Share

Salah Sasaran

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-08-19 11:00:37

“NADIA!! KAMU APA-APAAN?” seru Danu.

Nadia tidak menjawab hanya menatap dengan penuh kebencian ke arah wanita tersebut. Perlahan wanita di depan Danu itu menoleh dan mendongak menatap Nadia. Seketika Nadia terkejut. Matanya melotot dan bibirnya terbuka lebar.

“IBU FATMA??? Anda bukan Arum?”

Kini ganti Nadia yang tampak terkejut. Matanya terus melotot, jarinya bergetar usai melihat sosok yang baru ia siram dengan minuman itu ternyata bukan Arum.

“Iya, saya Bu Fatma, pemilik salah satu stasiun tv swasta. Apa Anda sudah tidak mengenali saya, Nona Nadia?”  Wanita paruh baya yang rambut dan bajunya basah semua itu kini bersuara.

Nadia langsung menunduk dan terlihat sangat malu.

“Ma—maaf, Bu. Saya ... saya pikir tadi bukan Anda. Saya ---“

“CUKUP!! Pak Danu, rasanya saya batal memakai Nona Nadia di acara tv saya. Saya cari yang lain saja.”

Nadia langsung mengangkat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
ahahahahha kan bnr ku blg kalo jgn² bkn Arum lg yg lagi ktmuan sm Danu ^^
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Yang Tak Biasa

    “Apa Nona Anjani memperlakukanmu dengan buruk hingga kamu berkata seperti itu?” tanya Danu.Arum terkejut dengan pertanyaan Danu. Dia lupa kehadirannya di sini bukan sebagai Anjani Maheswari yang berbicara dengan Danu tadi pagi. Pantas saja Danu bertanya seperti itu padanya. Arum gegas menggeleng sambil tersenyum.“Tidak. Malah sebaliknya, beliau sangat baik padaku. Itu sebabnya aku tidak bisa menolak permintaannya kali ini.”Danu hanya manggut-manggut sambil menatap Arum tanpa jeda. Tentu saja ulah mantan suaminya ini membuat Arum kesal. Padahal dia berpenampilan biasa saja kali ini. Sengaja dia hanya mengenakan riasan soft. Rambut hitam legamnya pun dia biarkan terurai ke belakang tanpa menatanya seindah mungkin saat menjadi sosok Anjani. Bahkan dia hanya mengenakan blazer dan celana kain seragam di rumah modenya.Arum memang tidak mau tampil mencolok di pertemuan ini. Namun, mengapa tatapan Danu terus menghujam tajam ke arahnya?

    Last Updated : 2024-08-19
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Possesif Exhusband

    “Itu ... itu bukan mobilku,” ujar Arum.Ia benar-benar kebingungan saat Danu bertanya tentang kepemilikan mobil Rolls Royce. Danu hanya menganggapnya anak buah Anjani bahkan sebagai pramuniaga. Jadi mana mungkin dia bisa punya mobil sebagus dan semewah itu.“Aku tadi mengantar Nona Anjani dan beliau mengizinkan aku membawa mobilnya ke sini. Itu sebabnya aku tidak mau kamu antar. Aku harus menjemput Nona Anjani setelah ini.”Kali ini terpaksa Arum berbohong, sementara Danu hanya diam sambil menatap tajam ke arah Arum. Arum yakin kalau Danu masih terkejut dengan penjelasannya kali ini. Namun, dia tidak peduli. Dia ingin lekas pergi dari sini.“Sejak kapan kamu bisa mengendarai mobil, Arum?” Lagi-lagi Danu bertanya yang membuat Arum kerepotan menjawab.“Eng ... baru saja. Nona Anjani yang mengajariku.”Kembali Arum berbohong, padahal dia sudah terbiasa membawa mobil sejak bercerai dari Danu. Gara-

    Last Updated : 2024-08-20
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Dunia Seluas Daun Kelor

    “Mati? Apanya yang mati? Mobilmu akinya mati?” seru Nadia dengan panik.Danu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. Ia melihat Nadia sedang mengawasinya di seberang sana.“Enggak. Gak papa, kok. Kamu masuk ke dalam dulu, nanti aku ke sana!!”Nadia menurut, menganggukkan kepala kemudian berjalan masuk kembali ke dalam restoran. Sementara Danu kembali berjalan menghampiri Arum. Ia mengetuk kaca jendela Arum hingga wanita cantik itu membukanya.“Ada apa?” tanya Arum.“Aku ... aku gak bisa ngantar kamu. Aku mendadak ada janji. Gak papa kamu sendiri?”Arum tersenyum masam. Padahal tanpa sepengetahuan Danu, Arum sudah melihat kalau ada Nadia di seberang jalan sedang asyik berteleponan dengan Danu. Arum sudah berasumsi jika yang menelepon Danu tadi adalah Nadia dan ternyata tebakannya tepat.“Iya, gak papa. Aku duluan, ya!! Aku gak mau membuat Nona Anjani menunggu.”

    Last Updated : 2024-08-20
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Pertolongan Musuh

    “Maaf ... Anda bicara apa, Nona?” tanya Bu Fatma.Sepertinya gumaman Arum terdengar jelas di telinga wanita paruh baya tersebut. Arum tersenyum sambil berulang menggelengkan kepala.“Eng ... bukan apa-apa, Bu.”Bu Fatma hanya diam sambil tersenyum kemudian melirik ke lantai satu. Arum melihat ada kekesalan di tatapan wanita paruh baya itu.“Itu orang yang sedang kita bicarakan, Nona. Tak lain dan tak bukan Nona Nadia Amalia.” Wanita paruh baya itu kembali bersuara. Arum hanya membisu sambil melirik sekilas ke lantai satu.“Suruh mereka tunggu sebentar, Mbak!!” Kini Bu Fatma sudah memberi perintah ke waitres yang sedang menunggu sedari tadi.Waitres itu gegas berlalu turun ke lantai satu, setelahnya Arum melihat Danu dan Nadia sudah duduk menunggu di salah satu sudut kafe.“Nona Nadia itu sombong. Baru juga jadi model, tapi gayanya sudah selangit.”Ucapan Bu Fatma mengi

    Last Updated : 2024-08-21
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Hari Baru untuk Arum

    “Nona Anjani?” tanya Nadia.Mata wanita cantik itu membola usai mendengar penjelasan Bu Fatma. Sementara Bu Fatma hanya tersenyum sambil mengangguk.“Iya. Nona Anjani bilang, beliau pernah menggunakan jasa Anda saat di Paris. Saat itu Anda bekerja sangat profesional, Nona.”Nadia terdiam, mengatupkan rapat bibirnya. Dia tidak menduga orang yang dia benci malah menolongnya kali ini. Perlahan Nadia mengangguk sambil mengulas senyum.“Iya, saya memang pernah bekerja dengannya setahun yang lalu. Saya tidak menduga Nona Anjani masih mengingatnya.” Nadia sudah berkomentar sendiri.Bu Fatma hanya tersenyum menanggapinya kemudian tampak asyik berbincang dengan Danu membahas kelanjutan kerja sama mereka kali ini. Selang beberapa saat kemudian, mereka sudah berpamitan pulang.“Mas ... kamu punya nomor telepon Nona Anjani, gak?” tanya Nadia tiba-tiba.Mereka sudah di dalam mobil perjalanan pulang.

    Last Updated : 2024-08-21
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Yang Seharusnya Tidak Didengar

    “Kamu serius dengan ucapanmu, Mas?” tanya Nadia.Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Danu. Danu tidak menggubris pertanyaannya malah membuka lebih lebar pintu dan menyilakan Arum masuk. Arum hanya mengangguk dan berjalan masuk tanpa memperhatikan reaksi Nadia.“Aku akan mulai bicarakan deskripsi job-mu selama di sini, Arum.” Danu sudah menyilakan Arum duduk di sofa dan memulai pembicaraannya tanpa menghiraukan Nadia.Nadia terlihat kesal. Dia menghentakkan kakinya ke lantai dan tanpa pamit langsung keluar ruangan sambil membanting pintu. Arum memperhatikan Nadia sekilas. Arum masih belum tahu apa hubungan mantan suaminya dengan Nadia. Namun, Arum memaklumi jika Nadia cemburu padanya.“Kamu gak ngejar dia dulu?” Tiba-tiba Arum bersuara mengalihkan topik pembicaraan.Danu terdiam sesaat, jakunnya naik turun menelan saliva sambil menatap tajam ke arah Arum.“Memangnya kamu minta

    Last Updated : 2024-08-22
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Mengingat Sakit

    “Apa maksud Mama?” tanya Arum.Ia sangat kesal, lagi-lagi Nyonya Lani dan Citra menuduhnya maling. Apa mereka tidak tahu kalau dia sudah berubah? Kehidupannya sudah berubah dan dia tidak butuh sepeser uang pun dari Danu.“Eh, pakai ngelak lagi? Memangnya kami tidak tahu keberadaanmu di sini? Kamu ingin menuntut hakmu, kan? Hak yang sengaja kamu rancang untuk merebut kekayaan kami. Namamu sebagai pemilik saham 40 persen di perusahaan ini.” Kini Citra yang bersuara. Dari dulu adik iparnya itu selalu pedas kalau bersuara dan Arum tidak terkejut mendengarnya.Arum tersenyum sinis sambil menggelengkan kepala.“Kalian salah. Aku di sini bukan untuk itu. Kalau tidak percaya tanyakan saja Mas Danu.”“Omong kosong!! Tukang ngibul!! Orang gila memang selalu ngelantur kalau bicara. Aku heran kenapa dulu Kak Danu sampai menikahimu? Jangan-jangan kamu juga merayu Kakek Dipta agar masuk ke keluarga kami, kan?”

    Last Updated : 2024-08-22
  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Mantan yang Menyesal

    “Gak perlu minta maaf. Aku sudah baik-baik saja, kok,” ujar Arum.Arum tidak suka dengan keadaan canggung seperti ini. Bukankah dia sudah bertekad kalau kehadirannya di kantor Danu hanya berhubungan dengan kontrak kerja mereka. Kontrak kerja antara Danu dan Anjani.“Baiklah, kalau kamu tidak mau. Aku tidak akan memaksa. Namun, aku harap kamu segera berubah pikiran.”Arum tidak menjawab hanya mengangguk. Ia tahu maksud ucapan Danu kali ini. Tentu kehadirannya di meeting pemegang saham itu sangat dibutuhkan Danu. Apalagi usai Arum mendengar obrolan Danu dengan Nadia tadi. Dia tidak menduga sifat licik suaminya tidak hilang. Namun, kali ini Arum sudah bertekad tidak akan terbuai dengan ucapannya lagi. Dia tidak akan mau rujuk dengan Danu.Danu berlalu pergi tanpa mengatakan sepatah kata lagi. Sama seperti yang sudah-sudah. Arum hanya melirik kepergiannya dengan sudut mata. Ia merasa tenang kini dan melanjutkan pekerjaannya yang tertun

    Last Updated : 2024-08-23

Latest chapter

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Bertemu Teman Lama

    “Selamat sore, apa benar ini rumah Tuan Burhan?” tanya Tuan Simon.Usai memastikan foto yang sama, sore itu Tuan Simon berkunjung ke rumah keluarga Dokter Sandy. Seorang wanita paruh baya tampak terkejut mendapati kedatangan Tuan Simon. Wanita itu hanya diam tak menjawab sambil menatap Tuan Simon dengan ketakutan.Tuan Simon tersenyum, membungkukkan badan seakan sedang memberi salam.“Jangan takut. Saya hanya ingin bertemu dengan teman saya. Sampaikan pada Tuan Burhan, ada Simon yang mencarinya.”Wanita paruh baya itu tampak ragu. Lagi-lagi ia tidak berkomentar hanya menatap Tuan Simon dengan bingung. Tuan Simon menunggu dengan sabar hingga akhirnya wanita paruh baya itu bersuara.“Tuan Burhan sedang istirahat. Saya … saya tidak berani membangunkannya.”Tuan Simon berdecak sambil menggelengkan kepala.“Sayang sekali … padahal saya datang dari jauh untuk melihat keadaannya.”

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Siapa yang Terkecoh, Siapa yang Menang

    “Silakan, Tuan!!” ujar seorang pria.Dia tampak membungkuk sambil memberi jalan seorang pria berkepala plontos masuk ke dalam rumah sakit. Pria itu berjalan menyusuri koridor hingga menuju ruang praktek Dokter Andi. Seorang perawat menyambut pria paruh baya itu dengan ramah.“Selamat pagi, Pak!! Tunggu sebentar, Dokter akan segera memeriksa Anda.”Pak Sudibyo hanya tersenyum menyeringai sambil menatap perawat di depannya dengan tatapan liar. Sementara perawat itu buru-buru menunduk dan berlalu pergi dari ruang periksa. Pak Sudibyo kini sudah duduk di kursi periksa. Mungkin karena faktor usia, banyak giginya yang sering linu dan sakit digunakan untuk mengunyah. Selain itu ada juga yang berlubang dan itu menyulitkannya.Pak Sudibyo sedang asyik memainkan ponselnya saat pintu ruang periksa terbuka. Pak Sudibyo melirik sekilas dan melihat seorang pria mengenakan pakaian dokter masuk. Kali ini pria itu juga mengenakan masker putih. Pak

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Perlahan Terbalas

    “PAPA!!! Papa!!!” seru Nyonya Maria.Wajahnya tampak cemas dan sudah berlarian keluar rumah. Lalu kakinya terhenti saat melihat suaminya keluar dari dalam mobil dengan tangan terborgol. Nyonya Maria tercengang, mulutnya terbuka dengan mata terbelalak.“Pa … ,” cicitnya lirih.Tuan Rafael sebenarnya ada di rumah dan hendak melarikan diri, tapi keburu polisi datang ke rumahnya. Lalu ia memilih sembunyi di garasi, tapi malang, malah ketahuan.Salah satu petugas polisi langsung mendatangi Nyonya Maria.“Anda juga harus ikut kami ke kantor, Nyonya. Anda sudah berbohong dan mengelabui petugas.”Mata Nyonya Maria sontak melotot dan tak lama ia sudah jatuh pingsan. Untung saja petugas polisi yang berdiri di depannya sigap menangkap tubuhnya. Hingga wanita paruh baya itu tidak sampai jatuh ke tanah.Sementara Tuan Rafael hanya menatap istrinya dengan sendu. Matanya berkaca dan terlihat penyesalan di w

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Tak Ada Tempat Sembunyi

    “Tuan, ini foto Pak Burhan,” ujar Bu Rahayu.Wanita paruh baya itu tampak jalan tergesa keluar rumah menghampiri Tuan Simon. Tuan Simon tersenyum kemudian menerima selembar foto yang baru saja diberikan Bu Rahayu. Tuan Simon tampak diam sambil mengernyitkan alis menatap foto itu dengan seksama.“Apa pria yang berdiri di belakang anak-anak ini, Bu?” tanya Tuan Simon.“Iya, benar sekali, Tuan. Dulu saya punya fotonya yang jelas, tapi sepertinya sudah rusak termakan usia. Hanya itu yang tersisa.”Tuan Simon hanya diam sambil memandang foto yang terlihat usang dan lecek itu. Wajah Pak Burhan sama sekali tidak jelas terlihat. Wajahnya buram, tapi sosok tubuhnya terlihat tegap dan proposional.“Apa boleh saya simpan, Bu?”Bu Rahayu tersenyum sambil mengangguk. “Tentu saja, Pak. Silakan.”Tuan Simon mengangguk dan segera menyimpan foto itu ke dalam tasnya. Tak lama setelahnya dia su

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Sosok yang Sama?

    “Mau apa lagi? Bukankah urusanmu sudah beres berpuluh tahun lalu,” ujar Dokter Sandy.Pria berkepala plontos itu tersenyum menyeringai sambil mengurut dagunya. Ia menatap Dokter Sandy dengan sinis dan penuh ejekan.“Jadi begini balas budimu setelah aku menyekolahkanmu hingga menjadi seorang dokter yang sukses?”Dokter Sandy berdecak sambil menggelengkan kepala.“Katakan saja berapa biaya yang kamu keluarkan untuk menyekolahkanku. Aku akan menggantinya.”Sontak pria itu terkekeh mendengar ucapan Dokter Sandy.“Sombong sekali kamu, Sandy. Merasa sudah hebat, ya? Jadi kamu sudah lupa siapa yang selama ini membantu keluargamu. Begitu!!!”Dokter Sandy tidak menjawab hanya diam sambil menatap pria berkepala plontos itu dengan mata berkilatan. Pria bertubuh gempal itu berdiri, berjalan menghampiri Dokter Sandy hingga sejajar di depannya.“Dengar, ya!! Gara-gara kamu, ada yang sedan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Kedatangan Penyusup

    “Tuan, makanan ini saya apakan?” tanya Beni.Pria bertubuh tinggi besar itu sudah menunjuk paper bag berisi makanan yang diberikan Nyonya Lani tadi. Danu diam sejenak sambil melirik paper bag tersebut. Sementara hidung Arum tampak mengendus aroma makanan tersebut.“Baunya enak sekali. Aku jadi ingin mencobanya, Mas.”Danu langsung memelotot ke Arum. Arum tampak terkejut, mengernyitkan alis dengan tatapan penuh tanya.“Maaf, Mas. Sejak hamil hidungku sangat sensitive kalau mencium bau sedap seperti ini. Aku jadi laper.”Arum berkata sambil tersenyum meringis.Danu ikut tersenyum sembari mengelus kepala Arum.“Iya, aku tahu. Mungkin itu bawaan ibu hamil. Kamu boleh makan apa saja, tapi jangan masakan Mama Lani.”Arum terlihat semakin bingung mendengarnya. Danu melihat reaksi Arum. Ia tersenyum sekilas sambil mengajak Arum duduk di sofa. Tuan Prada masih terlelap di brankarnya. Ada Ben

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Yang Tak Kenal Menyerah

    “Tuan, saya Beni. Maaf, ini nomor telepon baru saya,” ucap Beni.Danu menghela napas panjang sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sudah tegang sekaligus kesal setengah mati.“Ada apa, Ben?”Terdengar helaan napas panjang dari seberang sana.“Tuan … maaf, saya pulang lebih awal dari rumah sakit untuk menyelidiki Nyonya Lani.”Danu mengernyitkan alis, tapi kepalanya sudah mengangguk kali ini.“Lalu … kamu menemukan sesuatu? Dia menemui siapa?”“Belum, Tuan. Hanya saja Nyonya Lani tampak sedang berkemas saat ini. Tidak hanya beliau, putrinya Nona Citra juga sedang sibuk berkemas. Beberapa kali saya melihat mereka memindahkan barang-barang ke sebuah apartemen mewah di pinggir kota.”Danu menganggukkan kepala sambil sibuk menerka di mana lokasi apartemen yang dimaksud.“Papa memang sudah menceraikan Mama Lani. Mungkin itu sebabnya mereka tamp

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   babak Baru untuk Arum

    “Sayang … sudah bangun?” tanya Danu.Ia langsung masuk usai berbincang dengan Budi dan Beni tadi. Arum yang tadi hendak keluar segera duduk di sofa dan hanya tersenyum saat melihat Danu. Kebetulan Art mereka sedang keluar untuk membeli makanan.Danu menggeser duduknya mendekat ke Arum, kemudian mengecup keningnya sekilas.“Kita pulang habis ini. Aku sudah minta Beni berjaga di sini membantu Bibi.”Arum hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia melihat Beni dan Budi ikut masuk ke dalam ruangan. Dua orang kepercayaan Danu itu tampak membungkuk memberi salam ke Arum. Arum hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.Arum berharap semoga saja dua orang ini tidak menemukan keterlibatan Tuan Arya pada semua hal yang dilakukan Nyonya Lani. Arum akan sangat kecewa jika itu semua terjadi nantinya.Selang beberapa saat, Arum dan Danu sudah tiba di rumah. Usai makan malam, mereka langsung masuk kamar untuk beristirahat. Sepan

  • Suamiku yang Menyesal Mengejar Cintaku Lagi   Satu Selesai

    “Baguslah. Aku tunggu di sini.” Danu mengakhiri panggilannya.Ia melirik Arum dan tersenyum saat melihat istrinya masih terlelap. Dengan hati-hati, Danu mengangkat kepala Arum dan meletakkannya di atas bantal. Selanjutnya ia sudah keluar kamar menunggu kedatangan Budi dan Beni di teras.Selang beberapa saat tampak Budi dan Beni mendekat. Dua orang kepercayaan Danu itu tersenyum lebar berjalan mendatangi Danu.“Jadi katakan siapa pelakunya, Bud!!” seru Danu tak sabar.Budi tersenyum, menganggukkan kepala sambil menatap Danu dengan senyum penuh kemenangan.“Anda pasti sangat terkejut begitu tahu siapa orang yang ada di balik semua ini, Tuan,” ucap Budi.Danu mengernyitkan alis menatap Budi dengan penuh tanya. Sementara Beni dan Budi hanya saling pandang dengan senyum lebar.“Baik, kalau begitu katakan siapa dia? Apa Dokter Sandy lagi atau Mama Lani?”Tentu saja Budi dan Beni tampak

DMCA.com Protection Status