Share

Bab 186: Lukisan Yang Hidup

Bab 186: Lukisan Yang Hidup

Rasa penasaran yang kudapat pasca disuruh pulang, ralat—diusir oleh Ibu Joyce membuat aku terus saja bertanya-tanya. Mengapa dia tidak mau berbicara denganku? Apa karena jawabanku tadi yang membuatnya tidak berkenan? Atau mungkin waktu yang bagi dia tidak mengizinkan akibat suatu kesibukan?

Jika begitu, paling tidak dia bisa memberiku peluang. Sekadar untuk basa-basi juga tidak mengapa. Misalnya, dia bilang saja, “Bagaimana kalau besok?”, “Atau lusa?”, “Atau, minggu depan bagaimana?”. Iya, kan? Iya, kan?

Kemudian satu hal lagi yang benar-benar membuatku tak habis pikir, adalah Ibu Joyce sampai tega memanggil petugas keamanan untuk menyuruhku pergi, ralat lagi—mengusir aku. Seakan-akan ia tidak pernah mengenalku. Seakan-akan aku ini adalah orang yang tidak pernah singgah di dalam hatinya. Seakan-akan ia tidak pernah mencintai aku. Seak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status