Saat ini, Jason sudah masuk ke lorong rumahnya Celine. Entah kenapa, Jason merasakan dadanya berdebar-debar dan semakin mendekati rumahnya Celine, dia semakin gelisah."Apa yang terjadi padaku ini? Mengapa aku merasakan ini? Padahal gadis itu sudah menipu aku mentah-mentah, kenapa aku masih juga merasakan ini? kenapa aku masih juga merasakan cinta di hatiku kepadanya?" batin Jason sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Kenapa aku tidak bisa mengalihkan perasaanku kepada Angela? Angela adalah gadis yang baik, dialah yang selama ini mendampingi aku, membimbing aku saat aku terpuruk, membalut lukaku karena perbuatan Celine kepadaku, tapi kenapa aku masih juga memikirkan Celine? Huft." Jason memukul kaca mobilnya karena gemas dengan apa yang terjadi kepadanya.Akhirnya Jason sudah sampai di depan rumahnya Celine. Jason cukup kaget dengan perubahan yang terjadi karena di halaman rumahnya Celine yang seingat dia dulu, berada dalam keadaan kosong melompong, kini penuh dengan motor karena te
Saat ini, Jason berada dalam dilema. Sebenarnya dia tidak ingin bertemu Celine karena dia takut hatinya oleng, dia takut dia goyah, padahal dia akan segera menikah dengan Angela.Tapi, mengingat ada sesuatu yang emergency, akhirnya terpaksa Jason membuka pintu mobil belakang untuk Celine."Cepat kejar, Mark!" kata Celine sambil kedua mata Celine terus tertuju ke arah jalan di depan sana karena dia takut mobil yang menculik Bryan itu akan berhasil kabur.Jason membawa mobilnya dengan cepat karena ingin mengejar orang-orang yang telah menculik anaknya Celine itu.Sebenci apapun Jason kepada Celine, tapi setelah mendengar tangisan Celine yang sangat mencemaskan anaknya yang diculik orang, maka Jason berusaha sekuat tenaga untuk mengejar mobil yang berada di depan sana.Jason konsentrasi penuh untuk mengejar mobil yang di depan itu, sementara Celine masih tetap duduk di jok belakang, tepat di belakang Jason sehingga Celine belum juga sadar kalau orang yang memberi tumpangan ini, bukanlah
Setelah pintu dibukakan, dua orang lelaki macho yang sengaja sudah membuka kancing kemejanya sehingga perut sixpack mereka terlihat jelas, langsung memberikan tetapan mempesona mereka kepada Pamela.Pamela membuka pintu kamar lebar-lebar agar supaya 2 lelaki macho itu bisa dilihat dengan jelas oleh Angela yang saat ini sedang duduk dipinggir ranjang.Angela langsung menatap ke arah perut sixpack dua lelaki macho itu. Pandangan matanya mulai menyusuri tubuh keduanya. Dari wajah mereka, pundak, dada mereka hingga matanya sampai di tonjolan di balik celana mereka berdua.Angela tidak puas hanya memilih dengan matanya karena dua pria di depan itu, sama-sama memiliki pesona yang hampir mirip.Karena itu satu-satunya jalan bagi Angela untuk menentukan lelaki mana yang akan tidur dengannya terlebih dahulu adalah dengan meraba junior dua lelaki itu. Angela mulai berdiri dan mendekat.Melihat itu, Pamela dengan isyarat mata, langsung meminta dua lelaki ini untuk masuk ke dalam kamar.Saat Pam
"Lebih baik Bryan tinggal aja di rumah Oma yang di sana supaya hidup Bryan lebih terjamin, Celine. Omanya bisa memberikan yang terbaik bagi Bryan yang tidak bisa kamu berikan," bujuk Rara."Iya, Celine. Kalau dia tinggal bersamaku, maka selain dia akan mendapatkan pendidikan yang terbaik, dia juga akan disediakan guru les khusus untuk membimbing dia dalam bahasa Inggris, maupun kesenian. Dia bisa belajar piano, atau belajar alat musik lainnya. Pokoknya dia bisa belajar semuanya. Gimana, Celine?" timpal Rahayu."Aku mau berpikir sebentar, tante." Setelah itu, tanpa menunggu jawaban dari Rahayu, Celine langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia ingin memikirkan semuanya tanpa bujukan dari Rara maupun Rahayu.Setelah Celine masuk ke dalam kamar, Rara berbisik kepada Rahayu, "menurut aku, Bryan memang lebih baik di rumah Jeng Rahayu, karena Bryan bisa mendapatkan makanan yang lebih layak dan gizi yang terbaik serta juga fasilitas yang terbaik. Soalnya, Bryan ini sedikit-sedikit minta ke mall,
"Mau lagi?" tanya pria yang dibangunkan oleh Angela ini. Semalam pria bernama Dave ini, sudah habis-habisan melayani Angela, karena itu, dia heran dengan hasrat Angela yang tidak ada habis-habisnya ini."Tentu saja aku mau lagi. Saat nanti aku pulang ke hotel menemui calon suamiku, aku pasti tidak akan mendapatkan apa yang aku mau darinya sementara aku masih kepingin. "Mata Angela membesar. Dia mulai menyentuh juniornya Dave.Angela terus meraba-raba juniornya pria ini tapi sampai beberapa saat, juniornya pria ini masih juga belum tegang seperti yang Angela mau."Kenapa gini?" protes Angela."Aku sudah habis-habisan denganmu, Beb, semalam. Tunggu dikit lagi ya? Biar tenaga aku dicas dulu." Dave sangat heran dengan Angela. padahal semalam sampai pagi dia sudah berusaha memuaskan Angela dengan bermain sampai 6 kali ditambah dengan temannya yang juga bermain dengan Angela sampai 5 kali tapi ternyata Angela tidak puas juga.Angela tidak puas dengan kata-kata Dave ini kemudian Angela turun
Godaan yang mulai dilancarkan oleh Pamela itu tidak dilihat sama sekali oleh Jason, karena itu, tanpa curiga Jason mempersilahkan Pamela untuk masuk ke dalam kamar sambil dia menutup pintu kamar.Pamela berjalan masuk ke dalam kamar untuk menuju kearah koper-koper yang ada di situ. Tapi karena posisinya membelakangi Jason, Pamela sengaja melihat ke arah tubuh Jason.Pamela semakin terpesona akan Jason karena selain memiliki kekayaan 40 triliun yang membuat dia sangat tergoda, juga karena Jason memiliki wajah tampan dan tubuh atletis yang membangkitkan hasrat Pamela.Karena itu, Pamela mulai menyiapkan obat perangsang yang dia dapat dari Gerry sebelumya.Pamela menyeret salah satu koper milik Angela dan langsung membuka koper itu sambil mendekati meja untuk mengambil air mineral.Kemudian Pamela mengambil dua buah gelas dan membuat teh manis dengan peralatan masak air bertenaga listrik yang disediakan hotel.Pamela mencampur teh itu dengan air dingin agar supaya teh itu jadi hangat. Se
Pamela mulai merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasakan hasratnya naik tinggi. Karena itu, dia mulai menyentuh tubuhnya sendiri.Tubuh bagian atas Pamela yang sudah terbuka itu kini mulai dia raba-raba sendiri. Dia mulai meraba buah dada besar miliknya yang pernah dioperasi di Korea beberapa bulan yang lalu.Pamela mulai mendesah. Dia mengerang sambil memegang miliknya. Tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya.Setelah itu, Pamela mulai mengarahkan pandangan matanya kepada Jason yang masih sibuk bermain di pasar saham lewat laptopnya.Pamela menggeram sambil menatap tubuh Jason, kemudian dia melompat dan menerjang Jason sehingga laptop Jason hampir saja jatuh, untung saja dengan sigap, Jason menahan laptopnya.Pamela langsung berusaha membuka baju milik Jason. Jason langsung berdiri dan menghindar ke arah pintu kamar sementara Pamela terus menerjang ke arah Jason.**Sementara itu, di kamar di depan kamar-nya Jason, seorang pemuda berumur 23 tahun sedang menunggu di depan pintu kamarnya
Karena itu, setelah sempat kaget, Dodi mulai mengimbangi permainan yang dilakukan oleh Pamela ini.Teman-teman Doni menunggu giliran mereka. Melihat begitu panasnya Pamela, mereka tidak sabar lagi dan mulai melakukan kan suit untuk menentukan siapa yang akan maju kedua setelah Dodi.**Jason kembali kepada kesibukannya untuk melakukan trading saham seperti sebelum kedatangan Pamela.Jason merasa sedikit aneh karena hanya sebentar saja Pamela mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, padahal Jason tahu kalau Pamela meminum habis minuman yang telah bercampur dengan obat perangsang dan pastinya, Pamela akan terus memaksakan diri untuk mengejar Jason tapi ternyata itu tidak terjadi.Walaupun agak heran, tapi Jason merasa bersyukur karena dia tidak lagi diganggu oleh Pamela sehingga dia bisa terus bermain saham.Beberapa saat kemudian, Jason merasa kelaparan dan memesan makanan hotel.Beberapa saat kemudian, terdengar suara bel pintu kamarnya dan setelah Jason membuka pintu, tampaklah petugas hotel
Tangan Dave sempat mengenai kaki Pamela dengan cukup keras sehingga Pamela oleng dan dengan refleks dia berpegangan kepada Angela, tubuh Angela langsung bergoyang-goyang karena Pamela berpegangan kepadanya."Tolong aku mau jatuh!" wajah Angela langsung ketakutan karena tubuhnya terus doyong ke belakang hingga akhirnya jatuh ke belakang.Sebelum tubuh Angela jatuh, dia sempat meraih pundak Pamela sehingga Pamela ikut jatuh bersama Angela.Peter yang masih merekam dengan handphone mengarah ke arah Angela, langsung berteriak kencang saat menyadari anaknya yang mau pura-pura bunuh diri malah jatuh dari gedung ini.Wilson berusaha mendekati tembok untuk meraih tangan Angela tapi sudah terlambat, Angela sudah jatuh ke bawah bersama Pamela.Dave dan Jack menyadari kesalahan mereka, mereka sadar kalau mereka telah membuat Pamela dan Angela jatuh sehingga tidak ada lagi orang yang membayar utang-utang Pamela dan Angela itu.Dave dan Jack mulai memikirkan cara untuk lari dari kejaran bandar nar
Cerita dari Brian kalau Celine telah membuat surat kematian sebelum Celine mengikuti lomba balap motor membuat Jason sangat cemas dia takut kalau Celine sudah berpikiran macam-macam.Jason takut kalau Celine telah berpikir pendek karena penolakan yang dilakukan Jason kepada Celine saat di kamar hotel di pertemuan terakhir Jason dengan Celine.Kini, Jason menjadi sangat menyesal karena dia terlalu mempercayai Angela dan semua cerita dusta tentang percobaan bunuh diri yang sempat dilakukan Angela.Setelah Jason melihat video memuakkan Angela bersama para lelaki, maka Jason tidak mempercayai Angela sedikitpun. Tidak ada 1 persen pun dia menyisakan kepercayaan kepada Angela karena video panas yang dilakukan Angela bersama para pria membuat Jason meragukan semua cerita Angela.**Di tempat lain, Celine sudah berhasil berada di barisan terdepan dari semua pembalap yang mengikuti Super Fast Race.Karena Celine sudah lama vakum di dunia balap liar, sehingga Celine harus rela start dari barisa
Saat ini, Angela sudah berhasil mengambil dompet milik jason. Dia bermaksud untuk menyerahkan kepada Pamela tetapi terdengar suara desahan yang membuat Angela kaget."Faster ... oh ... faster. Tusuk lebih dalam. Ahhh." Suara yang sangat keras itu membuat Angela sangat kaget karena itu adalah suara Angela sendiri.Angela kebingungan dengan terdengarnya suara itu karena dia tidak tahu darimana suara dia itu berasal. Pamela menyentuh pundak Angela dan menunjuk ke arah sebelah kiri Angela.Di panggung acara pernikahan, tepat di bagian atas di belakang kursi pengantin, ada proyektor besar yang sedang menayangkan adegan hubungan intim yang terjadi antara Angela bersama dua orang lelaki di sebuah kamar yang mirip dengan kamar Rumah Sakit apalagi Angela memakai baju pasien.Angela terlihat sangat binal, dia memegang milik salah satu lelaki dan menyuruh lelaki yang lain untuk memuaskan dirinya. Tingkah Angela terlihat sangat memuakkan di layar proyektor itu.Bernard yang sejak tadi hendak naik
Dave, Dick dan kawan-kawannya terlihat sangat senang mendapatkan telepon dari Pamela yang mengabarkan kalau Angela sudah menyetujui permintaan mereka untuk membayar dua kali lipat semua utang-utang Angela kepada mereka.Pamela juga mengabarkan kalau Angela sudah mulai mencari Jason untuk mengambil kartu kredit milik Jason guna membayar semua utang-utang itu.Melihat kegembiraan Dave dan kawan-kawannya, Jay tahu kalau dia harus bertindak cepat sebelum pernikahan Jason dan Angela terjadi.Tempo hari, Jay sempat menghubungi Celine lewat media sosial dan dari situ juga, dengan aplikasinya, Jay berhasil menemukan nomor handphone milik Celine dan dengan kemampuan IT-nya, Jay juga berhasil menemukan nomor telepon baru milik Jason.Karena itu, nomor telepon Jason sudah ada di handphonenya Jay dan walaupun dia belum pernah menghubungi nomor handphonenya Jason itu, tapi dia sudah tahu nomornya dan saat ini, Jay siap untuk mengirimkan video rekaman yang ada Angela di dalamnya, kepada Jason.Kare
Melihat keseriusan Pamela ini, akhirnya Angela menyuruh semua tukang make-upnya untuk keluar dari kamar ini.Setelah semuanya keluar, Pamela langsung menutup pintu dan langsung menguncinya."Ada apa sih?" tanya Angela penasaran."Anak-anak pada ngamuk," jawab Pamela."Anak-anak mana, maksud kamu?""Maksudku Dave, Dick, Jack, Matt dan yang lainnya. Mereka semua menuntut bayaran mereka, mereka menuntut uang jasa mereka yang memberi kita enak-enak untuk segera dibayarkan.""Loh, bukankah aku sudah bilang kepadamu, kamu dulu yang bayarin mereka, biar nanti aku ganti semuanya ke kamu saat aku sudah punya uang dari Jason saat aku sudah resmi menikah dengan Jason.""Masalahnya kan aku sudah bilang beberapa hari yang lalu, Angela. Aku juga tidak memiliki uang cash karena utang-utangku sangat banyak. Bisnisku hancur sejak beberapa bulan yang lalu, karena itu, aku bener-bener bangkrut, Angela.""Jadi, selama ini kamu tidak pernah membayar mereka?""Iya, Angela. Aku hanya obral janji tiap hari.
"Tapi kami tidak lagi percaya akan janjimu, Pamela. Juga janji si Angela. Karena selama ini, dia cuma memakai kami dan membeli barang-barang dari kami tapi tidak pernah ada transfer ke rekening kami!" sembur Jack."Itu karena Angela lagi kesulitan keuangan tapi semua akan berubah di saat dia sudah resmi menjadi Nyonya Wijaya, istri dari Jason Wijaya yang merupakan CEO Graham Sekuritas cabang Asia. Duitnya banyak, ada 40 Triliun, loh.""Cowoknya banyak duit gitu, kok bayaran kami omong kosong mulu?" tanya Dick."Bagaimana kalau kalian tidak menepati janji kalian lagi?!" Sembur Dave lagi.Sementara itu, saat ini, Jay terus merekam pembicaraan antara Pamela beserta pria-pria bayaran itu. Sebenarnya sejak Dave mendorong Pamela dan Jay untuk masuk ke kamar ini, Jay terus merekam pembicaraan yang terjadi. Dia melakukan perekaman video.Awalnya Jay merekam pembicaraan di dalam kamar ini secara diam-diam untuk jaga-jaga, kalau-kalau dia dan Pamela dianiaya oleh pria-pria bertubuh atletis ini,
Jason masih menatap ke arah layar handphonenya sehingga membuat Bernard jadi tidak sabaran. "Tunggu apa lagi? Ayo angkat telepon itu.""Ini berasal dari nomor yang pernah menipu aku, Pah," jawab Jason."Pernah menipu kamu? Berapa banyak uang yang dia tipu?""Maksudku bukan begitu, Pa. Dia tidak pernah menipu uang tapi dia pernah menipu aku dengan mengaku sebagai Angela untuk bertemu denganku di sebuah kamar hotel tapi ternyata yang datang bukan Angela tapi Celine.""Berarti itu nomornya Celine. Iya kan?""Nampaknya begitu, pah.""Kalau begitu, angkat telepon dari dia itu.""Aku tidak mau, pa.""Kenapa?""Aku tidak mau oleng lagi. Aku tidak mau jadi ragu lagi, di saat aku akan segera menikah seperti sekarang ini.""Tapi bagaimana kalau itu panggilan telepon yang penting dari Celine? Biar bagaimanapun, dia adalah ibu dari satu-satunya anakmu, Jason." Bernard sengaja menekankan di kata "satu-satunya" untuk mengingatkan Jason kalau Bryan adalah anak Jason satu-satunya."Aku berjanji akan
"Tapi ini adalah surat kematian, Celine dan ini sangat penting!" tegas Mark."Aku tahu, Mark." Celine menatap Mark. "Tapi, seperti yang aku bilang tadi, ini cuma jaga-jaga, surat ini mungkin tidak akan diperlukan.""Tapi kata-kata dalam surat ini menyiratkan keputusasaan, Celine. Apakah kamu ingin mencari mati dalam perlombaan karena kamu begitu frustasi dengan pernikahan Jason?""Tidak, Mark.""Apa kamu tidak berbohong?""Tidak, Mark.""Lalu kenapa kamu tidak mau menatapku?""Sudahlah, Mark. Sudahlah. Ini cuma penjagaan aja, supaya nanti kalau aku mengalami kecelakaan dan tak tertolong lagi, organ-organku akan bisa berguna bagi banyak orang. Iya kan? Dan aku iklas memberikan organ-organku nantinya. Cuma, kalau memang ada ada uang yang akan mereka beri, maka aku ingin memastikan kalau uang itu akan sampai ke tabungan Bryan.""Bryan?""Ya. Jangan sampai Mamaku menyentuh tabungannya karena kamu tentu tahu mamaku, kan?""Yah aku tahu soal mamamu itu.""Iya. Dia sedikit matre. Walaupun di
"Apa maksudmu, Bryan? Apa Bryan yang mempertemukan Mama dan Papa di hotel tadi?""Iya, mah.""Hah? Bagaimana caranya?""Gampang kok, mah. Aku cuma perlu mencari nomor telepon papa di handphonenya mama kemudian dengan bantuan aplikasi pencari handphone, aku mencari lokasi papa berada.""Terus?""Karena posisi papa berada di rumahnya papa di pondok indah dan itu berarti tidak bersama si Angela, maka, aku hubungi nomor papa serta berdusta seakan-akan itu dari Angela, serta mengajak papa untuk ketemu Angela di hotel.""Jadi, kamu juga yang menghubungi mama dan bukan papa yang menghubungi mama?""Iya, mah. Aku juga yang menghubungi mama dan mengaku sebagai papa. Maafkan Bryan, mah. Tapi maksud Brian baik, maksud Brian supaya mama dan papa ketemu. Itu aja maksud Brian.""Kamu betul-betul jenius, nak," kata Celine sambil memeluk Bryan karena dia kagum akan aksi yang dilakukan Brian. Karena anak sekecil itu bisa berpikir jauh dan bisa menghasilkan sesuatu yang walaupun belakangan tidak berart