Beranda / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 15. KETERANGAN FARAH SOAL LARAS

Share

BAB 15. KETERANGAN FARAH SOAL LARAS

Penulis: Mona Cim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 20:25:02

Bintara tersenyum pada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Wanita itu adalah Farah, ibu dari Geno. Saat ini Bintara berada di rumah temannya tersebut dengan maksud menyapa ibu temannya apakah masih mengenalnya atau tidak. Sudah bertahun-tahun berlalu, pasti wanita itu sudah tak mengenalinya.

“Bu, apa Ibu kenal dengan temanku yang satu ini? Dulu sewaktu SMP dia pernah berkunjung ke rumah kita sebanyak dua kali. Ibu bahkan tampak menyukainya dulu,” tanya Geno yang duduk di samping Bintara.

Farah memperhatikan wajah Bintara yang ada di hadapannya dengan saksama. Sementara Bintara yang ditatapan hanya tersenyum dan sesekali menunduk malu. Farah sungguh berusaha mengenali wajahnya.

“Apa kau dulu mempunyai gangguan pendengaran?”

Tanpa diduga Farah bertanya demikian yang menandakan ia mengingat sosok Bintara. Hal tersebut membuat Geno dan Bintara sambil bertukar pandang dengan tatapan takjub.

“Ibu mengingatnya?” tanya Geno.

“Ya, Ibu mengingat senyumnya. Walau dia banyak ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 16. MEMASUKI KAMAR RUSMINI

    Viona keluar kamarnya. Rumah sudah sangat sepi. David dan Laras sudah berangkat bekerja sejak pagi. Sonny juga sudah diantar ke sekolahnya yang baru. Viona dapat melancarkan akinya untuk mencari informasi tentang ibunya Bintara di kamar dekat tangga. Walau tak ada anggota keluarga di rumah, Viona tetap waspada jikalau pembantu di rumahnya melihat aksinya.Akhirnya Viona dapat menyelinap masuk ke dalam kamar itu. Untungnya Viona telah berhasil mengamankan kunci kamar itu. Ia mendapatkannya ketika bertanya dimana letak kunci kamar tamu. Ibunya menunjukkan sendiri di mana letak-letak kunci rumah tersebut, yakni di dalam laci lemari.“Apa yang bisa aku dapatkan di kamar ini?” gumam Viona menelisik sekitar kamar itu. Kamar tersebut terlihat masih sangat rapi, walau beberapa barang terlihat berdebu.Viona membuka satu per satu laci nakas untuk memeriksa barang-barang yang mungkin dapat ia serahkan pada Bintara. Namun, ia tak dapat menemukan barang berharga apapun.Viona beralih ke lemari. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 17. SAKIT HATI

    Dua buah toko yang mereka kunjungi ternyata tak memasang CCTV. Ada juga yang memasang CCTV, hanya saja tidak dengan tiga tahun yang lalu. Hingga mereka menyinggahi toko boneka dekat persimpangan jalan. Ternyata toko boneka itu sudah berdiri sejak lima tahun lalu dan memiliki CCTV.“Aku akan bayar berapapun yang kau mau. Cepat tunjukkan rekaman CCTV yang aku pinta,” ucap Bintara.Pria perawakan berisi itu pun mengangguk. Ia membawa laptopnya ke hadapan Bintara. Lalu mulai memutar rekaman yang Bintara pinta. Tak mudah untuk mendapatkan petunjuk, mobil hitam yang menjadi incaran Bintara tak juga muncul. Apalagi sudah memasuki jalan raya, ada banyak sekali mobil hitam yang lewat dan mereka harus memeriksa satu per satu.Beberapa kali menjeda Video akhirnya Bintara menemukan mobil yang dimaksud. Mobil itu tampak belok ke arah kiri lampu merah. Bintara memotret arah belok mobil itu dan menghentikan pemutaran videonya.“Kurasa sudah cukup. Terima kasih atas bantuanmu,” ucap Bintara beranjak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 18. SURAT DARI VIONA

    Bintara menuju rumah sakit untuk bertanya soal penyakit yang ibunya derita. Bintara juga menanyakan obat yang ia temukan di dalam tas ibunya. Dokter pun menjelaskan dengan detail apa dan mengapa penyakit tersebut bisa muncul.“Sepertinya ibumu menggunakan obat yang bersifat Hepatotoksik secara rutin yang mengakibatkan kerusakan pada hati. Penderita Hepatitis sama sekali tak boleh mengonsumsi Hepatotoksik sebab akan membuat penyakitnya semakin parah. Sejatinya obat itu menyembuhkan, ketika bisa mematikan jika menggunakan tak sesuai resep dan tidak sesuai kegunaan obat tersebut,” jelas sang dokter.Bintara memejamkan matanya sambil mengurut pelipisnya. Dugaannya tak salah, di balik semua ini pasti ada ulah jahil tangan Laras. Ia kembali mengingat kejadian dulu dimana ia memergoki Laras mencampurkan sesuatu pada botol madu ibunya di dalam kulkas. Rusmini sangat menyukai air madu, sehingga ia meminumnya rutin setiap pagi hari.“Apa penyakit tersebut bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 18. APAKAH GANDENGAN BARU?

    Viona menghabiskan waktu seharian dengan menangis usai mengirimi Bintara surat. Laras sudah beberapa kali mengtuk pintu kamarnya, tetapi Viona hanya menyahuti bahwa ia akan keluar ketika ia lapar. Tak ada yang bisa dikatakan lagi, Laras akhirnya kembali turun dan bergabung ke meja makan. David dan Sonny belum juga memulai makan malam karena menunggu kelengkapan anggota keluarga.“Kita mulai makan sekarang. Dia tak akan makan sebelum lapar. Tampaknya anak itu sedang patah hati. Dia terus saja mengurung diri. Anak zaman sekarang ada-ada saja tingkah,” lontar Laras seraya duduk di kursinya.“Oh, aku baru tahu dia sudah memiliki kekasih. Apa sekarang telah putus?’’“Entahlah. Sepertinya mereka sudah putus atau tidak berkelahi. Selama ini aku tak begitu dekat dengannya, jadi aku kurang tahu soal itu.”David tiba-tiba terpikir sesuatu yang menarik. “Bagaimana kalau aku kenalkan Viona dengan anak rekan kerjaku? Dia pengusaha kaya raya di Jerman dan juga Amerika. Perusahaannya pun sudah memil

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 20. TERTANGKAP BASAH

    Viona datang ke kantor perusahaan Bintara dengan wajah yang teramat ragu. Ia ingin meminta maaf pada Bintara, meski nyalinya untuk itu kadang naik turun. Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Viona diizinkan untuk ke ruangan Bintara.Di ruangannya, Bintara tersenyum setelah mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Viona ingin menemuinya. Tebakannya tak akan pernah salah, Viona pasti dengan cepat mengubah keputusannya. Gadis itu tak akan betah tanpanya walau hanya sehari saja.Pintu ruangan diketuk, lalu dibuka oleh seseorang yang sangat Bintara tunggu. Tampak Viona dengan canggung berjalan ke arahnya, hingga akhirnya duduk di kursi depan meja Bintara. Tak ada reaksi apapun dari Bintara, pria itu tetap fokus memeriksa berkas di hadapannya. Membolak-balik kertas dan akhirnya memberikan tandatangannya. Viona pikir sampai di situ saja, Bintara malah mengambil berkas lain dan mulai membacanya membuat Viona berdecak kesal.“Kau sengaja mengabaikanku?’’Barulah Bintara m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 21. GOMBALAN VIONA MEMBUAT TUAN CEO TERSIPU

    Viona datang ke kantor perusahaan Bintara dengan wajah yang teramat ragu. Ia ingin meminta maaf pada Bintara, meski nyalinya untuk itu kadang naik turun. Setelah bertanya pada resepsionis, akhirnya Viona diizinkan untuk ke ruangan Bintara.Di ruangannya, Bintara tersenyum setelah mendapat telepon dari resepsionis yang mengatakan bahwa Viona ingin menemuinya. Tebakannya tak akan pernah salah, Viona pasti dengan cepat mengubah keputusannya. Gadis itu tak akan betah tanpanya walau hanya sehari saja.Pintu ruangan diketuk, lalu dibuka oleh seseorang yang sangat Bintara tunggu. Tampak Viona dengan canggung berjalan ke arahnya, hingga akhirnya duduk di kursi depan meja Bintara. Tak ada reaksi apapun dari Bintara, pria itu tetap fokus memeriksa berkas di hadapannya. Membolak-balik kertas dan akhirnya memberikan tandatangannya. Viona pikir sampai di situ saja, Bintara malah mengambil berkas lain dan mulai membacanya membuat Viona berdecak kesal.“Kau sengaja mengabaikanku?’’Barulah Bintara m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 22. ANCAMAN MENAKUTKAN LARAS

    Viona memasuki rumahnya dengan langkah gugup. Ia sudah sepakat pada Bintara bahwa ia akan bersikap bodoh pada Laras. Seolah-olah ia tak tahu bahwa ia memergoki mobil David di sekitar kafe yang baru buka itu.Saat melewati ruang tengah, Viona mengulas senyuman dan berjalan dengan ringan ke arah Laras yang sedang menonton televisi.“Halo, Bu. Tumben sekali sudah ada di rumah. Ibu tak pergi bekerja?” sapa Viona seraya duduk di sofa.Laras menunjukkan senyum penuh arti. “Ibu tadi sedang tak enak badan. Tapi sekarang sudah nyaman kembali. Kau tampak bahagia hari ini? Padahal sebelumnya kau sangat murung bagai diputus cinta.”“Sebab aku sudah balikan dengan kekasihku,” sahut Viona ceria.“Siapa kekasihmu? Omong-omong … kau harusnya mengenalkannya pada ibu, Viona. Ibu bahkan tak tahu kau memiliki seorang kekasih.”Viona memasang raut wajah gugup di depan ibunya. Ia sengaja melakukan itu agar ibunya merasa ia sungguh tak tahu apa-apa. “Kekasihku sangat sibuk, Bu. Dia adalah pembisnis sukses.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 23. PAVILIUN BUNG TERATAI : AKU TAKUT, BIN

    Bintara membukakan mobil untuk kekasihnya. Viona turun dari mobil dengan tatapan terperagah pada sekitar. Bagaimana tidak, mereka sekarang berada di pavilun bunga teratai milik Bintara. Seluruh danau dihiasi bunga teratai berwarna putih dan ungu. Di tengah-tengah danau ada sebuah pavilun yang dihubungkan oleh jembatan kayu yang datar. Tempat keduanya berpijak sekarang adalah halaman luas layaknya lapangan bola.“Bin, ini sungguh milikmu? Ini sangat indah. Mengapa kau baru mengajakku ke sini sekarang?”Bintara tertawa kecil. ”Saking banyaknya aku memiliki wilayah pribadi, aku bahkan melupakan tempat ini.”“Sombong sekali Tuan Bintara ini,” cibir Viona.“Jika fakta, maka tak apa,” balasnya.Viona menggandeng Bintara sambil menunjuk ke arah paviliun itu. “Bin, aku ingin ke sana! Ayo mengambil banyak foto bersama,” ucapnya tersenyum lebar.“Hanya kau yang akan berfoto nanti,” sahut Bintara sembari berjalan ke arah jembatan bersama Viona.“Itu karena kau tak pandai bergaya. Hidupmu pasti t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 78. NYANYIAN UNTUK KEKASIH

    Viona sepanjang pelajaran di kampusnya tak kunjung fokus. Ia terus memikirkan Mira yang kini berusaha mendekati Bintara. Mendengar ceritanya saja sudah membuat Viona geram, apalagi langsung berhadapan dengan wanita itu.Usai kelas berakhir, Viona langsung bergegas menuju parkiran mobil. Viona bahkan menoleh ajakan temannya untuk jalan-jalan bersama. Bintara lebih penting, Ia ingin langsung mendatangi kantor Bintara. Kalau-kalau wanita bernama Mira itu mendatangi kekasihnya."Jangan sampai aku keduluan wanita itu. Lihat saja apa yang akan aku lakukan jikalau dia sungguh ada di kantor Bintara. Aku akan menjambak rambutnya hingga rontok dan menyeretnya keluar dari kantor Bintara," dumel Viona geram sendiri.Di sisi lain, Bintara sedang berbicara dengan Erdo di kantornya. Mereka duduk di sofa untuk membahas berita yang Erdo bawa."Jadi kau menemukan dukun yang bekerja sama dengan Laras?" tanya Bintara."Benar, Tuan. Nama dukun itu adalah Nyai Saruha. Kediamannya ada di sebuah desa terpenc

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 77. VIONA MERAJUK

    Bintara terkejut melihat Viona yang sudah ada di dalam mansionnya. Kekasihnya itu duduk di sofa dengan tangan bersedekap dan raut wajah yang datar. Bintara merasakan hawa yang tak enak, perlahan ia mendekati Viona dan duduk di samping, tetapi Viona lekas berpindah ke samping tanpa melepaskan lipatan tangannya di depan dada.“Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan?” Bintara bertanya dengan raut wajah yang polos. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada Viona, mengapa kekasihnya itu terlihat marah sekali padanya?Viona menoleh pada Bintara dengan raut wajah sebal. “Kau tak tahu apa kesalahanmu, Bin? Pikirkanlah lagi apa salahmu. Aku ingin kau peka tanpa harus aku yang menyebutkannya. Menyebalkan!” Viona memunggungi Bintara yang terheran-heran dengan sikap Viona.“Apa yang aku lakukan?” gumam Bintara sambil mengingat-ingat kalau-kalau ia melupakan sesuatu. “Anniversary kita masih enam bulan lagi. Ulang tahunmu juga pada bulan yang sama. Apa yang aku lewatkan? Aku aku ada janj

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 76. WANITA PEMAKSA

    Bintara telah tiba di mansion beberapa menit yang lalu. Viona sudah pulang ke rumahnya untuk beristirahat. Saat ini Bintara berdiri di balkon sambil memikirkan soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Helaan napasnya terdengar lelah, matanya menatap ke arah langit.“Apa aku boleh mengeluh sekarang? Rasanya semuanya terasa begitu memuakkan dari hari ke hari. Laras begitu kejam padaku hingga melakukan apa saja yang ingin lakukan. Aku takut jikalau suatu saat menyalahgunakan kekuatan yang aku miliki,” monolog Bintara.“Jika hanya tentangku, aku tak akan sepusing ini memikirkannya. Aku khawatir Laras mengusik orang-orang yang aku sayangi dengan ilmu hitam itu. Aku tak akan bisa berkutik jika itu terjadi. Maka aku harus segera mencegah perbuatan licik wanita itu.”Dari arah belakang datang Erdo yang berdiri tak jauh dari Bintara. “Tuan memanggilku?’’Bintara menoleh ke arah belakang. Mendapati Erdo yang siap mendapatkan perintah darinya. “Kau selidiki soal Laras yang memiliki ilmu hitam. Ke du

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 75. TERSENYUMLAH

    Viona menelisik Bintara yang tak kunjung menampakkan diri. Tak lama Bintara muncul dari arah dalam rumah. Viona langsung menghampiri Bintara yang berjalan dengan pelan ke arahnya.“Bin, bagaimana? Kau menemukan ruangan itu?”“Bawa aku keluar dulu, Viona. Aku akan jelaskan nanti di jalan. Kita harus pergi sebelum ibumu mencariku kembali,” ucap Bintara.“Baiklah aku kita keluar,” sahut Viona menuntun Bintara menuju pintu utama,Viona membukakan pintu mobil untuk Bintara. Viona yang mengemudi kali ini, sebab Bintara masih belum terlalu sehat. Walau tubuhnya membaik dengan cepat, tapi bohong jikalau Bintara tidak merasa lemah. Usai membantu Bintara memasang sabuk pengaman, Viona langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah David.Di perjalanan, Bintara masih tak memulai obrolan. Viona sejujurnya ingin menunggu pria itu untuk bercerita lebih dulu. Namun, tampaknya Bintara akan diam saja jika ia tak segera menanyakannya.“Bin, kau tak ingin bercerita padaku apa yang kau temukan? Kau men

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 74. RUANG BAWAH TANAH

    Acara ulang tahun Sonny telah tiba. Ada banyak sekali tamu undangan yang datang. Seketika rumah David dipenuhi oleh kerabat dan temannya bersama anak-anak mereka. Cukup berlebihan hanya untuk pesta anak berumur sebelas tahun. Acara tersebut sangat meriah seperti acara pernikahan yang meriah. Laras dan David berdiri di teras untuk menyambut para tamu undangan. Wajah Laras sungguh sangat berseri-seri hingga kedatangan sepasang kekasih membuat senyuman Laras luntur seketika.Bintara berdiri di hadapan Laras yang menatapnya tajam. Bintara menyunggingkan senyuman manis yang justru mengejek bagi Laras.“Mau apa kau ke sini?” Laras bertanya dengan nada dingin.“Manis sekali ucapan untuk tamu special sepertiku. Harusnya kau sangat tersanjung korban kecelakaan sepertiku masih menyempatkan diri untuk datang. Beruntungnya kakiku tak mengalami masalah yang serius. Aku masih kuat berjalan untuk masuk ke rumah ibuku dan duduk di kursi yang telah disediakan, kekasihku yang baik hati akan mengambilka

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 73. AYAH MINTA MAAF

    “Aku sudah bertanya pada Laras soal keterlibatannya dengan kecelakaan Bintara. Tapi aku tak bisa memastikan apapun karena dia memang pandai menutupi sesuatu. Ibumu tentu saja membela dirinya ketika disalahkan. Jadi sulit memprediksi apakah memang benar dia tidak terlibat atau memang terlibat tetapi pandai menutupinya,” tutur David atas pertanyaan Viona mengenai keterlibatan Laras pada kecelakaan Bintara.Di perjalanan menuju rumah sakit tempat Bintara dirawat, Viona dan David saling bicara. Berawal dari Viona yang bertanya soal keanehan yang Laras lakukan selama beberapa hari ini. David pun menyuarakan fakta yang membuat Viona mendapatkan keyakinan lebih terhadap dugaannya.“Apa Om melihat gelagat berbeda dari ibu belakangan ini? Atau ibu sering menghilang dan datang dari ruangan tertentu untuk melakukan sesuatu?” Viona kembali melayangkan pertanyaan.David berpikir untuk beberapa saat, mencoba mengingat hal janggal apa yang ia dapatkan dari tindakan Laras. Hingga akhirnya matanya sed

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 72. PERDEBATAN

    Laras sedang mengarahkan para pekerja yang sedang mendekor rumahnya untuk acara ulang tahun Sonny. Hiasan rumah itu bernuansa biru dan kuning. Ada banyak sekali balon berwarna biru yang memenuhi dinding. Lalu di tengahnya ada tulisan nama Sonny dengan balon warna kuning. Besok adalah hari ulang tahun Sonny yang ke sebelas. Laras tak ingin ada yang kurang dari persiapan acara itu.“Bonita, bagaimana kue yang aku pesan kemarin? Jangan lupa untuk membawanya besok pagi karena acaranya mulai jam sembilan pagi. Aku tak terima kendala apapun, pastikan kau membuat kue Cadangan apabila kue pertama gagal dibawa ke sini. Aku tak mau putraku kecewa karena kue ulangtahunnya tak sesuai harapan,” ucap Laras berbicara lewat telepon.Laras kembali mengawasi pekerja yang mendekorasi. Tak sengaja ia melihat Viona ada di depan pintu. Laras mengeryit heran melihat putrinya datang. Ia pun melangkah mendekati Viona yang tersenyum padanya.“Viona, kau ke mari? Tumben sekali,” sindir Laras.“Aku ingin menemui

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 71. KEMBALIKAN IBUKU

    “Bu, sekarang aku harus bagaimana? Ayah ingin kembali pada kita, tetapi Ayah yang menjadi penyebab semua masalah yang terjadi pada kita.”David menunggu tanggapan dari Bintara, tetapi sepertinya putra tersebut tak berniat untuk menanggapi ucapan panjang lebarnya itu. Maka pria baru baya itu lekas bangkit dari duduknya berniat untuk meninggalkan ruangan.“Kembalikan ibuku,” ucap Bintara membuat langkah David terhenti. David menatap punggung Bintara yang masih pada posisi yang sama.“Bagaimana cara Ayah melakukannya? Jika dengan terungkapnya keberadaan ibumu membuat kami di penjara. Tidak, sepertinya hanya Ayah yang akan berada di balik jeruji besi. Kau tak tahu bagaimana liarnya Laras sampai detik ini. Jika hanya Ayah yang masuk penjara, semua menjadi kacau. Semua perusahaan ayah dan ibumu bangun bisa jadi jatuh ke tangannya. Ayah memang diam selama ini, tapi Ayah tahu Laras diam-diam ingin mengalihkan satu per satu perusahaan menjadi miliknya dan juga anak kami. Saat ini Ayah sedang m

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 70. DERAI AIR MATA DAN PENYESALAN

    Bintara tak menunjukkan tanda-tanda ia akan sadar dari lelapnya. Viona dengan setia menunggu kekasihnya untuk bangun. Viona mendapatkan pesan dari ayahnya yang datang ke polres. Viona merasa janggal ketika membaca pesan tersebut.From : AyahViona, ayah datang ke polres untuk mengetahui hasil penyelidikan. Ayah dengar kecelakaan Bintara murni kecelakaan Tunggal yang tak melibatkan siapapun. Tak ada sabotase pada mobilnya. Dugaan sementara Bintara mengemudi dalam keadaan mengantuk atau mengonsumsi alcohol. Dari rekaman CCTV di sekitar sana, mobil yang dikemudikan Bintara oleng berkali-kali hingga menabrak pembatas jalan. Viona mengembuskan napasnya berat. Ia menoleh pada Bintara yang masih setia menutup matanya. “Bagaimana aku menyakinkan semua orang jikalau aku sangat mengenal kekasihku? Bin orang yang sangat hati-hati dan dewasa. Ia tak pernah mengemudi ketika ia mengantuk. Aku sudah sangat sering berjalan jauh dengan Bintara. Setiap kali ia merasa mengantuk dan lelah, ia pasti mene

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status