Home / Romansa / Suamiku Ternyata Bukan Suamiku / Bab 35. Siapa yang ingin membunuhku?

Share

Bab 35. Siapa yang ingin membunuhku?

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2023-05-17 19:40:51

Dengan tergesa, Juliana setengah berlari ke kamar Joseph disusul oleh Reina. Saat sampai di sana, mereka terkejut melihat banyak orang yang sudah mengerumuni Joseph, termasuk Ariana. Wanita paruh baya itu melihat menantunya sudah ada di ambang pintu dan langsung menghampiri Juliana.

"Juliana, kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Ariana sembari menelisik penampilan menantunya dari atas sampai bawah.

Juliana menggelengkan kepala dengan wajah bingung. "Aku tidak apa-apa, Bu. Memangnya ada apa?" tanya Juliana khawatir.

Ariana hendak menjawab, tetapi diurungkan saat Juliana terperangah melihat Joseph yang tampak syok. Wanita itu pun langsung menghampiri Joseph.

"Ada apa, Joseph? Apa yang terjadi?" tanya Juliana dengan kekhawatiran yang begitu kentara di wajahnya.

"Aku tidak tahu, tiba-tiba saja ada yang menyerangku, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia ditutupi topeng."

Reina dan Juliana terkejut. Mereka saling pandang, lalu melihat kembali kepada Joseph. Juliana duduk di s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 36. Siapa lagi kalau bukan dia?

    Saat luka Joseph sudah diperban, Juliana melihat ada rembesan darah. Sepertinya luka yang tertoreh di lengan kanan Joseph cukup parah, membuat Juliana, Reina, dan Ariana terkejut bukan main. "Ya Tuhan, kenapa darahnya keluar lagi? Sepertinya ini harus dijahit, Bu," ucap Juliana kepada Ariana. Wanita paruh baya itu pun mengangguk dan tidak mengatakan apa pun lagi. Dia langsung mengambil tindakan untuk menelepon dokter pribadi yang selalu menangani keluarganya. Setelah itu dia kembali kepada Juliana sengaja mengajak Reina ke depan untuk menunggu dokter itu. "Reina, ikut aku! Juliana, kamu tolong jaga Joseph dulu," ucap Ariana kepada Juliana. Reina pun ikut bersama Ariana ke depan, meninggalkan Juliana beserta Joseph berdua di kamar. "Apa kamu yakin tidak mengenali orang itu?" tanya Juliana lagi masih penasaran. "Aku benar-benar tidak tahu, Juliana. Kalau saja saat itu aku bisa membuka topengnya pasti aku tahu siapa pelakunya, tetapi sialnya dia kabur duluan sebelum para pela

    Last Updated : 2023-05-18
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 37. Hati Nurani

    Saat ini dokter sedang menjahit luka Joseph. Sementara itu Juliana sengaja mengajak Reina untuk kembali ke kamar dengan alasan ingin ke toilet sebentar. Sebenarnya dia ingin membicarakan sesuatu bersama adiknya takut ada yang mendengar. Jadi, sebaiknya berbicara berdua saja. Sesampainya di kamar, Reina kebingungan karena kakaknya terlihat panik. "Kenapa tiba-tiba saja mengajak ke kamar? Bukankah Joseph sekarang masih diobati? Apa tidak apa-apa kalau meninggalkan begitu saja?" tanya Reina penasaran. "Tidak masalah kita kan sudah ada alasan ke toilet. Lagipula di sana ada Ibu, jadi aku yakin semua akan baik-baik saja. Aku ke sini ingin membicarakan sesuatu denganmu dan sangat penting," ucap Juliana menarik Reina untuk duduk di kasur. Keduanya pun saling diam, sementara Juliana malah bungkam dengan wajah yang khawatir. Melihat itu, Reina benar-benar bingung. Apa yang sebenarnya terjadi kepada kakaknya itu? "Ada apakah? Kenapa Kakak kelihatan bingung? Apa terjadi sesuatu lagi?" tan

    Last Updated : 2023-05-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 38. Dada yang berdesir hangat

    Di kamar, dokter sudah selesai menjahit luka Joseph dan Joseph tidak melihat keberadaan Juliana di kamarnya. Hanya ada dia dan dokter saja. Sebelum dokter pergi, Joseph mengungkapkan pikiran yang menganggunya. "Dokter, akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku." Dokter itu menatap Joseph dengan wajah sangat serius. "Aku kadang merasa pusing ketika akan berdiri, tubuhku terasa lemas, terkadang aku merasa mual dan ingin muntah, bahkan mataku kadang terasa kabur dan terkadang sesak napas. Apa mungkin itu efek dari kecelakaan? Tapi itu sudah lama berlalu seharusnya aku merasa lebih baik bukan semakin memburuk." Dokter kembali memeriksa keadaan Joseph, lalu berkata, "Untuk mengetahui apa yang terjadi sebaiknya kita cek secara keseluruhan di rumah sakit." "Baiklah. Nanti aku pergi ke rumah sakit." "Sebaiknya Anda jangan terlalu lelah dan istirahat yang cukup." Ariana masuk ke kamar setelah melihat dokter pergi. "Bagaimana keadaan lukamu sekarang?" Joseph tersenyum lem

    Last Updated : 2023-05-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 39. Babysitter

    Di saat seperti ini, Bradley pun berusaha untuk mencari celah agar bisa mencelakai Joseph lagi. Selama seminggu dia sudah sampai kehabisan cara bagaimana mendekati Joseph, karena Juliana terus saja berada di sekitar pria itu. Bukan hanya kesal, Bradley juga merasa cemburu karena Juliana terus-terusan menempel kepada Joseph. Saat hendak ke ruang kerja Joseph pun ternyata Juliana ada di sana. Lagi-lagi dia kehilangan kesempatan untuk melancarkan aksinya. Pria itu akhirnya berbalik dan kembali ke kamar. Bradley harus berpikir jernih dan mencari cara agar bisa menjauhkan Juliana dengan Joseph, sehingga semua rencana yang telah disusun akan segera dilaksanakan. Beberapa jam berlalu dan akhirnya pekerjaan Joseph sudah selesai. Dia ingin membicarakan sesuatu dengan Juliana. Pria itu pun bangkit. Dia lalu duduk di sebelah Juliana, membuat wanita itu terkesiap. "Apa pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Juliana dengan wajah yang lucu. Joseph menganggukkan kepala sembari tersenyum. "Tentu sa

    Last Updated : 2023-05-20
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 40. Bunga untuk Juliana

    "Kenapa kamu diam saja? Aku tanya, apa kamu mencintai Joseph?" tanya Bradley menunggu jawaban dari Juliana, karena dia ingin memastikan kalau semua pemikirannya itu benar atau salah. Pertanyaan yang dilontarkan oleh Bradley membuat Juliana bungkam. Dia juga tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini. Juliana tidak mungkin berbohong untuk menyenangkan Bradley dan tidak mungkin juga mengatakan kalau dia tidak mencintai Joseph, karena saat ini perasaannya pun sedang bimbang. Melihat diamnya Juliana, Bradley pun kembali mengajukan pertanyaan yang berbeda. "Kalau begitu, apa kamu masih mencintaiku?" tanya Bradley lagi tiba-tiba membuat Juliana terdiam. Dia terlihat bingung. Ini sebuah pertanyaan yang menyudutkannya. Saat ini Juliana benar-benar dilanda kebimbangan. Juliana tidak tahu harus mengatakan apa. Melihat Juliana yang lagi terdiam, membuat Bradley berdecak kasar. Dia menatap wanita di sampingnya dengan tajam dan kecewa. "Kamu mulai meragukan perasaanmu padaku dan aku tidak su

    Last Updated : 2023-05-20
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 41. Dunia berhenti berputar

    Suara pintu dibuka dengan terburu-buru membuat Reina terkesiap. Reina yang sedang duduk di depan meja rias langsung menoleh ke sumber suara, takut jika itu adalah orang jahat yang masuk ke kamar dia dan Juliana. Betapa kagetnya Reina melihat Juliana yang saat ini sedang berdiri, bersandar di pintu dengan bahu naik turun. Napasnya terengah-engah seperti tengah dikejar oleh sesuatu. Reina tentu saja penasaran. Dia pun langsung menghampiri kakaknya itu. "Kak, kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Reina sembari meneliti penampilan dan wajah Juliana. Juliana menatap adiknya dengan khawatir dan ketakutan. Wajah Juliana terlihat pias dengan keringat yang bercucuran di kening. Wanita itu langsung menarik lengan Reina untuk ikut duduk di kasur. Napas Juliana masih terdengar tidak teratur dan ini membuat Reina benar-benar ketakutan. "Apa yang terjadi? Apakah Bradley berbuat ulah lagi?" tanya Reina langsung digelengi kepala oleh Juliana. "Bukan, ini tentang Lena," ucap Juliana membuat Rei

    Last Updated : 2023-05-22
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 42. Aku mencintaimu hingga diriku tersiksa

    Ariana, Juliana, Reina, dan Lena setengah berlari ke arah Jennifer yang berada di depan ruang tunggu gawat darurat dengan raut wajah cemas. Jennifer yang baru saja akan menjelaskan apa yang terjadi, Ariana sudah terlebih dahulu bertanya tentang keadaan Joseph. "Bagaimana keadaan Joseph? Apa kata dokter? Apa dia baik-baik saja?" "Dokter sedang memeriksanya. Saya juga belum tahu bagaimana keadaannya." "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Joseph bisa pingsan?" tanya Ariana lagi. "Pak Joseph, awalnya baik-baik saja. Kami baru saja selesai rapat di hotel. Setelah kembali ke kantor, tiba-tiba saja pingsan." Juliana duduk sambil menunduk tidak bersuara. Bibir wanita itu berkomat-kamit mungkin sedang berdoa. Air mata terjatuh dari pelupuk matanya dan cepat-cepat dihapusnya lagi. Wajahnya terlihat sangat kusut dan basah oleh air mata. Juliana mendongak, matanya yang masih sembap mengarah ke ruang pemeriksaan. Reina duduk di sampingnya sambil menguatkan kakaknya. "Joseph akan baik-baik sa

    Last Updated : 2023-05-24
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 43. Pernyataan cinta

    Pintu ruang perawatan terbuka, Reina melongokan kepalanya ke dalam. Pelan-pelan dia menutup pintu dan menghampiri kakaknya. Sejenak Reina melihat ke arah Joseph yang masih belum sadar, lalu memandangi kakaknya yang terlihat sedih. "Apa ada yang bisa aku bantu?" tanyanya. Juliana memaksakan untuk tersenyum agar adiknya itu tidak khawatir. "Tidak ada. Sebaiknya kamu pulang saja." "Aku tidak mau. Bagaimana aku bisa meninggalkan Kakak di sini sendirian?" "Aku tidak akan apa-apa di sini sendiri." Reina menatap wajah kakaknya memastikan kalau kakaknya itu memang baik-baik saja. Akan tetapi, dia tak percaya kakaknya baik-baik saja. "Aku akan tetap bersama Kakak di sini," tegasnya sambil melipat tangan di dada. Reina begitu bersikeras tidak mau pulang. Juliana meraih tangan Reina dan membawanya keluar. Di depan ruangan terlihat sepi. Juliana seakan sedang mencari seseorang. "Di mana Bu Ariana?" "Oh dia sedang bicara dengan dokter sejak dari tadi." "Jennifer?" "Dia sudah kembali ke

    Last Updated : 2023-05-28

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 86. Permintaan maaf Ariana

    Lena berdiri di ambang pintu ruang keluarga dengan napas tertahan. Ia tidak sengaja mendengar percakapan Joseph dan Ariana dan itu membuat jantungnya berdebar kencang. Juliana punya anak kembar. Itu berarti…. Lena menggigit bibirnya, merasa cemas. Ia melangkah cepat ke dalam ruangan, menghampiri Ariana yang masih terduduk dengan ekspresi kosong setelah kepergian Joseph. "Ariana," bisik Lena dengan nada mendesak. "Kau harus melakukan sesuatu!" Ariana mendongak, menatap Lena dengan mata yang sulit dibaca. Lena semakin gelisah. “Jika Joseph mulai mencari tahu lebih dalam, dia akan mengetahui semuanya. Dia akan tahu apa yang sebenarnya terjadi lima tahun lalu. Kau tidak bisa membiarkan itu terjadi.” Ariana tetap diam. Ia hanya menatap Lena tanpa ekspresi sebelum akhirnya bangkit dari duduknya. “Ariana?” panggil Lena, semakin cemas. Tanpa menjawab, Ariana berbalik dan berjalan pergi, menyusul Joseph. Lena hanya bisa menggigit bibirnya, jantungnya berdebar cemas. Joseph baru saj

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 85. Cinta yang tak pernah padam

    Setelah jam sekolah, Juliana berjalan keluar dari gedung sekolah dengan langkah berat. Ia tahu Joseph menunggunya. Ia bisa melihatnya berdiri di dekat mobilnya, menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Dengan napas tertahan, Juliana akhirnya melangkah mendekat. Begitu mereka berdiri berhadapan, keheningan kembali menyelimuti mereka. Joseph menatapnya lama, seolah mencoba mencari sesuatu dalam matanya. “Kenapa?” suara Joseph serak. “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” Juliana menatapnya dengan ekspresi yang sulit dibaca. “Karena itu tidak lagi penting.” Joseph tertawa pahit. “Tidak penting? Kau menyembunyikan anak-anak dariku, dan kau bilang itu tidak penting?” Juliana menggigit bibirnya, mencoba menahan emosinya. “Aku melakukan apa yang harus aku lakukan.” “Apa yang harus kau lakukan?” suara Joseph naik satu oktaf. "Membesarkan mereka sendirian tanpa memberitahuku?” Juliana mengangkat dagunya. “Kalau aku memberitahumu saat itu, apakah kau akan melakukan sesuatu? K

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 84. Sesosok pria yang ada dalam kenangan

    Anak-anak yang tidak pernah ia ketahui keberadaannya. Dan sekarang, setelah bertahun-tahun, ia baru menyadarinya. “Apa yang akan Anda lakukan sekarang?” Joseph mendongak, matanya penuh dengan tekad. “Saya akan menemui Juliana.” Jennifer menahan napas. “Pak, Anda harus hati-hati. Jika Anda terlalu memaksanya, dia mungkin akan semakin menjauh.” Joseph menggeleng. “Aku tidak peduli. Aku tidak bisa diam saja. Aku harus bertemu dengannya. Aku harus melihat anak-anakku.” Jennifer tahu ia tidak bisa menghentikan Joseph kali ini. Ia hanya bisa berharap bahwa pertemuan mereka tidak akan berakhir dengan lebih banyak luka. Joseph mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Dadanya terasa sesak. Bagaimana mungkin ia bisa tidak mengetahui sesuatu yang begitu penting? "Berapa umur mereka?" tanyanya lagi. Jennifer terdiam sejenak sebelum menjawab, "5 tahun sama dengan Clarie." Keheningan memenuhi ruangan. Jennifer menunduk, merasa semakin bersalah, karena telah membuka rahasia yang seharusnya b

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 83. Rasa kehilangan

    Sementara itu, di rumahnya, Juliana masih menatap layar ponselnya setelah membaca pesan terakhir dari Jennifer. "Aku tidak akan mengatakan apa pun. untuk sekarang, tapi kau harus memikirkan ini baik-baik, Juliana. Kau tidak bisa lari selamanya." Juliana menggigit bibirnya, hatinya terasa semakin gelisah. Ia tahu Jennifer benar. Cepat atau lambat, Joseph akan menemukan mereka, tapi ia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa anak-anaknya. Mereka adalah dunianya, satu-satunya alasan ia bertahan setelah semua yang terjadi di masa lalu. Ia berjalan ke kamar anak-anaknya dan melihat mereka sedang tidur nyenyak di tempat tidur kecil mereka. Alya meringkuk dengan boneka beruang kesayangannya, sementara adiknya tidur dengan damai di sampingnya. Juliana duduk di tepi tempat tidur dan mengusap rambut Alya dengan lembut. "Ibu akan selalu melindungi kalian," bisiknya. Ia tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk Joseph, mengambil mereka darinya. *** Keesokan harinya, Joseph kembali ke kantor

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 82. Kegelisahan Jennifer

    Sinar matahari memantul di atas helm keselamatan yang dikenakan Joseph. Pria itu berdiri tegak di atas hamparan tanah luas yang sedang dipersiapkan untuk proyek pembangunan pusat perbelanjaan baru di Miami. Sekelilingnya, suara alat berat bergemuruh, para pekerja sibuk dengan tugas masing-masing, dan tim arsitek berdiri tak jauh darinya, membahas temuan terbaru mereka. Jennifer, asistennya yang selalu sigap, berdiri di sisinya dengan tablet di tangan, siap mencatat setiap instruksi yang diberikan Joseph. "Jadi, apa kendala yang kita hadapi sekarang?" tanya Joseph dengan nada tegas, menatap kepala tim arsitek yang tampak sedikit ragu. Seorang pria berkacamata, Michael Carter, melangkah maju dengan lembaran peta dan blueprint proyek. "Mr. Reign, setelah melakukan survei lebih lanjut, kami menemukan bahwa struktur tanah di beberapa titik tidak cukup stabil untuk menopang beban bangunan sesuai rencana awal. Jika dipaksakan, ada risiko pergeseran pondasi dalam beberapa tahun ke depan."

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 81. Pertemuan tak terduga

    Keesokan paginya, Lena memastikan bahwa Joseph sibuk dengan urusan pekerjaannya sebelum ia berangkat ke sekolah Clarie. Ia mengenakan kacamata hitam dan mantel panjang, berusaha agar tidak menarik perhatian siapa pun.Setibanya di sekolah, ia tidak langsung masuk ke gedung utama, tetapi menunggu di tempat yang lebih sepi hingga bel istirahat berbunyi.Beberapa saat kemudian, ia melihat sosok yang dicarinya.Juliana.Wanita itu masih terlihat seperti dulu. Rambut panjangnya tergerai indah, dan wajahnya tetap lembut seperti yang Lena ingat. Namun, ada ekspresi ketenangan di wajahnya yang tidak ia miliki dulu.Lena menarik napas, lalu melangkah mendekat."Juliana," panggilnya pelan.Juliana yang sedang membaca sesuatu di tablet-nya langsung menoleh. Begitu ia melihat Lena, matanya membelalak. "Lena?"Ada keheningan di antara mereka selama beberapa detik. Juliana tampak terkejut sekaligus waspada."Apa yang kau lakukan di sini?" Juliana akhirnya bertanya, suaranya terdengar datar tetapi t

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 80. Apa itu Juliana yang sama?

    Suasana di dalam kamar Clarie terasa begitu nyaman. Dindingnya dihiasi wallpaper berwarna pastel dengan motif bintang-bintang kecil. Di salah satu sudut ruangan, boneka-boneka tersusun rapi di rak kayu, sementara di atas tempat tidur, selimut merah muda dengan gambar kelinci menjadi favorit Clarie.Lena duduk di tepi tempat tidur, menatap putrinya yang sedang asyik menggambar dengan krayon warna-warni di sebuah buku gambar besar. Clarie terlihat begitu ceria, jemarinya lincah menggoreskan warna biru ke langit gambarnya."Apa yang Clarie gambar?" tanya Lena dengan suara lembut, mencoba mengalihkan perhatiannya dari kelelahan yang menggantung di pikirannya sejak pertemuan dengan Ariana tadi.Clarie tersenyum lebar dan menunjukkan gambarnya. "Ini aku, Mama, dan Papa!" katanya riang, menunjuk tiga sosok sederhana yang digambarnya dengan kepala bundar dan tangan serta kaki seperti lidi.Lena tersenyum kecil. "Itu gambar yang bagus, Sayang."Tiba-tiba, Clarie menambahkan sesuatu di samping

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 79. Kontrak tanpa emosi

    Langit senja mulai meredup saat mobil Ariana berhenti di depan rumah megahnya. Clarie, yang sejak tadi tidak berhenti berceloteh tentang sekolah, langsung berseru kegirangan begitu melihat sosok yang berdiri di ambang pintu."Mama!"Lena, yang baru saja pulang, tersenyum tipis saat Clarie berlari menghampirinya. Ia berjongkok, membuka kedua lengannya, lalu memeluk putrinya erat."Kau sudah pulang, Sayang," ucap Lena sambil mengecup puncak kepala Clarie sekilas.Clarie mengangguk bersemangat. "Hari ini menyenangkan sekali! Aku belajar tentang harimau, aku menggambar, dan—"Lena mengelus rambut putrinya dengan lembut, tetapi matanya tidak benar-benar fokus. Ada ekspresi lelah di wajahnya, seolah pikirannya berada di tempat lain.Ariana mengamati pemandangan itu dalam diam. Clarie terlihat begitu bahagia, tetapi Lena, ia tampak jauh seperti seseorang yang hanya menjalankan perannya sebagai ibu tanpa benar-benar terlibat di dalamnya.Ariana menghela napas pelan sebelum berkata, "Clarie,

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 78. Pertemuan kembali

    Ariana menutup ponselnya setelah membaca pesan dari sopir yang sedang menunggu di depan rumah. Hari ini, ia akan menjemput Clarie di sekolah—sesuatu yang sudah lama tidak ia lakukan sendiri. Biasanya, tugas itu diserahkan kepada pengasuh atau asistennya. Namun, sejak Clarie tidak henti-hentinya membicarakan guru barunya, seorang wanita bernama Juliana."Aku suka Bu Guru Juliana!" ujar Clarie suatu hari dengan mata berbinar. "Dia baik sekali, dan dia suka cerita sama aku!"Ariana awalnya tidak terlalu memikirkan hal itu. Baginya, Clarie memang selalu akrab dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, entah mengapa, ketika Clarie menyebut nama Juliana, hatinya terasa sedikit tidak nyaman.Sekarang, sambil duduk di dalam mobil yang bergerak menuju sekolah Clarie, Ariana tidak bisa mengabaikan perasaan aneh itu. Apakah mungkin guru yang disebutkan Clarie itu... Juliana yang dulu? Tidak mungkin, kan?Mobil berhenti di depan sekolah, dan Ariana turun dengan anggun. Para orang tua lain yang juga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status