Share

43 Menerima Tawaran

"Rani, hallo!"

Usahaku tak membuahkan hasil. Sambungan telepon telah terputus sepihak. Rani sudah tak sudi lagi bicara denganku. Padahal aku sungguh mengkhawatirkannya. Apa salahku? Harusnya aku yang marah. Harusnya aku yang benci dengan keadaan ini, tapi mengapa ini malah sebaliknya.

Aku menarik napas lesu. Mengusap dada dengan telapak tangan. Napasku sungguh sesak dengan semua kenyataan ini.

Aku ini seorang Ibu. Sebesar apa pun kesalahan seorang anak, tetap saja tak bisa membenci. Aku tetap khawatir dengan Rani. Tidur dimana dia, makan dengan apa dia. Ah ya sudahlah. Aku hanya bisa berdo'a, semoga anak selalu dalam lindungan Tuhan dimana pun dia berada.

***

"Mba Mia sudah siap?"

Crew yang bertugas pada station televisi dalam acara talkshow tampak bertanya kepadaku. Aku segera mengangguk setelah perasaan nervous mulai pergi.

Hari ini, aku telah menerima undangan talkshow untuk bincang-bincang santai mengenai kisah piluku selama ini. Awalnya aku memang tak mau menerima tawaran ini.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status