Share

232 Ingin Pergi Tapi Sulit

Aku berjalan menuju kamar bayi. Sementara Khaila berlenggang masuk ke kamarnya tanpa merasa risih saat suara tangisan bayi terdengar ke luar.

"Ya Tuhan, kamu sendirian ternyata." Gegas aku menyodok bayi Khaila dari dalam tempat tidurnya. Aku menggendong sambil di ayun-ayun. Rupanya bayi ini kehausan.

Sudah tersedia perlengkapan susu di kamar bayi termasuk air panasnya di sana. Entah ini sengaja atau tidak, yang pasti bayi ini tetap harus dijaga.

Malam ini aku tidur di kamar bayi berduaan. Mengesampingkan sejenak keresahan di dalam dada. Aku menyayangi anak Khaila seperti anakku sendiri. Mengusap kepalanya, mengecup keningnya, sampai bayi itu kembali tidur usai meneguk satu botol air susu yang telah kubuat.

"Nak, malam ini Tante akan tidur di sini. Kita memang sudah lama tak tidur bersama. Tante kangen sama kamu." Aku berbicara sendiri sambil mengusap-usap bayi cantik dan mungil ini.

Entah kenapa dengan Khaila, dia sama sekali tak mau mengurus bayinya. Padahal anak adalah anugerah yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Evi
Aku klo jadi mia dari awal udh gak bakalan terpancing sama cowok yg beda strata. Dimanapun emg susah diterima klo beda strata ujung2nya pasti di injek2 dah. Mending pergi cari kesenangan sendiri lebih baik dahh.
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Mia Mia....kamu itu memang mental pembantu, di suruh dan di omelin sama ade ipar aja diam dan nurut, pergi aja dari rumah itu.. .
goodnovel comment avatar
Ar Ni
udah tinggal pergi saja Mia ...masak SDH sampai bab 3 ratus masih mbulet dgn pelakor dr awal sampai akhir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status