Share

255 Mandi Basah

Aku melanjutkan aktivas membuat sarapan. Tak ingin menimpali perbincangan antara Khaila dan Jenifer.

"Basah bukan sembarang basah, tapi ada artinya kan, Mba." Suara Khaila menimpali lagi.

Aku berusaha tak paham dengan ocehan mereka. Tak mau memperkeruh suasana hati yang sedang tak baik-baik saja.

Sampai selesai membuat sarapan, kulihat Mas Yusuf tiba di ruang makan. Dia duduk tanpa menyapaku. Dia sudah rapi. Pakaian yang sudah kupersiapkan sudah dipakainya. Tapi, melihat rambutnya yang basah mengapa pikiranku jadi berhalusinasi begini. Padahal Mas Yusuf memang selalu keramas setiap kali mandi.

"Mas, sarapan dulu ya." Aku masih berusaha tenang. Menyapa suamiku walau dia tak membalas sapaanku.

Aku tetap menyendokan nasi beserta lauknya ke hadapan Mas Yusuf. Dia menerimanya walau masih dalam keadaan marah.

"Jangan marah, Mas. Saya tidak nyaman kalau melihat kamu marah," ucapku dengan pelan.

"Sudahlah, jangan kamu bahas masalah yang kemarin di meja makan ini." Mas Yusuf menolak ucapanku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
susiana feriyanti
Ini knp ceritanya mkin btele² muter trs g jelas. Pdhl ketika Frans tiba² nongol mdekati mia sdh prnh tjadi saat dia belanja di supermarket. Knp tdk diantisipasi?Ini yg gobl*k mia apa penulis naskahnya? Bikin cerita yg cerdas. Pdhl teraphy otak bisa dibantu dg foto² married mreka, minta sm anjani.
goodnovel comment avatar
Salmah Prasetia
ko gw lama² kesel ya baca cerita nya, ga udah², udh gitu si mia nya bego aja gitu, ngalah mulu, knp ga pergi aja sih tinggalin si yusuf ga guna jg, toh mia jg bisa dapetin uang yg banyak, dr bakat nya, jd males ngelanjutin baca nya...
goodnovel comment avatar
Oma Zian
ceritanya muter aja gitu knpa Yusuf ndak cepat pulih ingatannya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status