Share

Ular Kepala Dua

“Ya, pokoknya mulai besok kamu buat kayak gitu ya? Dengan begitu mudah-mudahan kita bisa membuka tabir rahasia fitnahan ini.” ucap Risma bagaikan komandan detektif saja.

Ya sudah, dia kuangkat menjadi Kapten dan aku cukup Brigadir sajalah. 😌🤭

“Un..!”

“Hmm...” kudongakkan kepalaku menatap wajah Risma di layar ponselku.

“Tadi apa katamu?”

“Kata yang mana?” jawabku balik nanya, mengerutkan keningku.

“Tadi kamu bilang bisa jadi Kang Wirna-lah sutradara dari drama fitnahan ini. Benar begitu?” Risma bertanya untuk memastikan.

Aku mengendikkan bahuku. Jujur, rekaman fitnah itu telah membuat penalaranku begitu liar mengembara bahkan terasa sulit aku kendalikan.

“Aku tidak menuduh seperti itu, tapi semua kemungkinan kan bisa saja terjadi. Karena....

“Karena apa, Un?” kejar Risma.

“Karena saat aku ngobrol dengan Sarmini waktu itu, Sarmini bilang padaku kalau Kang Wirna ngomong kepadanya bahwa dirinya telah aku dukunin. Katanya aku punya keluarga yang bisa jampi-jampi gitu.”

“Astagaaaaa....!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status