Share

Surat Ancaman

“Dokter Sandy!!” seru Arum.

Ia buru-buru mengurai kecupannya dan bangkit dari pangkuan Danu. Danu hanya diam melihat reaksi Arum. Arum sudah berdiri di sebelah Danu kali ini. Ia tampak gugup dan wajahnya berubah merah padam. Danu mengulum senyum melihat reaksi Arum.

“Apa kabar, Dok? Anda sendirian?” Danu bersuara mencoba mencairkan suasana.

Dokter Sandy tersenyum datar sambil menganggukkan kepala.

“Iya, saya sedang janjian dengan seseorang dan ternyata dibatalkan.”

“Wah, sayang sekali. Kami juga baru selesai makan dan hendak pulang.” Danu kembali yang bersuara, sementara Arum hanya diam di samping Danu.

Perlahan Danu bangkit menjejeri Arum. Ia langsung menggandeng tangan Arum, tentu saja Arum sama sekali tidak keberatan dengan ulah suaminya. Sedangkan Dokter Sandy hanya diam, melirik Danu sekilas dengan rasa iri.

“Kami permisi pulang dulu, Dok!” Kini Danu berpamitan, Arum jug

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status