Share

Mengingat Sakit

“Apa maksud Mama?” tanya Arum.

Ia sangat kesal, lagi-lagi Nyonya Lani dan Citra menuduhnya maling. Apa mereka tidak tahu kalau dia sudah berubah? Kehidupannya sudah berubah dan dia tidak butuh sepeser uang pun dari Danu.

“Eh, pakai ngelak lagi? Memangnya kami tidak tahu keberadaanmu di sini? Kamu ingin menuntut hakmu, kan? Hak yang sengaja kamu rancang untuk merebut kekayaan kami. Namamu sebagai pemilik saham 40 persen di perusahaan ini.” Kini Citra yang bersuara. Dari dulu adik iparnya itu selalu pedas kalau bersuara dan Arum tidak terkejut mendengarnya.

Arum tersenyum sinis sambil menggelengkan kepala.

“Kalian salah. Aku di sini bukan untuk itu. Kalau tidak percaya tanyakan saja Mas Danu.”

“Omong kosong!! Tukang ngibul!! Orang gila memang selalu ngelantur kalau bicara. Aku heran kenapa dulu Kak Danu sampai menikahimu? Jangan-jangan kamu juga merayu Kakek Dipta agar masuk ke keluarga kami, kan?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status