Share

Dia dan Kloningannya

Bab 25

Dia dan Kloningannya

Meskipun Mas Saleh bilang kalau aku tidak perlu jualan online lagi, aku tetap mengerjakannya dengan sepenuh hati. Hutangku pada Mbak Desi tinggal sedikit lagi. Secepat mungkin akan kulunasi jika sudah cukup uangnya.

“Dek, aku berangkat dulu, ya.” Mas Saleh beranjak dari meja makan setelah menyelesaikan sarapannya.

Aku menghampirinya, kemudian mencium tangan suamiku itu. “Kamu pulang malam lagi, Mas?”

“Eum … nggak tahu. Nanti aku kabari kamu aja.”

Kuanggukkan kepala sebagai respons. “Mas,” panggilku sebelum dia benar-benar keluar dari halaman rumah. “Aku nggak keberatan hidup pas-pasan kayak dulu, kok. Aku menerima dengan ikhlas dan ridho dengan apa yang Mas berikan padaku.”

Mas Saleh tidak langsung menjawab. Dia sepertinya tahu ke mana arah ucapanku tadi. Karena tidak kunjung mendapat jawaban, aku kembali berbicara, “Aku benar-benar lebih merasanya nyaman dengan kehidupan kita yang dulu, Mas. Kamu yang nggak pulang malam, banyak waktu juga buat main sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status