Share

Mau tak mau

Met baca 🍃

_________

"Aku nggak suka sama ide kamu," protes Reynan saat mereka mampir jajan malam hari di roti bakar warung tenda langganan Reynan dekat komplek perumahannya.

"Nggak setujunya kenapa? Bukannya ini jadi cara aku buat buktiin aku bisa sukses?"

"Kenapa tolak bantuanku." Lirikan Reynan tajam, tapi Keira tak terpengaruh, ia tau emosi Reynan masih cukup belum matang, beda dengan dirinya.

"Kamu udah terlalu banyak, Nan. Aku yakin bisa untuk atasi." Reynan diam, ia tak mau berdebat dengan Keira karena akan kalah juga.

Akhirnya Reynan ikuti keputusan calon istrinya. Rasa khawatir coba ia kesampingkan juga. Masalah pernikahan, keduanya sepakat akan menunda hingga rumah selesai.

Suasana juga sedang panas, ia tak mau tergesa-gesa takut situasi semakin memburuk.

"Masih sakit bekas tamparan Bunda, Nan?" Jemari Keira mengusap wajah Reynan yang tersenyum tipis.

"Lebih sakit lihat kamu ditampar Bunda dan dihina." Ia menatap Keira dengan perasaan tak enak hati.

"Aku nggak apa-apa. Ayo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status