Share

261 Akhirnya Kamu Jujur

Malam ini Mas Yusuf sudah duduk di tepi ranjang. Dia tak menghindariku. Tapi masih dengan sikap dingin. Lelakiku itu sudah berganti pakaian tidur yang telah kusiapkan tadi.

"Apa Mas Yusuf akan tidur di sini?" Gegas kubertanya. Aku mendekat tapi hanya berdiri di depannya.

"Saya akan tidur di kamar ini, tapi tidak di ranjang ini," jawabnya datar. Tanpa membalas tatapanku. Mengapa Mas Yusuf kian enggan saja membalas tatapanku? Dadaku lesu, semakin lesu saja.

"Lalu kamu akan tidur dimana, Mas?" Aku yang heran.

"Di sofa." Dia meluruskan pandangan pada sofa yang masih berada di kamar ini.

Aku mengatur napas. Tetap tenang. "Mas, bolehkah saya bertanya?"

Mas Yusuf mengangkat wajahnya. "Tanya soal apa?" Wajahnya tiba-tiba tegang. Aku tahu penyebab wajahnya tegang seperti itu.

"Enggak, Mas. Aku hanya ingin bertanya, bagaimama hasil therapi tadi? Apa ada perkembangan?" Kali ini aku duduk di sampingnya.

"Masih dengan hasil yang sama," jawabnya datar. Ia menurunkan kembali wajahnya. Semakin terlih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status