tertunda, membiarkan Rusmini dan David entah langsung pulang atau mengunjungi tempat lain. Setelah sekian lama Viona sudah tak melihat wajah bahagia yang polos kekasihnya. Terakhir ia lihat ketika zaman sekolah SMA dulu.“Kau ingat hari pertama kali kita menjadi sepasang kekasih? Aku yang menyatakan cinta lebih dulu,” sindir Viona tersenyum geli.Tentu saja Bintara merasa terlukai harga dirinya. Ia menatap malas Viona yang sedang menertawakannya. “Itu karena aku sadar diri. Dulu aku tak setampan ini dan memiliki banyak kekurangan. Aku tuli dan penyakitan. Aku juga bukan anak yang diharapkan oleh ayahku. Jadi kepercayaan diriku lenyap karena itu. Aku sungguh tak menduga bagaimana bisa kau menyukaiku yang dulu? Jika aku yang dulu adalah aku yang sekarang, sangat wajar kau menyukai pria tampan, hebat, dan mapan ini,” tutur Bintara yang awalnya merendahkan diri berakhir membanggakan diri. Viona berdecih mendengarnya.“Itu karena kau or

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 107. MAUKAH KAU?

    Bintara berdesis saking gemasnya dengan kelakuan Viona yang ternyata hadir ke kampus. Siang ini Bintara menjemput kekasihnya itu sekalian meminta penjelasan mengapa kekasihnya itu tak mendengarkan saran darinya.“Halo, Sayang aku!” Viona langsung memeluk Bintara yang tak membalas pelukannya.“Mengapa kau tak menurutiku?” Pertanyaan dingin dari Bintara membuat Viona melepaskan pelukan itu dengan tampang cemberut.“Hari ini ada test penting. Aku harus hadir ke kampus, Bin. Lagipula aku sudah tak apa. Kau jangan terlalu khawatir seperti ini. Yang harus kau khawatirkan adalah keadaan perutku, aku sangat lapar,” ucap Viona sedikit merengek.“Merengek memang andalanmu,” sahut Bintara berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Ia tetap membukakan pintu untuk Viona walau tak menunggu gadis itu masuk langsung berjalan ke arah pintu mobil bagian kemudi.Bintara menjelankan mobil meninggalkan kampus Viona. Tujuan mereka adalah sebuah restaurant ala Korea yang tak jauh dari kampus Viona. Bintara memes

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 106. PERMINTAAN BINTARA

    Rusmini telah pulang ke rumahnya, begitu pun dengan David. Sore ini Viona sudah diperbolehkan pulang, hanya saja ia menunggu infus habis. Bintara dengan setiap menungguinya.“Vi, apa menurutmu baiknya Ibu kembali pada ayah? Mendengar ayah akan pergi ke Paris dan memutuskan untuk menyendiri, rasanya aku juga merasakan kesepian yang ayahku rasakan. Ketulusan ayah juga tampak ketika ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah bercerai dengan ibumu,” lontar Bintara sembari mengupas buah apel.“Kalau menurutku … lebih baik persatukan mereka lagi, Bin. Walau aku tak begitu dekat dengan ibumu, tapi entah mengapa aku bisa melihat bahwa ibumu masih menyimpan perasaaan pada ayahmu. Hanya saja ibumu mempertimbangkan banyak hal hingga tak ingin menuruti kemauan hatinya. Salah satunya juga trauma yang ibumu miliki, Bin. Ibumu pasti takut jikalau ayahmu kembali seperti yang dulu dan menyakiti kalian lagi. Maka jalan satu-satunya yang bisa kau ambil adalah menyakinkan ibumu bahwa pemikiran buruk

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 105. SINDIRAN SOAL PERNIKAHAN

    Laras tertangkap saat mencoba melarikan diri ke luar kota bersama dengan anak buahnya. Berita tentang penangkapan itupun masuk berita pada pagi hari ini. Viona dan Bintara menatap layar televisi di rumah sakit. Tampak Laras dengan tampilan berantakan diborgol polisi. Tatapan wanita itu sangat kosong dan tubuhnya sangat lesu. Viona sudah mengetahui hal itu sejak ia bersama dengan ibunya di mobil.“Ibu pasti sangat tertekan hingga mentalnya terguncang. Ibu sangat mengerikan ketika membentakku di mobil waktu itu. Sorot matanya tak wajar, antara takut dan juga marah yang membumbung tinggi.” ungkap Viona.Bintara mengusap pundak kekasihnya dengan lembut dan memeluknya dari samping. “Mungkin kau sedih melihat ibuku seperti itu, Sayang. Tapi itulah yang terbaik untuk ibumu. Tak ada yang bisa mengendalikan ibumu selama ini. Dia terus saja membuat rencana-rencana jahat yang merugikan keluargaku, aku, dan juga dirimu. Aku tak ingin menyaksikan dan merasakan kesakitan keluargaku lagi karena dia,

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 104. MENGANCAM NYAWA

    Viona tak tahu kemana ia akan dibawa, tetapi ibunya terlihat sangat tenang. Walau bersama sang Ibu, tetapi Viona merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Apakah ini normal? Mengapa ia justru merasa tak akan ketika bersama dengan ibunya sendiri? Viona menoleh ke belakang, tampak sebuah mobil mengikuti mereka. Bukan mobil Bintara, tetapi mobil anak buahnya.“Bu, sepertinya kita diikuti,” ucap Viona.“Tenang, Viona. Anak buah ibu adalah mantan pembalap dulunya. Dia lihai untuk menghindari kejaran itu. Kau tenang saja, mereka tak akan menemukan kita setelah ini,” sahut Laras tersenyum penuh arti.“Memangnya kita akan ke mana, Bu?”“Tentu saja ke tempat yang tenang dan tak ada siapapun yang dapat menemukan kita,” sahut Laras.“Mengapa tak ke kantor polisi saja? Mereka tak akan macam-macam kalau kita ke kantor polisi, Bu,” ucap Viona memberi saran.“Diam kau, Viona! Jangan sekali-sekali kau sebut nama tempat itu! Ibu tak ingin mendengar tempat terkutuk itu!” Hardik Laras dengan tatapan tajam

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 103. HASUTAN LARAS

    Usai membayar ganti rugi, Laras pun dibebaskan oleh polisi. Ia keluar dari kantor polisi dengan keadaan yang berantakan. Tatapannya kosong, eyeliner-nya luntur, dan rambutnya berantakan. Laras tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Sesaat dirinya seperti tak memikirkan apa-apa, lalu tiba-tiba ia teringat kembali dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana bahagianya ia berselfi dengan David, kedatangan Hendrik yang tiba-tiba merusak suasana, dan hadirnya Bintara yang menjadi akhir dari hubungan dengan suaminya.“Semua ini gara-gara Bintara! Dia pasti telah menyusun rencana ini untuk menghancurkan hidupku! Cih, baiklah. Lihat bagaimana aku bisa menghancurkan hidupmu Bintara! Lihat! Aku bahkan tak peduli meski harus mengorbankan putri Marvin itu!”Laras memesan taksi. Ia menunggu di pinggir jalan dengan berbagai rencana yang saling berlalu lalang di kepalanya. Berbagai kemungkinan buruk pun terbayang-bayang. Apa yang akan dilakukan David setelah ini? Menceraikannya atau

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 102. SEMPURNA

    “Apa benar semua itu, Laras?” David bertanya dengan nada dingin.Laras langsung bersujud di hadapan David sambil menangis tersedu untuk meminta ampun.“Mas, maafin aku. Aku nggak bermaksud membohongimu. Aku awalnya tak tahu jikalau Sonny adalah anak dari Hendrik. Aku pikir memang anak kita karena kita juga melakukan hubungan suami istri, bukan?”“Tapi kau tak bicara apapun setelah mengetahui Sonny bukan anakku! Kau menipuku hingga hari ini, Laras! Bahkan kau menikahiku karena orang tuamu memiliki dendam terhadap keluargaku? Pantas saja kau selalu memaksaku untuk mengalihkan kepemilikan perusahaan atas namamu dan juga Sonny. Begitu aku bangkrut, kau akan pergi dan bahagia dengan pria itu!” bentak David dengan tatapan berapi-api.Laras semakin menangis sambil menangkup kedua tangannya di hadapan wajah. Ia memohon pada David dengan sejadi-jadinya bahwa ia sangat menyesali perbuatannya. “Aku mohon maafkan aku, Mas. Kali ini saja maafkan aku. Aku memang awalnya menuruti permintaan orang tu

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 101. KEJUTAN UNTUK LARAS

    Laras berdandan dengan sangat cantik malam ini. Ia menggenakan gaun hitam selutut yang ketat dan lipstick yang tebal merah merona. Belum lagi highheel yang ia pakai membuatnya merasa bak modal di depan cermin ketika mematut dirinya sendiri. Laras sangat bangga dengan penampilannya malam ini. Hari ini adalah hari ulang tahunnya, Laras merasa jikalau David pasti sudah menyiapkan kejuatan ulangtahun untuknya, membayangkan saja sudah membuat Laras kegirangan bukan main.David sudah menunggu di dalam mobil. Ia menoleh ke arah pintu, Laras dan Sonny belum kunjung keluar juga. David memutuskan untuk menelepon Bintara untuk memastikan rencana mereka hari ini seperti apa.“Halo, Yah?’’“Halo, Bintara. Jadi gimana, Ayah dan Laras beserta Sonny akan segera berangkat ke restaurant itu. Kapan kalian akan datang? Takutnya setelah selesai makan, kalian baru datang. Timingnya nanti tidak tepat, Nak. Apa perlu Ayah kasih kode nanti lewat pesan?”“Tidak perlu, Yah. Kami sudah stand by di parkiran resta

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 100. MEMBUAT MUSUH MULAI GOYAH

    Rusmini datang bersamaan dengan Laras yang datang ke kantor. Laras mencoba tak peduli dengan wanita yang ia anggap musuh berat tersebut. Begitu pula dengan Rusmini yang memilih acuh tak acuh dengan raut wajah yang sangat tenang. Begitu mereka memasuki kantor, setiap karyawan yang mereka lewati lebih memilih menyapa Rusmini. Jika dibandingkan 7:3 yang menyapa mereka. Tentunya banyak yang menyapa Rusmini. Hal itu membuat hati Laras terasa terbakar. Mereka memasuki lift yang sama. Laras sengaja melakukanya karena ada sesuatu yang ingin ia ucapkan pada Rusmini.“Kemarin suamiku mengajak aku dan putraku makan bersama di hari ulang tahunku. Lega rasanya mendengar dia masih memperhatikanku. Aku pikir dia kepincut dengan janda rendahan di sekitarnya,” ucap Laras dengan nada menyindir.Rusmini tersenyum tenang mendengarnya. “Syukurlah dia tak kepincut janda di luar sana. Jadi ketika dia ingin kembali padaku, aku tak ragu untuk menerimanya.”Laras menatap nyalang Rusmini di sampingnya. “Kau tak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status