Setelah pintu dibukakan, dua orang lelaki macho yang sengaja sudah membuka kancing kemejanya sehingga perut sixpack mereka terlihat jelas, langsung memberikan tetapan mempesona mereka kepada Pamela.Pamela membuka pintu kamar lebar-lebar agar supaya 2 lelaki macho itu bisa dilihat dengan jelas oleh Angela yang saat ini sedang duduk dipinggir ranjang.Angela langsung menatap ke arah perut sixpack dua lelaki macho itu. Pandangan matanya mulai menyusuri tubuh keduanya. Dari wajah mereka, pundak, dada mereka hingga matanya sampai di tonjolan di balik celana mereka berdua.Angela tidak puas hanya memilih dengan matanya karena dua pria di depan itu, sama-sama memiliki pesona yang hampir mirip.Karena itu satu-satunya jalan bagi Angela untuk menentukan lelaki mana yang akan tidur dengannya terlebih dahulu adalah dengan meraba junior dua lelaki itu. Angela mulai berdiri dan mendekat.Melihat itu, Pamela dengan isyarat mata, langsung meminta dua lelaki ini untuk masuk ke dalam kamar.Saat Pam
"Lebih baik Bryan tinggal aja di rumah Oma yang di sana supaya hidup Bryan lebih terjamin, Celine. Omanya bisa memberikan yang terbaik bagi Bryan yang tidak bisa kamu berikan," bujuk Rara."Iya, Celine. Kalau dia tinggal bersamaku, maka selain dia akan mendapatkan pendidikan yang terbaik, dia juga akan disediakan guru les khusus untuk membimbing dia dalam bahasa Inggris, maupun kesenian. Dia bisa belajar piano, atau belajar alat musik lainnya. Pokoknya dia bisa belajar semuanya. Gimana, Celine?" timpal Rahayu."Aku mau berpikir sebentar, tante." Setelah itu, tanpa menunggu jawaban dari Rahayu, Celine langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia ingin memikirkan semuanya tanpa bujukan dari Rara maupun Rahayu.Setelah Celine masuk ke dalam kamar, Rara berbisik kepada Rahayu, "menurut aku, Bryan memang lebih baik di rumah Jeng Rahayu, karena Bryan bisa mendapatkan makanan yang lebih layak dan gizi yang terbaik serta juga fasilitas yang terbaik. Soalnya, Bryan ini sedikit-sedikit minta ke mall,
"Mau lagi?" tanya pria yang dibangunkan oleh Angela ini. Semalam pria bernama Dave ini, sudah habis-habisan melayani Angela, karena itu, dia heran dengan hasrat Angela yang tidak ada habis-habisnya ini."Tentu saja aku mau lagi. Saat nanti aku pulang ke hotel menemui calon suamiku, aku pasti tidak akan mendapatkan apa yang aku mau darinya sementara aku masih kepingin. "Mata Angela membesar. Dia mulai menyentuh juniornya Dave.Angela terus meraba-raba juniornya pria ini tapi sampai beberapa saat, juniornya pria ini masih juga belum tegang seperti yang Angela mau."Kenapa gini?" protes Angela."Aku sudah habis-habisan denganmu, Beb, semalam. Tunggu dikit lagi ya? Biar tenaga aku dicas dulu." Dave sangat heran dengan Angela. padahal semalam sampai pagi dia sudah berusaha memuaskan Angela dengan bermain sampai 6 kali ditambah dengan temannya yang juga bermain dengan Angela sampai 5 kali tapi ternyata Angela tidak puas juga.Angela tidak puas dengan kata-kata Dave ini kemudian Angela turun
Godaan yang mulai dilancarkan oleh Pamela itu tidak dilihat sama sekali oleh Jason, karena itu, tanpa curiga Jason mempersilahkan Pamela untuk masuk ke dalam kamar sambil dia menutup pintu kamar.Pamela berjalan masuk ke dalam kamar untuk menuju kearah koper-koper yang ada di situ. Tapi karena posisinya membelakangi Jason, Pamela sengaja melihat ke arah tubuh Jason.Pamela semakin terpesona akan Jason karena selain memiliki kekayaan 40 triliun yang membuat dia sangat tergoda, juga karena Jason memiliki wajah tampan dan tubuh atletis yang membangkitkan hasrat Pamela.Karena itu, Pamela mulai menyiapkan obat perangsang yang dia dapat dari Gerry sebelumya.Pamela menyeret salah satu koper milik Angela dan langsung membuka koper itu sambil mendekati meja untuk mengambil air mineral.Kemudian Pamela mengambil dua buah gelas dan membuat teh manis dengan peralatan masak air bertenaga listrik yang disediakan hotel.Pamela mencampur teh itu dengan air dingin agar supaya teh itu jadi hangat. Se
Pamela mulai merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasakan hasratnya naik tinggi. Karena itu, dia mulai menyentuh tubuhnya sendiri.Tubuh bagian atas Pamela yang sudah terbuka itu kini mulai dia raba-raba sendiri. Dia mulai meraba buah dada besar miliknya yang pernah dioperasi di Korea beberapa bulan yang lalu.Pamela mulai mendesah. Dia mengerang sambil memegang miliknya. Tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya.Setelah itu, Pamela mulai mengarahkan pandangan matanya kepada Jason yang masih sibuk bermain di pasar saham lewat laptopnya.Pamela menggeram sambil menatap tubuh Jason, kemudian dia melompat dan menerjang Jason sehingga laptop Jason hampir saja jatuh, untung saja dengan sigap, Jason menahan laptopnya.Pamela langsung berusaha membuka baju milik Jason. Jason langsung berdiri dan menghindar ke arah pintu kamar sementara Pamela terus menerjang ke arah Jason.**Sementara itu, di kamar di depan kamar-nya Jason, seorang pemuda berumur 23 tahun sedang menunggu di depan pintu kamarnya
Karena itu, setelah sempat kaget, Dodi mulai mengimbangi permainan yang dilakukan oleh Pamela ini.Teman-teman Doni menunggu giliran mereka. Melihat begitu panasnya Pamela, mereka tidak sabar lagi dan mulai melakukan kan suit untuk menentukan siapa yang akan maju kedua setelah Dodi.**Jason kembali kepada kesibukannya untuk melakukan trading saham seperti sebelum kedatangan Pamela.Jason merasa sedikit aneh karena hanya sebentar saja Pamela mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, padahal Jason tahu kalau Pamela meminum habis minuman yang telah bercampur dengan obat perangsang dan pastinya, Pamela akan terus memaksakan diri untuk mengejar Jason tapi ternyata itu tidak terjadi.Walaupun agak heran, tapi Jason merasa bersyukur karena dia tidak lagi diganggu oleh Pamela sehingga dia bisa terus bermain saham.Beberapa saat kemudian, Jason merasa kelaparan dan memesan makanan hotel.Beberapa saat kemudian, terdengar suara bel pintu kamarnya dan setelah Jason membuka pintu, tampaklah petugas hotel
"Tapi aku harus mengatakannya, Celine. Aku harus mengatakannya!" tegas Jay di ujung telepon."Kenapa begitu?" tanya Celine."Karena dalam hal ini, aku merasa bersalah kepada kalian berdua. Karena aku yang pada waktu itu diperalat oleh Tony untuk merekayasa foto-foto kamu, membuat kamu seakan-akan seorang wanita pellacur untuk membuat Jason meninggalkan kamu pada 5 tahun yang lalu. Aku yang salah dalam hal ini dan aku tidak bisa tenang sebelum aku menjelaskan semuanya kepada Jason.""Tapi, Jay... ""Sudahlah. Aku sudah tiba di hotel tempat acara pernikahannya Pak Jason. Aku akan segera masuk ke hotel. Nanti aku kirim kabar selanjutnya. Bye, Celine." Setelah itu, Joy langsung memutus hubungan telepon.Celine cuma bisa terdiam. Dia menangis memikirkan pria yang dia cintai akan segera menikah sebentar lagi. Celine tidak bisa membayangkan hidupnya kalau harus terpisah untuk selamanya dengan Jason.Dia juga berharap Jay akan menceritakan semuanya kepada Jason, walaupun di saat yang sama, di
Pamela semakin benci kepada Jason apalagi karena saat Pamela berada dalam pengaruh obat perangsang, maka Pamela berhubungan dengan 4 lelaki asing tanpa menggunakan alat pengaman padahal biasanya walaupun Pamela hobi sekali menyewa pria bayaran, tapi dia selalu memastikan safetynya, dia selalu memastikan kalau para lelaki itu mengenakan pengaman.Tapi karena terpengaruh oleh obat perangsang yang sebenarnya diberikan Pamela sendiri kepada Jason yang akhirnya menjadi senjata makan tuan untuk Pamela, maka Pamela berakhir tidur dengan 4 lelaki asing tanpa pengaman sama sekali.Karena itu, Pamela merasa dendam kepada Jason.Pamela sudah pernah mendengar cerita tentang masa lalu Jason dengan mantannya Jason seperti yang diceritakan oleh Angela kepada Pamela.Setelah mendengar cerita antara Jay dan Rangga barusan, Pamela mulai menghubungkan semuanya dan Pamela segera tahu kalau pernikahan Jason dan Angela berada dalam bahaya karena itu Pamela harus bertindak.Pamela segera menelpon Angela sam
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart
Jason mempercepat langkahnya. Dia ingin menemukan Celine sebelum Celine masuk ke dalam lift.Namun sayangnya sesampainya Jason di dekat pintu lift, Celine sudah tidak ada di sana. Dengan panik, Jason langsung menekan tombol lift untuk turun ke bawah.Untung saja pintu lift langsung terbuka. Pintu lift itu kosong, Jason sempat termangu-mangu antara dua pilihan, antara menuju ke lantai basement karena dia tahu Celine sering membawamu motornya yang pasti akan dia parkir di basement.Pilihan kedua adalah turun ke lantai 1, dan akhirnya Jason memilih untuk turun ke lantai 1. Jason menduga Celine tidak membawa motornya. Jason menduga Celine menggunakan taksi online saat menuju ke hotel ini, karena itu, dia langsung menekan tombol 1.Saat berada dalam lift, hati Jason sangat gelisah. Dia takut dia tidak sempat menemukan Celine.Pintu lift terbuka di lantai 1, Jason bergegas keluar dari lift dan saat itulah dia melihat di kejauhan sana, di dekat pintu keluar hotel, dia melihat Celine ada di s
Akhirnya Celine berteriak kencang tanda dia berhasil mencapai puncak yang dia cari-cari sejak tadi. Kedua tangannya langsung mencengkram erat tubuh Jason sementara tubuhnya langsung terdiam tak berdaya karena merasakan ada sesuatu yang berdenyut-denyut di bagian bawah tubuhnya.Tapi di saat Celine sudah menghentikan gerakannya, Jason masih bergerak cepat karena dia juga ingin meraih puncak, sama seperti yang baru saja diraih Celine. Kalau Celine sudah berhasil meraih 2 kali puncak pada hari ini, maka Jason sedang mendaki puncak pertamanya.Di tengah perasaan puas yang bergelora di tubuh Celine karena baru berhasil mencapai puncaknya, dia masih terus dibombardir oleh Jason hingga akhirnya tubuh Jason terdiam, tanda Jason juga sudah berhasil mencapai puncak.Sejenak Jason terus memeluk tubuh Celine hingga akhirnya dia melepaskan pelukannya dari Celine dan merebahkan tubuhnya di samping Celine, setelah itu dia merengkuh Celine untuk masuk dalam pelukannya.Celine merasa sangat nyaman kar
Karena itu, dalam waktu singkat tubuh keduanya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Keduanya seakan berlomba untuk membuka semua baju dari orang di depan mereka.Keduanya sudah terbawa hasrat, sehingga untuk sementara, keduanya mengesampingkan masalah yang saat ini sedang mendera hubungan mereka berdua, masalah yang saat ini membuat mereka terpisah.Setelah itu, Jason kembali mengecup bibir merah Celine dan sedikit mendorong Celine hingga akhirnya Celine menjatuhkan tubuhnya ke pembaringan dengan penuh kepasrahan.Celine duduk di pembaringan kemudian dia menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit ke arah belakang hingga akhirnya kepalanya sudah berada di dekat kepala ranjang. Dia berbaring dan menunggu Jason menghampirinya.Jason menyusul untuk naik ke atas tempat tidur. Dia langsung naik di atas tubuh Celline dan bersiap untuk menghisap madu di tubuh Celine.Saat ini, Jason mulai menjadikan buah dada ranum milik Celine sebagai sasarannya.Celine memejamkan matanya untuk menikmati apa y
Ada air mata yang jatuh ke pipi Celine saat dia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju ke arah lift. Pada saat itulah Celine mendengar suara Jason memanggilnya tapi Celine malah mempercepat langkahnya.Celine merasa sangat malu, dia tidak menyangka kalau dia sedang ditipu oleh seseorang yang berusaha mempertemukan dirinya dengan Jason padahal Jason datang ke kamar hotel ini karena mengira sedang janjian dengan Angela.Terdengar suara langkah kaki di belakang Celine dan juga suara Jason memanggil-manggil namanya tapi Celine tidak mau berpaling, Celine putuskan untuk secepatnya meninggalkan hotel ini.Akhirnya Celine berhasil sampai juga di depan pintu lift tapi di saat itulah pundaknya direngkuh orang dari belakang dan orang itu membalikkan tubuh Celine dan langsung memeluk Celine.Tanpa melihat siapa yang memeluknya, Celine langsung menangis dengan kedua tangan masih lurus ke bawah. Dia tidak membalas pelukan ini, dia hanya menangis dengan kencang.Ada dua rasa yang dirasakan Celine
Saat ini, Celine yang sudah berdandan habis-habisan sambil tersenyum ceria kepada Bryan yang nampak masih berada di depan laptop. "Mama pergi dulu ya?""Iya, ma. Have fun, ya?" kata Bryan sambil tersenyum penuh arti.Celine mengerutkan keningnya karena tidak biasanya saat dia akan keluar rumah, Bryan akan berkata seperti tadi. "Kenapa Bryan bilang seperti itu?""Maksud mama, apa?""Kenapa Bryan bilang have fun sama Mama?""Suka-suka aja.""Kan mama belum bilang mama akan kemana, kenapa Bryan bilang have fun?" tanya Celine.Celine heran karena memang sejak dia mendapatkan kabar kalau Jason ingin bertemu dengannya, dia langsung menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk luluran, memperbaiki rambut, makeup-an dan tidak sempat memberitahu Bryan kalau dia kan ketemu Jason, karena itu Celine sangat heran dengan kata-kata Bryan tadi.Bryan mengangkat keningnya dan memainkan matanya dengan lucu. Aku cuma suka mengatakannya, ma. Tidak ada artinya, kok."Celine masih tercenung sambil terus mena
"Memang apa yang Brian ketahui?" tanya Celine sambil menatap anaknya ini. "Lagian ini sudah jam berapa? Kenapa kamu belum tidur?""Aku sudah tidur tadi kok, Mah. Tapi aku terbangun saat mendengar suara motor mama. Sekarang mama tidur aja dulu, Bryan sedikit lagi tidur.""Ok, lalu apa maksud kata-kata Bryan tadi kalau Bryan tahu apa yang terjadi?""Bryan tahu kalau papa meninggalkan mama dan Bryan karena cewek Papa yang lain dan Bryan tidak suka itu. Kenapa sih papa harus meninggalkan kita? Memang apa salah mama? Memang apa salah Brian?"Celine tersenyum dan berusaha menenangkan Bryan. "Kamu masih kecil, Bryan. Kamu nggak bakalan mengerti. Mungkin kalau kamu sudah lebih gede, barulah kamu akan mengerti.""Tapi Bryan tidak akan berdiam diri, mah. Bryan akan melakukan sesuatu supaya Papa dan Mama bersatu kembali seperti beberapa hari lalu saat di Bali. Enak loh, mah, waktu di Bali. Bryan bisa tinggal di dekat pantai, ada kolam renangnya juga, banyak mainannya,ada ibu-ibu di hotel yang ra