Share

44 Sesakit Inikah?

Aku merasakan pemandangan yang menyakitkan di rumah itu. Pemandangan yang mengingatkan saat semuanya hancur. Tapi, aku tetap harus ke rumah itu. Aku tetap mengkhawatirkan Rani. Aku harap dia ada di sana.

Aku keluar dari mobil lalu melangkahkan kaki lebih mendekat ke pintu rumah. Ada bell yang menempel di dinding dekat pintu. Aku segera menekannya.

Beberapa detik kemudian pintu akhirnya dibuka dari dalam dan aku melihat Rani berdiri sambil menatapku nyalang.

"Mau apa lagi ke sini?" Rani berniat menutup kembali pintunya, namun susah payah aku tahan.

"Kita butuh bicara sebentar!" pintaku segera. Aku masih menahan pintu dengan sebelah tangan agar tak kembali menutup.

Akhirnya Rani melepaskan tekanan pintunya. Rahangnya terlihat mengeras kemudian kedua tangannya di depan dada tanpa mempersilahkan aku masuk.

"Ya sudah. Bicara sekarang! Aku tidak punya banyak waktu!" Dengan ketusnya Rani bicara kepadaku. Entahlah, aku semakin tidak mengerti saja dengannya. Sikapnya sangat tidak menghargaiku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lennie Tobing
anak durhaka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status