Celine terus berteriak-teriak sambil berusaha mengangkat tubuh Bryan agar supaya Rahayu yang berada ada di dalam sana bisa melihat wajah Bryan.Tapi pintu toko untuk menuju kedalam itu sudah ditutup dari dalam sana, Rahayu maupun Vony sudah menghilang di dalam sana dan walaupun Celine terus berteriak-teriak, tidak ada tanggapan dari dalam sana, hanya ada pengunjung toko dan pelayan di toko ini yang nampak memperhatikan Celine seperti berusaha mengerti apa yang dimaksud oleh teriakan Celine ini.Kedua orang satpam toko ini mulai tidak sabaran. Mereka mulai membentak Celine dan mengusir Celine dari toko ini.Bryan mulai menangis ketakutan melihat wajah menakutkan dari dua orang anggota pengamanan toko ini, sehingga Celine terpaksa keluar dari mobil dan masuk ke mobilnya Mark yang masih menunggu di depan toko."Bagaimana?" tanya Mark. "Mengapa kamu menangis?""Huhuhu. Tante Rahayu tidak mau mendengarkan penjelasanku."Mendengar jawaban Celine ini, ada perasaan senang di hati Mark, karena
Rahayu tidak langsung menjawab pertanyaan dari Celine itu. Rahayu cuma menghela nafas panjang. "Kalau saja Tante bisa menahan kepergian Jason yang terburu-buru ke Hongkong dulu, mungkin saja kami akan mendengar penjelasan dari kamu. Iya kan?""Iya, tante. Saat itu aku sempat mengejar Jason, tante. Aku mengejar sampai bandara. Aku bahkan berusaha mengejar tante dan Jason hingga di landasan pesawat tetapi tidak berhasil. Pesawat yang ditumpangi tante dan Jason sudah pergi. Aku bahkan sempat sempat berteriak-teriak memanggil Jason tapi tidak berhasil, tante.""Saat itu, aku memang tidak percaya dengan cerita Jason kalau kamu menipunya. Aku ingin mendengar cerita versi kamu tapi Jason keras kepala, dia memilih untuk pergi secepatnya dari Jakarta, karena dia merasa sakit hati, merasa dikhianati, merasa ditipu oleh kamu. Dia tidak terlalu memikirkan uang satu triliun itu, yang dia sakit hati adalah penipuan di mana kamu terlibat di dalamnya.'"Aku ditipu Delon waktu itu, tante. Karena ada p
Rahayu nampak menghela nafas berat kemudian dia berkata, "setidaknya aku sudah lega karena ternyata Jason sudah memiliki keturunan," kata Rahayu sambil membelai-belai rambut Bryan."Maksud tante, apa?" Celine mengerutkan alisnya.Rahayu nampak terdiam lagi tapi karena Celine terus bertanya lewat pandangan mata Celine yang terus menunggu jawaban dari Rahayu itu, akhirnya Rahayu berkata, "karena peristiwa itu, Jason mengalami situasi yang sangat pelik.""Maksud, tante? Apa peristiwa pada 6 bulan yang lalu, waktu Jason hampir jatuh dari gedung itu?""Iya, Celine. Peristiwa itu membuat Jason bermasalah dengan tulang belakangnya dan belakangan, dia divonis dokter mengalami kemandulan."Celine menjerit tertahan karena jawaban Rahayu ini. Celine tidak menyangka kalau Jason akan mengalami nasib seburuk itu. Sekarang Celine baru mengerti akan maksud kata-kata Rahayu tadi yang berkata, kalau dia bersyukur karena Jason sudah memiliki Bryan tadi."Poor, Jason," bisik Celine."Yah. Itulah yang ter
Saat ini, Jason sudah masuk ke lorong rumahnya Celine. Entah kenapa, Jason merasakan dadanya berdebar-debar dan semakin mendekati rumahnya Celine, dia semakin gelisah."Apa yang terjadi padaku ini? Mengapa aku merasakan ini? Padahal gadis itu sudah menipu aku mentah-mentah, kenapa aku masih juga merasakan ini? kenapa aku masih juga merasakan cinta di hatiku kepadanya?" batin Jason sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Kenapa aku tidak bisa mengalihkan perasaanku kepada Angela? Angela adalah gadis yang baik, dialah yang selama ini mendampingi aku, membimbing aku saat aku terpuruk, membalut lukaku karena perbuatan Celine kepadaku, tapi kenapa aku masih juga memikirkan Celine? Huft." Jason memukul kaca mobilnya karena gemas dengan apa yang terjadi kepadanya.Akhirnya Jason sudah sampai di depan rumahnya Celine. Jason cukup kaget dengan perubahan yang terjadi karena di halaman rumahnya Celine yang seingat dia dulu, berada dalam keadaan kosong melompong, kini penuh dengan motor karena te
Saat ini, Jason berada dalam dilema. Sebenarnya dia tidak ingin bertemu Celine karena dia takut hatinya oleng, dia takut dia goyah, padahal dia akan segera menikah dengan Angela.Tapi, mengingat ada sesuatu yang emergency, akhirnya terpaksa Jason membuka pintu mobil belakang untuk Celine."Cepat kejar, Mark!" kata Celine sambil kedua mata Celine terus tertuju ke arah jalan di depan sana karena dia takut mobil yang menculik Bryan itu akan berhasil kabur.Jason membawa mobilnya dengan cepat karena ingin mengejar orang-orang yang telah menculik anaknya Celine itu.Sebenci apapun Jason kepada Celine, tapi setelah mendengar tangisan Celine yang sangat mencemaskan anaknya yang diculik orang, maka Jason berusaha sekuat tenaga untuk mengejar mobil yang berada di depan sana.Jason konsentrasi penuh untuk mengejar mobil yang di depan itu, sementara Celine masih tetap duduk di jok belakang, tepat di belakang Jason sehingga Celine belum juga sadar kalau orang yang memberi tumpangan ini, bukanlah
Setelah pintu dibukakan, dua orang lelaki macho yang sengaja sudah membuka kancing kemejanya sehingga perut sixpack mereka terlihat jelas, langsung memberikan tetapan mempesona mereka kepada Pamela.Pamela membuka pintu kamar lebar-lebar agar supaya 2 lelaki macho itu bisa dilihat dengan jelas oleh Angela yang saat ini sedang duduk dipinggir ranjang.Angela langsung menatap ke arah perut sixpack dua lelaki macho itu. Pandangan matanya mulai menyusuri tubuh keduanya. Dari wajah mereka, pundak, dada mereka hingga matanya sampai di tonjolan di balik celana mereka berdua.Angela tidak puas hanya memilih dengan matanya karena dua pria di depan itu, sama-sama memiliki pesona yang hampir mirip.Karena itu satu-satunya jalan bagi Angela untuk menentukan lelaki mana yang akan tidur dengannya terlebih dahulu adalah dengan meraba junior dua lelaki itu. Angela mulai berdiri dan mendekat.Melihat itu, Pamela dengan isyarat mata, langsung meminta dua lelaki ini untuk masuk ke dalam kamar.Saat Pam
"Lebih baik Bryan tinggal aja di rumah Oma yang di sana supaya hidup Bryan lebih terjamin, Celine. Omanya bisa memberikan yang terbaik bagi Bryan yang tidak bisa kamu berikan," bujuk Rara."Iya, Celine. Kalau dia tinggal bersamaku, maka selain dia akan mendapatkan pendidikan yang terbaik, dia juga akan disediakan guru les khusus untuk membimbing dia dalam bahasa Inggris, maupun kesenian. Dia bisa belajar piano, atau belajar alat musik lainnya. Pokoknya dia bisa belajar semuanya. Gimana, Celine?" timpal Rahayu."Aku mau berpikir sebentar, tante." Setelah itu, tanpa menunggu jawaban dari Rahayu, Celine langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia ingin memikirkan semuanya tanpa bujukan dari Rara maupun Rahayu.Setelah Celine masuk ke dalam kamar, Rara berbisik kepada Rahayu, "menurut aku, Bryan memang lebih baik di rumah Jeng Rahayu, karena Bryan bisa mendapatkan makanan yang lebih layak dan gizi yang terbaik serta juga fasilitas yang terbaik. Soalnya, Bryan ini sedikit-sedikit minta ke mall,
"Mau lagi?" tanya pria yang dibangunkan oleh Angela ini. Semalam pria bernama Dave ini, sudah habis-habisan melayani Angela, karena itu, dia heran dengan hasrat Angela yang tidak ada habis-habisnya ini."Tentu saja aku mau lagi. Saat nanti aku pulang ke hotel menemui calon suamiku, aku pasti tidak akan mendapatkan apa yang aku mau darinya sementara aku masih kepingin. "Mata Angela membesar. Dia mulai menyentuh juniornya Dave.Angela terus meraba-raba juniornya pria ini tapi sampai beberapa saat, juniornya pria ini masih juga belum tegang seperti yang Angela mau."Kenapa gini?" protes Angela."Aku sudah habis-habisan denganmu, Beb, semalam. Tunggu dikit lagi ya? Biar tenaga aku dicas dulu." Dave sangat heran dengan Angela. padahal semalam sampai pagi dia sudah berusaha memuaskan Angela dengan bermain sampai 6 kali ditambah dengan temannya yang juga bermain dengan Angela sampai 5 kali tapi ternyata Angela tidak puas juga.Angela tidak puas dengan kata-kata Dave ini kemudian Angela turun
Rara mengamuk saat mendengar dari Mark kalau jenazah Celine sudah diambil organnya dan bahkan sisa jenazah Celline sudah langsung dikremasi di rumah sakit ini juga."Kenapa langsung dilakukan?! Kenapa tidak ada persetujuan dariku dulu?" tanya Rara berang."Karena itu semua ada dalam surat Celine yang meminta itu semua," kata Mark sambil menunjukkan surat kematian yang dibuatnya untuk Celine dan ditandatangani Celine.Jason mengambil surat itu dan membacanya bersama Rara. Di situ dijelaskan kalau dengan rela dan tanpa paksaan, Celine akan memberikan semua organ-organ di tubuhnya yang masih bisa dipakai untuk kepentingan umat manusia kalau Celine mengalami kecelakaan dan tidak tertolong saat mengikuti balapan motor.Dalam surat itu, Celine juga meminta supaya sisa jenazahnya langsung dikremasi dan abunya ditaruh dalam sebuah wadah untuk diberikan kepada keluarganya Celine."Tapi kenapa tidak mencariku? Kenapa tidak menungguku saat acara kremasi mau dilakukan? Aku kan ingin melihat anakk
"PAPA! HUHUHU. JANGAN TINGGALKAN AKU, PA." Terdengar suara anak kecil yang baru saja keluar dari pintu lift. Dia segera berlari mendekati Jason yang masih berada di atas tembok.Jason yang baru saja hendak terjun ke bawah terpaksa menghentikan niatnya itu dan dia menoleh ke arah belakang melihat Brian menangis sambil terus mendekati posisinya Jason."Maafkan papa, Brian. Tapi papa harus pergi. Brian harus baik-baik bersama Oma Rara, Oma Rahayu dan Opa Bernard, yah?" pinta Jason sambil berusaha tersenyum kepada Bryan."Bryan gak mau! Bryan nggak mau harus kehilangan Papa. Brian baru saja kehilangan mama, Bryan nggak mau kehilangan Papa juga, Brian nggak mau!""Please, Bryan. Ada Oma dan Opa-mu yang akan selalu menjagamu. Kamu tidak akan pernah merasakan kekurangan dan semua harta milik papa menjadi milikmu, Bryan.""Bryan nggak mau! Huhuhu. Bryan tetap gak mau!""Jason ... lihat anakmu. Lihat wajahnya. Apakah kamu tega mengguratkan kesedihan lagi di wajahnya setelah dia harus kehilanga
Bernard mendekati Mark untuk menanyakan keadaan Celine. Bernard masih tidak percaya kalau calon anak mantunya itu sudah pergi begitu cepat."Kami sudah berusaha dengan segala yang kami bisa, pak. Tetapi tabrakan itu terlalu keras, Celine tidak pernah sadar kembali hingga maut menjemputnya. "Mark menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah sedih."Maksudnya apa, oma? Mamaku dimana? Mama aku baik-baik saja kan? Iya kan, Oma?" suara Bryan bergetar saat dia terus bertanya kepada Rara dan juga kepada Rahayu yang terus menangis.Rara dan Rahayu tidak kuasa untuk menjawab pertanyaan Brian itu. Mereka hanya terus menangis dan menangis."Kenapa enggak ada yang jawab pertanyaan Brian? Kenapa? Kenapa semua orang menangis?" Sebagai seorang anak yang jenius, sebenarnya Brian sudah tahu akan apa yang sedang terjadi tetapi sebagai seorang anak, dia masih tidak percaya ibunya pergi karena itu dia tetap bertanya, dia masih tetap membutuhkan penjelasan langsung dari orang-orang yang lebih dewasa dariny
Mark dengan dibantu oleh dua paramedisnya, mengangkat tubuh Celine ke dalam ambulans yang sudah Mark sediakan sejak awal di dekat garis finish ini.Karena pertolongan pertama harus terus dilakukan kepada Celine dengan semua peralatan yang ada di dalam ambulans bagian belakang, maka Jason dan Bryan duduk di bagian depan Ambulans di samping pengendara.Jason dan Bryan terus menangis saat mereka melihat tubuh Celine terus diberikan pertolongan pertama dengan peralatan yang tersedia di Ambulans ini.Beberapa kali Mark terdengar berkata, "stay with me, Celine. Don't go, Celine."Itulah kata kata Mark sambil terus berusaha memompa jantung Celine. Dia berusaha menyadarkan Celine.Kata-kata Mark itu membuat Jason semakin ketakutan. Jason takut Celine akan pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan dia. Karena itu, Jason cuma bisa memeluk tubuh Bryan sambil berdoa dan berharap supaya Celine selamat.Jason terus memperhatikan tangan Celine tapi belum terlihat ada gerakan dari tangan Celine itu, s
Saat ini, Celine menggeber motornya secepatnya. Dia telah menggeber motornya secepat mungkin sejak dari tikungan. Dia berharap jaraknya sudah cukup jauh dari Vladimir yang saat ini tertinggal di belakang.Tapi harapan Celline itu tidak menjadi kenyataan, karena Vladimir terus mengejar dari belakang. Vladimir yang sempat tertinggal agak jauh saat di tikungan, tidak mau menyerah kalah, karena di trek lurus menjelang garis finish ini, adalah kesempatan terakhir bagi Vladimir memenangkan balapan.Dengan performa motornya yang sangat kencang, Vladimir semakin mendekat, semakin memangkas jarak dengan Celine, karena performa motornya Vladimir di trek lurus, jauh lebih cepat dari motornya Celine sehingga sedikit demi sedikit dia semakin mendekati Celine.Para Penonton sangat tidak puas dengan keadaan ini, karena para penonton mayoritas lebih pro kepada sang Lady Rossi untuk memenangkan balapan ini.Walaupun para penonton Ini kebanyakan hanya menunggu di garis finish tetapi mereka terus mengik
Sementara itu, di tempat lain, Jason yang terus berhubungan lewat telepon dengan Bryan, berhasil mencapai garis finish sesuai petunjuk Bryan. Jason langsung keluar dari mobil dan mencari Bryan.Akhirnya Jason menemukan Bryan yang sedang bersama Rara. Bryan langsung melepaskan diri dari Rara dan mendatangi Jason. "Kenapa papa meninggalkan mama? Kenapa papa menolak mama? Sekarang mama sedang mencari mati di arena balap dan INI KARENA PAPA!!!""Mencari mati? Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Karena menurut Kak Rodney, mama terus membalap dengan nekad, mama membuat banyak orang ngeri dengan aksi mama yang sangat berbahaya. Kak Rodney sudah beberapa kali berusaha untuk memperingatkan mama tapi mama malah memutus handphone dan tidak mau lagi bicara dengan Kak Rodney."Jason langsung berjongkok di depan Bryan, menatap Bryan dan berkata, "mudah-mudahan mamamu tidak apa-apa. Karena, setelah perlombaan ini, papa pasti kan kalau mamamu tidak akan mengikuti lombaan balap lagi dan papa pastikan k
Tangan Dave sempat mengenai kaki Pamela dengan cukup keras sehingga Pamela oleng dan dengan refleks dia berpegangan kepada Angela, tubuh Angela langsung bergoyang-goyang karena Pamela berpegangan kepadanya."Tolong aku mau jatuh!" wajah Angela langsung ketakutan karena tubuhnya terus doyong ke belakang hingga akhirnya jatuh ke belakang.Sebelum tubuh Angela jatuh, dia sempat meraih pundak Pamela sehingga Pamela ikut jatuh bersama Angela.Peter yang masih merekam dengan handphone mengarah ke arah Angela, langsung berteriak kencang saat menyadari anaknya yang mau pura-pura bunuh diri malah jatuh dari gedung ini.Wilson berusaha mendekati tembok untuk meraih tangan Angela tapi sudah terlambat, Angela sudah jatuh ke bawah bersama Pamela.Dave dan Jack menyadari kesalahan mereka, mereka sadar kalau mereka telah membuat Pamela dan Angela jatuh sehingga tidak ada lagi orang yang membayar utang-utang Pamela dan Angela itu.Dave dan Jack mulai memikirkan cara untuk lari dari kejaran bandar nar
Cerita dari Brian kalau Celine telah membuat surat kematian sebelum Celine mengikuti lomba balap motor membuat Jason sangat cemas dia takut kalau Celine sudah berpikiran macam-macam.Jason takut kalau Celine telah berpikir pendek karena penolakan yang dilakukan Jason kepada Celine saat di kamar hotel di pertemuan terakhir Jason dengan Celine.Kini, Jason menjadi sangat menyesal karena dia terlalu mempercayai Angela dan semua cerita dusta tentang percobaan bunuh diri yang sempat dilakukan Angela.Setelah Jason melihat video memuakkan Angela bersama para lelaki, maka Jason tidak mempercayai Angela sedikitpun. Tidak ada 1 persen pun dia menyisakan kepercayaan kepada Angela karena video panas yang dilakukan Angela bersama para pria membuat Jason meragukan semua cerita Angela.**Di tempat lain, Celine sudah berhasil berada di barisan terdepan dari semua pembalap yang mengikuti Super Fast Race.Karena Celine sudah lama vakum di dunia balap liar, sehingga Celine harus rela start dari barisa
Saat ini, Angela sudah berhasil mengambil dompet milik jason. Dia bermaksud untuk menyerahkan kepada Pamela tetapi terdengar suara desahan yang membuat Angela kaget."Faster ... oh ... faster. Tusuk lebih dalam. Ahhh." Suara yang sangat keras itu membuat Angela sangat kaget karena itu adalah suara Angela sendiri.Angela kebingungan dengan terdengarnya suara itu karena dia tidak tahu darimana suara dia itu berasal. Pamela menyentuh pundak Angela dan menunjuk ke arah sebelah kiri Angela.Di panggung acara pernikahan, tepat di bagian atas di belakang kursi pengantin, ada proyektor besar yang sedang menayangkan adegan hubungan intim yang terjadi antara Angela bersama dua orang lelaki di sebuah kamar yang mirip dengan kamar Rumah Sakit apalagi Angela memakai baju pasien.Angela terlihat sangat binal, dia memegang milik salah satu lelaki dan menyuruh lelaki yang lain untuk memuaskan dirinya. Tingkah Angela terlihat sangat memuakkan di layar proyektor itu.Bernard yang sejak tadi hendak naik