Share

Teman Lama, Ku Tunggu

Author: anoen_27
last update Last Updated: 2021-09-05 20:32:47

Benarkah? Aku tidak apa-apa mas,” Angi langsung menjawab kekhawatiran Adhimas. 

 

Teman dekat yang sudah beberapa bulan tak menghubungi Angi.

 

Angi mulai berpikir apakah Adhimas mengetahui apa yang ia alami semalam. Karena ini bukan hal yang pertama kali terjadi pada Angi. Ketika ia dalam keadaan tersakiti sekalipun Adhimas mengetahuinya. 

 

”Mas, malam ini ada waktu ketemuan gak? Aku mau cerita sesuatu nih sama kamu,” berkata Angi dalam percakapan telepon.

”Oke, Ketemuan nanti malem ya. Sekalian makan malam. Lokasinya nanti aku kabarin,” respon Adhimas menjawab permintaan Angi.

 

Adhimas, teman Angi yang selalu ada dalam setiap langkahnya. Dimana pun Angi berada, Adhimas selalu berada tidak jauh dengannya. Bahkan, ke kota Jakarta sekalipun Adhimas tetap mengikuti Angi.

 

Sejak kecil, Angi dan Adhimas adalah teman dekat. Tapi suatu hari Adhimas pergi dari kampung halaman Angi. Tak ada kabar apapun tentang Adhimas. Suatu hari, adhimas mulai menghubungi Angi melalui aplikasi W******p dan dari situlah hubungan mereka mulai terjalin kembali.

 

Mereka mulai membahas hal - hal yang sederhana sampai hal yang lebih besar dan mendalam. 

 

*

 

Di Cafetaria. Pukul 20.00 WIB malam.

 

”Aku di bangku pojok paling belakang yaa,” chat Adhimas kepada Angi melalui pesan W******p nya.

 

Kemudian, notifikasi W******p muncul pada layar smartphone Angi. Ia yang masih dalam perjalanan menggunakan grab car sudah bersiap-siap.

 

Lima menit kemudian, Angi tiba di Cafetaria tempat mereka bertemu. Angi turun dari mobil tersebut dan langsung menuju kursi paling belakang. Terlihat Adhimas sudah menunggu kedatangan Angi.

 

“Hei, long time no see. Kamu gak kangen sama aku?” manja angi pada Adhimas yang tersenyum manis. 

 

Angi kemudian duduk berhadapan dengan Adhimas. Seperti layaknya sepasang kekasih mereka terlihat begitu mesra dan Angi pun tak ragu untuk menceritakan semua pengalaman yang ia alami kemarin malam. 

 

Angi mulai bercerita tentang interviewnya dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Kemudian, ia menceritakan pengalaman menyeramkannya dengan makhluk astral yang ia temui.

 

Sudah setengah jam asik mengobrol, tak lama datanglah seorang waitress yang mengantar pesanan makanan dan minuman. 

 

Seperti biasa hanya ada satu pesanan yaitu untuk Angi saja. Adhimas selalu tak mau diajak makan di tempat umum, ia lebih suka makan di tempat yang lebih privasi, tak banyak gangguan dan tenang. Berbeda dengan Angi yang suka berada di tengah keramaian.

 

“Menurutmu, aku harus bagaimana sekarang? Aku merasa takut jika malam ini makhluk itu datang lagi dan membawaku ke dimensinya,” berkata angi dengan rasa kekhawatiran yang amat besar.

 

”Sebenarnya apa yang lebih kau takutkan dari makhluk itu? Takdir hidup dan mati hanya Tuhan yang menentukan,” perjelas Adhimas dengan nada penegasan kepada Angi.

 

”Ingatkah saat kamu kecil?” tutur Adhimas. ”Kamu bahkan bermain dengan hantu di pohon besar belakang sekolah. Semua orang menjauhinya tetapi kamu mendekatinya.”

 

Adhimas melanjutkan, ”mungkin makhluk itu ingin menyampaikan sesuatu kepadamu.”

 

Angi yang sedang lahap memakan nasi goreng, tiba-tiba saja tersedak dan batuk. Ia kemudian mengambil segelas es teh manis dan mulai meminumnya dengan cepat.

 

“Hei, Ada apa angi? Aku bisa membantumu. Tenanglah dulu,” respon Adhimas dengan cepat.

 

Kemudian Angi yang sedang tersedak berkata, “Aku ingat, dia bilang kita sudah bersama selama 23 tahun dan dia mengajakku untuk ikut bersamanya.”

 

“Dia sudah ada selama itu,” tutur Adhimas yang bingung dan mengerutkan dahinya.

”Saat ini kamu berusia 23 tahun kan? Tepat di bulan april nanti usiamu akan genap 24 tahun,” lanjut Adhimas kepada Angi.

 

“Baiklah, kita akan cari tahu tentang makhluk itu. Bagaimana menurutmu angi?” bertanya Adhimas kepada angi yang sedang melanjutkan makannya. 

 

“Baiklah mas. Tapi dengan satu syarat, kamu jangan pergi dan menghilang lagi dariku,” minta Angi dengan tatapan penuh dengan harapan.

 

“Baiklah. Tapi aku tidak bisa janji padamu,” jawab Adhimas.

 

Angi hanya melanjutkan makan malamnya yang masih tersisa setengah porsi lagi. Tanpa merespon jawaban Adhimas, secara tak langsung Angi sudah mengetahui apa yang akan dikatakan oleh Adhimas.

 

Malam sudah menunjukkan pukul 22.50 WIB. Angi dan Adhimas terlihat sedang bergegas pulang meninggalkan Cafetaria. 

 

Mereka pulang dengan menggunakan transportasi yang berbeda karena keduanya sama-sama belum memiliki kendaraan pribadi.

 

“Kamu hati-hati ya sampe rumah,” chat angi kepada Adhimas melalui pesan W******p.

 

“Oke. Kamu juga ya,” balas Adhimas.

 

Akhirnya, angi tiba di kosannya kembali. Ia merasa gugup dan enggan masuk ke dalam kamarnya itu. Suasana kosan masih terlihat gaduh di beberapa kamar. Banyak dari penghuni kosan itu adalah para buruh pabrik, pegawai kantoran dan mahasiswa. 

 

Peraturan di kosan angi hanya memperbolehkan perempuan sebagai penyewa. Jadi, intinya ini adalah kosan khusus perempuan. Semua kamar sudah full terisi. Hanya saja, meskipun banyak penghuni kosan mereka tetap hidup individualistis. Tapi ada pula yang terlihat ramah dan mau bersosialisasi. 

 

Kamar Angi berada di lantai 2. Kamar nomor 09. 

 

Saat angi berjalan menuju kamarnya, banyak beberapa mahasiswa sedang asik berbincang masalah di kampusnya. Terdengar salah satu dari mereka sedang membicarakan nama dosen killer yang ditakuti semua mahasiswa di jurusan mereka.

 

Mendengar hal itu, Angi tersenyum. Ia teringat masa-masa saat ia masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Masalah mahasiswa hanyalah seputar tugas dan dosen killer. Itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Angi saat menjadi mahasiswa.

 

Angi mulai membuka pintu kamarnya yang dikunci. Ia masuk dan melihat kamarnya tidak ada sesuatu yang aneh. Semua terlihat normal dan biasa saja. Kemudian, ia menutup pintu kamar dan gorden jendelanya yang masih terbuka.

 

”Semoga malam ini tidak terjadi sesuatu yang aneh,” ucap Angi berharap tidak akan bertemu dengan makhluk astral itu lagi. 

Angi yang sedang berbaring di tempat tidur, langsung membuka layar HP nya. Ia tak sadar sejak tadi ada notifikasi dari Adhimas.

 

“Walah.. Ada WA toh dari Adhimas,” berkata Angi sambil mengecek pesan W******p nya.

 

“Have a nice dream, Angi,” isi pesan yang dikirim oleh Adhimas.

 

”Kadang-kadang manis juga ya Adhimas ini,” tersenyum Angi saat membaca isi pesan Adhimas.

 

Angi tak membalas pesan Adhimas tersebut. Ia hanya membacanya dan kemudian mematikan layar handphone. 

 

Angi yang merasa lelah sejak kemarin kemudian tertidur dengan pakaian yang masih dikenakannya saat bertemu dengan Adhimas tadi. Dua hari yang melelahkan bagi Angi ini membuatnya semakin tak berharap akan mudahnya hidup di kota Jakarta.

 

Suasana malam hari kota Jakarta turut menjadi pengantar tidur Angi. Suara sayup-sayup kendaraan yang masih berlalu-lalang di jalan raya. Suara kehidupan kota yang tak akan pernah tertidur. Bagi sebahagian orang, malam menjadi siang mereka. Kehidupan malam yang menggantikan siang ini benar-benar membuat sang kota menjadi arogan.

Related chapters

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Masa Lalu

    Suasana malam hari kota Jakarta turut menjadi pengantar tidur Angi. Suara sayup-sayup kendaraan yang masih berlalu-lalang di jalan raya. Suara kehidupan kota yang tak akan pernah tertidur. Bagi sebahagian orang, malam menjadi siang mereka. Kehidupan malam yang menggantikan siang ini benar-benar membuat sang kota menjadi arogan.Di tempat lain, Adhimas yang baru saja mengirim pesan WhatsApp kepada Angi kemudian memasukkan HP nya ke dalam handbag kecil miliknya.”Sudah sampai, pak,” berkata sang supir taksi.”Oh, iya, pak. Terima kasih,” respon Adhimas.Ia bergegas turun dari taksi tersebut dan berjalan menuju rumahnya.*Adhimas adalah seorang pria tampan bertubuh tegap dan memiliki tinggi di atas pria Indonesia pada umumnya. Kulit kuning langsat membaluti tubuhny

    Last Updated : 2021-09-05
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Ruang Interview

    Sudah suratan takdir dari Sang Maha Kuasa bahwa jalan hidup Angi penuh dengan dunia mistis. Sebagai manusia, Angi tidak mampu mengubah takdir. Namun, ia masih berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik.Angi yang masih terbaring lelap di tempat tidurya tak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Ia terbangun karena mendengar suara adzan subuh berkumandang. Ia bergegas untuk melaksanakan ibadah shalat subuh.“Alhamdulillah malam ini aku diberikan tidur yang nyenyak,” bersyukur Angi dalam untaian doa kepada sang pencipta.“Aku lelah dengan para makhluk gaib yang bermunculan di depanku,” keluh Angi dengan indra keenam yang ia miliki.“Semoga makhluk yang mengganggu tidurku kemarin lusa tidak menjadi bahaya bagiku,” ucap Angi dengan kekhawatiran.Angi kemudian bergegas me

    Last Updated : 2021-09-05
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Takdir

    “Tak kusangka takdir arwah laki-laki itu begitu pilu,” ucap Angi yang sedang duduk di kursi kamarnya. “Apakah dia akan kembali ke alamnya? Atau tetap dalam belenggu sang ular raksasa itu?” tanya Angi mendalam. ”Aku bukan super hero yang bisa menolong orang lain. Hanya kelebihan dari sang pencipta ini yang ku jaga,” ucap Angi dengan nada kesal. ”Andai saja aku tidak punya indra keenam ini. Mungkin hidupku akan lebih tenang. Aku tak perlu menyaksikan hal-hal gaib seperti tadi.” Kejadian kecelakaan tadi membekaskan rasa pilu dan misteri untuk Angi. Ia merasa kecewa karena tak bisa membantu apapun terhadap sang korban kecelakaan. Di sisi lain, ia bertemu dengan sang ular yang tak asing baginya. “Aku harus menanyakan soal ini kepada ayah,” ucap Angi. “dan makhluk yang selalu menggangguku itu. Menyebalkan.” Angi kemudian mengambil handphone dan langsung menelpon ayahnya yang berada di kampung. Angi menceritakan semua kejadian yan

    Last Updated : 2021-09-28
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   KELUARGA

    Angi yang masih dalam keadaaan pingsan itu kemudian terbangun karena suara HP yang berdering. Nada dering HP tersebut memecah keheningan di kamar Angi. Musik instrumental khas jawa yang menjadi nada dering Angi ini seakan mengantarkannya untuk terbangun.Angi yang baru saja tersadar dari pingsannya langsung mencari HP yang berdering. Tak disangka sang kakek buyut menelpon Angi. “Kenapa kakek buyut nelpon ya?” ucap Angi sambil menatap layar HP yang berdering. “Assalamualaikum, Angi. Gimana kabarmu ndok? Kamu sehat kan di sana?” berkata sang buyut kepada Angi yang masih duduk di atas lantai. ”Aku sehat kek. Kakek tumben menelpon Angi. Ada apa kek?” ucap Angi. ”Semalam Ki Slamet datang kepada kakek. Katanya dia sudah ngobrol sama kamu ya ndok?” kata sang uyut. ”Kamu sudah siap?” ”Tidak kek, maaf. Aku tidak mau,” balas Angi. “Garis hidupmu adalah menjadi paranormal. Mau kamu jungkir balik di dunia tetap takdirmu adalah paranorma

    Last Updated : 2021-09-29
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   RUANG ICU

    “Pendarahan yang sangat hebat tapi pasien ini bisa melaluinya dengan selamat,” tutur seorang dokter jaga di ruang ICU. “mukjizat itu memang nyata.” “Ini data profil pasien beserta riwayat penyakit yang dideritanya dok,” ucap perawat yang sedang bertugas. “Baik. Tolong resepkan ini kepada pasien, Co-amoxiclav, untuk mempercepat penyembuhan luka dan kesadarannya segera pulih,” ucap sang dokter. “Baik, dok,” ucap perawat. Dokter Alan sebagai dokter jaga di ruang ICU tempat Angi di rawat kemudian memanggil anggota keluarga Angi. Tak lama, datanglah adhimas sebagai perwakilannya. “Dengan keluarga Angi?” tanya dokter. “Saya perwakilan dari keluarganya pak. Keluarga Angi masih di kampung belum tiba disini,” jawab adhimas. ”Baik. Begini pak Adhimas. Saya sampaikan bahwa pasien Angi ini bisa rawat jalan apabila kondisi luka sudah 70% membaik dan kesadarannya sudah stabil. Untuk saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya t

    Last Updated : 2021-09-29
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   MENINGGAL

    Di tempat lain, suara mikrofon dari ruang ICU terdengar dengan jelas oleh Adhimas yang sedang berada tak jauh dari ruang tunggu pasien. Ia langsung berjalan cepat menuju ruangan Angi. Adhimas terkejut dan tak menyangka sama sekali dengan apa yang terjadi.Ibu kos dan Nisa yang juga sedang berada di ruangan menangis sejadi-jadinya.Ruangan ICU yang dingin menumpahkan rasa kehampaan dan ketidakpastian.Dentingan suara alat bantu itu terdengar semakin tak berirama. Irama demi iramanya mulai tak tersusun dengan rapi. Wajah sang dokter dan perawat tak bisa membohongi kondisi yang terjadi. Wajah pucat pasi menghiasi wajah Angi yang sejak tadi malam tak memberikan perubahan.“Ada apa dok?” tanya Adhimas cepat.“Bagaimana ini bisa terjadi?”“Sabar pak Adhimas. Kami sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien. Namun, tiba-tiba saja pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran yang sangat tinggi. Semua langsung drop

    Last Updated : 2021-09-29
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   MENJEMPUT PULANG

    Perjalanan bapak dan emak menuju Jakarta berubah menjadi suram. Hanya doa yang bisa mereka panjatkan agar anaknya bisa istirahat dengan tenang di alam sana. Mobil travel itu pun terus melaju dengan cepat menuju Rumah Sakit. Suasana malam kota Jakarta dengan taburan lampu-lampu jalanan yang remang mengiringi perjalanan menuju Rumah Sakit. Jalan raya yang terbentang luas tak satupun terlihat kendaraan berlalu-lalang. Sunyi dan sepi. Namun, gedung-gendung pencakar langit itu seakan masih menunjukkan kehidupan. Terlihat angkuh untuk sosok mata yang sederhana. Perjalanan mulai diiringi gemercik hujan. Tetesan air itu mulai menjatuhi kaca mobil yang terang. Terlihat titik-titik air itu membulat dan memenuhi semua ruang kaca mobil. Tetesan itu jatuh perlahan dan tak membuat gaduh. Hujan itu seakan hanya ingin mengalihkan perhatian mereka yang sedang berkelabu. Iringan hujan terus menemani mobil travel yang melaju di Jl. Diponegoro. Suasana Kenari di malam ha

    Last Updated : 2021-09-30
  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Ambulance Yang Lenyap

    Raka berjalan cepat menuju pintu keluar rumah dan ia terhenyak. Ia tak mampu berkata-kata saat melihat jenazah adiknya dikeluarkan dari dalam mobil. Ia menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Lalu, seluruh badannya mulai terkujur lemas hingga tak mampu menopang badannya yang tinggi semampai seperti TNI itu. “Raka!” ”Raka, cepat bantu ke sini!” ucap emak dari sisi ambulance. Suara emak yang memekik sontak membuyarkan kebingungan Raka. “Iya, mak,” jawab Raka dengan tertatih. Ia berlari menuju ambulance dan tanpa ragu ia langsung memegang keranda adiknya itu. Dengan wajah menahan sedih dan berusaha membendung air matanya itu, Raka menyimpan salah satu kaki keranda itu di atas bahu kanannya. Mereka berjalan perlahan menuju ke rumah. Salah satu tetangga datang menghampiri emak yang sedang berjalan menuju ke rumahnya. “Mak, maaf, siapa yang meninggal?” tanya si tetangga. “Angi, mbak. Tolong maaf kan Angi bila ada kesalahan d

    Last Updated : 2021-10-01

Latest chapter

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Boneka Misterius

    Aku menerima sebuah boneka dari salah satu pasienku. Selama 5 tahun aku mengabdikan diri ke masyarakat sebagai personel kesehatan, ini bukan kali pertama aku menerima hadiah dari pasien. Iya sih, aku memang tidak meminta mereka memberikanku sesuatu. Tapi karena di desa terpencil ini. Hampir semua penduduk adalah petani kecil yang berpenghasilan tidak seberapa. Biaya murah tapi berkualitas. Ini adalah mottoku ketika aku menerima sertifikat kedokteranku. Boneka yang diberikan kepadaku sudah tua. Bajunya sudah lecek. Penuh dengan sobek dibeberapa sisi. Rambutnya juga sebagian sudah rontok. "Nama boneka itu Tania, bu dokter" kata seorang wanita tua yang memberikan kepadaku. "Tania ya? Hihihi. Namanya sama kaya Saya nek" kataku sembari memberikan resep kepadanya. Tangan nenek itu sudah bergemetar. Dia sepertinya sudah susah mengakat tangannya sendiri. Aku melipat surat resep dan meletakannya di tangan kanannya. "Semoga lekas

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Ame Onna Ke Indonesia

    Kali ini pasien Angi bukan berasal dari local. Ia adalah seorang warga negara asing yang sedang bekerja untuk tiga tahun ke depan di Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia ini tidak serta merta membautnya menjadi gembira, pasalnya ia membawa orang lain dalam perjalanannya ini. Bahkan parahnya, orang itu bukanlah manusia melainkan sosok makhluk gaib yang menempel pada tubuhnya hingga terbawa ke sini. “Bagaimana tuan tahu bahwa ada sosok gaib yang mengikuti tuan?” tanya Angi memancing. Padahal, Angi pun sudah melihat hantu wanita itu di samping tuan Jepang itu, sebut saja nama samarannya adalah Juno. “Saya sering sekali bermimpi hantu wanita yang sedang membawa anak kecil yang menangis. Ketika saya mendekati anak tersebut, wajahnya sangat pucat dan badannya sudah kaku. Tapi suaranya begitu keras menangis,” jelasnya. “Lalu, bagaimana jika benar hantu itu ada?” tanya Angi kembali. “Tolong lepaskan hantu itu dari diri saya. Hal ini membuat saya tida

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Memanggil Khodam

    Dengan begitu, selesai sudah tugas Angi untuk membantu pasiennya. Ia cukup untuk memverifikasi jika sang anak sulung itu sudah melakukan tugasnya yang diwasiatkan oleh sang khodam. Baru saja Angi menyelesaikan salah satu tugasnya, kini seorang pasien sudah menghubunginya kembali. Kali ini sang pasien minta untuk penjagaan diri. Hal ini karena dirinya bekerja di bagian yang berhubungan dengan mayat di salah satu rumah sakit. Oleh karena itu, penting baginya agar terlindungi dari gangguan para makhlus halus. Sebut saja namanya Ara. Seorang perawat yang bertugas di bagian ruang jenazah. Yang kemudian mulai terusik oleh kehadiran sesosok makhluk gaib.Ara menceritakan bahwa dirinya tidur di ruangan dekat dengan kamar mayat. Hal ini sudah biasa baginya. Selama ia bekerja di sana belum pernah diganggu oleh sesosok makhluk gaib apapun. Hingga suatu hari itupun terjadi. Setiap hari, setiap malam ia bekerja dengan normal tetapi tidak pada malam itu. Ketika diminta

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Penunggu Mustika Putih

    Sang Mentari mulai menunjukkan cahaya kehangatannya. Angi pun segera bangun dan bergegas untuk memulai pencariannya tentang Penunggu Mustika Putih milik seorang pasien yang datang kepadanya sehari yang lalu. Sang pasien meminta tolong kepada Angi untuk membantu sang kakek agar bisa sembuh dari penyakit menahunnya. Penyakit yang tidak bias aini tidka bisa dilihat oleh ilmu medis, oleh karena itu, sang pasien yang merupakan anak sulungnya itu meminta bantuan kepada seseorang yang ahli dalam ilmu spiritual. Perjalanan pun dimulai dengan tak lupa membawa sang mustika legendaris sebagai penjaga diri Angi dari ancaman para iblis. Angi mulai mendaki gunung Bayangkaki yang berada di daerah Sawoo. Tak lupa Angi membawa pula obat manjurnya, yaitu darah sang ular, untuk berjaga-jaga jika dirinya terluka bahkan ada seseorang yang meminta bantuannya. Sebelum berangkat ke sana Angi mampir sebentar di daerah Jabung buat minum es dawet , asal tau saja d

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Histori Sebuah Mustika Putih

    Batu mustika Batu mulia ialah segala jenis batuan dan mineral yang memiliki sifat fisik dan kimia yang khas,yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku perihasan. Menurut KBBI (2014:7), permata adalah batu berharga yang berwarna indah.Ada yang menyebabkan batu ini berwarnawarni,yaitu komponen unsur kimia penyusunannya (unsur transisi yang memberi warna pada komponen pokok yang biasa bening).Mustika atau Mestika adalah berasal dari Alam, atau Alamiah terbentuk dari Berbagai macam Unsur mulai dari unsur Tumbuhan, unsur binatang, unsur Tanah/bumi, Air, api dan Udara dan juga unsur mineral lainnya.Penamaan Mustika/Mestika ini diambil biasa diambil hanya dari jenis unsur2 tersebut yang terbentuk dalam batuan atau Batu Mustika, Sementara hakiki dan hakikat Terang nyata adanya adalah Unsur-unsur yang terbentuk diatas dan yang mengandung Riwayat jelas serta Biasanya Termasyur dikalangan orang-orang tertentu.Seperti misal Mestika Nabi Nuh

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Air Tempuran

    Dalam suasana gelap Angi tak sadar bahwa dirinya kini tak lagi berada dalam pertarungan sengit dengan sang iblis. Dalam dimensi itu ia bertemu dengan KI Slamet yang sudah emnunggunya sejak beberapa jam yang lalu. “Bagaimana perjalananmu sayang? Apakah menyenangkan?” tutur Ki Slamet melihat Angi tergopoh-gopoh menopang tubuhnya agar stabil. “Apa maksud Aki? Apa semua ini bukan bagian dari mimip?” tanya Angi dengan penasaran. Ia bahkan mengira bahwa dirinya masih dalam pertaungan melawan snag iblis yang hampir saja menghabisi nyawanya dalam satu kedipan mata. Lalu, Angi berjalan tertatih dan melangkah maju menuju Ki Slamet yang sedang berdiri di seberang dimensi. Entah apa yang sedang ia rasakan kali ini benar-benar membuatnya sangat bingung. “Kau berada di dimensi ketiga alam bawah sadarmu. Kau sudah menempuh perjalanan berat untuk mendapatkan sang mustika legendaris itu. Kini kau bisa beristirahat untuk oenembuhan lukamu.” “Tapi, bagai

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Tubuh Kisman Dirasuki Makhluk Halus

    “Dasar! Sama-sama jorok!” gerutu Angi dalam suara lirihnya. Kemudian Angi berjalan maju menuju panggung seni tarian itu dan diikuti oleh Kisman di belakangnya. Mereka berjalan menghampiri sisi panggung karena semua warga berkerumun di sana. Setidaknya mereka bisa menyaksikan penari yang sedang kesurupan ala tarian Dolalak. Penari utama Dolalak sedang berlenggak-lenggok di atas panggung dengan tangan kanan memegang sesaji daun mawar yang ditaburi oleh minak fanbo. Lalu, sontak saja sesaji itu dilemparnya ke arah salah satu penari namun sialnya, sesaji itu terkena wajah Kisman, yang tepat berdiri di sisi penari yang terkena lemparan itu. Tiba-tiba saja Kisman pun ikut kesurupan. Seorang penari yang kesurupan langsung menunjukkan keahliannya dalam menari. Sedangkan Kisman mendadak menjadi seorang yang bertubuh tegap. Angi merasa aneh dengan gelagat Kisman. Akhirnya ia tahu bahwa ada sesosok makhluk yang menginginkan tubuh Kisman. Kisman berjalan me

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Diskusi Malam

    Suara itu terdengar jelas. Kisman memerhatikan sekitar berharap tidak ada yang akan menerjangnya. Sedangkan Angi tetap tenang. Ia menajamkan pendengarannya ke segala penjuru mata angin. Indera penglihatan ia fokuskan pada setiap gerakan yang mungkin saja muncul dihadapannya. Lalu, Kisman dan Angi mulai melangkah lagi dengan perlahan yang sempat berhenti sejenak. "Krek!" "Krak!" Suara ranting kering yang terinjak itu semakin dekat dengan mereka. Angi mencoba menenangkan Kisman yang mulai panik. Ia sangat takut hingga badannya gemetaran. Lalu, Angi mencoba memerhatikan sekeliling dan menggunakan kekuatan batinnya. Ia tahu ini bukanlah makhlul gaib melainkan seekor binatang buas. "Kita harus cepat," Ucap Angi pada Kisman.Angi dan Kisman berlari secepat mungkin dan benar saja, hal itu memancing sang serigala lereng gunung muncul dan mengejar mereka. Berlari saja tidak cukup, kec

  • Suratan Takdir Sang Anak Paranormal   Bertemu Kisman

    Malam hari pun mulai menyapa sang langit yang biru nan cerah. Warna gelap mulai menghiasi langit. Bintang-bintang berkedip malu untuk muncul menghiasi langit. Inilah tanda ahwa tidak akan turun hujan di mala mini. Sungguh malam yang sangat indah, tepat sekali dijadikan sebuah acara hajatan untuk seorang kaya raya yang sedang mengadakan pesta pernikahan anaknya.Malam ini tidka ada tanda-tand apapun dari warga desa yang belakangan ini sedang memerhatikan keberadaan Angi. Kali ini mereka disibukkan oleh acara Pak Jiman. Sementara, untuk Angi dibiarkan dulu karena mereka tahu bahwa nisanak satu ini tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya. Lalu, pada pukul 7 malam sebuah pidato dibuka oleh sang pemangku acara hajat tersebut. Semua warga telah memenuhi halam rumah Pak Jiman yang saat ini sedang duduk di singgasananya. Pesta yang diadakan dengna mewah ini tak tanggung-tanggung diadakan selama tiga hari tiga malam. sungguh penghamburan biaya tapi bagi Pak Jima

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status